HUKUM PERDATA

OLEH

I KADEK ADI SURYA,SH.,MH

1
 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
I PENDAHULUAN :
A. PENGERTIAN HUKUM PERDATA
B. SEJARAH BERLAKUNYA HUKUM PERDATA
C. SUMBER SUMBER HUKUM PERDATA
INDONESIA
II HUKUM PERORANGAN
A. ORANG SEBAGAI SUBYEK HUKUM
B. BADAN HUKUM
C. TEMPAT TINGGAL
2
D. KEWENANGAN BERHAK DAN
KEWENANGAN BERBUAT
E. KEDEWASAAN DAN PENDEWASAAN
F. PENCATATAN PERISTIWA HUKUM
III HUKUM KELUARGA
A. HUBUNGAN KELUARGA DAN HUBUNGAN
DARAH
B. PERWALIAN
C. PENGAMPUAN
D. PERKAWINAN

3
IV HUKUM BENDA
A. PENGERTIAN BENDA
B. PEMBEDAAN MACAM-MACAM BENDA
C. ARTI PENTING PEMBENDAAN BENDA
D. HAK KEBENDAAN DAN HAK
PERORANGAN
E. SIFAT HAK KEBENDAAN

V HAK MILIK
A. PENGERTIAN HAK MILIK
B. CIRI-CIRI HAK MILIK
C. CARA MEMPROLEH HAK MILIK
4
 D. PEMBAHASAN TERHDAP HAK MILIK

VI PENGUASAAN ATAS SUATU BENDA (BEZIT)

A. PENGERTIAN BEZIT
B. FUNGSI BEZIT
C. CARA MEMPROLEH BEZIT
D. KEHILANGAN BEZIT

VII HAK-HAK KEBENDAAN YANG MEMBERIKAN

JAMINAN
A. GADAI
B. FIDUSIA
5
 C. HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
BESERTA BENDA-BENDA YG
BERKAITAN DENGAN TANAH

6
 P
S E
U N
G
M E
R
B T
E I
A
R N

HUKUM

M T
A U
N
F
J
A U
A A
T N

7
B T
E E
R M
D P
A A
S T
A
R B
K E
A R
N L
I A
S K
I U
N N
Y Y
A A

HUKUM

B
E
R
D
A
S
A
R
K
A
N
B
E
N
T
U
K

8
 BAB I

PENDAHULUAN

9
 PENGERTIAN HUKUM PERDATA

KESELURUHAN ATURAN HUKUM YG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG YG SATU DNG ORANG YG
LAINNYA

HUBUNGAN HUKUM DLM HUKUM PERDATA TERDAPAT HAK DAN KEWAJIBAN2 WARGA PRIBADI YG SATU
TERHADAP WARGA PRIBADI YG LAIN DLM HIDUP BERMASYARAKAT

BILAMANA TIDAK DIPENUHI OLEH SALAH SATU PIHAK DPT DIKENAKAN SANKSI HUKUM
10
 HUKUM PERDATA

ASPEK BENTUK ASPEK LUAS CAKUPAN

TIDAK ARTI
TERTULIS ARTI LUAS
TERTULIS SEMPIT

11
 HUKUM PERDATA

ASPEK MATERI YANG

TEMPAT BERLAKUNYA
DIATUR

HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM

PERDATA
PERDATA INTERNASIONA PERDATA PERDATA
NASIONAL L MATERIAL FORMIL

12
 SEJARAH BERLAKUNYA HUKUM
PERDATA

PEMBENTUKAN BW

PEMBERLAKUAN BW DI HINDIA
BELANDA

PEMBERLAKUAN BW DI INDONESIA

13
HUKUM HUKUM HUKUM
ROMAWI PRANCIS BELANDA

• CODE
• CORPUS
CIVIL DE • BW
JURIS
FRANCE W
CIVILIS
S

14
 VAN PERSONE
BEWIJS EN
VERJARING N RECHT
BW
TERDAPA
T 4 BUKU

VERBINTE ZAKEN
NISSEN RECHT
15
 SUMBER HUKUM PERDATA

KITAB UNDANG UNDANG HUKUM

PERDATA (BW) DI UNDANGKAN LN 1847
NOMOR 23

UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN

1999 TENTANG FIDUSIA, DIUNDANGKAN
LN RI TAHUN 1999 NOMOR 42

UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996

TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH,
DIUNDANGKAN LN RI TAHUN 1996 NOMOR 4

UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974

TENTANG PERKAWINAN, DIUNDANGKAN LN
RI TAHUN 1974 NOMOR 1

16
 HUKUM PERORANGAN
(ORANG SEBAGAI
SUBYEK HUKUM)

BAB II

17
 SUBYEK HUKUM ADALAH
PENDUKUNG HAK DAN KEWAJIBAN
DALAM HUKUM, PENDUKUNG HAK
DAN KEWAJIBAN ITU DISEBUT
ORANG

ORANG DALAM ARTI HUKUM

TERDIRI DARI MANUSIA PRIBADI DAN
BADAN HUKUM

MANUSIA PRIBADI ADALAH SUBYEK

HUKUM DALAM ARTI BIOLOGIS
SEBAGAI GEJALA ALAM, SEBAGAI
MAHLUK BERAKAL, BERPERASAAN
BADAN HUKUMDAN
BERKEHENDAK ADALAH SUBYEK
BERBUDAYA
HUKUM DALAM ARTI YURIDIS
SEBAGAI GEJALA DALAM HIDUP
BERMASYARAKAT SBG BADAN
CIPTAAN MANUSIA BERDASARKAN
HUKUM, MEMPUNYAI HAK DAN
KEWAJIBAN SEPERTI MANUSIA
PRIBADI
18
 PERBEDAAN ANTARA MANUSIA DENGAN BADAN HUKUM
SEBAGAI SUBYEK HUKUM

BADAN HUKUM
MANUSIA

MANUSIA ADALAH SUBYEK HUKUM CIPTAAN TUHAN

BADAN HUKUM ADALAH SUBYEK

HUKUM CIPTAAN MANUSIA
MANUSIA BISA KAWIN DAN MELAHIRKAN KETURUNAN

MANUSIA DAPAT MENJADI AHLI WARIS BADAN HUKUM TIDAK

BADAN HUKUM TIDAK 19

 PENGAKUAN SEBAGAI SUBYEK HUKUM

MANUSIA DIAKUI SEBAGAI SUBYEK HUKUM SEJAK IA DILAHIRKAN SAMPAI

YANG BERSANGKUTAN MENINGGAL DUNIA, BAHKAN BAYI YANG MASIH
BERADA DALAM KANDUNGAN IBUNYA, KALAU KEPENTINGANNYA
MENGHENDAKI, MISALNYA SEBAGAI CALON AHLI WARIS, MAKA IA DIAKUI
SEBAGAI SUBYEK HUKUM, ASAL PADA SAAT DILAHIRKAN IA HIDUP (PASAL 2
KUH Pdt)

BADAN HUKUM ADALAH SUBYEK HUKUM CIPTAAN MANUSIA BERDASARKAN

HUKUM, SEBAGAI GEJALA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, DENGAN KATA
LAIN, BADAN HUKUM ADALAH SUBYEK HUKUM DALAM ARTI YURIDIS YANG
DIBERIKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEPERTI MANUSIA

20
 KLASIFIKASI BADAN HUKUM
BADAN HUKUM YANG DI BENTUK OLEH PEMERINTAH, MISALNYA LEMBAGA-LEMBAGA
PEMERINTAH, BADAN USAHA MILIK NEGARA. BADAN HUKUM INI SENGAJA DIBUAT
OLEH PEMERINTAH UNTUK KEPENTINGAN NEGARA PEMBENTUKANNYA
1 BERDASARKAN UNDANG UNDANG ATAU PP, APABILA BADAN HUKUM INI DIBENTUK
BERDASARKAN UU, MAKA PEMBENTUKNYA ADALAH PRESIDEN BERSAMA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT, APABILA BADAN HUKUM INI DIBENTUK BERDASARKAN PP
MAKA PEMBENTUKNYA ADALAH PRESIDEN.

BADAN HUKUM YANG DIAKUI PEMERINTAH, MIS : PERSEROAN TERBATAS DAN

KOPERASI.
BADAN HUKUM YG DIAKUI OLEH PEMERINTAH ADALAH BADAN HUKUM YG DIBENTUK
OLEH PIHAK SWASTA ATAU PRIBADI WARGA NEGARA, UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI
2 PEMBENTUKNYA
PENGAKUAN YG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH APABILA ANGGARAN DASARNYA
TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU, KETERTIBAN UMUM DAN KESUSILAAN, AKAN DI
AKUI OLEH PEMERINTAH DENGAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR BADAN HUKUM
YBS 21
 BADAN HUKUM YANG DIPERBOLEHKAN, ADALAH
BADAN HUKUM YANG TIDAK DIBENTUK OLEH
PEMERINTAH DAN TIDAK MEMERLUKAN
PENGAKUAN DARI PEMERINTAH, TETAPI
DIPERBOLEHKAN APABILA TUJUANNYA BERSIFAT
IDEAL DIBIDANG SOSIAL, PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN DAN AGAMA
3 CONTOHNYA : YAYASAN
UNTUK MENGETAHUI, APAKAH BADAN HUKUM
ITU TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UNDANG
UNDANG KETERTIBAN UMUM DAN KESUSILAAN,
MAKA AKTA PENDIRIANNYA YANG MEMUAT
ANGGARAN DASAR BADAN HUKUM ITU HARUS
DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS, KARENA NOTARIS
PEJABAT UMUM YANG DIBERIKAN KEWENANGAN
UNTUK ITU BERDASARKAN UNDANG UNDANG
22
KLASIFIKASI WEWENANGAN
BADAN HUKUM
BADAN HUKUM PUBLIK YAITU BADAN
HUKUM YG DIBENTUK OLEH
PEMERINTAH, DIBERI WEWENANG
MENURUT HUKUM PUBLIK.
MIS : LEMBAGA2 NEGARA SEPERTI
MPR, DPR, MAKAMAH AGUNG
MAUPUN DEPARTEMEN
PEMERINTAHAN, PROVINSI DAN LAIN
BADAN HUKUM PRIVAT YAITU BADAN
SEBAGAIMNYA
HUKUM YG DIBENTUK OLEH
PEMERINTAH ATAU SWASTA, DIBERI
WEWENANG MENURUT HUKUM
PERDATA.
MIS : BADAN USAHA MILIK NEGARA
BERUPA PERSEROAN TERBATAS, 23
KOPERASI
 SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN
BADAN HUKUM

FORMAL MATERI
AL

24
 SYARAT FORMAL YANG BERSIFAT UMUM YAITU BADAN
1 HUKUM HARUS DIDIRIKAN DENGAN AKTA NOTARIS

2 SYARAT-SYARAT MATERIAL ANTARA LAIN :

BADAN HUKUM HARUS MEMPUNYAI STRUKTUR ORGANISASI YANG

A
JELAS DAN PASTI, YANG AKAN BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA
BADAN HUKUM YANG BERSANGKUTAN

B
BADAN HUKUM HARUS MEMPUNYAI HARTA KEKAYAAN SENDIRI
YANG TERPISAH DARI KEKAYAAN PRIBADI ANGGOTA , PENDIRI DAN
PENGURUS

C
BADAN HUKUM HARUS MEMPUNYAI TUJUAN TERTENTU DAN
BUKAN TUJUAN PRIBADI ANGGOTANYA ATAUPUN PENDIRINYA
25
 TEMPAT TINGGAL

TEMPAT TINGGAL ADALAH TEMPAT DIMANA SESEORANG

TINGGAL/BERKEDUDUKAN YANG MENENTUKAN HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-
KEWAJIBAN HUKUM YANG BERSANGKUTAN DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT , TEMPAT TINGGAL BERUPA RUMAH KEDIAMAN YANG
BERADA DIWILAYAH ATAU DAERAH TERTENTU

HAK DAN KEWAJIBAN DAPAT TIMBUL DALAM BIDANG HUKUM PUBLIK DAN
DALAM BIDANG HUKUM PRIVAT

26
 HAK DAN KEWAJIBAN DALAM
BIDANG HUKUM PUBLIK, MISALNYA :

HAK MENGIKUTI PILIHAN UMUM,

UNTUK MEMBERIKAN SUARA HANYA
DAPAT DILAKUKAN DI TPS DIMANA YANG
BERSANGKUTAN TINGGAL/BERALAMAT

KEWAJIBAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK

BUMI DAN BANGUNAN, HANYA DAPAT
DIPENUHI DI TEMPAT DIMANA YANG
BERSANGKUTAN TINGGAL/BERALAMAT.
27
HAK DAN KEWAJIBAN DALAM
BIDANG HUKUM PRIVAT
(PERDATA), MISALNYA :

JIKA DALAM PERJANJIAN TIDAK DITENTUKAN

TEMPAT PEMBAYARAN, DEBITUR (PIHAK YANG
BERHUTANG) WAJIB MEMBAYAR HUTANGNYA
DI TEMPAT TINGGAL KREDITUR (PIHAK YANG
PEMBERI PINJAMAN),PSL 1393 AYAT (2)

DEBITUR BERHAK MENERIMA KREDIT DARI

KREDITUR (BANK) DI KANTOR KREDITUR
(BANK), DEMIKIAN PULA KEWAJIBAN
MEMBAYAR KREDIT DILAKUKAN DI
KANTOR KREDITUR (BANK)
28
JENIS JENIS TEMPAT
TINGGAL
TEMPAT TINGGAL YURIDIS TERJADI KARENA PERISTIWA
HUKUM KELAHIRAN ATAU PERPINDAHAN/MUTASI,
TEMPAT TINGGAL YURIDIS SESEORANG DAPAT
DIBUKTIKAN DENGAN KARTU TANDA PENDUDUK,
SEDANGKAN TEMPAT KEDUDUKAN SUATU BADAN
HUKUM DIBUKTIKAN DENGAN AKTA PENDIRIANNYA.

TEMPAT TINGGAL NYATA ADALAH TEMPAT

TINGGAL DIMANA SESEORANG SESUNGGUHNYA
BERADA DALAM KURUN WAKTU TERTENTU,
DIBUKTIKAN KARENA KEHADIRANNYA SELALU
DITEMPAT TERSEBUT, TETAPI SIFATNYA
SEMENTARA.
29
JENIS JENIS TEMPAT
TINGGAL
TEMPAT TINGGAL PILIHAN TERJADI KARENA PERISTIWA HUKUM
MEMBUAT PERJANJIAN PARA PIHAK YANG MENGADAKAN
PERJANJIAN SEPAKAT MENENTUKAN TEMPAT TINGGAL YANG
DIPILIH YANG DICANTUMKAN DALAM AKTA PERJANJIAN
BILAMANA TERJADI SENGKETA YG DISELESAIKAN LEWAT BADAN
PERADILAN, DIBUKTIKAN DENGAN AKTA AUTENTIK.

TEMPAT TINGGAL IKUTAN TERJADI KARENA

PERISTIWA HUKUM YG BERKAITAN
DENGAN STATUS HUKUM SESEORANG YG
DITENTUKAN OLEH UNDANG UNDANG.
30
 ARTI PENTING TEMPAT TINGGAL

TEMPAT TINGGAL MEMPUNYAI ARTI

PENTING BAGI SESEORANG ATAU SUATU
BADAN HUKUM DALAM HAL UNTUK
PEMENUHAN HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-
KEWAJIBANNYA, PENENTUAN STATUS
HUKUM SESEORANG DALAM LALU LINTAS
HUKUM MAUPUN UNTUK BERURUSAN
KEPENGADILAN

31
 ARTI PENTING TEMPAT TINGGAL
TEMPAT TINGGAL MENENTUKAN APAKAH
SESEORANG ITU TERIKAT UNTUK MEMENUHI HAK
DAN KEWAJIBANNYA DLM SETIAP PERISTIWA
HUKUM
TEMPAT TINGGAL JUGA MENENTUKAN STATUS
HUKUM SESEORANG APAKAH IA DALAM IKATAN
PERKAWINAN, APAKAH IA DALAM KEADAAN BELUM
DEWASA ATAU APAKAH IA DALAM KEADAAN TIDAK
WENANG BERBUAT DALAM LALU LINTAS HUKUM

32
 STATUS HUKUM TEMPAT TINGGAL

TEMPAT TINGGAL SEORANG ISTRI DITENTUKAN OLEH PERMUFAKATAN SUAMINYA, DENGAN DEMIKIAN HAK DAN KEWAJIBAN HUKUM
MENGIKUTI TEMPAT TINGGAL YANG DITENTUKAN ITU

TEMPAT TINGGAL ANAK DIBAWAH UMUR DITENTUKAN OLEH TEMPAT TINGGAL ORANG TUANYA, DENGAN DEMIKIAN HAK DAN
KEWAJIBAN ANAK TERSEBUT DITENTUKAN OLEH TEMPAT TINGGAL ORANG TUANYA

PERJANJIAN JUGA MENENTUKAN TEMPAT TINGGAL SESEORANG/TEMPAT KEDUDUKAN SUATU BADAN HUKUM, SEHINGGA HAK DAN
KEWAJIBAN MENGIKUTI TEMPAT TINGGAL YG DIPILIH BERDASARKAN PERJANJIAN
33
 D. KEWENANGAN BERHAK &
KEWENANGAN BERBUAT
a. KEWENANGAN BERHAK : DALAM HUKUM
PERDATA, SETIAP MANUSIA SEBAGAI
PENYANDANG HAK YAITU MEMPUNYAI
KEWENANGAN BERHAK, TETAPI TIDAK BERARTI
BAHWA SETIAP MANUSIA MEMPUNYAI
KEWENANGAN BERBUAT/BERTINDAK DALAM
MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
MANUSIA PRIBADI MEMPUNYAI KEWENANGAN
BERHAK SEJAK IA DILAHIRKAN, TIDAK ADA
SUATU HUKUMAN APAPUN YG DPT
MENGAKIBATKAN KEMATIAN PERDATA ATAU
KEHILANGAN HAK2 PERDATA
34
 CONTOH HAK PERDATA :

A. HAK HIDUP

B. HAK UNTUK KAWIN

C. HAK UNTUK BERANAK BAGI WANITA

D. HAK UNTUK PUNYA NAMA

E. HAK UNTUK MEWARIS

35
HAK PUBLIK : HAK PUBLIK DAPAT HILANG ATAU
LENYAP APABILA NEGARA MENGHENDAKINYA
DEMIKIAN, HAK PUBLIK ITU ADA KARENA
DIBERIKAN OLEH NEGARA, SEDANGKAN HAK
PERDATA ITU DIPEROLEH KARENA KODRAT

36
 CONTOH HAK PUBLIK :

A. HAK MEMILIH DAN DIPILIH DALAM

PEMILIHAN UMUM

B. HAK MENJADI ANGGOTA TNI/POLRI

C. HAK MENJADI PNS

D. HAK MENDUDUKI JABATAN TERTENTU

37
b. KEWENANGAN BERBUAT :
UNTUK MENGETAHUI APAKAH SEORANG ITU
WENANG BERBUAT ATAU TIDAK, ADA BEBERAPA
FAKTOR YANG MEMBATASI YAITU ANTARA LAIN :
UMUR, KESEHATAN, PRILAKU.
PADA DASARNYA SETIAP ORANG DEWASA ADALAH
CAKAP ATAU MAMPU MELAKUKAN PERBUATAN
HUKUM KARENA MEMENUHI SYARAT UMUR
MENURUT HUKUM, TETAPI APABILA ORANG
DEWASA ITU DALAM KEADAAN SAKIT INGATAN
ATAU GILA, TIDAK MAMPU MENGURUS DIRINYA
SENDIRI MAKA IA DISAMAKAN DNG ORANG YG
BELUM DEWASA & OLEH HUKUM DINYATAKAN
TIDAK MAMPU MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
38
 E. KEDEWASAAN DAN PENDEWASAAN
1. MENURUT KONSEP HUKUM PERDATA ISTILAH
KEDEWASAAN MENUNJUK PADA KEADAAN SUDAH
DEWASA, YANG MEMENUHI SYARAT HUKUM,
SEDANGKAN ISTILAH PENDEWASAAN MENUNJUK
PADA KEADAAN BELUM DEWASA YG OLEH HUKUM
DINYATAKAN SEBAGAI DEWASA.
2. PASAL 330 MENYEBUTKAN BELUM DEWASA
ADALAH BELUM BERUMUR 21 TAHUN GENAP DAN
BELUM PERNAH KAWIN.
3. PENDEWASAAN ADA DUA MACAM :
PENDEWASAAN PENUH DAN PENDEWASAAN
TERBATAS UNTUK MELAKUKAN BEBERAPA
PERBUATAN HUKUM TERTENTU
39
A. PENDEWASAAN PENUH : SYARATNYA SUDAH
BERUMUR 20 TAHUN GENAP, PROSEDURNYA YBS
HARUS MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPADA
PRESIDEN RI DILAMPIRI DENGAN AKTA KELAHIRAN
DAN SURAT BUKTI LAINNYA, PRESIDEN SETELAH
MENDENGAR PERTIMBANGAN MAKAMAH AGUNG
MEMBERIKAN KEPUTUSANNYA, AKIBAT HUKUM
ADANYA PENDEWASAAN PENUH YAITU STATUS
HUKUM YBS SAMA DNG STATUS HUKUM ORANG
DEWASA

40
B. PENDEWASAAN TERBATAS : SYARATNYA SUDAH
BERUMUR 18 TAHUN GENAP, PROSEDURNYA YBS
MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPADA KETUA
PENGADILAN NEGERI YANG BERWENANG
DILAMPIRI DENGAN AKTA KELAHIRAN DAN SURAT
BUKTI LAINNYA, PENGADILAN SETELAH
MENDENGAR KETERANGAN ORANG TUA ATAU WALI
YBS MEMBERIKAN KETETAPAN PERNYATAAN
DEWASA DLM PERBUATAN2 HUKUM TERTENTU
SAJA SESUAI DNG YG DIMOHONKAN, MIS :
MENGURUS DAN MENJALANKAN PERUSAHAAN.

41
F. PENCATATAN PERISTIWA HUKUM
1. PERISTIWA HUKUM YANG DICATAT :
a. KELAHIRAN
b. PERKAWINAN
c. PERCERAIAN
d. KEMATIAN
e. PENGGANTIAN NAMA
2. TUJUAN PENCATATAN IALAH UNTUK MEMPROLEH
KEPASTIAN HUKUM TENTANG STATUS PERDATA
SESEORANG YG MENGALAMI PERISTIWA HUKUM
TERSEBUT, KEPASTIAN HUKUM MENENTUKAN
APAKAH ADA HAK DAN KEWAJIBAN HUKUM YG SAH
ANTARA PIHAK2 YG BERHUBUNGAN HUKUM
TERSEBUT
42
3. FUNGSI PENCATATAN ADALAH UNTUK
MEMBUKTIKAN BAHWA PERISTIWA HUKUM YANG
DIALAMI OLEH SESEORANG ITU BENAR TELAH
TERJADI. UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR
TELAH TERJADI PERISTIWA HUKUM, DIPERLUKAN
SURAT KETERANGAN YG MENYATAKAN TELAH
TERJADI PERISTIWA HUKUM PADA HARI, TANGGAL,
BULAN, TAHUN, DITEMPAT TERTENTU ATAS NAMA
SESEORANG. YG MEMBERIKAN SURAT KETERANGAN
ITU IALAH PEJABAT/PETUGAS YG MENANGANI
/BERWENANG UNTUK ITU.

43
 BAB III
HUKUM KELUARGA

A. HUKUM KELUARGA ADALAH KESELURUHAN

KETENTUAN YG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM
YG MENYANGKUT PERKAWINAN, KEKUASAAN
ORANG TUA, PERWALIAN DAN PENGAMPUAN.
B. KELUARGA MERUPAKAN KESATUAN MASYARAKAT
TERKECIL YG TERDIRI DARI SUAMI, ISTRI DAN ANAK-
ANAKNYA YG MENEMPATI SUATU TEMPAT TINGGAL
TERTENTU.
C. HUBUNGAN KELUARGA ADALAH HUBUNGAN YG
TERJADI KARENA ADANYA PERKAWINAN DAN/ATAU
KARENA ADANYA HUBUNGAN DARAH
44
1. PERKAWINAN DASAR HUKUM UU NO 1 TH 1974

a. PERNGERTIAN DAN TUJUAN PERKAWINAN

b. SAHNYA SUATU PERKAWINAN

c. BATAS USIA MELANGSUNGKAN SUATU

PERKAWINAN

d. LARANGAN PERKAWINAN

e. PENCEGAHAN DAN PEMBATALAN

PERKAWINAN
45
2. PERWALIAN
A. PERWALIAN ADALAH KEWAJIBAN HUKUM
UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN DAN
PENGURUSAN TERHADAP PRIBADI ANAK YG
BELUM MENCAPAI USIA 18 TAHUN DAN BELUM
PERNAH MENIKAH, YG TIDAK BERADA DI BAWAH
KEKUASAAN ORANG TUA MEREKA.
- PERWALIAN TERJADI KARENA :
1 ORANG TUA SI ANAK MENINGGAL DUNIA
2 ORANG TUA SI ANAK TIDAK MAMPU
MENJALANKAN KEKUASAAN SEBAGAI ORANG
TUA
3 KEKUASAAN ORANG TUA SI ANAK DICABUT
OLEH PENGADILAN (MELALAIKAN KEWAJIBAN)
46
- BERAKHIRNYA PERWALIAN :
1 ANAK YG BERADA DIBAWAH PERWALIAN
TELAH MENCAPAI USIA 18 TAHUN/ANAK TSB
MELANGSUNGKAN PERKAWINAN
2 WALI ATAU ANAK YG BERADA DI BAWAH
PERWALIAN MENINGGAL DUNIA
3 KEKUASAAN WALI DI CABUT OLEH
PENGADILAN, KARENA WALI TIDAK
BERTANGGUNGJAWAB DAN MELALAIKAN
KEWAJIBANNYA SEBAGAI WALI

47
 HUKUM BENDA

BENDA ADALAH TIAP TIAP BARANG DAN TIAP TIAP HAK YANG DAPAT DIKUASAI
OLEH SUBYEK HUKUM, YAITU MANUSIA DAN BADAN HUKUM.

MACAM MACAM BENDA :

A. BENDA BERWUJUD DAN BENDA TIDAK BERWUJUD (PASAL 503)
B. BENDA BERGERAK DAN BENDA TIDAK BERGERAK (PASAL 504)
48
 BENDA DALAM HAL PENYERAHANNYA

BENDA BERWUJUD BERGERAK, PENYERAHANNYA DILAKUKAN SECARA NYATA DAN

LANGSUNG DARI TANGAN KE TANGAN

BENDA BERWUJUD TIDAK BERGERAK, PENYERAHANNYA DILAKUKAN DENGAN CARA

BALIK NAMA, MIS : TANAH BALIK NAMA DILAKUKAN DI KANTOR BPN
49
 SEDANGKAN BENDA TIDAK BERWUJUD, BERUPA :
1. PIUTANG ATAS NAMA,MISALNYA SAHAM
PENYERAHANNYA DILAKUKAN DENGAN CARA CESSIE,
YAITU PENYERAHAN HAK BERDASARKAN AKTA
AUTENTIK ATAU AKTA DIBAWAH TANGAN
2. PIUTANG ATAS TUNJUK, MISALNYA CEK, WESSEL DLL
3. HAK ATAS MEREK, PENYERAHANNYA HARUS
DILAKUKAN DENGAN AKTA AUTENTIK ATAU AKTA
DIBAWAH TANGAN
4. HAK PATEN, PENYERAHANNYA HARUS DILAKUKAN
DENGAN AKTA AUTENTIK ATAU AKTA DIBAWAH
TANGAN
5. HAK CIPTA, PENYERAHANNYA JUGA HARUS DENGAN
AKTA AUTENTIK ATAU AKTA DIBAWAH TANGAN

50
 PEMBEDAAN BENDA KE DALAM BENDA
BERGERAK DAN BENDA TIDAK BERGERAK,
MEMPUNYAI ARTI PENTING DALAM HAL-HAL
SEBAGAI BERIKUT :

A. DALAM HAK PENGUASAANNYA (BEZIT)

- ORANG YANG MENGUSAI BENDA BERGERAK
DIAANGGAP SEBAGAI PEMILIK BENDA YANG
DIKUASAINYA (PASAL 1977 KUH PERDATA)
- SEDANGKAN TERHADAP BENDA TIDAK
BERGERAK, ASAS TERSEBUT DIATAS TIDAK
BERLAKU 51
B. DALAM HAL PENYERAHANNYA (LEVERING)
- BENDA BERGERAK PENYERAHANNYA DILAKUKAN
DENGAN CARA NYATA DAN LANGSUNG DARI
TANGAN KE TANGAN.
- BENDA TIDAK BERGERAK, PENYERAHANNYA
DILAKUKAN DENGAN BALIK NAMA.
C. DALAM HAL PEMBEBANANNYA (BEZWARING)
- PEMBEBANAN/PENGIKATAN BENDA BERGERAK
UNTUK DIJADIKA JAMINAN, HARUS DENGAN
GADAI/FIDUSIA.
- PEMBEBANAN/PENGIKATAN BENDA TIDAK
BERGERAK BERUPA TANAH DAN SEGALA SESUATU YG
MELEKAT DIATAS TANAH TSB, HARUS DILAKUKAN DNG
HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
52
D. DALAM HAL KADALUARSA (VERJARING)
- BENDA BERGERAK, TIDAK DIKENAL DENGAN
ADANYA KADALUARSA (LAMPAU WAKTU), SEBAB
MEREKA YG MENGUASAI BENDA BERGERAK DIANGGAP
SEBAGAI PEMILIK BENDA YG DIKUASAINYA.
- SEDANGKAN PADA BENDA BERGERAK, DIKENAL
ADANYA KEDALUARS, MISALNYA :
1. KALAU MEMPUNYAI ALAS HAK YG SAH, MAKA
DALUARSANYA SETELAH LEWAT WAKTU 20 TAHUN
2. SEDANGKAN KALAU TIDAK ADA ALAS HAK YG SAH,
MAKA DALUARSANYA SETELAH LEWAT WAKTU 30
TAHUN.
AKAN TETAPI SETELAH BERLAKUNYA UU NO 5 TAHUN
1960 DALUARSA DLM KUHAPERDATA TIDAK BERLAKU
LAGI 53
 HAK KEBENDAAN DAN HAK PERORANGAN

A. HAK KEBENDAAN IALAH HAK MUTLAK ATAS SESUATU

BENDA, DIMANA HAK ITU MEMBERIKAN KEKUASAAN
LANGSUNG ATAS SESUATU BENDA DAN HAK ITU DPT DI
PERTAHANKAN TERHADAP SIAPAPUN JUGA.

B. SEDANGKAN HAK PERORANGAN ADALAH HAK RELATIF

YG TIMBUL KARENA ADANYA HUBUNGAN PERUTANGAN
DAN HAK ITU HANYA DPT DIPERTAHANKAN TERHADAP
ORANG2 TERTENTU DNG SIAPA TELAH DILAKUKAN
SUATU PERUTANGAN
54
 HAK KEBEDAAN DAN HAK PERORANGAN DIATUR
DALAM KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA,
YANG DAPAN DIPERINCI SEBAGAI BERIKUT :

1. HAK MUTLAK TERDIRI DARI :

A. HAK KEPRIBADIAN, MISALNYA : HAK ATAS
TANAH, HAK ATAS KEHORMATAN, HAK ATAS
KEMERDEKAAN, HAK HIDUP DAN LAIN2.
B. HAK2 DALAM HUKUM KELUARGA YG TIMBUL
KARENA ADANYA HUBUNGAN ANTARA SUAMI
ISTRI, ANTARA ORANG TUA DAN ANAK2NYA.
C. HAK MUTLAK ATAS SESUATU BENDA, YG
DISEBUT DENGAN HAK KEBENDAAN.
55
2. HAK RELATIF YAITU SEMUA HAK YANG TIMBUL
KARENA ADANYA HUBUNGAN PERUTANGAN BAIK
PERUTANGAN YG TIMBUL KARENA PERJANJIAN
MAUPUN PERUTANGAN YG TIMBUL KARENA
UNDANG UNDANG

56
 SIFAT HAK KEBENDAAN

DALAM KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

MEMBEDAKAN SIFAT HAK KEBENDAAN SEBAGAI
BERIKUT :
A. HAK KEBENDAAN YG BERSIFAT MEMBERI
KENIKMATAN, BAIK ATAS BENDA MILIKNYA SENDIRI
MIS : HAK MILIK, MAUPUN BENDA ATAS MILIK
ORANG LAIN MIS : HAK MEMUNGUT HASIL, HAK
PAKAI DAN LAIN2.
B. HAK KEBENDAAN YG BERSIFAT MEMBERI JAMINAN
MIS :
- GADAI SBG JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK
- FIDUSIA SBG JAMINAN ATAS BENDA BEGERAK
57
 BAB V HAK MILIK

HAK MILIK MERUPAKAN HAK UNTUK MENIKMATI

KEGUNAAN SUATU BENDA DENGAN LELUASA, DAN
DAPAT BERTINDAK BEBAS ATAS BENDA ITU DENGAN
KEDAULATAN SEPENUHNYA, SEPANJANG
PENGGUNAANNYA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
PERATURAN PERUNDANG2AN YANG BERLAKU DAN
TIDAK MELANGGAR HAK ORANG LAIN.

58
CIRI-CIRI HAK MILIK :
A. HAK MILIK MERUPAKAN HAK INDUK DARI SEMUA
HAK-HAK KEBENDAAN YG LAIN SEPERTI HAK GADAI,
HAK SEWA, HAK BAGI HASIL DAN SEBAGAINYA,
KARENA TIDAK AKAN ADA HAK2 TERSEBUT JIKA
TIDAK DIATAS BENDA MILIK ORANG LAIN.
B. HAK MILIK ITU BERSIFAT TETAP, ARTINYA HAK MILIK
TIDAK AKAN LENYAP TERHADAP HAK2 KEBENDAAN
YG LAINNYA
C. HAK MILIK TIDAK DPT DIGANGGU GUGAT OLEH PIHAK
LAIN, KECUALI ADA ALASAN DAN SYARAT2 TERTENTU
MENURUT KETENTUAN PER-PER UU YG BERLAKU
D. HAK MILIK MEMBERIKAN KENIKMATAN YG
SELENGKAPNYA KEPADA SIPEMILIK, ARTINYA
SIPEMILIK HAK DPT MEMANFAATKAN SECARA
MAKSIMAL 59
CARA MEMPROLEH HAK MILIK
PADA PASAL 584 KITAB UNDANG UNDANG HUKUM
PERDATA MENENTUKAN BAHWA UNTUK
MEMPROLEH HAK MILIK ATAS SUATU BENDA, DAPAT
DILAKUKAN DENGAN CARA SEBAGAI BERIKUT :
A. PENGAMBILAN (TOEEIGENING) ARTINYA SESEORANG
MEMPROLEH HAK MILIK ATAS SUATU BENDA DENGAN
CARA PENGAMBILAN, MIS : DAPAT IKAN KARENA
MEMANCING DILAUT ATAU BERBURU BABI DI HUTAN
B. PERLEKATAN (NATREKKING) YAITU SESEORANG
MEMPROLEH HAK MILIK ATAS SUATU BENDA KARENA
PEMBIAKAN/IKUTAN, MISALNYA SAPI, KUDA
BERANAK.
60
C. PEWARISAN (ERFOPVOLGING) YAITU SESEORANG
MEMPROLEH HAK MILIK KARENA PEWARISAN.

D. PENYERAHAN (LEVERING) YAITU DALAM HAL

MEMPROLEH HAK MILIK KARENA PENYERAHAN
BENDANYA, MISALNYA ATAS DASAR JUAL-BELI.

E. DALUARSA (VERJARING) YAITU MEMPROLEH HAK

MILIK KARENA LAMPAU WAKTU/KEDALUARSA.

61
PEMBATASAN TERHADAP HAK MILIK
WALAUPUN HAK MILIK MERUPAKAN DROIT INVIOLABLE
ET SACRE, TAPI PENGGUNAAN HAK ITU DIBATASI
OLEH BEBERAPA HAL, ANTARA LAIN :
A. UNDANG UNDANG DAN PERATURAN UMUM,
ARTINYA HAK MILIK DAPAT DIGUNAKAN DENGAN
LELUASA DAN BEBAS, TETAPI PENGGUNAAN HAK ITU
TIDAK BOLEH SAMPAI BERTENTANGAN DENGAN
UNDANG UNDANG DAN PERATURAN UMUM YANG
BERLAKU.
MIS : MENGGUNAKAN RUMAH HAK MILIK SEBAGAI
PABRIK PEMROSESAN/PRODUKSI BARANG-BARANG
TERLARANG SEJENIS PSITROPIKA.
62
B. TIDAK MENIMBULKAN GANGGUAN TERHADAP HAK-
HAK ORANG LAIN.

C. MISBRUIK VAN RECHT (PENYALAHGUNAAN HAK), HAK

MILIK TIDAK BOLEH DIGUNAKAN SECARA
MELAMPAUI BATAS KEWAJARAN, ARTINYA
PENGGUNAAN HAK MILIK DIBATASI OLEH
KEPENTINGAN ORANG LAIN.

D. KEMUNGKINAN ADANYA PENCABUTAN HAK

(ONTEIGENING) DEMI KEPENTINGAN UMUM.

63
B E Z I T ( PENGUSAAN ATAS SUATU BENDA )

64
Soal HUKUM PERDATA :
1. Dalam pasal 499 KUH Perdata dijelaskan mengenai
benda adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang
dapat dikuasai oleh hak milik, jelaskan maksudnya ?
2. Jelaskan macam-macam benda, dan jelaskan
mengapa benda bergerak dan benda tidak bergerak
penting dalam hukum Perdata ?
3. Jelaskan cara-cara yang diperoleh subyek hukum
dalam memproleh hak milik yang diatur dalam
KUHPerdata ?
4. Jelaskan pengertian hak kebendaan dan sifat-sifat
yang dimiliki hak kebendaan ?
5. Jelaskan hak-hak kebendaan yg dpt memberikan
jaminan dan hak kebendaan yg dapat dijaminkan ?
65
Soal HUKUM PERDATA :
1. Jelaskan pengertian hubungan keluarga karena
perkawinan dan hubungan keluarga yang disebabkan
karena hubungan darah ?
2. Sebut dan jelaskan hubungan darah yang dapat
dilihat dari garis keturunan ?
3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis perwalian ?
4. Sebut dan jelaskan macam-macam benda dikaji
dalam Kitab Undang Undang Hukum Perdata ?

Jawaban buat hari ini dan dikirim berupa pdf melalui

whatsap pribadi dosen pengampu Bapak I Kadek Adi
Surya,SH.,MH (0895360016557)
66