Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Landasan Teori

WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa


resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah
buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya
tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang
perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku
tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.
Resensi menurut Panuti Sudjiman (1984) adalah hasil pembahasan dan
penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti
penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis
besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah
hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan
data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk)
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda,  resentie, yang berarti kupasan atau
pembahasan. Jadi, pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang
buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti
surat kabar atau majalah.
Saryono (1997:56) menjelaskan Pengertian Resensi sebagai sebuah
tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar
mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-
buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif-
tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang
diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

B. Batasan Masalah
Pada pembahasan ini penulis membatasi pada pembahasan ulasan
dan kelebihan serta kekurangan novel “9 Summers 10 Autumns”

1
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasalan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan resensi?
2. Apa sajakah unsur-unsur resensi?
3. Bagaimana cara meresensi sebuah novel?
4. Apa tujuan resensi?
5. Apa manfaat resensi?

D. Tujuan Penulisan
1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan resensi
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang fungsi resensi
3. Penulis dapat membuat resensi dengan benar berdasarkan
langkah/tahap dalam membuat resensi
4. Memberikan informasi kepada pembaca tentang tujuan dari resensi

E. Manfaat Resensi

Resensi memberikan gambaran tentang isi buku kepada pembaca agar


pembaca dapat mempertimbangan buku yang akan dibacanya.
Untuk penulis, menulis resensi dapat menjadi sumber tambahan ekonomi
karena dalam membuat resensi buku bukan dipilih dari orang
sembarangan melainkan langsung dari orang yang paham dan mengerti
tentang resensi.
Bagi penulis buku, resensi dapat menjadi sarana promosi darai buku yang
dijualnya karena di dalam resensi terdapat kelebihan dan kekurangan
yang tentunya menarik minat pembaca untuk mengetahui terlebih dahulu
buku tersebut dari segi kekurangan dan kelebihan.

2
BAB II
ANALISIS NOVEL

A. Identitas novel
Judul : 9 Summer 10 Autumns "Dari Kota Apel Ke The Big
Apple"
Pengarang       : Iwan Setyawan
Editor : Mirna Yulistiani
Jumlah Halaman : 224 Halaman
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Tahun Terbit   : 2011
Warna Sampul : Putih tulang
Tebal Buku       : 224 Halaman
Cetakan : Cetakan pertama Februari 2011
Cetakan kedelapan Februari 2012
Cetakan kesembilan Oktober 2012
Cetakan kesepuluh Januari 2013
B. Sinopsis
Hari pertama Iwan tiba di New York disambut oleh dua preman yang
menodongnya di Stasiun Fleetwood saat hendak melihat pesta kembang
api petama kalinya di New York. Saat itu juga, ia melihat seorang anak
kecil berbaju merah putih melewatinya dan bersembunyi. Anak kecil itu
pun mengikutinya  pulang setelah dua preman tadi kabur karena ada
seseorang yang datang berteriak. Anak kecil ini kemudian akan terus
menemani iwan setiap hari. Iwan hanyalah anak dari keluarga miskin di
Batu, Malang, Jawa Timur. Keluarganya terdiri dari ibu, bapak, Iwan dan
4 saudara permpuannya, yaitu Mba Isa, Mba Inan, Rini, dan Mira.
Bapaknya hanyalah seorang supir angkut dan truk di Batu. Berkat
bapaknya lah, iwan beserta keluarganya dapat menyelesaikan sekolah
hingga ke jenjang Universitas. Bapak yang awalnya memiliki sebuah
mobil angkot, rela menjualnya untuk membayar biaya kuliah iwan di IPB.
Tentu saja yang paling besar adalah jasa sang Ibu. Ibu Ngatinah yang
membangun ide untuk menabung, mengingatkan anak-anaknya kalau
perlu ke dokter, kalau mobil bisa rusak sewaktu-waktu, kalau anak-

3
anaknya butuh makanan bergizi. Ibulah yang mengatur berapa liter nasi
yang harus di masak tanpa tersisa keesokan harinya, kapan orang rumah
harus makan daging, ayam atau tempe. Ibu yang tahu barang apa harus
digadaikan untuk membeli sepatu baru unuk ananknya dan mengatur
pembayaran uang sekolah Iwan, Mba Isa, Mba Inan, Rini dan Mira.
Ibulah yang membelah satu telur dadaruntuk dua atau tiga orang anaknya.
Ibu lah yang selalu menyembunyikan tempe goreng supaya tidak
dihabiskan salah satu anaknya. Kesederhanaan dan kebijakan Ibu yang
menyelamatkan dan membangun rumah kecil mereka. Mba Inan, kakak
perempuan kedua Iwan mengajarkan iwan dan adik-adiknya untuk
menjaga kebersihan dan yang membuat iwan tertarik dengan dunia teater
di SMA. Mba Inan adalah seorang yang aktif. Sejak kecil, Mba Inan rajin
bekerja untuk membantu meringankan perekonomian Bapak dan Ibu
dengan berjualan makanan saat bulan puasa maupun menjajakannya
dipasar. Di seklah pun Mba Inan selalu mengikuti berbagai lomba, dari
yang cerdas cermat hingga membaca puisi. Mba Inan yang rajin mengaji
ini saat SMA aktif di OSIS dan mengikuti kegiatan teater. Saat kuliah di
jurusan Perikanan Universitas Brawijaya mba inan pun ikut serta dalam
lomba debat P4 dan memenangkan hingga ke tingkat Nasional dengan
memberi kebanggan serta keringanan kepada orang tua mereka dalam
membayar kuliahnya. Begitu pula dengan Rini dan mira yang menjadi
penyemangat Iwan dalam belajar dan menjalani hidup, memenuhi
impiannya, yaitu memiliki sebuah kamar sendiri. Saat SMA, Iwan
membuka diri untuk mencoba hal baru, yaitu teater dan puisi yang
selanjutnya menjadi salah satu kesukaannya. Ia mudah bergaul dengan
banyak orang, dan bekerja menambah penghasilan melalui privat seperti
yang dilakukan mba Rini. Ia pun terus berusaha agar bisa tembus PMDK
IPB jurusan Statistika, yang dikatakan jurusan ini sangat sulit untuk anak
dari desa. Iwan membuktikan bahwa hal tersebut salah bahwa dengan
kerja keras akan melepaskan ketakutan akan hasil yang didapat, kita
mampu melewati hal tersulit seperti masuk jurusan Statistika di IPB.
Begitu pula dengan nasihat Ibu yang tidak pernak dilupakan Iwan “Coba
dulu, belajar yang rajin, jangan takut”. Di SMA pula, ia mengenal
Nicolas Auclair, seorang pelajar kanada yang mengikuti program
pertukaran antar pelajar ke sekolahnya. Iwan mulai belajar bahasa inggris
dari Nico dan berteman dengan Nico. Awalnya banyak teman-teman iwan
tidak mendekati Nico karena ia seorang bule, tetapi Iwan-lah yang

4
mengajak Nico belajar dan bermain bersama dibawah Gunung
Panderman. Keinginan Iwan saat melintasi Jalan Sudirman adalah
menjadi “pegawai berdasi” terwujudnya juga karena dukungan Ibu,
Bapak dan saudara-saudaranya. Begitu pula dengan
keputusannyamenerima pekerjaan di New York, yang membawanya
menjadi seorang Direktur Internal Client Management di Nielsen
Cunsumer Research, New York salah satu keinginan untuk melihat dunia
luar seperti kak Inan yang pernah ke Jepang. Ia berhasil memiliki sebuah
kamar untuknya, yaitu sebuah apartemen setelah ia bekerja selama 10
tahun di New York. Kisah cinta Iwan pun tidak berakhir bahagia.
Pertama kalinya ia jatuh cinta pada seorang wanita Amerika bernama
Audrey, yang memiliki hobi yang sama dengannya yaitu yoga. Mereka
bertemu di kelas yoga yang sama, dan saat itu mereka hanya saling
bertatapan. Kemudian, sebuah keajaiban, mereka bertemu di Barneys,
sebuah apartemen departemen store di New York, dan iwan pun
memberanikan diri untuk menyapanya dan memberikan kartu namanya.
Perkenalan mereka hanya singkat, dan hubungan mereka diakhiri oleh
pertanyaaan dari orang tua Audrey bahwa mereka berbeda keyakinan.
Dimusim gugur ke-9, Audrey menikah dan mereka masih berteman
dengan baik

C. Kelebihan dan Kekurangan Novel

Kelebihan

1. Sampul dan sinopsis yang menarik. Penampilan sampul yang


sederhana dan sub judul “Kisah anak sopir angkot dari kota Batu
yang menjadi direktur di New York City” membuat orang
penasaran ingin membaca bagian novel.
2. Unik dan kreatif. Saya terkesan dengan kemampuan mengolah
percakapan yang dilakukan oleh penulis, Iwan Setyawan. Iwan
setyawan begitu cerdik karena membuat tokoh khayalan, yaitu
anak kecil berseragam merah putih sebagai lawan bicaranya untuk
membuat dialog agar cerita tidak terasa monoton dan bisa langsung
tersambung ke bagian masa lalui yang ia ingin ceritakan.
3. Pilihan kata yang menarik. Pilihan kata yang apik juga membuat
pembaca terbuai dengan novel ini sehingga pembaca ingin
mengetahui ada apa di cerita selanjutnya. Penyisipan quote-quote

5
dari favorit si penulis sendiri juga menarik. Novel ini
menggunakan gaya bahasa yang indah bagai puisi, namun muda
diapahami tanpa kesan bertele-tele. Penuturan yang sederhana,
cukup lugas dan jujur, serta dengan representasi yang menarik
membuat novel ini lebih mudah diterima pembaca, sehingga
melahirkan kesan positif yang mendalam di hati pembaca.
4. Pesan moral yang kuat. Didalam novel ini juga terdapat banyak
pesan tersirat bahwa keluargalah yang akan selalu mendukung
apapun keputusan kita dalam keadaan sulit apapun. Bahwa
bersama keluarga, kita bisa mengarungi samudera seluas apapun,
seperti yang dilakukan Iwan yang ditawari bekerja di luar negeri
dank arena dukungan dari keluarganya, ia berani menerima
tantangan iu dan menjadi sukses karenanya.

Kekurangan

1. Tidak terdapat terjemahan dalam penggunaan bahasa


asing. Penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris yang
tidak disisipi terjemahan bahasa Indonesianya membuat
pembaca yang kurang mengerti bahasa inggris menjadi
bingung.
2. Penggunaan alur yang membosankan. Alur yang digunakan
yaitu alur maju mundur yang diaplikasikan di setiap bab
membuat pembaca menjadi bosan. Mudah ditebak mau dibawa
kemana ceritanya. Dari awal bercerita tentang dirinya, Bapak,
Ibu, Saudari-saudarinya, dan tentunya seperti biografi singkat
Iwan Setyawan dalam bentuk fiksi. Serta kita dibuat
berekspektasi bahwa buku ini dapat memompa semnagat
seorang anak dari keluarga kurang mampu untuk mengejar cita-
citanya. Namun, justru buku ini hanya menceritakan
pengalaman hidup iwan, si penulis dari kecil hingga ia
mendapatkan posisi sebagai Direktur Internal Client
Management di Nielsen Consumer Research, New York.

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Novel 9 Summers 10 Autumns ini bertemakan tentang perjalanan
hidup sesorang yang disertai dengan usaha tanpa kenal putus asa.
Seseorang yang tidak memiliki apa-apa melainkan hanya punya
mimpi besar dan harapan hingga menjadi orang yag memiliki
semuanya lewat dukungan serta doa orang tua. Novel ini syarat
dengan kesan moral dan dapat memotivasi setiap orang. Kecintaan
terhadap keluarga, tidak mau mengecewakan perjuangan orang tua,
serta kemauan yang keras dapat merubah segalanya disertai restu
orang tua dan memohon kepada Allah SWT. Kota batu sangat
identik dengan pegunungannya. Kesejukan udara serta keasriannya
membuat setiap orang yang tinggal disana begitu nyaman. Namun,
karena aksesibilitas yang kurang baik maka daerah tersebut
terbilang masih dalam keadaan berkembang. Kalimat yang ada
didalam novel ini sudah begitu baik, meskipun masih ada beberapa
kesalahan kalimat yang ditemukan. Terlepas dari hal itu, novel 9
Summers 10 Autumns ini dapat membuat kita terkesan dengan
kemampuan mengolah percakapan yang dilakukan oleh penulis
serta dengan adanya tokoh khayalan, yaitu anak kecil berseragam
merah putih sebagai lawan bicaranya untuk membuat dialog agar
cerita tidak terasa monoton dan bisa langsung tersambung ke
bagian masa lalui yang ia ingin ceritakan.

B. Saran
Sebaiknya alur ditambah liku-liku yang menambah emosi pembaca dan
meningkatkan minat baca. Dan sisipkan terjemahan dalam penggunaan
bahasa asing.

Anda mungkin juga menyukai