Anda di halaman 1dari 4

UNSUR-UNSUR RESENSI BUKU

Mungkin ketika anda duduk di bangku sekolah, anda pernah diberi materi mengenai
resensi buku. Ternyata, materi resensi buku tidak saja digunakan dalam materi
sekolah saja, namun juga diluar itu. Untuk mempelajari resensi buku, kita harus
memperhatikan unsur-unsur di dalamnya agar tulisan dapat tepat sasaran dan
bermanfaat bagi pembacanya. Unsur-unsur yang dimaksud antara lain:

1. Isi resensi
Memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan
dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
2. Penyusunan data
Dalam tahap ini meliputi : judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta
cetakannya, dimensi buku, dan harga buku.
3. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Dalam
penulisan judul juga harus dibuat semenarik mungkin agar menarik minat baca.
4. Penutup resensi
Pada bagian ini biasanya berisi alasan mengapa buku tersebut ditulis dan ingin
ditujukan kepada siapa resensi ini ditulis
TUJUAN RESENSI BUKU
Terdapat beberapa tujuan dibuatnya sebuah resensi, antara lain :
1. Untuk membicarakan dan mengulas lebih jauh tentang topik atau tema yang
diangkat dalam sebuah karya.
2. Dapat secara mudah memberikan pemahaman serta informasi kepada pembaca
tentang sebuah karya yang telah dinikmati sebelumnya. Atau dengan kata lain yang
biasa diungkapkan anak-anak zaman sekarang dengan istilah “spoiler”.
3. Dapat membantu pembaca memberikan pertimbangan tentang kelayakan sebuah
karya apakah layak untuk dibaca atau diterbitkan.
4. Untuk menjawab kebingungan yang mungkin dipertanyakan juga oleh pembaca
tentang sebuah karya.
Setelah mengetahui dengan benar apakah resensi buku, apa saja unsur-unsurnya
hingga untuk apa tujuan dari meresensi buku, berikut ini merupakan contoh resensi
dari beberapa bukukarya-karya terbaik sebagai panduan dan penerapan resensi yang
sebenarnya. Mulai dari contoh resensi buku non fiksi, contoh resensi buku
pengetahuan, contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi novel, contoh resensi buku
ilmiah, dll.
CONTOH RESENSI BUKU NON FIKSI
Contoh Resensi Buku Non Fiksi | Sumber : femidiah.wordpress.com
Judul Buku : God, Do You Speak English?
Pengarang : Jeff Kristianto, Nina Silvia, Rini Hanifa
Penerbit : Rene Books
Tahun Terbit : 2013
Tebal Halaman : 348 halaman
Sinopsis Buku :
Conto Resensi Buku Non Fiksi – Buku ini menceritakan tentang para penulis dengan
tempat-tempat yang mereka singgahi. Tiga penulis buku ini adalah sukarelawan
lembaga sukarelawan internasional Voluntary Service Organization (VSO) Indonesia.
Mereka adalah Jeff Kristianto, Nina Silvia, dan Rini Hanifa.
Mereka datang dari beragam latar belakang. Jeff pemilik usaha kerajinan dan restoran
di Bali. Nina bekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Padang dan Rini staf
lembaga donor internasional. Ketiganya bergabung sebagai volunteer VSO, sebagai
angkatan pertama voluntir Indonesia, di masing-masing negara penempatan.
Jeff bekerja mendukung perajin-perajin di Tajikistan, bekas negara jajahan Uni Soviet
di Asia. Nina membantu lembaga pendukung suku asli di Bangladesh. Sedangkan Rini
ditempatkan di Guyana, Amerika Latin untuk bekerja bersama LSM lokal. Mereka
bekerja dan digaji standar minimal negara penempatan.Karena telah hidup dengan
warga sekitar, mereka berinteraksi dan mengalami cerita-cerita lucu dan
mengharukan.
Karena itulah, buku ini tak sekadar cerita namun seolah memiliki nyawa. Ketiga
penulis adalah bagian dari cerita itu sendiri. Maka, mereka menceritakan sesuatu yang
tak mungkin didapatkan jika perjalanan tersebut semata untuk berpetualang.
Kelebihan Buku :
– Buku ini sangat menarik dari segi judul, karena membawa nama Tuhan atau “God”.
– Cerita dari ketiga penulis ini sangat menginspirasi.
Kekurangan Buku :
– Banyak istilah dalam buku yang orang awam mungkin akan susah untuk mengerti.
– Cerita yang ditulis dari Nina Silvia seolah seperti bernarasi, pembaca akan lelah
untuk mengikuti alur cerita.
CONTOH RESENSI BUKU FIKSI

Contoh Resensi Buku Fiksi


| Sumber : tokopedia.com
Judul Buku : Milea; Suara dari Dilan
Pengarang : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun Terbit : Agustus – 2016
Tebal Halaman : 360 halaman
Sinopsis Buku :
Contoh Resensi Buku Fiksi – Novel ini adalah seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku
Tahun 1990 dan Dilan, Dia Dilanku Tahun 1991. Jika tidak mengikuti dua novel
sebelumnya, pasti akan kebingungan untuk menyimak novel Milea ini. Novel ini seakan
menjawab keresahan pembaca novel Dilan sebelumnya, karena di novel Milea ini
seolah semua pertanyaan dan kebingungan pembaca akan terjawab.
Novel ini mengambil sudut pandang dari Dilan. Penceritaannya juga menjawab dan
mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea. Seperti penyebab Akew meninggal,
lalu kenapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan tidak ditahan karena kasus Akew
meninggal. Termasuk latar belakang cerita Dilan yang meramal Milea saat pertama
kali kenalan.
Dilan itu teman yang baik. Dilan itu juga pacar yang baik. Dan sebenarnya, Dilan juga
murid yang baik untuk guru-guru yang bisa mengerti dirinya.Mungkin, guru-guru bisa
membaca novel ini agar tahu bagaimana bersikap pada anak-anak istimewa seperti
Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum, tidak perlu diceramahi
panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit memberi mereka perhatian dengan cara
yang lebih bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga,
hingga kesedihan bersatu dalam buku ini.
Kelebihan buku :
– Cover bukunya sangat kekinian dan sesuai target sasarannya yaitu remaja.
– Banyak puisi-puisi yang diselipkan dalam buku jadi membuat pembaca dapat
senyum-senyum sendiri.
– Model penceritaannya dibuat sangat jelas dan terstruktur, jadi ketika membaca dari
awal, dapat langsung membayangkan di buku seri Dilan yang pertama dan kedua.
– Novel Milea dan juga versi sebelumnya sangat tampak seperti kisah nyata. Walaupun
banyak yang beranggapan cerita dalam novel ini fiksi, tapi penceritaannya sangat
tidak berlebihan dan seperti mengalir apa adanya.
– Dari dialog dan penjelasan adegan di dalam setiap kalimat tidak berlebihan,
sehingga tidak membuat pembaca yang “baru mulai belajar membaca novel” tidak
lelah untuk mengikuti jalan ceritanya.
– Cerita sangat ringan, dapat dibaca oleh semua kalangan umur.
Kekurangan buku :
– Ending di buku ini membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah
diungkap di novel seri Dilan sebelumnya.
– Terdapat beberapa adegan yang membuat penasaran “apakah lazim seseorang
melakukan hal itu di tahun 90-an”. Hal ini kembali lagi di riset penulisnya, karena
mungkin bagi beberapa pembaca merasa ini sedikit janggal.

Anda mungkin juga menyukai