Anda di halaman 1dari 6

Nama : Triwiyanti pasisang

Nim : 1901414087
PGSD : 5C

TUGAS APRESIASI SASTRA

NOVEL "Perahu kertas"


Karya Dewi lestari

A. SINOPSIS

Kugy, Noni, serta Eko merupakan tiga sahabat yang sangatlah kompak. Kugy
merupakan seorang gadis mungil yang berantakan dan sangat gemar berkhayal. Ia
memiliki cita – cita ingin menjadi seorang penulis dongeng. Menurut sebagian orang,
cita – cita Kugy ini dianggap sangatlah aneh. Kugy menganggap dirinya sebagai
seorang agen Neptunus dan ia selalu menulis surat kemudian melipatnya menjadi
perahu kertas lalu dialirkan ke sungai supaya dapat tersampaikan menuju Neptunus.
Eko dan Noni merupakan sepasang kekasih sekaligus merupakan sahabat Kugy.

Kisah satu ini berawal pada waktu Kugy diterima kuliah di salah satu perguruan tinggi
yang ada di Bandung, yang mana satu kampus bersama Eko dan Noni.

Pertemuan Kugy bersama Keenan berlangsung pada waktu Eko dan Noni mengajak
Kugy guna menjemput Keenan di Stasiun Bandung. Keenan merupakan seorang
artistic, cowok cerdas, pelukis muda yang berbakat namun Ayahnya sangat
menentang Keenan untuk menjadi pelukis. Kugy, Keenan, Eko, serta Noni pun
akhirnya menjadi sahabat baik. Kugy serta Keenan menjadi sangat dekat serta kerap
bertemu sampai saling mengagumi dan memendam rasa cinta yang sangat dalam.

Keenan dengan sangat antusias membaca dongeng – dongeng yang diciptakan oleh
Kugy. Tetapi Kugy tidak dapat menggambarkan tokoh yang ada di dalam
dongengnya sampai Keenan menggambarkannya. Ketika keduanya semakin dekat,
Noni bersama Eko berencana ingin menjodohkan Keenan bersama Wanda yang
merupakan sepupu Noni sekaligus anak pemilik suatu galeri terkenal yang berada di
Jakarta. Hal tersebut membuat Kugy sakit hati, terlebih pada saat menjumpai
Keenan dan Wanda sedang bersama. Kugy kemudian menutupi perasaannya dengan
cara menjauhi Keenan, Noni, dan juga Eko. Bahkan Kugy tidak menghadiri pesta
ulang tahun Noni sehingga membuat Noni kecewa sehingga keduanya saling diam
pada saat bertemu.

Kugy akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan kuliahnya lebih cepat agar bisa
melupakan semuanya.
Keenan pun putus asa terhadap sikap Wanda, sehingga ia memutuskan untuk pergi
ke Bali dan tinggal dengan Pak Wayan. Memerlukan waktu lama agar Keenan mau
melukis lagi, sebab hanya dongeng – dongeng Kugy yang dijadikan inspirasinya.
Keenan akhirnya mencoba melukis lagi, sebab adanya Luhde.

Kugy yang akhirnya selesai dengan kuliahnya kemudian menjalin hubungan bersama
Remi yang merupakan bosnya. Remi ternyata seorang pengagum lukisan Keenan
serta pembeli pertama dari lukisan Keenan. Kugy dengan Keenan tidak tahu bahwa
Remi mengenal Keenan.

Sampai pada akhirnya, hati mereka pun saling memilih. Luhde kemudian
memutuskan untuk meninggalkan Keenan, begitu juga Remi bersama Kugy.
Kemudian secara tidak sengaja, Kugy dan Keenan saling bertemu dan hati Kugy pun
berlabuh kembali untuk Keenan, begitu juga hati Keenan.

B. UNSUR INTRINSIK

1. Tema

Di dalam novel perahu kertas mengambil tema persahabatan dan percintaan.

2. Gaya bahasa

Pemakaian bahasa di dalam novel cukup enak dibaca, mengandung majas


personifikasi contohnya pada penggalan kata “perahu itu bagaikan bertanya – tanya
padaku”.

3. Plot (Alur)

Alur yang dipakai pada novel perahu kertas ialah alur maju dan alur mundur, yang
artinya di dalam cerita berlangsung flashback menuju masa lalu dan juga masa
depan.

4. Latar Cerita

Berikut adalah beberapa latar cerita yang ada dalam novel perahu kertas:

 Latar tempat: Warung makan, kampus, rumah.


 Latar waktu: Siang hari, sore dan juga malam hari.
 Latar suasana: Bahagia dan sedih.

5. Penokohan
a. Kugy

Kugy merupakan sesosok gadis yang unik dan juga ceria.

 Bukti langsung: Kugy merupakan gadis yang beda di antara gadis lainnya,
apabila dikerumunan ia menjadi gadis yang tidak sulit untuk ditemukan.
 Bukti tidak langsung: Kugy selalu nampak ceria serta dapat memberi warna di
depan sahabatnya.

b. Keenan

Keenan merupakan seorang pribadi yang cuek tetapi sangat tekun.

 Bukti langsung: Keenan sangat rajin untuk menekuni profesinya sebagai


seorang penulis, walaupun dia sempat putus asa, tetapi dia tetap kembali pada seni
lukisnya.
 Bukti tidak langsung: Walaupun dia sudah mengetahui dengan jelas
perasaannya pada kugy, tetapi dia tetap pura – pura tidak peduli pada perasaannya.

c. Wanda

Wanda merupakan seseorang yang mempunyai sifat penyayang dan juga sangat
perhatian.

 Bukti tidak langsung: Wanda selalu memperhatikan kondisi keenan.

d. Eko

Eko merupakan tipe orang yang mempunyai sifat penyayang.

 Bukti tidak langsung: Eko selalu perhatian pada para sahabatnya.

e. Noni

Noni merupakan sesosok gadis yang sangat rajin dan juga disiplin.

 Bukti langsung: Noni merupakan gadis yang tepat waktu serta tidak suka
menunda – nunda waktu.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang dikisahkan pada novel satu ini memakai sudut pandang orang
ketiga yang serba tahu.
Si penulis mengisahkan seluruh kejadian dengan pengetahuannya mengenai tokoh di
dalam novel Perahu Kertas.

Pengarang juga perannya sebagai orang ketiga sebab tidak ada penyebutan kata
“aku” sebagai seorang tokoh, tetapi menyebut nama dari masing – masing tokoh di
dalam novel Perahu Kertas.

Contoh: Untuk kesekian kalinya, Keenan membolak – balik buku tulis itu dengan
resah. Semua halaman sudah habis ia baca, bahkan berkali-kali dan tak terhitung
lagi. (halaman 278 baris ke 4)

Di dalam penggalan paragraf tersebut, Keenan tidak menyebutkan rasa resahnya di


dalam dialog seperti “Aku resah dan gundah”, melainkan pengarang yang langsung
menceritakan di dalam kalimat yang menyebutkan jika Keenan sedang merasa resah
dengan cara membolak balikkan halaman buku tulis.

7. Amanat

Amanat yang hendak disampaikan di dalam novel yakni selalu menerapkan sikap
sabar dan juga tabah. Sebab antara sahabat dan jodoh tidak akan lari kemana
selepas kita mau berusaha.

C. Unsur Ekstrinsik

 Ekonomi: Keenaan hidup di dalam keluarga yang berkecukupan (kaya).


 Religius: Pada saat Keenaan mendoakan orang tuanya yang tengah sakit
struk.
 Sosial: Memiliki banyak sahabat serta saling membantu antara satu sama
lain.
 Moral: Saling menghargai, tolong – menolong untuk kebaikan serta rasa
saling menghormati.

D. Kelebihan & Kekurangan

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam novel Perahu Kertas,
antara lain:

a. Kelebihan

 Ceritanya menarik.
Novel ke enam dari karya Dewi Lestari yang akrab disapa “dee” ini sangat menarik.
Yang mana mengulas tema mengenai persahabatan yang sarat akan konflik serta
menghanyutkan untuk para pembacanya.

 Bahasa lugas

Dikemas dengan menggunakan gaya bahasa lugas dan ringan sekaligus sesuai
dengan keadaan masyarakat masa sekarang, sehingga membuatnya mudah untuk
dimengerti dan dinikmati para pembaca.

 Kisah yang sangat mengedukasi.

Novel satu ini sangat mengedukasi. Dalam novel memberikan pelajaran mulai dari
bagaimana kita harus tetap semangat untuk meraih mimpi – mimpi dan percaya jika
hidup ini memang sudah ada yang mengatur.

 Banyak memberikan nilai – nilai positif.

Novel satu ini penuh dengan nilai – nilai positif dan juga makna kehidupan yang tak
hanya bercerita mengenai remaja pada umumnya, namun juga bercerita terkait
dinamika kehidupan empat orang dan serta korelasinya terhadap lingkungan internal.

 Detail latar yang jelas.

Dengan penggambaran latar waktu serta tempat yang sangat detail tetapi tidak
berlebihan, menambah daya tarik dari novel satu ini serta mampu menarik pembaca
seakan terlibat di dalam ceritanya.

 Inspiratif dan edukatif.

Sekilas memang novel ini sangat sederhana dan biasa, namun sebetulnya banyak
unsur pendukung lainnya yang sangat inspiratif dan edukatif, seperti mimpi,
persahabatan, serta kekeluargaan.

 Gaya cerita yang jelas.

Penggambaran mulai dari latar, tokoh, serta alur yang sangat kreatif dan jelas
membuat para pembaca novel Perahu Kertas tak segan – segan untuk bermain
bersama dunia imajinasinya serta membayangkan secara nyata apa yang
berlangsung di dalam ceritanya.

b. Kekurangan
Di dalam novel ini, kisahnya banyak memakai setting tempat sehingga dapat
membuat pembaca menjadi merasa bingung untuk memahami latar tempat pada
cerita tersebut.

Oleh sebab itu, diperlukan adanya pemahaman serta konsentrasi tinggi bagi para
pembacanya.

Di beberapa bagian cerita, ada kisah yang sangat monoton sehingga menimbulkan
kesan yang kurang menarik serta dapat membuat bosan ketika membaca novelnya.

Anda mungkin juga menyukai