Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AUTIS DAN ADD ATAU ADHD

KELOMPOK 4

 Triwiyanti Pasisang 1901414087


 Siti Nur Rohim 1901414088
 Nirwana 1901414295
 Dini Febrianti 1901414113

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021/2022

i
A. Pengertian Autis dan ADD atau ADHD
1. Pengertian Autis
Autis atau biasa disebut Autism Spectrum Disorder adalah sebutan bagi orang-orang
yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan mempengaruhi perilakunya sehari-hari
atau yang disebut juga dengan neurobehaviour. Tanda seseorang menunjukkan gejala
gangguan autis biasanya dapat diamati pada tahun ketiga setelah lahir.
Hampir separuh anak yang mengalami ASD juga menunjukkan gejala-gejala ADHD.
Bahkan dikatakan bahwa ADHD adalah gangguan penyerta yang paling banyak ditemukan
pada anak-anak dengan ASD. Begitu pula sebaliknya, anak-anak dengan ADHD juga sering
melaporkan gejala-gejala ASD, misalnya kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas dan peran
sosial.
2. Pengertian ADHD
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu kondisi
yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian)
(Tanner, 2007). Gangguan ADD/ADHD menurut Barkley (1995) merupakan kondisi yang
sudah terlihat sejak masa balita, dan dapat dibedakan secara jelas dengan anak-anak pada
umumnya.
Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) lebih dikenal sebagai gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, sementara Autism Spectrum Disorder (ASD) lebih
banyak dikenal sebagai autisme. Kedua gangguan ini adalah gangguan mental yang beronset
pada masa kanak dan remaja.
ADHD maupun ASD adalah gangguan neurodevelopmental, yaitu gangguan yang
disebabkan oleh adanya masalah dalam perkembangan otak. Mekanisme terjadinya kedua
gangguan ini melibatkan area-area otak yang bertanggung jawab untuk gerakan, bahasa,
memori, interaksi sosial, dan pemusatan perhatian. Karena itulah beberapa gejala gangguan
ini melibatkan area fungsi yang sama, misalnya fokus dan perhatian, kemampuan
komunikasi, dan interaksi sosial. Pada ADHD maupun ASD terdapat gangguan pada
perkembangan otak sehingga mempengaruhi fungsi eksekutif, yaitu fungsi otak yang
berperan dalam pembuatan keputusan, pengendalian impuls, manajemen waktu, fokus, dan
ketrampilan mengorganisir. Akibat hal ini, anak-anak dengan ADHD maupun ASD sering
mengalami gangguan dalam ketrampilan sosial, khususnya di sekolah dan bermain.

1
B. Perbedaan Autis dan ADHD atau ADD
Adapun perbedaan antara Autis dan ADHD antara lain:
1. Usia onset gejala mulai terlihat
Diagnosis ADHD biasanya pertama kali ditegakkan ketika anak-anak mulai prasekolah atau
taman kanak-kanak. Hal ini seringkali karena perilaku anak-anak dengan ADHD kontras
dengan teman-teman sekelas mereka. Bagi guru yang belum mengerti, anak biasanya
mendapatkan label nakal, suka ramai dan mengganggu teman, dan tidak mau belajar.
Pada anak-anak dengan ASD, biasanya gejala-gejala ASD sudah bisa terlihat sebelum usia
dua tahun. Namun pada beberapa kasus, tanda-tanda ASD mungkin tidak jelas sampai
mereka berusia sekolah dan perilaku sosial jelas berbeda dari teman sekelas mereka.
Biasanya kelompok kedua ini adalah high functioning autism, yaitu kelompok anak dengan
ASD yang masih mempertahankan sebagian fungsi komunikasi dan sosialnya.
2. Fokus dan interaksi social
Gejala khas pada anak-anak dengan ASD adalah menghindari kontak mata dan tidak tertarik
untuk bermain atau berinteraksi dengan orang lain.
Anak-anak dengan ADHD seringkali mengalami kesulitan fokus pada satu hal kegiatan atau
tugas

C. Gejala Autis dan ADHD


1. Gangguan Autisme
Gangguan autisme memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diamat. Umumnya, ciri ini dapat
dilihat sejak usia mereka masih anak-anak. Berikut ini adalah ciri-ciri dari gangguan autisme:
 Mengalami masalah social
Ciri paling umum dari pengidap autis adalah mengalami masalah dengan sosialnya.
Misalnya, lebih suka bermain sendiri, berinteraksi dengan orang lain hanya untuk
mencapai tujuannya, kontrol emosi yang buruk hingga menghindari kontak fisik dari
sosialnya.

 Susah berkomunikasi
Seseorang yang mengidap autis pasti memiliki kesusahan dalam hal berkomunikasi
dengan lawan bicaranya. Beberapa orang akan dapat berbicara sedikit atau tidak bisa
berbicara sama sekali.
 Menunjukkan minat atau perilaku yang tidak biasa

2
Kebanyakan dari orang-orang yang mengidap autis selalu memiliki minat dan perilaku
yang berbeda dengan orang normal lainnya. Misalnya saja, memiliki rutinitas tertentu
yang dibuat olehnya, menyukai hingga terobsesi dengan suatu benda.
 Gejala lainnya
Gejala lain yang menyertai autis berbeda-beda tiap individu. Misalnya perilaku yang
hiperaktif, adanya tindakan impulsive, tindakan agresi, self-harm, memiliki rasa takut
atau tidak takut yang berbeda dengan orang normal lainnya.

2. Gangguan ADHD
 Asik dengan Dirinya Sendiri
Anak yang mengalami ADHD biasanya tidak mampu mengenali kebutuhan dan keinginan
orang lain. Mereka cenderung lebih fokus dengan dirinya sendiri dan tidak memedulikan
orang lain. Misalnya, ketika disuruh untuk menunggu giliran, anak dengan ADHD cenderung
sangat tidak sabar dan bahkan bisa mengganggu anak lain. 
 Suka Menginterupsi
Perilaku berfokus pada diri sendiri dapat menyebabkan seorang anak dengan ADHD
mengganggu orang lain saat mereka berbicara atau terlibat dalam percakapan atau permainan
yang bukan bagian mereka.
 Sulit Mengendalikan Emosi
Anak yang mengidap ADHD mungkin kesulitan mengendalikan emosinya. Mereka bisa
meluapkan amarahnya di waktu yang tidak tepat.
 Selalu Gelisah
Kebanyakan anak yang mengidap ADHD sering kali tidak bisa duduk diam. Mereka mungkin
mencoba untuk bangun dan berlari, gelisah, atau menggeliat di kursinya ketika dipaksa untuk
duduk. Kegelisahan dapat menyulitkan anak-anak dengan ADHD untuk bermain dengan
tenang atau melakukan aktivitas santai.
 Tidak Mampu Menyelesaikan Tugas
Seorang anak dengan ADHD sering menunjukkan minat pada banyak hal berbeda, tetapi
ujung-ujungnya mereka sulit atau tidak menyelesaikannya sama sekali. Misalnya, mereka
bermain permainan menyusun atau melakukan pekerjaan rumah, ketika sedang
mengerjakannya, Si Kecil bisa tiba-tiba beralih ke hal berikutnya yang menarik minat mereka
sebelum menyelesaikan tugas sebelumnya.

3
 Kurang Fokus
Anak yang mengidap ADHD cenderung sulit memperhatikan sesuatu, bahkan ketika ada
seseorang yang sedang berbicara langsung kepada mereka. Si Kecil mungkin akan berkata
bahwa ia mendengarkan perkataan ibu, tetapi ketika disuruh untuk mengulangi, anak tidak
akan bisa. 
 Sering Melakukan Kesalahan
ADHD dapat membuat Si Kecil sulit mengikuti instruksi atau melaksanakan sebuah rencana
pelaksanaan sebuah rencana. Hal ini kemudian dapat membuat anak ceroboh dan
menyebabkan kesalahan. Namun, kesalahan yang dibuatnya bukan karena ia malas atau tidak
cerdas, melainkan karena kondisi ADHD yang dimilikinya. 
 Melamun
Tidak semua anak yang mengidap ADHD selalu ribut dan berisik. Sebagian anak mungkin
justru lebih pendiam dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Ia bisa saja lebih suka
melamun dan mengabaikan apa yang terjadi di sekitarnya.
 Sulit Mengatur
Anak dengan ADHD seringkali sulit mengatur tugas dan aktivitasnya. Hal ini dapat
menimbulkan masalah di sekolah, karena mereka merasa sulit untuk memprioritaskan
pekerjaan rumah, proyek sekolah, dan tugas lainnya.
 Pelupa
Anak dengan ADHD bisa jadi pelupa dalam aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin lupa
mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dan sering kehilangan barang, seperti mainan

D. Faktor-faktor Terjadinya Autis dan ADHD pada Anak


1. Faktor Autis pada Anak
 Faktor keturunan atau genetik
Autisme cenderung terjadi dalam keluarga dan mungkin merupakan sesuatu yang di
wariskan dari orang tua ke anaknya. Misalnya, jika salah satu orang tua atau keluarga
mengalaminya, maka bisa menjadi penyebab autis yang diturunkan kepada anak
 Faktor lingkungan
Faktor yang menjadikan autis pada anak adalah obat-obatan yang dikonsumsi selama
kehamilan bisa jadi pemicunya
 Penyakit atau kondisi kesehatan tertentu
Menurut pengamatan para ahli, kondisi kesehatan tertentu juga bisa berkaitan dengan
penyebab autis

4
 Bayi lahir prematur
Autisme kemungkinan besar terjadi pada bayi yang lahir sebelum memasuki 26
minggu kehamilan. Ada banyak kondisi yang berkaitan dengan kelahiran bayi
prematur. Ini bisa terjadi akibat adanya infeksi atau komplikasi yang terjadi pada sang
ibu selama kehamilan
 Bayi lahir dari kehamilan saat usia tua
Ibu hamil diatas usia 40 tahun beresiko 51% memiliki anak dengan autis 2 kali lrbih
besar dibandingkan ibu hamil di usia sekitar 25 tahun
 Kekurangan dan kelebihan asupan asam folat
Asam folat meupakan saah satu gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan
janin dan perkembangan otak

2. Faktor ADHD pada Anak


 Faktor genetik
 Faktor lingkungan
 Kelahiran prematur
 Penggunaan obat-obatan
 Kerusakan atau cedera pada otak
 Ketidakseimbangan senyawa pada otak

Anda mungkin juga menyukai