Anda di halaman 1dari 7

Hambatan Pemusatan Perhatian

A. Pengertian Anak Hambatan Pemusatan Perhatian

Anak yang memiliki gangguan konsentrasi dan perhatian adalah anak yang tidak mampu
memusatkan perhatian pada objek, tugas, atau informasi yang dilihat dan didengar, serta mudah
terangsang oleh stimulasi dari luar. Ferdinand Xaviera ( 2014:50 ) Attention Deficit Hyperactive Disorder
( ADHD ) atau anak dengan hambatan pemusatan perhatian adalah gangguan yang diderita selama
bertahun - tahun dan sering dijumpai pada anak - anak dan orang dewasa. Gangguan ini dialami oleh 3-5
persen anak usia sekolah dalam kurun waktu 6 bulan. Anak-anak dan remaja yang menderita gangguan
ini mengalami kesulitan dalam mengendalikan perilaku sehari- hari mereka, baik disekolah maupun
lingkungan luar sekolah. Mereka juga cenderung mengalami kecelakaan. Meskipun sebagian anak ini
tidak mampu meraih nilai uang tinggi di sekolah, tetapi sebenarnya sebagian besar dari mereka memiliki
tingkat kecerdasan yang normal atau bahkan diatas rata-rata.

Gejala- gejala ADHD berkembang pada usia kanak-kanak, tetapi bisa bertahan sampai dewasa. Tanpa
identifikasi dan perawatan yang tepat, ADHD bisa menimbulkan konsekuensi serius. Beberapa dampak
tersebut adalah keterbelakangan pertumbuhan kronis, kegagalan di sekolah, hubungan yang
bermasalah, harga diri menurun dan bisa menimbulkan depresi kegelisahan dan penyalah gunaan
substansi. Menurut National Institute of Mental Health, ADHD mempengaruhi sekitar 3-5% dari jumlah
anak-anak prasekolah dan sekolah di Amerika Serikat. Artinya dalam kelas yang terdiri dari 25 sampai 30
anak, setidaknya terdapat satu anak yang memiliki ADHD. Mayoritas anak-anak ini akan terus
mengalami gejala-gejala yang bersifat mengacaukan ( disruptif ) hingga memasuki usia dewasa. Di
seluruh dunia angka kejadian ADHD diperkirakan mencapai hingga dari 5% dan menurut diagnosa,
dilaporkan bahwa ADHD banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan wanita.

B. Dampak dari Anak Hambatan Pemusatan Perhatian

Dampak dari anak yang mengalami hambatan pemusatan perhatian berkaitan dengan beberapa
masalah lainnya, salah satunya yaitu kesulitan dalam mendiagnosa ADHD adalah bahwa ADHD sering
ditemukan bersama dengan masalah lainnya.

Kondisi- kondisi berdampingan yang paling umum adalah sebagai berikut :

1. Oppostional Defiant Disorder ( ODD ) Dan Conduct Disorder ( CD ), kondisi ini ditandai dengan sikap
anak yang keras kepala.

2. Gangguan Suasana Hati ( Mood ), Permasalahan terutama yang tipe intenis, adalah mereka
mengalami depresi. Mereka merasa Inadequate, terisolasi, frustasi oleh kegagalan sekolah serta
masalah-masalah sosial dan memiliki martabat yang rendah.

3. Gangguan Kecemasan, Gejala-gejalanya meliputi kecemasan, rasa takut, dan kepanikan yang
berlebihan. Gejala-gejala itu juga bisa menyebabkan perubahan pada kondisi fisik seperti jantung
berdetak kencang, berkeringat, sakit perut dan diare.
4. Ketidakmampuan Belajar ( Learning Disabilities ), Masalah-masalah belajar yang paling umum
dijumpai adalah membaca ( disleksia ) dan menulis tangan ( handwriting ). Walau ADHD tidak
dikategorikan sebagai ketidakmampuan belajar, interrerensinya dengan konsentrasi dan atensi bisa
membuat anak semakin sulit untuk belajar dengan baik disekolah.

Ada beberapa dampak dengan berbagai gejala-gejala yang dihadapi dari anak hambatan pemusatan
perhatian sebagai berikut:

a. Gerakan yang kacau

b. Cepat lupa

c. Mudah Bingung

d. Kesulitan dalam mencurahkan perhatian terhadap tugas- tugas atau kegiatan bermain.

Berdasarkan pendapat Taylor ( 1988) Anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas mengakibatkan masalah fisik, perilaku, kognitif, sosial, dan gangguan belajar karena
konsentrasi belajar yang rendah. Bila masalah tersebut dibiarkan akan menghambat anak untuk
memenuhi tugas-tugas perkembangan, prestasi belajar buruk, mengganggu orang lain, dan juga
sekitarnya ( dalam Mulyono, 2007).

C. Jenis-jenis Anak Hambatan Pemusatan Perhatian

Berdasarkan pendapat dari Hargio Santoso ( 2012:97) dikemukakan bahwa anak ADHD memiliki
karakteristik sebagai berikut:

1. Tanda paling jelas dari ADHD adalah hiperaktif. Anak hiperaktif yang berbicara tanpa henti dan tidak
bisa duduk diam

2. Terus menerus gelisah dan menggeliat

3. Pendiam/ Penghayal, duduk dimejanya dan menatap keluar angkasa

4. Kurangnya perhatian, lalai dan impulsif.

Anak-anak yang memiliki gejala lalai ADD/ADHD sering diabaikan, karena mereka tidak menggangu.
Namun gejala kekurangan perhatian memiliki konsekuensi tidak patuh dengan orangtua dan guru,
banyak ulah disekolah, atau bentrok dengan anak-anak lain karena tidak bermain menurut aturan.
Menurut DSM IV ( 1994) dalam Baihaqi dan Sugiarman (2006:8) gejala-gejala ADHD yaitu :

1. Kurang Perhatian

a. Sering gagal untuk memberi perhatian pada detail atau membuat kekeliruan yang tidak hati-hati
dalam perkerjaan sekolah, pekerjaan atau aktivitas lain.

b. Sering mengalami kesulitan mempertahankan perhatian pada aktivitas tugas atau permainan.

c. Sering terlihat tidak mendengarkan ketika diajak berbicara langsung.

d. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah, tugas atau kewajiban
ditempat kerja ( tidak disebabkan perilaku menentang atau tidak mengerti instruksi).

e. Sering mengalami kesulitan mengatur tugas dan aktivitas.

f. Sering mengindari, tidak menyukai, atau engga terlibat tugas yang membutuhkan upaya mental yang
terus menerus ( seperti pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah ).

g. Sering kehilangan barang-barang yang dibutuhkan untuk tugas atau aktivitas ( misalnya mainan, tugas
sekolah, pensil, buku, atau peralatan)

h. Sering dengan mudah dialihkan perhatiannya oleh stimulus eksternal.

i. Sering lupa pada aktivitas sehari-hari.

2. Hiperaktivitas

a. Sering gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat di tempat duduk.

b. Sering meninggalkan tempat duduk diruang kelas atau pada situasi lain dimana diharapkan untuk
tetap duduk.

c. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak tepat ( pada remaja atau
orang dewasa dapat terbatas pada perasaan gelisah subyektif ) .

d. Sering mengalami kesulitan bermain atau menikmati aktivitas diwaktu luang dengan tenang.

e. Sering " sibuk " atau sering bertindak seakan-akan " dikendalikan oleh sebuah mesin ".

f. Sering bicara secara berlebihan.

3. Impulsivitas

a. Sering menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan pertanyaan selesai


b. Sering kesulitan menunggu giliran.

c. Sering menyela atau mengganggu orang lain ( misalnya, memotong pembicaraan atau permainan).

Dan juga ada daftar subtipe ADHD dengan tingkah laku dan karakteristiknya :

a. Tidak bisa memperhatikan secara rinci, membuat kesalahan-kesalahan ceroboh pada pekerjaan
sekolah, pekerjaan atau aktivitas-aktivitas lainnya.

b. Mudah terganggu perhatiannya, memiliki kesulitan dalam memberikan perhatian ada tugas,
terutama pada tugas- tugas yg lama dan membosankan.

c. Tampak tidak memperhatikan ketika diajak berbicara secara langsung, mungkin


melamun,pikirannya berada disuatu tempat bahkan saat tidak ada gangguan.

d. Berusah mengikuti instruksi dan menyelesaikan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah, pekerjaan
rumah tangga,maupun tugas ditempat kerja.

e. Mempunyai kesulitan dengan organisasi.

f. Menghindari atau tidak menyukai aktivitas yang menuntut usaha mental secara terus menerus.

g. Sering menghilangkan barang.

h. Sering lupa.

2. Predominately Hyperactive - Impulsif Type

a. Tampak gelisah atau sering menggeliat dikursi

b. Sering meninggalkan tempat duduk dimana duduk tenang diharapkan.

c. Suka berlari-lari atau memanjat pada situasi dimana tidak pantas dilakukan

d. Mengalami kesulitan terlibat dalam berbagai aktivitas dengan tenang.

e . Sering bertindak aktif, seolah-olah dikendalikan oleh sebuah "motor ".

f. Berbicara berlebihan, sangat cerewet.

g. Cenderung bertindak tanpa berpikir, memulai tugas tanpa persiapan cukup.

h. Mengerjakan sesuatu dengan lambat, namun cenderung buru-buru dalam mengerjakan sesuatu.

i. Mengalami kesulitan dalam menunggu giliran, tidak sabar.

j. Menyela atau mengganggu orang lain dan menyela dalam percakapan atau permainan.

k. Dalam membuat keputusan, kemungkinan bersifat impulsif tanpa berpikir


3. Combined Type, memiliki kriteria inatentif dan hiperaktif -impulsif.

D. Metode Hambatan Anak Hambatan Pemusatan Perhatian

Metode - metode faktor pemusatan perhatian sebagai berikut :

1. Faktor Organis/ Biologis, timbulnya kesulitan belajar khusus pada anak disebabkan oleh adanya
disfungsi dari sistem saraf pusat.

2. Faktor Genetis, munculnya anak-anak berkesulitan belajar khusus, dapat disebabkan oleh faktor
Genetis atau keturunan, ditemukan bahwa pada anak-anak yang kembar identik banyak yang
mengalami kesulitan membaca.

3. Faktor Lingkungan, anak berkesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat sulit
untuk didokumentasikan. Meskipun demikian sering dijumpai adanya masalah dalam belajar yang
disebabkan oleh faktor lingkungan seperti guru-guru yang tidak mempersiapkan program
pengajarannnya dengan baik atau kondisi keluarga yang tidak menunjang..

Gangguan pemusatan perhatian hiperaktif ( GPPH ) merupakan gangguan yang dialami individu dengan
ciri tentang perhatian yang kurang, impulsivitas yang berlebihan dan ada atau tidak adanya
hiperaktivitas. Hal ini dapat menyebabkan berbagai kesulitan hidup yaitu kesulitan belajar, kesulitan
berperilaku, kesulitan sosial dan kesulitan -kesulitan yang saling kait mengkait.

Guru memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran siswa, karena gurulah yang
menyampaikan materi belajar, melatih, membimbing, membina dan mendidik. Diantara tugas-tugas
guru, salah satu diantaranya adalah guru diharapkan mampu menyelesaikan konflik dan ketegangan
batin siswa, memberi terapi, mengurangi rasa takut, memberi kasih sayang, menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan, menolong pribadi siswa secara individual dan sebagainya yang kesemuanya
bisa menunjang lancarnya belajar siswa sehingga mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

1. Cara Membantu Anak Dengan Hambatan Pemusatan Perhatian/ Hiperaktif

a. Ajarkan untuk membuat jadwal harian sesuai dengan ketahanan konsentrasi anak

b. Latihan disiplin gunakan pengelolaan perilaku, berikan pujian untuknm perilaku yang diharapkan
dan diabaikan untuk perilaku yang tidak diharapkan.

c. Ajarkan untuk membuat kesepakatan.


d. Hindari pajangan, suara hal lainnya yang mengganggu konsentrasi

e. Gunakan sudut abu ketika ia membutuhkan waktu untuk konsentrasi.

f. Buat kesepakatan.

g. Panggil nama disertai dengan memegang lengan/bahu untuk mengarahkan fokus perhatiannya.

h. Gunakan penunjuk visual.

2. Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktivitas belajar.
Apabila individu dengan sengaja memusatkan perhatiannya pada suatu objek yang menjadi sasaran
kesadaran, dan selalu dalam kesibukan untuk membatasi Medan perhatian ( konsentrasi ), maka akan
menimbulkan ketegangan-ketegangan otot, yang tidak diperlukan oleh pelaksanaan tugas itu sendiri
yang berakibat timbulnya kelelahan dalam melaksanakan tugas tersebut. Oleh sebab itu, konsentrasi
yang sengaja dibangun individu harus selalu dipertahankan dan menunjukkan sifat ketidakseimbangan.

Walaupun konsentrasi merupakan pemusatan perhatian yang dilakukan secara sengaja, tetapi apabila
dalam empat jangka waktu yang relatif lama, dapat bepindah kekondisi yang dapat menurunkan
konsentrasi.

3. Aspek- Aspek Konsentrasi Belajar yaitu :

a. Pemusatan Pemikiran, yaitu suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman,
perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi.

b. Motivasi, yaitu keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannnya.

c. Rasa Khawatir, merupakan perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal
dalam melakukan pekerjaannya.

4. Prinsip Konsentrasi menurut Hakim (2003:06) sebagai berikut :

a. Konsentrasi pada hakekatnya merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan kemauan,


pikiran, dan perasaannya.

b. Untuk mengendalikan kemauan, pikiran dan perasaan agar tercapai konsentrasi yang efektif dan
mudah, seseorang harus berusaha menikmati kegiatan yang saat itu sedang dilakukannya

c. Konsentrasi akan terjadi secara otomatis dan mudah jika seseorang telah menikmati kegiatan yang
dilakukannya.
d. Salah satu penunjang pertama dan utama untuk dapat melakukan konsentrasi efektif adalah adanya
kemauan yang kuat dan konsisten .

e. Untuk dapat melakukan konsentrasi efektif diperlukan faktor pendukung dari dalam diri orang
tersebut yang meliputi kondisi mental dan fisik yang sehat.

f. Konsentrasi efektif juga baru akan terjadi maksimal jika didukung oleh faktor-faktor yang ada diluar
orang tersebut, yaitu situasi dan kondisi lingkungan yang menimbulkan rasa aman, nyaman, dan
menyenangkan.

g. Salah satu prinsip utama terjadinya konsentrasi efektif adalah jika seseorang dapat menikmati
kegiatan yang sedang dilakukannya.

5. Penyebab Terganggunya Konsentrasi Belajar

Hambatan Konsentrasi pada umumnya terjadi karena :

a. Perhatian bercabang, terjadi pertentangan antara keinginan belajar dengan dorongan untuk
melakukan pekerjaan yang lain

b. Kemampuan konsentrasi ini dapat ditingkatkan dengan niat mengerjakan, mempersiapkan


suasana, bahan dan semua perlengkapan yang diperlukan lebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai