Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS INTRINSIK CERPEN

OLEH :

NAMA : Ni Putu Friska Wijayanti (5663/33)

KELAS : XI MIPA 7

JUDUL NOVEL : Perahu Kertas

PENULIS : Dewi Lestari

PENERBIT : Bentang Pustaka

TAHUN TERBIT : 2012

SMA NEGERI 1 KUTA SELATAN ( 2022 )


SINOPSIS

Kugy, Noni, serta Eko merupakan tiga sahabat yang sangatlah kompak. Kugy
merupakan seorang gadis mungil yang berantakan dan sangat gemar berkhayal. Ia
memiliki cita – cita ingin menjadi seorang penulis dongeng. Menurut sebagian
orang, cita – cita Kugy ini dianggap sangatlah aneh. Kugy menganggap dirinya
sebagai seorang agen Neptunus dan ia selalu menulis surat kemudian melipatnya
menjadi perahu kertas lalu dialirkan ke sungai supaya dapat tersampaikan menuju
Neptunus. Eko dan Noni merupakan sepasang kekasih sekaligus merupakan
sahabat Kugy.

Kisah satu ini berawal pada waktu Kugy diterima kuliah di salah satu perguruan
tinggi yang ada di Bandung, yang mana satu kampus bersama Eko dan Noni.
Pertemuan Kugy bersama Keenan berlangsung pada waktu Eko dan Noni
mengajak Kugy guna menjemput Keenan di Stasiun Bandung. Keenan merupakan
seorang artistic, cowok cerdas, pelukis muda yang berbakat namun Ayahnya
sangat menentang Keenan untuk menjadi pelukis. Kugy, Keenan, Eko, serta Noni
pun akhirnya menjadi sahabat baik. Kugy serta Keenan menjadi sangat dekat serta
kerap bertemu sampai saling mengagumi dan memendam rasa cinta yang sangat
dalam.

Keenan dengan sangat antusias membaca dongeng – dongeng yang diciptakan


oleh Kugy. Tetapi Kugy tidak dapat menggambarkan tokoh yang ada di dalam
dongengnya sampai Keenan menggambarkannya. Ketika keduanya semakin
dekat, Noni bersama Eko berencana ingin menjodohkan Keenan bersama Wanda
yang merupakan sepupu Noni sekaligus anak pemilik suatu galeri terkenal yang
berada di Jakarta. Hal tersebut membuat Kugy sakit hati, terlebih pada saat
menjumpai Keenan dan Wanda sedang bersama. Kugy kemudian menutupi
perasaannya dengan cara menjauhi Keenan, Noni, dan juga Eko. Bahkan Kugy
tidak menghadiri pesta ulang tahun Noni sehingga membuat Noni kecewa
sehingga keduanya saling diam pada saat bertemu.

Kugy akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan kuliahnya lebih cepat agar bisa
melupakan semuanya.

Keenan pun putus asa terhadap sikap Wanda, sehingga ia memutuskan untuk
pergi ke Bali dan tinggal dengan Pak Wayan. Memerlukan waktu lama agar
Keenan mau melukis lagi, sebab hanya dongeng – dongeng Kugy yang dijadikan
inspirasinya. Keenan akhirnya mencoba melukis lagi, sebab adanya Luhde.

Kugy yang akhirnya selesai dengan kuliahnya kemudian menjalin hubungan


bersama Remi yang merupakan bosnya. Remi ternyata seorang pengagum lukisan
Keenan serta pembeli pertama dari lukisan Keenan. Kugy dengan Keenan tidak
tahu bahwa Remi mengenal Keenan.

Sampai pada akhirnya, hati mereka pun saling memilih. Luhde kemudian
memutuskan untuk meninggalkan Keenan, begitu juga Remi bersama Kugy.
Kemudian secara tidak sengaja, Kugy dan Keenan saling bertemu dan hati Kugy
pun berlabuh kembali untuk Keenan, begitu juga hati Keenan.

ANALISIS INTRINSIK NOVEL

 Tema : Di dalam novel perahu kertas mengambil tema


persahabatan/pertemanan dan percintaan.
 Tokoh dan penokohan :
a. Kugy adalah seorang pribadi yang unik dan juga ceria.
b. Keenan adalah seorang pribadi yang cuek tetapi sangat tekun.
c. Wanda adalah seorang pribadi yang penyayang dan juga sangat
perhatian.
d. Eko adalah seseorang yang mempunyai sifat penyayang.
e. Noni adalah seorang pribadi yang sangat rajin dan juga disiplin.
 Latar :
a. Latar tempat: warung makan, kampus, rumah.
b. Latar waktu: siang hari, sore dan malam hari.
c. Latar suasana: bahagia, senang dan sedih.
 Alur : Alur yang dipakai pada novel perahu kertas adalah alur maju dan
alur mundur, di dalam cerita berlangsung flashback menuju masa lalu dan
masa depan.
 Sudut Pandang : Sudut pandang yang dikisahkan pada novel satu ini
memakai sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Si penulis
mengisahkan seluruh kejadian dengan pengetahuannya mengenai tokoh di
dalam novel Perahu Kertas. Si penulis juga perannya sebagai orang ketiga
sebab tidak ada penyebutan kata “aku” sebagai seorang tokoh, tetapi
menyebut nama dari masing – masing tokoh di dalam novel Perahu Kertas.
 Gaya Bahasa : Pemakaian bahasa di dalam novel cukup enak untuk dibaca
dan mengandung majas personifikasi ( Majas personifikasi adalah majas
yang menggunakan kata-kata yang menggambarkan sifat manusia pada
sebuah benda mati ).
 Amanat : Amanat yang hendak disampaikan di dalam novel yakni selalu
menerapkan sikap sabar dan juga tabah. Sebab antara sahabat dan jodoh
tidak akan lari kemana selepas kita mau berusaha.

Anda mungkin juga menyukai