Anda di halaman 1dari 4

RESENSI NOVEL PERAHU KERTAS

A. Identitas Buku
Judul buku

: Perahu Kertas

Penulis

: Dewi Lestari

Penerbit

: Bentang Pustaka

Tahun Terbit

: 2010

Jumlah Halaman : 444 halaman

B. Sinopsis Novel
Novel perahu kertas menceritakan mengenai petualangan cinta, persahabatan dan
dongeng. Seseorang yang senantiasa menicintai dongeng dan selalu berharap dapat
membangunkan dongeng dari tidur panjangnya, bertemu dengan sang pelukis yang terpenjara
dalam keegoisan. Dongeng adalah salah satu hal yang menyebabkan mereka bertemu.
Kugy, dia adalah seorang wanita pencinta dongeng, ia sangat menyukai laut dan perahu
kertas. Dia selalu meluncurkan perahu kertas andalannya ketika dirinya memiliki masalah.
Dengan mengirimkan perahu kertas ke Neptunus, katanya ia akan merasa lebih lega dari pada
sebelumnya. Kugy sering sekali dijuluki mother aliens karena sikapnya yang aneh.
Keenan, seorang pemuda pelukis yang mencintai seni dan keindahannya, sayangnya ia
terpenjara dalam keegoisan Ayahnya. Keenan selalu ingin lari dari penjaranya, tapi apa daya
ia tak pernah berhasil untuk melakukannya, walaupun segala rintangan telah ia tempuh.
Suatu hari mereka dipertemukan oleh Eko dan Noni. Eko adalah sepupu dari Keenan,
dan Noni adalah sahabat Kugy yang merupakan kekasih Eko. Mereka bertemu dengan hal
yang tidak biasa. Kugy berhasil menemukan Keenan ditengah kerumunan banyak orang
dengan radar neptunusnya. Kugy memejamkan kedua matanya, menempatkan kedua jari
telunjuk diatas kepala yang hampir menyerupai tanduk, lalu ia berjalan menelusuri jalan
seraya memanggil-manggil nama Keenan. Merasa terpanggil Keenan bersiap untuk menuju
sumber suara yang memanggilnya, selagi itu tepat didepan Keenan, Kugy berhenti dan
membuka matanya seraya tersenyum dan berbangga karena keberhasilan radar neptunusnya
menemukan Keenan. Sejak saat itulah mereka berdua, juga Eko dan Noni bersahabat.
Hari kian berlalu, Keenan menyukai dongeng-dongeng yang dibuat Kugy dan
menggambarkan tokoh-tokohnya dengan lengkap hingga menyerupai buku komik. Kugy
sangat senang dengan apa yang dilakukan Keenan. Lambat laun tanpa mereka sadari mereka
saling mengagumi diri masing-masing, yang tanpa terasa menimbulkan gejolak cinta diantara
mereka. Sayangnya, tak ada sedikitpun kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka

karena situasi yang tidak memungkinkan. Saat itu Kugy telah memiliki seorang kekasih,
karena itu Keenan dijodohkan dengan Wanda oleh eko dan noni. Setelah putus dari
kekasihnya Kugy merasa sesak melihat Keenan dengan wanda, mungkin Kugy menyadari
bahwa ia mencintai Keenan.
Seiring berjalannya waktu keadaan semakin memburuk akibat hadirnya orang-orang
baru kedalam kehidupan mereka. Semakin hari mereka semakin terpuruk dan keduanya
berusaha untuk bangkit dari keterpurukan dengan menjauh dari hal-hal yang biasa dilaluinya
dan membuka lembaran baru.
Akhirnya Keenan pergi ke Bali, diBali Keenan mengunjungi Pak.Wayan, yang memiliki
sebuah galeri lukisan dikuta Bali. Sementara Kugy kemBali melanjutkan kuliahnya. Selama
Keenan diBali, Keenan ditemani oleh Luh de, cucu dari Pak.Wayan, seiring berjalannya waku
Keenan dan Luh de semakin dekat hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Disisi
lain, Kugy lulus lebih awal dan bekerja sebagai copy writer disalah satu perusahaan, bosnya
yang bernama Remi sering memerhatikan Kugy karena ide-ide menarik yang bermunculan
dari otak Kugy. Tapi lama kelamaan, ternyata Remi menyimpan rasa pada Kugy, hingga
mereka menjadi sepasang kekasih. Keenan tak bisa terus menerus berada diBali, apalagi
kondisi ayahnya yang sakit-sakitan, Keenanpun meninggalkan Luh de dan pulang ke jakarta.
Walaupun dalam kondisi yang tidak memungkinkan pertemuan mereka tak bisa terelakan.
Meski begitu, cinta tahu kemana ia harus berlabuh dan karena hati tak perlu memilih, pada
akhirnya cinta Kugy dan Keenan dapat bersatu. Luh de dan Remi sangat berbesar hati
melepaskannya cinta.

C. Unsur Intrinsik
1. Tema : Petualangan Cinta.
Karena novel perahu kertas ini menceritakan tentang rasa cinta yang terus diuji oleh
situasi yang cukup sulit.
2. Penokohan :
a. Kugy
Watak : ceria, cerdas, pandai berimajinasi, selalu bersemangat, memiliki karakter
yang unik, pengkhayal, mudah putus asa dalam hal percintaan, sulit untuk
berpikir dengan ketenangan terlanjur terburu-buru oleh rasa takut.
b. Keenan
Watak: mencintai keindahan, lembut, penurut, mempunyai ambisi yang kuat, tak
mudah menyerah, memiliki sikap mental yang baik, cuek, selalu sabar dalam
menghadapi tantangan dan membuktikannya dengan keberhasilan.
c. Luh de
Watak: lembut, penyayang, murah hati, berjiwa besar, polos, rajin dan baik hati.
d. Remi
Watak: bijaksana, tegas, berjiwa besar, dan pengertian.
e. Pak.Wayan
Watak: pengertian, bijaksana, mudah bersimpati, pemberi semangat.

f. Eko
Watak: periang, suka bercanda, baik dan jail.
g. Noni
Watak: pengertian, baik hati, penyayang, lembut, dan mudah kecewa.
3. Latar
a. Latar tempat: Jakarta, laut, bali, warung ditempat pemberhentian kereta, stasiun
kereta api.
b. Latar suasana: romantis, sedih, haru, dan bahagia.
c. Latar waktu: pagi hari, siang hari, sore hari, kala matahari terbenam dan malam
hari.
4. Alur : Maju.
Karena dalam novel perahu kertas penulis menceritakan kejadian dari awal Kugy dan
Keenan bertemu sampai pada akhir kisah cinta mereka.
5. Sudut pandang: Orang ketiga serba tahu.
Karena dalam novel perahu kertas, penulis berperan sebagai orang yang menceritakan
kehidupan kugy dan keenan.
6. Amanat
Bermimpilah setinggi-tingginya, jangan takut akan kejatuhan. Tanpa jatuh, tak
akan ada berdiri tegap. Cintailah karya sastra indonesia dan budayakan karya satra
tersebut.
Jangan ragu untuk mengikuti kata hati nurani, karena hati tak perlu memilih.
Hati lah yang mengetahui apa yang sebenarnya itu terbaik.

D. Unsur Ekstrinsik
a. Biografi Penulis
Dewi Lestari, yang bernama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976.
Novel perahu kertas ini sudah lebih dulu dilansir dlam versi digital (WAP) pada April
2008, dan diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan Bentang Pustaka.
Naskah yang awalnya ditulis pada tahun 1996 dan sempat mati suri selama 11 tahun
sampai akhirnya ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007, menjadikan perahu kertas
novel pertamanya yang bergenre populer. Perahu Kertas adalah karya Dee yang
keenam.
b. Nilai kebudayaan
Novel ini mengingatkan akan kebudayaan mainan perahu kertas dan dongeng
dalam wadah yang menarik dan disesuaikan dengan zamannya.

Novel perahu kertas menunjukkan bahwa dongeng adalah karya sastra yang harus
dijaga dan dibudayakan.
c. Nilai moral
Novel ini mengajarkan kita agar senantiasa saling bahu membahu
mengajarkan ilmu pengetahuan, terutama pada anak-anak yang kurang beruntung.
Buatlah mereka bersemangat dalam menuntut ilmu dan berilah motivasi agar mereka
memiliki mimpi dan berusaha untuk menggapainya.

E. Kelebihan dan Kekurangan Novel


a. Kelebihan
Kelebihan dari novel perahu kertas adalah ceritanya yang sangat menarik dan kreatif,
menggabungkan unsur-unsur khayalan dan cita-cita untuk sebagian orang dapat memberikan
semangat dalam menggapai mimpi. Judulnya walaupun sederhana tapi sangat sarat akan
makna, dalam kenyataan sebenarnya mungkin orang yang pandai berkhayal tidak akan
diterima dengan mudah dikalangan masyarakat, tetapi dalam novel perahu kertas ini
seseorang yang mempunyai banyak khayalan dapat merasa bahwa tak ada yang tidak
mungkin dalam menggapai mimpi. Cover bukunya yang menarik perhatian, kata-katanya
yang unik dan perilaku-perilakun tokoh dalam cerita dapat memberi inspirasi pada sebagian
orang. Tak lupa, prestasi dari hasil penerbitan buku ini dan film yang diangkat dari kisah
dalam buku ini, sangat membanggakan.

b. Kekurangan
Masih ada sebagian orang yang berpikir bahwa novel perahu kertas tidak menarik dan
membuat malas untuk membacanya, hal itu mungkin dikarenakan jumlah halamannya yang
banyak dan cerita-cerita yang terlalu detail dalam penjabarannya sehingga dalam satu cerita
saja sudah menghabiskan beberapa halaman.

Anda mungkin juga menyukai