1. Pendahuluan
Bangsa Indonesia kaya akan berbagai hasil karya sastra, seperti puisi prosa, dan drama.
Kata sastra terbentuk dari bahasa sansakerta yaitu susastra, yaitusu yang artinya indah,
baik. Sas artinya aturan atau menyampaikan aturan atau nasihat, atau agama, dan tra
artinya alat. Jadi sastra berarti alat untuk menyampaikan aturan, ajaran, nasihat, atau
agama dengan menggunakan bahasa atau hal-hal yang baik dan indah. Keindahan hasil
karya sastra itu ditentukan oleh isi yang terkandaung dalam karangan atau bahasa yang
dipergunakan oleh sang penyair (dalam puisi) atau sang penulis (dalam prosa dan
drama).
Pada umumnya, sastra adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu
tertentu, serta mengandung estetika yang bisa dibuat oleh anak-anak maupun orang
Menurut Lukens (1999: 10) sastra menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan
pembaca untuk berimajinasi dan meniciptakan daya tarik, dan rasa ingin tahu. Sebagai
media yang menawarkan kesenangan, sastra menjadi daya tarik tersendiri bagi
penikmatnya dengan menyisipkan rasa ingin tahu mendalam mengenai karya yang
di samping daya imaji yang disuguhkannya. Oleh karena itu kesenangan dan
pemahaman menjadi suatu keutuhan yang terdapat dalam sastra sehingga seorang
pembaca mampu mendapatkan kesenangan dan pemahaman dari sastra yang telah
dinikmatinya.
Sastra sebagai karya imajinatif turut menghadirkan polemik antara kahayalan, mimpi,
dan realitas. Entah puisi, prosa, cerpen, ataupun novel. Karya sastra terdiri atas dua
jenis sastra (genre), yaitu prosa dan puisi. Biasanya prosa disebut sebagai karangan
bebas, sedangkan puisi disebut karangan terikat. Puisi adalah karya seni sastra.
Perahu Kertas merupakan novel karya Dewi Lestari yang terbit pada tahun 2009.
Novel bertema drama romantis ini merupakan novel ke-6 dari Dewi Lestari atau yang
tenar dengan nama Dee. Novel Perahu Kertas menceritakan mengenai seorang remaja
yang bernama Keenan. Keenan yang baru lulus SMA di Amsterdam terpaksa pulang ke
menjadiseorang pelukis. Bakat melukis Keenan didapatkannya dari sang ibu. Di sisi
lain, ada seorang perempuan bernama Kugy yang memiliki cita-cita menjadi juru
Keduanya, Keenan dan Kugy, dipertemukan oleh Eko dan Noni . Eko adalah sahabat
Keenan sementara Noni merupakan sahabat Kugy. Selepas perkenalan itu, Kugy dan
menumbuhkan rasa saling suka, namun keduanya tidak pernah ada yang mau
Persahabatan antara Keenan dan Kugy mulai merenggang saat Noni berniat untuk
mendekatkan Keenan dengan sepupunya yang bernama Wanda. Mengetahui hal itu,
Kugy hanya bisa memendam rasa cemburu. Kugy kemudian mencoba untuk
menyibukkan diri dengan menjadi guru relawan di Sakola Alit yang merupakan sebuah
sekolah darurat. Hal itu membuat Kugy dan Keenan menjadi jarang bertemu lagi.
Keenan sendiri masih melanjutkan hobi melukisnya, bahkan dia juga mampu menjual
beberapa lukisannya. Namun, ketika Keenan mengetahui bahwa ternyata yang selama
ini membeli lukisannya adalah Wanda, hubungannya dengan Wanda hancur begitu
Disana dia tinggal di tempat Pak Wayan yang merupakan mantan pacar ibunya. Keenan
kemudian bertemu dengan seorang gadis yang anggun dan lembut bernama Luhde
Laksmi yang adalah keponakan Pak Wayan. Keenan yang masih merasa terpuruk selalu
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Kugy mulai merasa
kesepian tanpa sahabat-sahabatnya. Dia pun mencoba melamar kerja di kantor milik
Remigius Aditya yang merupakan sahabat dari kakaknya sendiri. Hanya dalam
beberapa bulan, keberadaan dan kontribusi Kugy di kantor tersebut ternyata bisa
meningkatkan performa kantor. Remigius pun menaruh hati kepada Kugy dan Kugy
menerima cintanya.
Suatu ketika, kondisi ayah Keenan memburuk sehingga Keenan harus kembali ke
Kugy dan juga sahabat mereka lainnya, yaitu Noni dan Eko. Persahabatan lama mereka
pun terjalin kembali. Hingga kemudian, Keenan mengetahui bahwa ternyata Kugy telah
memendam rasa pada dirinya sejak lama, sama seperti apa yang dia rasakan. Pada
Sebuah karya sastra, termasuk novel, dibangun dengan unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun sebuah cerita dari
dalam cerita itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra meliputi tema
cerita, alur, setting, tokoh dan penokohan, sudut pandang cerita, serta amanat atau pesan
dalam cerita tersebut. Berikut adalah unsur intrinsik dari novel Perahu Kertas
A. Tema
Novel Perahu Kertas mengusung tema tentang cinta dan persahabatan antara sosok
B. Setting
Beberapa latar tempat yang dihadirkan penulis dalam cerita ini adalah :
a. Stasiun Senen, Jakarta, yakni ketika Kugy, Noni, dan Eko menjemput Keenan.
b. Ubud, Bali, yakni sewaktu Keenan meninggalkan Jakarta dan menetap di rumah
Adapun latar suasanya yang dibangun oleh penulis dalam cerita ini, diantaranya:
d. Mengharukan, diantaranya saat Kugy dan Keenan pada akhirnya dapat bersatu
dalam pernikahan.
C. Alur
Novel Perahu Kertas ditulis dengan menggunakan alur campuran, yakni alur maju dan
ada beberapa adegan flashback yang artinya juga menggunakan alur mundur.
D. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan Dee dalam novel ini adalah bahasa Indonesia yang tidak formal
atau bahasa sehari-hari. Di beberapa bagian juga ditemukan penggunaan majas, seperti
padaku”.
E. Amanat
Amanat atau pesan novel ini adalah mengenai keyakinan tentang jodoh, bahwa jodoh
sejauh apapun akan bertemu. Selain itu, sikap sabar dan tabah serta tidak mudah
Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur yang membangun karya dari luar karya
tersebut. Dalam novel Perahu Kertas ini ada beberapa unsur ekstrinsik yang menonjol,
diantaranya adalah kenyataan yang sering terjadi dalam dunia riil, seperti konflik orang
tua dan anak ataupun budaya ngekos remaja yang menempuh bangku kuliah.
4. Kelebihan Novel
Kelebihan novel Perahu Kertas adalah pada temanya yang sangat dekat dengan realitas
banyak orang, terutama anak muda. Maka tak heran jika kemudian cerita dalam novel
Gaya bahasa dan penceritaan yang ringan dan lugas serta sesuai dengan kondisi
masyarakat membuat cerita dan pesan dalam novel ini mudah dipahami dan dinikmati
Selain itu, penggambaran karakter bahkan nama tokoh yang unik, penyajian latar yang
mendetail tetapi tidak berlebihan, serta alur yang kreatif membuat pembaca bisa
yang tidak hanya menceritakan kisah percintaan remaja semata, namun di dalamnya
juga termuat dinamika hidup tokoh-tokoh di dalam cerita yang mengajarkan tentang
banyak hal seperti persahabatan, hubungan keluarga terutama dengan orang tua,
tanggung jawab, serta sikap tidak mudah putus asa dalam mengejar mimpi.
5. Kekurangan Novel
Novel Perahu Kertas menggunakan banyak setting yang bukannya tidak mungkin akan
menyebabkan kebingungan pembaca. Oleh karena itu, dalam menikmati cerpen ini
diperlukan fokus dan konsentrasi yang cukup. Selain itu, ada beberapa bagian novel
yang terkesan agak monoton yang bisa menimbulkan kebosanan bagi pembacanya.
ANALISIS UNSUR INSTRISIK CERPEN “ PERAHU KERTAS” KARYA DEWI
LESTARI
MAKALAH
(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kritik Sastra yang diampu oleh Dosen Bapak Drs.
Juhardi Basri, M.Pd. Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.)
Disusun oleh :
2022
DAFTAR PUSTAKA
Aminnudin, 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Pustaka.
Maleong, Lexy. J. 2006. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
University Prees.