1.
o
Identitas buku
Judul Novel
Penulis
Penerbit
Bentang Pustaka
Tahun Terbit
2010
Jumlah Halaman
o
Perahu Kertas
444 halaman
TentangPenulis
Dewi Lestari, yang bernama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976.
Novel Perahu Kertas ini sudah lebih dulu dilansir dalam versi digital (WAP) pada
April 2008, dan kini diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan
Bentang Pustaka. Naskah yang awalnya ditulis pada 1996 dan sempat mati suri
selama 11 tahun ini akhirnya ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007, menjadikan
Perahu Kertas sebagai novel pertamanya yang bergenre populer.
o
Persahabatan
b. Alur
Novel ini , termasuk alur maju mundur artinya dalam cerita
terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.
c. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai
sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan
berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Dalam Novel
Perahu Kertas ini, sudut pandang yang digunakan adalah
orang ketiga tunggal.
d. Penokohan
Melalui cirri-ciri fisik maupun penggambaran sifat. Sifat tokoh
yang digunakan adalah Protagonis dan Tritagonis.
e. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel ini , adalah gaya bahasa
yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan
sesuai
dengan
kondisi
masyarakat
sekarang
sehingga
Dikemas
dengan
bahasa
dan
pendeskripsian
SINOPSIS NOVEL
Novel ini mengangkat tema persahabatan empat sekawan , dimana
kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus
SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya.
Keenan merupakan sosok yang cerdas dan memiliki bakat melukis yang
sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi
perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan
kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di
Bandung, di Fakultas Ekonomi.
Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung memiliki penampilan
berantakan-eksentrik, namun ia memiliki imaginasi yang tinggi, ia juga
akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy
menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia
juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu yaitu ingin menjadi
juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah
profesi yang meyakinkan dan mudah diterima di lingkungan. Tak ingin
lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas
Sastra.
Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko
adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil.
Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di
universitas yang sama di Bandung. Mereka berempat akhirnya bersahabat
karib. Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling
mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah
berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun
kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih,
cowok bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena
diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh
Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda, sesosok
gadis yang senasib dengan keenan. Keduanya berbakat menjadi pelukis
namun kedua orang tua mereka jugalah yang tidak setuju karena orang
tua mereka berpendapat bahwa lukisan tidak bisa menghasilkan uang
untuk hidup. Karena merasa senasib, hubungan keduanya semakin dekat.
Namun, saat Kugy melihat hal itu, ia seperti cemburu namun ia
juga berusaha untuk menampiknya. Toh, dia juga sudah punya cowok.
Entah apa yang ada dibenak Wanda hingga ia mau melakukan apa saja
demi menunjukkan rasa cintanya pada Keenan. Ia memang berhasil! Ia
memang berhasil membuat Keenan menjadi kekasihnya sekarang. Saat
mendengar bahwa Wanda dan Keenan sudah menjadi sepasang kekasih,
Kugy seakan ditombak peluru tepat pada dadanya. Kugy tak tahu apa yang
ia rasakan. Kugy bingung dengan perasaannya sendiri. Disatu sisi, ia
memiliki Ojos kekasihnya, namun disatu sisi ia merasa ada special feeling
buat Keenan. Ojos mulai merasakan perubahan sikap pada Kugy. Ia
merasa Kugy sudah tak peduli lagi padanya. Hingga akhirnya, hubungan
mereka kandas.
Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas
menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru
relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu
dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil
ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan
mereka sendiri, yang diberi judul Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy
menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam
sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.
Hubungan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai
berubah. Wanda berfikir, Keenan tak sepenuhnya mencintainya hingga
mereka berdua menghadapi konflik besar dan akhirnya mereka kandas
juga. Saat dua pasang kekasih itu tak lagi menjalin cinta. Keenan
disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini
ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan
meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di
Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak
Wayan.
Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya
merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati
Keenan
pelan-pelan.
Sosok
yang
paling
berpengaruh
dalam