KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh
Rifandi (2362306060)
1
Daftar isi
Daftar isi..................................................................................................................................2
Bab I.........................................................................................................................................3
Pendahuluan............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................3
Bab II........................................................................................................................................4
Pembahasan.............................................................................................................................4
2.1 Pengertian Konstitusi.....................................................................................................4
2.2 sejarah kosntitusi di indonesia.......................................................................................6
2.3 nilai yang terkandung dalam konstitusi di Indonesia...................................................11
2.4 kedudukan konstitusi...................................................................................................11
Bab III.....................................................................................................................................13
Penutup.................................................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................................15
2
Bab I
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1. memahami maksud dari konstitusi itu apa
2. mengetahui sejarah dari kosntitusi di Indonesia
3. memahami nilai apa saja yang terkandung dalam kosntitusi
3
4. mengetahui kedudukan konstitusi dalam suatu Negara yang di jalankan melalui
perundang undangan
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Konstitusi
Terdapat dua istilah terkait dengan Norma atau ketentuan dasar dalam
kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah ini adalah konstitusi dan
Undang-Undang Dasar. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, constituer, yang
berarti membentuk. Maksud dari istilah ini ialah pembentukan, penyusunan,atau
pernyataan akan suatu Negara. Dalam bahasa Latin, kata Konstitusi merupakan
gabungan dua kata, yakni cume, berarti “ bersama dengan”, dan statuere, berarti “
membuat sesuatu agar berdiri “ atau “ Mendirikan, menetapkan sesuatu “. Adapun
undang-undang dasar merupakan terjemahan dari istilah Belanda, Grondwet. Kata
Grond berarti tanah atau dasar, dan Wet berarti undang-undang. Istilah konstitusi
(constitution) dalam bahasa inggris memiliki makna yang lebih luas dari UUD, yakni
keseluruhan dari peraturanperaturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan
dalam suatu masyarakat. Konstitusi menurut Miriam Budiardjo, adalah suatu piagam
yang menyatakan cita-cita bangsa dan merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu
bangsa. Adapun pengertian kosntitusi menurut para ahli yaitu:
1. . Sir Jhon Laws, konstitusi adalah sebuah bagian dari aturan hukum yang
mengatur mengenai hubungan dalam sebuah Negara antara yang mengatur
dan yang diatur.
2. Bogdanor V. Finer dan B. Rudder, Konstitusi adalah aturan norma-norma
yang mengatur Alokasi kekuasaan, fungsi, dan tugas dari berbagai lembaga
4
dan petugas pemerintahan serta mengatur mengenai hubungan antara lembaga
dan petugas tersebut dengan masyarakat. 1
3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat di dalam
masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam
masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik, dsb.2
4. L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
peraturan tak tertulis.
dapat disimpulkan bahwa Undang-udang dasar suatu Negara ialah hanya sebagian
dari hukum dasar Negara itu, undang-undang dasar ialah hukum dasar yang tertulis,
sedangkan disampingnya UUD itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah
aturanaturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan
Negara, meskipun tidak tertulis
Pada prinsipnya, adanya konstitusi memiliki tujuan untuk membatasi kewenangan
pemerintah dalam menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan
yang berdaulat.
Pendapat yang dikemukakan oleh Loewenstein. Ia mengatakan bahwa konstitusi
merupakan sarana dasar untuk mengawasi proses-proses kekuasaan.
Tujuan-tujuan adanya konstitusi tersebut, secara ringkas dapat diklasifikasikan
menjadi tiga tujuan, yaitu :
a. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik;
b. Melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri;
1
Adiyati, N. E. (2012). Konstitusi dan Tata Perundang-undangan. Retrieved from
Academia:
https://www.academia.edu/8338281/Konstitusi_dan_Tata_Perundang_undangan
(hal 4-5)
5
c. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya..
Dengan terpilihnya Presiden dan wakilnya atas dasar Undang-Undang Dasar 1945 itu,
maka secara formil Indonesia sempurna sebagai sebuah negara,
6
Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk
menyusun sebuah Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala
arti dan fungsinya. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada
17 Agustus 1945, konstitusi Indonesia sebagai sesuatu ”revolusi grondwet” telah
3
disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia dalam
sebuah naskah yang dinamakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Dengan demikian, sekalipun Undang-Undang Dasar 1945 itu merupakan konstitusi
yang sangat singkat dan hanya memuat 37 pasal namun ketiga materi muatan
konstitusi yang harus ada menurut ketentuan umum teori konstitusi telah terpenuhi
dalam Undang-Undang Dasar 1945 tersebut.
3
Agung, M. ( 2015 , agustus kamis). Sejarah Dan Perkembangan Konstitusi Di Indonesia. Retrieved
from MAHKAMAH KONSTITUS: (Hal 6-9)
7
(Penetapan Undang-Undang Dasar 1945)Saat Republik Indonesia
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Republik yang baru ini belum
mempunyai undang-undang dasar. Sehari kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945
Rancangan Undang-Undang disahkan oleh PPKI sebagai Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia setelah mengalami beberapa proses.
8
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14
Agustus 1950 dan berlakulah undang-undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus
1950.
1. Fungsi Konstitusi
a. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang
maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan
berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela
Dan bisa merugikan rakyat banyak.
b. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM
orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
c. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
Lebih jauh lagi, Jimly juga mengemukakan terdapat 10 fungsi konstitusi, yaitu :
9
Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara dengan warga
Negara5
Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan Negara
Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(rakyat) kepada organ negara.
Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
Fungsi seimbolik sebagai pusat upacara (ceremony).
Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat baik dalam arti sempit hanya
di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial dan
ekonomi.
Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaharuan masyarakat, baik dalam
arti sempit maupun dalam arti luas.
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak ter tulis sedangkan UUD adalah
hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat mengikat oleh karenanya makin elastik
5
Nst, M. J. ( 2019, October 02). konstitusi dan tata perundang undangan Retrieved
from osf.io: https://osf.io/wydz5 (hal 10-12)
10
sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi menyangkut cara suatu pemerintahan
diselenggarakan.
1 Macam-macam Konstitusi
11
mengatur organisasi Negara, serta hubungan antara Negara dan warga Negara
sehingga saling menyesuaikan diri dan saling bekerja sama. Dr.A. Hamid S Attamini
menegaskan bahwa konstitusi atau Undang-undang Dasar merupakan suatu hal yang
sngat penting sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai
pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan Negara harus dijalankan. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Bagir Manan mengatakan bahwa hakikat konstitusi
merupakn perwujudan paham tentang konstitusi atau konstitualisme yaitu pembatasan
terhadap kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap kekuasaan
pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga Negara maupun setiap
penduduk di pihak lain. Selain sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga
digunakan sebagai alat untuk menjamin hak-hak warga negara.
12
Bab III
Penutup
KESIMPULAN
Konstitusi berlaku di suatu negara sebagai hukum dasar yang selalu mengikat
atas kekuasaan tertinggi atau suatu prinsip kedaulatan yang di anut dalam suatu
negara.Konstitusi dapat juga di artikan dalam ketatanegaraan dan mempunyai arti:
* Lebih luas dari pada Undang-Undang Dasar
* Sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar
13
unamendable provision atau larangan perubahan beberapa ketentuan dalam konstitusi.
Secara umum unamendable provision melarang perubahan nilai-nilai utama dalam
konstitusi. Di Indonesia misalkan, yang mana Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 melarang
perubahan bentuk dan susunan negara yang diatur dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945.
Namun perlu diingat bahwa hakikat dari konstitusi yakni hukum dasar yang
mengakomodir kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, larangan perubahan konstitusi
terhadap beberapa ketentuan dalam konstitusi dianggap bertentangan dengan hakikat
dari konstitusi. Mengambil contoh dalam UUD 1945, yang mana bentuk dan susunan
negara menjadi hal yang dilindungi dalam UUD 1945. Senyatanya bentuk dan
susunan negara hanyalah sebatas cara yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan
rakyat itu sendiri. Lantas ketika masyarakat sendiri yang menghendaki perubahan,
senyatanya 86 tidak boleh untuk dibatasi kehendak tersebut. Hal itu kembali lagi
karena hakikat konstitusi adalah sebagai konsensus atau kesepakatan antara
masyarakat dan juga pemerintah
14
Daftar Pustaka
Adiyati, N. E. (2012). Konstitusi dan Tata Perundang-undangan. Retrieved from Academia:
https://www.academia.edu/8338281/Konstitusi_dan_Tata_Perundang_undangan
Nst, M. J. ( 2019, October 02). konstitusi dan tata perundang undangan . Retrieved from
osf.io: https://osf.io/wydz5/
15