Anda di halaman 1dari 22

STUDI ANALISA BEDAH KASUS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TOPIK
HUBUNGAN NEGARA DAN WARGANEGARA

SUBTOPIK
BENTROK TKA DAN TK LOKAL DI SULTENG

DISUSUN OLEH :

NAMA NIM TANDA TANGAN


REZA AFRIAN 22023000031
KISWATUL IMAMA 22023000143
NOVI INDRAWATI 22023000208

KELAS : SORE
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMI BISNIS

UNMER MALANG
2022/2023

Page 1 of 22
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan topik “HUBUNGAN
NEGARA DAN WARGANEGARA” dengan lancar . penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, April 2023

penulis

Page 2 of 22
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................... 6


2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara.......................................... 6
2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia............................................. 8
2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945............................ 9
2.3.1. Hak Warga Negara Menurut UUD 1945......................................... 9
2.3.2. Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945............................... 10
2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan Dengan Warga Negara............ 10
2.5. Pelaksaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945................................................................... 11
2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara............................. 12
2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara................................................................................... 12
2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara.............................................................................................. 13
BAB III. Studi kasus yang terjadi tentang negaradan warganegara.................. 14

BAB IV. PENUTUP................................................................................................. 14


3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 14
3.2. Saran............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15

Page 3 of 22
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus berjalan secara seimbang. Hak
merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk dimiliki atau didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan
kewajiban merupakan suatu keharusan bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik
kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara.

Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, seperti tingginya
angka tuntutan akan hak tanpa diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban dan di sisi lain
kewajiban dilaksanakan akan tetapi hak tidak kunjung terpenuhi. Terutama dalam bidang
lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara. Lapangan
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27
ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara
sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana
yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan
kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sebagai kemampuan dalam
melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu untuk
mengetahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus
berjalan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Page 4 of 22
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang


akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah, sebagai berikut :

a) Apakah pengertian dari hak, kewajiban dan warga negara ?


b) Apakah hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia ?
c) Apa sajakah hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945 ?
d) Bunyi Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara ?
e) Bagaimana pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 ? 
f) Bagaimana pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan
makalah , sebagai berikut :

a) Memahami pengertian akan hak, kewajiban dan warga negara


b) Memahami hak dan kewajiban menjadi warga negara Indonesia
c) Mengetahui tentang hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945
d) Memahami Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara
e) Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945
f) Mengetahui tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Page 5 of 22
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga
negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak memperoleh pendidikan,
hak untuk melanjutkan keturunan, dan masih banyak lagi.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;


1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan
demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Page 6 of 22
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut
Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu. Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota
dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap
orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat
diklasifikasikian menjadi :
1. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang

Page 7 of 22
diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor
imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2


kriterium.
1. Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan
asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia
dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan


seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai hak kewarganeraan negara lain

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang cukup erat dan tidak dapat dipisahkan.
Segala akibat yang ditimbulkan dari adanya hak tentunya ada kewajiban, Untuk itu dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari, antara hak dan kewajiban dapat dijalankan dengan
imbang, karena kalau tidak dijalankan dengan imbang maka akan menimbulkan pertentangan.
Hak kita sebagai warga negara yaitu mendapatkan sesuatu yang sama dari negara
tanpa membeda-bedakanya dengan warga negara lainnya. Sedangkan kewajiban kita sebagai
warga negara Indonesia yaitu memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi
kemajuan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan rela berkorban demi tumpah darah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945


Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan
kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Hak dan kewajiban manusia sebagai warga negara tercantum

Page 8 of 22
dalam Undang-Undang dasar 1945 mulai dari pasal 27 sampai dengan pasal 34 sebagai
berikut :

2.3.1. Hak warga negara Indonesia

1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam
kehidupannya (pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat
2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2)
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
(pasal 28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat (pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,

Page 9 of 22
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F)
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi (Pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (Pasal
28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan (Pasal 28H ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (Pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal 28H ayat 4).
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (Pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat 1).

2.3.2. Kewajiban warga negara Indonesia

1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal
27 ayat 1).

Page 10 of 22
2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat 1).
3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis
(pasal 28J ayat 2).
4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).

2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan
yang layak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan dan
papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban. Di sisi lain, masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut
dengan kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya
ketimpangan antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan
kewajiban yang tak kunjung dilaksanakan.
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban, pada
umumnya disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu
bidang pekerjaan. Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk
menjadi lebih produktif dan inovatif yang menyebabkan tertundanya penghidupan yang
layak, sedangkan kurangnya kemampuan memicu pola pikir individu menjadi pesimis yang
menyebabkan individu tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang lebih layak
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan,
pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun
swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan.

Page 11 of 22
Hal tersebut dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak
dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan terhadap
ketimpangan tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja.
Fenomena tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan
kewarganegaraan .

2.5. Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945


Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat pasal tersebut secara teori telah
dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik belum dapat dikatakan bahwa
pelaksanaan akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat
dari tingginya tingkat pengangguran dan warga negara dengan tingkat kehidupan yang
kurang layak. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, terutama tingkat
pendidikan dan kemampuan. Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat
pengangguran. Tingginya angka tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya
ketidakefisienan terhadap kegiatan produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat
kehidupan yang layak bagi warga negara.
Di sisi lain, tingkat kehidupan yang kurang layak dapat disebabkan oleh sifat malas
dari warga negara tersebut yang tidak ingin mencoba merubah tingkat kehidupannya ke arah
yang lebih baik dari sebelumnya. Pada umumnya, warga negara demikian terfokus untuk
menunggu uluran tangan dari individu lain maupun pemerintah, tanpa melakukan suatu usaha
sebagai kewajiban untuk memenuhi hak penghidupan yang layak.

2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara
sendiri. 

Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia,


penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan
sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang

Page 12 of 22
malas untuk bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis
kemiskinan.

2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


Warga Negara

a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri


Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.

b.  Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu
bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini
berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban
warga negara.

c.  Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain
yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar
hak warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong
timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

Page 13 of 22
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis pelanggaran hak
dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya
kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima
sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan
menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f.  Penyalahgunaan teknologi


Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya
pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam
jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak
dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab
timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang
produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran
lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau
tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara.

Contohnya; (a) tidak mendapatkan persamaan hukum, (b) dilarang mengeluarkan


pendapat, (c) tidak mendapatkan kesempatan memilih, (d) tidak mendapatkan pengajaran, (e)
tidak mendapatkan pendidikan, (f) ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku, (g)
tidak mendapatkan perlindungan hukum (h) tidak mendapatkan layanan hukum, (i)
pembatasan hak politik, (j) pembungkaman.

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang


ditentukan pemerintah.

Page 14 of 22
Contohnya; (a) tidak membayar pajak, (b) melawan hukum, (c) tidak menjaga
ketertiban (d) melanggar aturan yang berlaku, (e) tidak ikut mempertahankan NKRI, (f)
berprilaku anarkis tidak menjaga kesatuan dan kesatuan, (g) menghianati negara, (h) tawuran
antar pelajar, (i) melanggar HAM.

BAB III. STUDI KASUS YANG TERJADI TENTANG NEGARA DAN


WARGA NEGARA

3.1 Kronologi kasus PT GNI

Terdapat bentrok antara TKA dengan TKI pada PT GNI suatu perusaahaan yang
bergerak di tambang nikel. Bentrokan di PT GNI dilaporkan terjadi pada Sabtu malam
sekitar pukul 21.20 WITA. Kericuhan bermula di Pull Dump Truck yang
mengakibatkan terjadinya penganiayaan terhadap Warga Negara Indonesia atau WNI
oleh Warga Negara Asing alias WNA.Bentrokan lantas meluas hingga ke Smelter 2.
Massa yang terlibat kericuhan saling lempar batu. Rusuh masih berlanjut hingga
pukul 22.00 WITA, mereka melakukan pembakaran alat berat dan mobil. Massa juga
diduga melakukan penjarahan di mes pekerja.Tim gabungan yang dipimpin Kapolres
Morowali Utara kemudian berhasil membubarkan massa pada Minggu 15 Januari
2023 sekira pukul 02.15 WITA. Situasi pun kembali kondusif dan terkendali
Polda Sulteng menerangkan penyebab bentrokan di PT GNI. Bentrok dipicu aksi
sweeping yang dilakukan serikat pekerja yang mogok terhadap pekerja yang menolak
aksi mogok. Polisi menyebut, bentrokan antara TKA dan TKI PT GNI Morowali
Utara, Sulteng, ini terjadi usai berulang kali serikat pekerja yang mogok kerja
melakukan penyisiran

Permasalahan timbul karena ada pemukulan dari TKA china ke pada pekerja
Indonesia dikarenakan adanya mogok kerja dari karyawan GNI dan TKA
menggunakan pipa besi untuk memukul karyawan yang akan ikut aksi mogok dan
beberapa pekerja terluka .Aksi mogok tersebut terjadi karena serikat kerja menuntut
ke manajemen antara lain :

Page 15 of 22
1) Mendesak PT GNI menerapkan prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja atau
K3.
2)  Menuntut PT GNI membuat Peraturan Perusahaan.
3) Menghentikan status kontrak pada pekerja Indonesia
4) Menghentikan pemotongan upah secara tidak jelas.
Setelah dilakukan investigasi oleh kemnaker di temukan bahwa PT GNI melakukan
pelanggaran aturan ketengakerjaan

3.2 Analisa kasus PT GNI

Pemerintah menilai keberadaan tenaga kerja asing (TKA) masih dibutuhkan dalam
rangka menggenjot investasi. Meski begitu, kebutuhan TKA diatur secara rinci dalam
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing,
di mana tetap memperhatikan tenaga kerja dalam negeri.
Ada tiga isu tenaga kerja di Indonesia, yaitu soal kualitas, kuantitas, dan persebaran.
Kalau bicara kualitas, kita ada, tapi baru sebatas role model. Role model yang
dimaksud adalah bibit-bibit tenaga kerja dan telah membuktikan kemampuannya
dengan unggul di bidang tertentu dalam skala nasional, bahkan internasional. Contoh
role model yang dimaksud adalah pemenang olimpiade fisika, matematika, robotik,
dan kalangan berprestasi lainnya.

Tempo.co 7 Fakta Kasus Bentrok PT GNI di Morowali Utara Antara Buruh Lokal dan
TKA

1. Pemicunya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluruskan narasi yang menyebut bentrok di
PT GNI, Morowali Utara bermula dari peristiwa pemukulan tenaga kerja Indonesia
(TKI) oleh tenaga kerja asing (TKA), sebagaimana tersebar di media sosial. Sigit
mengatakan faktanya bentrok itu berawal dari ajakan mogok kerja disertai
pemaksaan.Sigit menjelaskan ajakan mogok kerja disertai pemaksaan itu, disambut
penolakan oleh sejumlah TKI dan TKA yang tetap ingin bekerja saat itu. Penolakan
mogok kerja inilah yang berakhir dengan bentrokan antarpekerja."Peristiwa yang
terjadi awalnya adalah ada ajakan mogok dari karyawan yang kemudian di situ

Page 16 of 22
menimbulkan pro dan kontra. Dan kemudian ada upaya pemaksaan sehingga di situlah
ditolak. Dan (peristiwa bentrokan-red) kemudian diviralkan dan diprovokasi (dengan
narasi-red) terjadi pemukulan TKA terhadap TKI," kata Sigit dalam siaran pers via
kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Senin 16 Januari 2023.Sigit menjelaskan,
saat ini terdapat sekitar 1.300 TKA dengan kemampuan, dan 11 ribu TKI. Disebutkan,
TKI akan bertambah menjadi 30 ribu.

2. Para Tersangka

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan ada puluhan orang yang
diamankan polisi, buntut bentrokan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja
asing (TKA) di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah."Beberapa pelaku
perusakan saat ini sudah diamankan, kurang lebih ada 71 orang yang diamankan, dan
Sebanyak) 17 orang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," kata Sigit 

3. Kembali Beroperasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kegiatan di smelter PT Gunbuster


Nickel Industri (GNI) akan dimulai lagi pagi ini. Dia berharap sesama karyawan tidak
mudah terprovokasi setelah terjadi bentrokan yang memakan dua korban jiwa.
"Berdasarkan informasi terakhir, bahwa smelter PT GNI akan memulai kegiatan
operasionalnya kembali besok (Selasa 17 Januari 2023) pagi," kata Sigit dalam
konferensi pers Senin 16 Januari 2023. Sigit mengimbau seluruh masyarakat dan
karyawan PT GNI tak termakan isu yang belum jelas kebenarannya. "Tentunya ini
saya imbau kepada seluruh masyarakat, seluruh karyawan untuk tidak usah
terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya," ucap Sigit

4. Akar Masalah Versi Menaker

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkap akar masalah hingga munculnya


bentrokan antara tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT
GNI Morowali Utara. Akar masalah itu adalah tuntutan para buruh yang belum
direspons oleh pihak perusahaan. "Akar masalahnya ada tuntutan yang disampaikan

Page 17 of 22
kepada perusahaan yang belum direspons sehingga memicu terjadinya unjuk rasa
yang berakhir dengan anarkis, jadi ini lebih pada persoalan yang belum respons
dengan baik oleh pihak perusahaan," kata Ida kepada wartawan, di Istana Merdeka,
Jakarta Pusat, Senin 16 Januari 2023. Ida mengatakan pihaknya telah menurunkan tim
untuk mediasi tuntutan para buruh. Ida mengatakan ada kesepakatan dari mediasi
tersebut.

"Berikutnya kami akan melakukan implementasi dari kesepakatan-kesepakatan


tersebut, di samping kami juga akan terjun langsung untuk memperoleh penjelasan
yang lebih rinci," ucapnya.

5. PT GNI soal Jumlah TKI dan TKA

Pihak PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah buka
suara terkait jumlah karyawan saat ini. Mereka membantah jumlah karyawannya
hampir sama antara TKI dan TKA."Jumlah karyawan WNI 11.060 orang, jumlah
karyawan WNA 1.312 orang," kata HRD Assisten Manager PT GNI Yanita
Rajagukguk.Yanita menepis informasi bahwa karyawan TKA di PT GNI hampir
menyamai jumlah TKI. Jumlah karyawan yang beredar yakni 11.000, yang 533 di
antaranya disebut merupakan TKA. "Tidak benar itu, 11.060 itu semua WNI,"
Tuturnya 

6. Mahfud Md Utus Tim

Menko Polhukam Mahfud Md buka suara soal bentrokan tenaga kerja Indonesia
(TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah
(Sulteng) yang menewaskan 2 orang. Mahfud mengatakan pihaknya sudah mengutus
tim untuk menelusuri kejadian tersebut."Kan ini baru terjadi kemarin, saya masih
mengutus tim ke sana, sebelum saya berbicara," kata Mahfud di Istana Merdeka,
Jakarta Pusat, Senin 16 Januari 2023 "Udah, udah, udah (jalan). Saya sudah utus Pak

Page 18 of 22
Rudolf, deputi saya untuk mendalami ini dan segera memberikan laporan yang paling
update untuk saya," Mahfud melanjutkan..

7. Bupati Sebut TKA Diserang Duluan

Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi menyebutkan bentrokan di PT


Gunbuster Nickel Industri (GNI) diawali oleh serangan pekerja berkewarganegaraan
Indonesia terhadap tenaga kerja asing (TKA). Dia juga mengatakan ada penjarahan di
asrama putri karyawan."Tolong diluruskan informasinya, ya. TKA yang diserang
duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang
memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama
karyawan putri TKI," kata Deli Julkasson Hehi, seperti dilansir Antara, Senin."Saya
sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para
provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Deli soal kasus
bentrok di PT GNI itu.

Jika di lihat dari kronologi dan tindakan permerintah . disini pemerintah lebih
berpihak ke TKA dan perusahaan , karena pemerintah (bupati) belum mengetahui
apa permasalahannya sudah menuduh ke pihak serikat kerja. Dan memantau yang
terjadi di perusahaan dan menekannkan bahwa perusahaan harus memperhatikan
hak dan kewajiban pekerja lokal. Dan tidak ada ketimpangan antara TKA dan
TK lokal.

Page 19 of 22
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Sedangkan
kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan
oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk
didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi
kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik. Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain sehingga dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus
dijalankan secara seimbang.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan
yang layak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan dan
papan.

Page 20 of 22
Dalam pelaksanaan hak dan kewajiban sering terjadi pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban. Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang
melanggar atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara. Pengingkaran
kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang ditentukan
pemerintah.

4.2. Saran
Hak dan kewajiban adalah dua hal yang saling terikat satu sama lain sehingga dalam
praktiknya di kehidupan harus dijalankan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan
yang akan menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang berkepanjangan dan timbulnya
gejolak yang tidak diinginkan di dalam masyarakat.
Hubungan antara negara dan warganegara sangat penting dalam suatu sistem politik.
Negara adalah entitas yang memiliki kekuasaan tertinggi di wilayahnya, sementara
warganegara adalah individu-individu yang tinggal di wilayah negara tersebut dan diakui
oleh negara sebagai bagian dari populasi resminya.
Negara bertanggung jawab untuk melindungi dan mempromosikan kesejahteraan
warganegara, sambil menegakkan aturan hukum dan mempertahankan keamanan dan
stabilitas di wilayahnya. Negara juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
publik yang efektif dan merespons kebutuhan warganegara, seperti kesehatan, pendidikan,
infrastruktur, dan layanan sosial.
Warganegara, di sisi lain, memiliki kewajiban untuk mematuhi aturan dan undang-
undang negara, serta berpartisipasi dalam kehidupan politik dan sosial di wilayahnya.
Warganegara juga dapat berkontribusi pada kemajuan negara dengan membayar pajak,
bekerja secara produktif, dan berpartisipasi dalam program dan kegiatan sosial.
Dalam hubungan yang sehat antara negara dan warganegara, keduanya harus saling
menghargai dan memahami satu sama lain. Negara harus menghargai hak-hak dan
kepentingan warganegara, sementara warganegara harus memenuhi kewajiban mereka
terhadap negara. Negara dan warganegara harus bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dalam membangun negara yang kuat, sejahtera, dan adil bagi semua warganya.

Page 21 of 22
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pustaka Belajar : Yogyakarta.


Hak Dan Kewajiban Warga Negara. http://id.wikipedia.org/wiki/ (diakses 3 Maret 2016)
Feri, 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara. http://tifferi.blogspot.co.id/2015/01/hak-dan-
kewajiban-warga-negara.html (diakses 3 Maret 2016)
Hanifah, 2015. Hak dan Kewajiban Warga Negara. aniiev.blogspot.co.id/2015/03/v-
behaviorurldefaultvmlo.html (diakses 3 Maret 2016)
Eddy, 2015. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. http://pkn-
ips.blogspot.co.id/ (diakses 3 Maret 2016)
Alyanis, 2015. Contoh Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Sebagai Warga
Negara. aanswm.blogspot.co.id/2015/07/contoh-pelanggaran-hak-dan-
pengingkaran.html (diakses 3 Maret 2016)

Page 22 of 22

Anda mungkin juga menyukai