Disusun oleh :
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI ..............................................................................................................3
2.1 Pengertian Bahasa ............................................................................................................3
2.2 Pengertian Bahasa Indonesia yang baik dan benar ..........................................................3
2.3 Kata dan Bahasa baku dalam Bahasa Indonesia ..............................................................4
2.4 Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ........................................................4
2.5 Penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan remaja ..........................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................................12
4.1 Penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan siswa – siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut .................................................................................................................................12
4.2 Cara meningkatkan kemampuan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar .................................................................................................................................16
4.3 Manfaat dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ...............................17
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................19
5.1 Simpulan ..........................................................................................................................19
5.2 Saran .................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Namun, jika dilihat dari kenyataanya masih ada sebagian dari siswa siswi kelas XI MIA
3 di MAN 3 Garut yang kurang mampu dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Mungkin bisa jadi karena pemahamannya yang kurang tentang Bahasa Indonesia yang
baik dan benar, atau karena kebiasaannya sedari kecil tidak dibiasakan berkomunikasi dengan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, makanya ketika menginjak usia dewasa jika
berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia yang baku maka akan terasa kaku dan terlihat
seperti orang yang berkehidupan monoton.
iii
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan siswa siswi kelas XI MIA 3
di MAN 3 Garut ?
2.2 Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN
3 Garut dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
2.3 Apa saja manfaat dari penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
khususnya bagi kalangan siswa ?
iv
BAB II
KAJIAN TEORI
v
Bahasa Indonesia yang baik dan benar memiliki 4 fungsi sebagai berikut :
1) Fungsi pemersatu kebhinekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas batas
kedaerahan.
2) Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan
dengan bangsa lain.
3) Fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar.
4) Fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya pemakaian
bahasa.
vi
Menurut Cook merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri,
mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa.
Secara umum kalimat adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam
bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti.
Kalimat – kalimat yang dihasilkan harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang benar
(gramatikal).
Suatu pernyataan merupakan kalimat jika di dalam pernyataan itu terdapat
predikat dan subjek. Jika dituliskan, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Pernyataan tersebut adalah pengertian
kalimat yang dilihat dari segi kelengkapan gramatikal kalimat ataupun makna untuk
kalimat yang dapat mandiri, kalimat yang tidak terikat pada unsur lain dalam
pemakaian bahasa. Dalam kenyataan pemakaian bahasa sehari – hari terutama ragam
lisan terdapat tuturan yang hanya terdiri atas unsur subjek saja, predikat saja, objek
saja, atau keterangan saja.
4.3 Kosa kata
Dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dituntut unutuk
memilih dan menggunakan kosa kata bahasa yang baik dan benar. Kita harus bisa
membedakana ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku, baik lisan maupun
tulisan. Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap kawan bicara (jika
lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika tulisan). Sikap itu antara lain resmi,
akrab, dingin, dan santai.
Perbedaaan – perbedaan itu tampak dalam pilihan kata dan penerapan kaidah tata
bahasa. Sering pula raga mini disebut gaya. Pada dasarnya setiap penutur bahasa
(orang yang bertutur atau berbicara) mempunyai kemampuan memakai bermacam –
macam ragam bahasa. Namun keterampilan menggunakan berbagai macam ragam
bahasa itu bukan merupakan warisan melainkan diperoleh melalui proses belajar, baik
melalui pelatihan maupun pengalaman. Keterbatasan penguasaan ragam atau gaya
bahasa ini menimbulkan kesan bahwa penutur bahasa itu kurang luas pergaulannya.
Jika terdapat jarak antara penutur bahasa dengan kawan bicara (jika lisan) atau
penulis dengan pembaca (jika tulisan), akan digunakan ragam bahasa resmi atau yang
dikenal dengan bahasa baku. Semakin formal jarak penutur dengan kawan bicara,
maka akan semakin resmi, dan berarti semakin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin
rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
vii
4.4 Ejaan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang –
lambang bunyi ujaran dan bagaimana inter – relasi antara lambang – lambang itu
(pemisahannya dan penggabungannya) dalam suatu bahasa.
Dalam bahasa tulisan kita menemukan adanya bermacam – macam tanda yang
digunakan untuk membedakan arti sekaligus sebagai pelukisan atas bahasa lisan.
Segala macam tanda tersebut untuk menggambarkan perhentian antara, perhentian
akhir, tekanan, tanda tanya dan lain – lain. Tanda – tanda tersebut dinamakan tanda
baca. Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar pada persoalan bagaimana
melambangkan bunyi – bunyi ujaran serta bagaimana menempatkan tanda – tanda
baca dan sebagainya, tetapi juga meliputi hal hal seperti : bagaimana memotong –
motong suku kata, bagaimana menggabungkan kata – kata, baik dengan imbuhan –
imbuhan maupun antara kata dengan kata.
Pemotongan itu sangat berguna terutama dalam hal bagaimana kita harus
memisahkan huruf – huruf di akhir kalimat dalam suatu baris, jika diakhir baris itu
tidak memungkinkan untuk menuliskan seluruh kata disana. Kecuali itu, penggunaan
huruf kapital juga merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam penulisan
dengan ejaan yang tepat.
4.5 Makna
Pemakaian bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang
sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya, dalam bahsa ilmu tidak tepat jika
menggunakan kata – kata yang bermakna konotatif (kata kiasan tidak tepat jika
digunakan dalam ragam bahasa ilmu). Jadi, pemakaian bahsa yang benar adalah
pemakaian bahasa yang sesuai dengan kaidah – kaidah bahasa.
Kriteria pemakaian bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa
yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik apa
yang dibicarakan, tujuan pembiacaraan, orang yang diajak berbicara (jika lisan) atau
orang yang akan membaca (jika tulisan), dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa
yang baik dan benar itu bernalar, dalam artian bahwa bahasa yang kita gunakan itu
logis dan sesuai dengan tata nilai masyaralat kita.
4.6 Pemakaian kata dan kalimat
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia merupakan kata yang tepat dan serasi
serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan
atau maksud penutur bahasa atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan
viii
situais pembicaraan (seperti : sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam
pembicaraan, dan sebagainya) kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan
ejaan, yakni : Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
4.7 Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif
Kalimat efektif harus :
1) Mudah dipahami oleh orang lain.
2) Memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat, terutama
untuk ragam tulisan).
3) Menggunakan kata yang tepat dan serasi.
4) Gramatikal (seperti : menggunakan pungtuasi dan kata yang baku,
menggunakan struktur yang benar, frasa selalu D – M, menggunakan kata
yang morfologis, menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya atau
kedudukannya).
5) Rasional (yakni, menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal sehat).
6) Efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak boleh berlebihan).
7) Tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan).
4.8 Pemakaian paragraf dalam Bahasa Indonesia
Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang memenuhi
syarat – syarat berikut :
1) Mempunyai satu pikiran utama.
2) Mempunyai koherensi yang baik (hubungan antar unsurnya yang erat) dan
semua unsurnya tersusun secara sistematis.
3) Menggunakan kalimat yang efektif.
ix
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Mereka menganggap jika menggunakan bahasa yang
baku di anggap kampungan atau ketinggalan zaman karena mereka lebih mementingkan
pergaulan dari pada nilai sosial dan budaya. Lebih mirisnya lagi kata – kata yang
nyeleneh tersebut dianggap keren dan bisa cepat menyebar luas hingga bahasa yang
tadinya tidak biasa menjadi biasa oleh orang yang mengucapkan nya.
Menurut Nurhasnah (Swandy 2017 : 4) Bahasa gaul adalah gaya bahasa yang
merupakan perkembangan atau modifikasi dari berbagai macam bahasa termasuk Bahasa
Indonesia, sehingga bahasa gaul tidak memiliki sebuah struktur gaya bahasa yang pasti.
Fenomena penggunaan bahasa gaul tidak hanya hasil dari modifikasi Bahasa Indonesia
namun juga terdapat modifikasi dari bahasa lain yang dapat berupa bahasa – bahasa yang
sedang populer digunakan oleh khalayak ramai. Adapun tabel berikut ini memaparkan
bahasa gaul yang merupakan hasil dari modifikasi bahasa baku Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Bahasa Gaul Ejaan PUEBI
Santuy Santai
Sampis Sampah abis
Kezel Kesal
Kuy Yuk
Tercyduk Terciduk
Mantul Mantap betul
Japri Jalur pribadi
Hqq Hakiki
Negara ber – flower Negara berkembang
Sabi Bisa
Mager Malas gerak
Dapat dilihat pada tabel jika penggunaan bahasa gaul merupakan hasil modifikasi dari
bahasa baku. Penggunaan bahasa gaul diatas dalam praktiknya sering digunakan dalam
obrolan sehari – hari, atau pada saat saling mengirim pesan. Selain kata yang terdapat
pada tabel masih terdapat banyak jenis bahasa gaul yang digunakan dikalangan
masyarakat terutama kalangan remaja, misalnya seperti pencampuran penggunaan Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris yang saling dikombinasikan. Dapat juga berupa singkatan
kata yang unik dari penggabngan beberapa kata bahasa baku. Selain itu juga, bisa berupa
bahasa – bahasa daerah yang memiliki pelafalan dan penulisan yang unik.
x
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum metode penelitian atau metode ilmiah adalah sebuah prosedur atau
langkah – langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode penelitian ini
berfungsi untuk menjadi pedoman dalam mengerjakan suatu penelitian, agar dapat
menghasilkan karya tulis yang maksimal.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode
longitudinal. Secara sederhana metode penelitian longitudinal merupakan metode yang
meneliti dengan mencari sumber data dengan rentang waktu yang panjang atau secara
berkala. Waktu tersebut sifatnya relatif sebab tergantung pada tujuan penelitian.
Menurut Suharja, metode longitudinal merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mencari data dari waktu – waktu yang berbeda untuk dapat melihat
perubahan yang terjadi pada waktu – waktu tersebut.
Ruspini (2000) dan Taylor, dkk. (2000) dalam Nurdini (2006) menyampaikan
beberapa karakteristik dari metode penelitian longitudinal :
Pengumpulan data untuk setiap variabel setidaknya dua atau lebih periode tertentu
Subjek atau kasus yang dianalisis kurang lebih sama atau setidaknya dapat
dibandingkan dalam satu periode dengan periode lainnya.
Analisis menggunakan perbandingan data yang sama dalam satu periode dan antar
berbagai metode yang berbeda.
Dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif karena data diambil secara
berulang.
Biasanya hanya digunakan pada penelitian terkait perkembangan.
Hanya berfokus pada data terkait suatu variabel tertentu yang diamati dari waktu ke
waktu.
Terdapat beberapa jenis penelitian yang menggunakan metode penelitian longitudinal :
1. Studi Panel (panel – study)
Jenis ini merupakan penelitian dengan subjek yang sama, tetapi pelaksaaan
penelitiannya dilakukan dalam beberapa waktu yang berbeda. Umunya studi panel ini
mengambil data di tingkat nasional dan dapat memiliki kondisi yang berbeda, seperti di
organisasi, sekolah, rumah tangga atau yang lainnya.
xi
2. Waktu Berlangsung (time series)
Jenis ini merupakan enelitian dengan subjek yang bisa saya bereda – beda, tetapi tetap
dalam satu populasi dan dalam waktu penelitian yang berbeda pula.
3. Studi Kohort (cohort study)
Jenis ini adalah penelitian dengan subjek yang berasal dari kelompok dengan
kesamaan budaya, latar belakang, maupun pengalaman. Karakteristik studi kohort lebih
pada subjek dengan kondisi yang kurang lebih sama, seperti lahir di generasi yang sama
dan pengalaman yang sama.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode penelitian longitudinal sebagai berikut :
Kelebihan
1) Memberikan tingjkat validasi yang lebih tinggi karena pengmbilan data dilakukan
secara berulang dalam jangka waktu yang panjang.
2) Data yang dihasilkan unik, karena peneliti dapat menemukan perubahan seiring
berjalannya waktu
3) Dapat menunjukan tren dan hubungan di antara data – datanya
4) Sifatnya relatif fleksibel
Kekurangan
1) Waktu yang dibutuhkan cukup lama
2) Memerlukan biaya yang lebih besar
3) Pelaksanaannya lebih rumit
4) Adanya kemungkinan perubahan subjek yang menyebabkan data menjadi kurang
lengkap.
Metode tambahan dari penelitian ini yaitu metode kuesioner, lebih tepatnya kuesioner
tertutup. Kuesioner sendiri merupakan sebuah teknik menghimpun data dari sejumlah
responden melalui seperangkat pertanyaan untuk dijawab. Jawaban – jawaban yang diperoleh
dari daftar pertanyaan tersebut kemudian dikumpulkan sebagai data yang nantinya akan
diolah dan disimpulkan menjadi hasil penelitian. Metode kuesioner merupakan pengambilan
data melalui pengisian survei.
Terdapat tiga jenis kuesioner :
1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka merupakan kuesioner dengan jenis pertanyaan uraian.
xii
2. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup merupakan kuesioner dengan jenis pertanyaan berupa pilihan
ganda atau checklist.
3. Kuesioner campuran
Kuesioner campuran merupakan perpaduan antara tipe kuesioner terbuka dan tertutup.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode kuesioner sebagai berikut :
Kelebihan
1) Bersifat fleksibel karena bisa dilakukan secara langsung atau tidak langsung
(online) melalui form.
2) Cocok digunakan untuk data dalam jumlah banyak.
3) Responden lebih bebas dalam menjawab karena dapat bersifat anonim.
Kekurangan
1) Jawaban belum tentu valid 100% karena mungkin saja responden tidak menjawab
dengan jujur.
2) Hanya bisa dilakukan pada responden dengan rentang usia dan pendidikan
tertentu.
xiii
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan siswa – siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut
Analisis data :
Dalam melakukan analisis data ini penulis menyebarkan kuesioner mengenai
permasalahan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Objek yang menjadi
responden atau narasumber dalam penyebaran kuesioner ini berjumlah 26 orang yang terdiri
dari siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut. Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut,
didapatkan hasil sebagai berikut :
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar sebagian besar siswa siswi kelas XI
MIA 3 di MAN 3 Garut belum menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut setuju apabila sekolah mewajibkan penggunaaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai siswa yang melihat gaya berbahasa Indonesia saat ini, apakah anda ingin
melestarikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar?
a. sangat ingin b. ingin c. tidak ingin
xiv
Jawaban sangat ingin (%) ingin (%) tidak ingin (%)
Jumlah siswa 7 (27%) 18 (69%) 1 (4%)
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut ingin melestarikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Apakah anda mengetahui tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
a. tahu b. sedikit tahu c. tidak tahu
Jadi dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN
3 Garut yang mengetahui tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Menurut anda, bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di
kalangan siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut?
a. meningkat b. biasa saja c. menurun
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di
kalangan siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut dalam tingkatan biasa saja.
6. Apakah anda mengalami kesulitan saat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar?
a. ya b. kadang – kadang c. tidak
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut terkadang masih mengalami kesulitan dalam menggunakan Bahasa Imdonesia
yang baik dan benar.
7. Bahasa apa yang sering anda gunakan saat melakukan percakapan di kelas?
a. bahasa daerah b. bahasa gaul c. bahasa indonesia
xv
Jawaban bahasa daerah (%) bahasa gaul (%) bahasa indonesia (%)
Jumlah siswa 19 (73%) 4 (15%) 3 (12%)
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut lebih sering menggunakan bahasa daerah dibandingkan bahasa gaul dan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan di kelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut lebih sering menggunakan bahasa daerah dibandingkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
9. Menurut anda, apakah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
proses belajar mengajar di kelas lebih efektif?
a. ya b. kadang – kadang c. tidak
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar bisa
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar di kelas.
10. Menurut anda kata manakah yang sesuai dengan EYD (ejaan yang
disempurnakan)?
a. analisa b. analisis
Jawaban analisa (%) analisis (%)
Jumlah siswa 6 (23%) 20 (77%)
Jadi dapat disimpulkan sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
sudah mengetahui bahwa kata yang sesuai dengan EYD yaitu kata “analisis”.
xvi
11. Menurut anda kata manakah yang sesuai dengan EYD (ejaan yang
disempurnakan)?
a. sekadar b. sekedar
Jawaban sekadar (%) sekedar (%)
Jumlah siswa 9 (35%) 17 (65%)
Jadi dapat disimpulkan sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
belum mengetahui bahwa kata yang sesuai dengan EYD yaitu kata “sekadar”.
12. Menurut anda kata manakah yang sesuai dengan EYD (ejaan yang
disempurnakan)?
a. aktifitas b. aktivitas
Jawaban aktifitas (%) aktivitas (%)
Jumlah siswa 3 (12%) 23 (88%)
Jadi dapat disimpulkan sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
sudah mengetahui bahwa kata yang sesuai dengan EYD yaitu kata “aktivitas”.
13. Menurut anda kata manakah yang sesuai dengan EYD (ejaan yang
disempurnakan)?
a. nafas b. napas
Jawaban nafas (%) napas (%)
Jumlah siswa 15 (58%) 11 (42%)
Jadi dapat disimpulkan sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
belum mengetahui bahwa kata yang sesuai dengan EYD yaitu kata “napas”.
14. Menurut anda kata manakah yang sesuai dengan EYD (ejaan yang
disempurnakan)?
a. nasihat b. nasehat
Jawaban nasihat (%) nasehat (%)
Jumlah siswa 17 (65%) 9 (35%)
Jadi dapat disimpulkan sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
sudah mengetahui bahwa kata yang sesuai dengan EYD yaitu kata “nasihat”.
xvii
15. Menurut anda kata manakah yang sesuai dengan EYD (ejaan yang
disempurnakan)?
a. berpikir b. berfikir
Jawaban berpikir (%) berfikir (%)
Jumlah siswa 15 (58%) 11 (42%)
Jadi dapat disimpulkan sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
sudah mengetahui bahwa kata yang sesuai dengan EYD yaitu kata “berpikir”.
Keterangan :
Rumus yang digunakan untuk persentase perhitungan yaitu :
100 ÷ 26=3,8461538461538 dibulatkan menjadi 3,846 .
Kemudian hasil tersebut dikalikan dengan jawaban hasil kuesioner seperti berikut :
Pada soal ke 15, yang memilih poin (a) berpikir ada 15 orang, dengan perhitungan sebagai
berikut :
3,846 ×15=57,69 dibulatkan menjadi58 %
Pada poin (b) berfikir yang memilih ada 11 orang, perhitungannya sebagai berikut :
3,846 ×11=42,306 dibulatkan menjadi 42 %
4.2 Cara meningkatkan kemampuan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek – aspek berikut, diantaranya :
1. Diksi atau pilihan kata (ketepatan dan kesesuaiannya)
Diksi adalah pemilihan kata. Maksudya, kita harus bisa memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu, karena dalam kata yang tepat terkandung makna yang tepat. Keraf
(2002) menjelaskan bahwa pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan pemakaian
kata, tetapi juga mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat juga diterima atau
tidak merusak suasana yang ada. Setiap kata yang dipergunakan harus serasi dengan
norma – norma masyarakat dan harus sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Dapat disimpulkan bahwa kata yang tepat akan membantu seseoranh mengungkapkan
dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu,
pemilihan kata harus sesuai pula dengan situasi dan tempat penggunaan kata – kata itu.
Kata – kata yang tepat digunakan untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi
juga meliputi fraselogi, gaya bahasa, dan ungkapan.
xviii
2. Tata bahasa
Tata bahasa adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kaidah – kaidah yang
mengatur penggunaan bahasa. Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan
– patokan dalam struktur bahasa. Struktur bahas itu meliputi tata bunyi, tata bentuk, tata
kata, tata kalimat dan tata makna. Dengan kata lain, tata bahasa meliputi bidang – bidang
fonologi, morfologi dan sintakis.
Dalam rangka mengungkapkan atau memahami bahasa, orang akan membentuk
sistem yang menghubungkan bahasa didengarnya dengan maknanya. Secara tradisisonal
disebut sebagai gramatikal bahasa. Kaidah gramatikal atau tata bahasa merupakan inti
kesimpulan bagaimana orang berpikir yaitu bagaimana perilaku manusia dalam
pengungkapan berbahasa. Kaidah – kaidah yang telah tersedia itu memberikan
kemungkinan kepada bahasawan untuk membentuk kata. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kaidah bahasa atau tata bahasa adalah fakta psikologis, ada dalam setiap benak dan ada
penguasaan atas kaidah itu untuk digunakan secara fungsional.
4.3 Manfaat dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar meliputi :
1) Bahasa Indonesia akan tetap lestari
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar setiap hari akan menjadi
kebiasaan yang baik. Dengan begitu, bahas indonesia akan terus lestari dan tidak akan
tergerus oleh perkembangan budaya. Selain itu, bangsa indonesia tidak akan kehilangan
jati dirinya karena bahasa yang digunakan adalah bahasa nenek moyangnya.
2) Mengingkatkan rasa nasionalisme
Semakin banyak kita mempelajari dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, maka semakin banyak pula kita mengenal asal – usul bahasa indonesia tersebut.
Dengan begitu, kita bisa lebih mencintai Bahasa Indonesia.
3) Mempermudah komunikasi antarsuku
Sesuai dengan isi Sumpah Pemuda butir ketiga, yaitu menjunjung tinggi bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dari banyak
bahasa daerah. Tanpa adanya Bahasa Indonesia, jalinan komunikasi antarsuku tidak akan
terjadi.
xix
Bahasa Indonesia memiliki tutur kata yang halus. Dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, maka akan tercermin kepribadian yang baik, sopan, dan
santun.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi siswa siswi di sekolah
sangatlah penting, karena memiliki manfaat yang sangat beragam. Adapun manfaatnya
antara lain :
1) Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
2) Sebagai pelestarian budaya
3) Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Mampu berkomunikasi secara baik dan benar
5) Mampu mengemukakan pendapat yang baik dan sopan
BAB V
xx
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1. Sebagian besar siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut belum
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam proses belajar.
2. Hanya sebagian kecil dari siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut
yang mengetahui tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Sebagian besar dari siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut lebih
sering menggunakan bahasa daerah dibandingkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Dan akibatnya, mereka terkadang masih mengalami
kesulitan dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
karena tidak terbiasa menggunakannya.
4. Sebagian besar dari siswa siswi kelas XI MIA 3 di MAN 3 Garut sudah
mengetahui dan bisa membedakan manakah kata yang sesuai dengan EYD
(ejaan yang disempurnakan) dan manakah kata yang tidak sesuai. Dari
kata kata yang sederhana seperti : analisis dengan analisa, nasihat dengan
nasehat, aktifitas dengan aktivitas, berpikir dengan berfikir. Tetapi masih
ada kata yang tidak mereka ketahui sebenarnya yang sesuai dengan EYD
yaitu kata : sekadar dan napas. Mereka masih mengira bahwa kata yang
sesuai itu kata : sekedar dan nafas.
5.2 Saran
Berdasarkan persetujuan dari sebagian besar siswa kelas XI MIA 3 di MAN 3
Garut mengenai keharusan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam proses belajar mengajar, itu bisa menjadi alat bantu untuk siswa
siswi di MAN 3 Garut agar secara perlahan mulai membiasakan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar sehingga nantinya mereka bisa terbiasa dan
mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan ketika ada keperluan
dalam hal tugas dan pekerjaan akan sangat mudah untuk memenuhinya.
DAFTAR PUSTAKA
xxi
Amelia, Andini. (2022, April 1). Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja Pada
Era Globalisasi. kumparan.com. Diakses pada 15 Maret 2023 melalui :
https://m.kumparan.com/amp/andini-amelia-1648556117903353125/penggunaan-bahasa-
indonesia-di-kalangan-remaja-pada-era-globalisasi-1xnFreCml96
Hilmyhaidar28. (2016, Maret 21). Makalah Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar.
id.scribd.com. Diakses pada 15 Maret 2023 melalui :
https://id.scribd.com/doc/305488748/Makalah-Bahasa-Indonesia-Yang-Baik-Dan-Benar
Jannah, Zahratul. Dkk. (2019). PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA – SYAM – OK.
lms.syam-ok.unm.ac.id. Diakses pada 15 Maret 2023 melalui :
https://lms.syam-ok.unm.ac.id/pluginfile.php/175044/mod_forum/attachment/20334/
Pemakaian%20Bahasa%20Indonesia.%20Kelompok%204.%20PBSI%20A%2019-1-
Compressed_compressed-Compressed-Compressed.pdf?forcedownload=1
RianHS. (2023). Kajian longitudinal – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
id.m.wikipedia.org. Diakses pada 15 Maret 2023 melalui :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kajian_longitudinal
Tidak tercantum (2022). Pengertian Kuesioner, Jenis, Cara Membuat dan Contohnya.
Info.populix.co. Diakses pada 15 Maret 2023 melalui :
https://info.populix.co/articles/kuesioner-adalah/
xxii