Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PILAR KEKUASAAN

Oleh :
Kelompok VII
1. Baiq Anita Rahman (23301397)
2. Lita Aprilian (23301375)
3. Jefrian (23301381)
4. Lalu M. Waldy Yusuf (23301386)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS FBMB
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 22 November 2023

Penyusun,
Kelompok VII

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. .Pengertian Negara.................................................................................................2
B. Pengertian Pasar................................................................................................... 3
C. Pengertian Civil Soxiety....................................................................................... 5
D. Hubungan Tiga Pilar Kekuasaan Negara, Pasar, Civil Sosiety.............................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10


A. Kesimpulan .........................................................................................................10
B. Saran.. .................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pilar kekuasaan merujuk pada elemen-elemen utama yang memegang peran penting
dalam struktur kekuasaan suatu negara. Dalam konteks politik, pilar kekuasaan sering
kali terdiri dari negara, pasar, dan civil society. Di Indonesia, pilar kekuasaan
didefinisikan sebagai Kekuasaan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif (Kehakiman)
Selain itu, terdapat juga pemahaman tentang pilar kekuasaan dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara serta demokrasi. Misalnya, dalam konteks demokrasi Indonesia,
pilar kekuasaan terdiri dari legislative, eksekutif, dan yudikatif
Pemahaman tentang pilar kekuasaan ini penting dalam memahami dinamika
kekuasaan dalam berbagai konteks politik, hukum, dan tata kelola yang baik. Dengan
memahami peran masing-masing pilar kekuasaan, kita dapat lebih memahami struktur
kekuasaan suatu negara dan bagaimana kekuasaan tersebut diatur dan dijalankan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Negara?
2. Apa yang dimaksud dengan pasar?
3. Apa yang dimaksud dengan civil sosiety?
4. Sebutkan hubung 3 pilar kekuasaan?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian Negara
2. Memahami pengertian pasar
3. Memahami pengertian civil sosiety
4. Untuk mengetahui hubungan pilar kekuasaan

1
BAB II
PEMBAHASAN PILAR KEKUASAAN

A. Pengertian Negara
Menurut prespektif state cantero, defenisi negara menurut krasner dan skocpol, yaitu
bahwa otonomi negara atau kepentingan negara berbeda dengan kepentingan pribadi dari
individu dalam masyarakat, karena negaralah yang mempunyai dan membuat tujuan
serta mencapai tujuan itu sendiri.
Sedangkan menurut prespektif society centered bahwa negara adalah agenda
kepentingan pribadi , baik kepentingan individu maupun kepentingan kelas.
1. Asal Usul Negara
Menurut henslin bahwa nagera terbentuk di mulai dari dahulu kala saat masyarakat
hanya sekelompok kecil yang tinggal tersebar yang tidak memerlukan sistem politik,
lama kelamaan, kelompok tersebut membesar dan semakin bertambah lalu berubah
seperti di kota-kota yunani kuno yang di pimpin oleh raja adan ratu yang mereka
menginginkan perluasan wilayahnya dan akhirnya saling bertikai dan yang
memenangkan peperangan itulah yang memiliki kekuasaan negara tunggal.
Sedangkan menurut Morton Fried terdapat 2 tipe dari suatu negara yaitu :
a. Negara pristin yaitu negara yang terbentuk karena tidak ada negara sebelumnya
b. Negara sekunder yaitu negara yang terbentuk tapi ada negara atau beberapa negara
sebelumnya.
Teori yang membahas asal usul negara
Teori fungsionalis
Evolusi politik jangka panjang di mulai dari
1. Kumpulan(band) yaitu terbentuknya kepala kelompok yang walau belum dapat
memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu yang terjadi pada masyarakat pemburu-
peramu.
2. Suku (tribes) yaitu sudah ada kepala suku yang memiliki kekuasaandan bisa
memerintah orang, biasanya kepala suku memiliki kekuatan magis.
3. Chiefdom yaitu adanya kekuasaan dan wewenang dan kemampuan untuk
menggunakan kekerasan. Desa-desa mulai terintegrasi membentuk pemerintahan yang
berstruktur yang di temukan pada masyarakat hortikultural intensif dan perternak

2
4. Negara terbentuk saat stratifikasi, sistem administrasi mengkristal dalam masyarakat
dan pentingnya kekerabatan semakin berkurang terbentuklah sebuah negara yang
muncul pada masyarakat agraris.
Teori marxian
Menurut karl marx negara hanya di kuasai oleh penguasa , negara adalahsebagai
alat untuk menindas yang lemah. Sanderson menyimpulkan asal usul negara dari teori
marxian yaitu bahwa ada sebuah konflik antar kelas yang tidak dapat di damaikan yang
mengancam tatanan sosial, tatanan sosial hanya dapat memenuhui kepentingan kelas
tertentu, maka dari itu negara sebagai sarana untuk memepertahankan tatanan sosial
hanya dapat membela kepentingan kelas tertentu dam membiarkan ada kelas yang
tertindas.
Teori ekoligis
Negara terbentuk karena melimpahnya sumber daya alam tetapi tidak semua
tempat terdapat sumber daya alam yang melimpah, jadi banyak orang yang menempati
daerah yang memiliki SDA yang banyak lalu terjadilah pertumbuhan penduduk dan
stratifikasi sosial berkembang pesat serta terjadilah perang dan penaklukan politik untuk
dapat mempertahankan hidup lalu lahirnya sebuah negara pristis.
2. Kegagalan Negara
Faktor kegagalan negara adalah individu-individu atau oknum pejabat negara yang
tidak bertanggung jawab yang mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya
sehingga melakukan tugas yang mengatas namakan negara padahal untuk kepentingan
pribadi seperti melakukan korupsi. Bukannya menjalankan tugas untuk mensahjeterakan
negara tetapi malahan memakan uang rakyat dan membuat rakyat menderita.

B. Pengertian Pasar
Pasar berasal dari bahasa latin yaitu “marcatus” yang bermakna berdagang atau
tempat berdagang .
Sosiolog memandang pasar sebagai fenomenasosial yang kompleks dengan berbagai
macam perangkatnya. Pasar merupakan suatru struktur yang padat dengan jaringan sosial
atau yang penuh dengan konflik dan persaingan.
1. Asal Usul Pasar
Menurut ekonomi klasik bahwa perdagangan muncul karena kecenderungan pribadi
untuk melakukan barter. yang mengarah perlunya pasar lokal dan pembagian kerja. Dan
perdaganganpun semakin melebar ke luar negri.

3
Namun berbeda dengan pandangan polanyi bahwa perdagangan terjadi di mulai dari
eksternal, yaitu perdagangan muncul saat orang berusaha untuk mencari barang di luar
daerahnya.
2. Pasar Mengatur Dirinya Sendiri
Yaitu pasar tidak di atur atau tidak di kontrol oleh negara, peran negara dalam pasar
sangat kecil hanya untuk supaya individu dengan rasionalitasnya dapat mengejar
kepentingan pribadi tetap terjaga . pasar di biarkan bebas dan mengatur hidupnya karna
pasar tau apa yang di inginkannya dengan begitu kesejateraan masyarakat akan terjamin
apabila individu di dorong oleh keinginanan pribadi tanpa campur tangan negara.
Menurut polanyi (1957:68) ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi yang di
kontrol, diatur, dan di arahkan oleh pasar itu sendiri dan tempat penyediaan barang dan
jasa. Pasar mengatur dirinya sendiri dengan mekanisme produksi dan distribusi yang
telah di kontrol oleh harga. Pasar mengatur kehidupan sosial secara otomatis yaitu jika
memenuhi kebutuhan pribadi maka secara otomatis juga memenuhi kebutuhan publik.
Mekanisme yang di sebut Adam smith “tangan-tangan tersembunyi” adalah:
dimana para pedagang menjual barang atau jasa bertujuan untuk memenuhi kepentingan
pribadi tetapi seolah-olah ia melakukannya untuk memenuhi kepentiangan orang banyak
(tanpa disadari)
Menurut Levacis harga di pandang sebagai penyeimbang antara penawaran dan
permintaan, jadi ketika permintaan akan barang dan jasa meningkat maka harga juga
akan naik, dan terjadi peningkatan keuntungan dan membuat produksi barang atau jasa
meningkat.
3.Kegagalan Pasar
Menurut J.B Say dan Davit Ricardo tidak mempercayai adanya kegagalan pasar
karena orang tidak akan memproduksi suatu barang secara terus menerus jika tidak di
inginkan orang banyak. Yang terjadi hanya kegagalan individu yang di perdagangkannya
tidak laku. Dan pasar akan terus berkembang karena adanya mekanisme pasar yang
mengatur dirinya sendiri. Kegalan pasar di sebabkan oleh faktor eksternal pasar ,
menurut penganut ekonomi neoklasik yaitu :
1. Kegagalan di sebabkan adanya eksternalitas yaitu dampak dari suatu transaksi
terhadap pihak ketiga padahal pihak ketiga itu tidak ikut serta dalam transaksi.
Misalnya polusi, banjir, atau asap yang timbul oleh kegiatan berbagai perusahaan
sehingga masyarakat menderita karenanya.

4
2. Kegagalan yang berkenaan dengan barang publik. Barang publik adalah barang
milik bersama ada yang bersifat non-ekslusif yaitu barang dapat di nikmati publik
baik bagi yang membayar maupun yang tidak membayar. Dan bersifat non-rival
mengkonsumsi barang tersebut dapat dilakukan bersama-sama seperti: udara bersih,
keamanan berlalu lintas, pertahanan negara dsb. Yang tidak dapat di peroleh melalui
pasar mencerminkan kegagalan pasar.
3. Kegagalan pasar yang bersumber dari monopoli dan oligopoli. Monopoli adalah
adanya satu perusahaan yang mengendalikan sebagian besar pasar atau aset pasar
untuk sektor tertentu, sedangkan oligopoli adalah hanya segelintir perusahaan yang
mengaendalikan sebagian besar pasar aset pasar untuk sektor tertentu. Sehingga
pasar persaingan sempurna tidak terjadi.
C. Civil Society
1. Pengertian Civil Society
Civil society dalam bahasa indonesia di pahami dalam 3 arti yaitu masyarakat sipil,
masyarakat warga/kewargaan, dan masyarakat madani. Di konsepsikan secara teoritis
bahwa yang di sebut dengan civil society adalah masyarakat yang bebas dari
ketergantungan terhadap negara dan pasar, percaya diri, swasembada, sukarela, dan
taat nilai dan norma yang berlaku
2. Asal Usul Civil Society
Menurut prespektif ekonomi klasik asal mula terbentuknya civil society di
karenakan adanya sistem pemenuhan kebutuhan pribadi, yang pertama di miliki
manusia adalah sistem subsistensi yaitu pemenuhan kebutahan diproduksi dan di
gunakan oleh sebuah kelompok kerabat. Didasarkan pada pola pembagian kerja
keluarga. Kegiatan ekonomi dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan non ekonomi.
Anggota keluarga melakukan kegiatan produksi sebagai kewajiban untuk upacara
ritual keagamaan. Ketika bidang ekonomi terlepas dari bidang non ekonomi dimana
individu melakukan produksi untuk meraih keuntungan pribadi. Di sinilah muncul
masyarakat civil society di mana sistem kebutuhan tidak di atur oleh institusi keluarga
atau negara, namun di atur dan dipicu kepentingan pribadi.
3. Gerakan Sosial : Kekuatan Civil Society
Gerakan sosial merupakan suatu usaha bersama (kolektif) untuk melakukan atau
menentang suatu perubahan dalam masyarakat Tipologi gerakan sosial

5
Menurut Paul B. Horton dan Chester L.Hunt ada 6 gerakan sosial
1. Gerakan perpindahan yaitu: arus perpindahan penduduk ke suatu tempat yang
baru
2. Gerakan ekspresi yaitu: gerakan yang merubah ekspresi, sikap atau reaksi
terhadap kenyataan seperti musik, drama, lelucon dsb
3. Gerakan utopia yaitu: gerakan untuk menciptakan masyarakat sejahtera dalam
skala terbatas
4. Gerakan reformasi yaitu: gerakan yang berusaha memperbaiki beberapa
kepincangan dalam masyarakat
5. Gerakan repolusioner yaitu: gerakan yang di bangun untuk menggantikan sistem
yang ada dengan sistem yang baru.
6. Gerakan perlawanan yaitu: gerakan yang bertujuan untuk menghambat dan
menghalani suatu perubahan sosial tertentu.
Sedangkan menurut David F. Aberley menemukan 4 tipe dari gerakan sosial
yaitu :
1. Gerkan sosial alternatif yaitu gerakan merubah perilaku tertentu dalam diri
individu
2. Gerakan sosial redemtif yaitu gerakan sosial yang bertujuan mengubah
keseluruhan perilaku individu
3. Gerkan sosial reformatif yaitu gerakan perubahan pada segi atau bagian tertentu
dari masyarakat.
4. Gerakan sosial transformasi yaitu gerakan untuk mentransformasikan tatanan
sosial sendiri.
4. Cara Gerakan Sosial
Ada dua cara gerakan sosial yaitu kekerasan dan non-kekerasan. Kekerasan,
meliputi demonstrasi anarkis, pembajakan, penandraan, penculikan, pembunuhan,
teror fisik, fsikis dan budaya serta perang. Non-kekerasan meliputi mogok,
demonstrasi damai, advokasi, dsb
5.Tahapan Gerakan Sosial
a. Tahap kerusuhan dan agitatif. Bermulah dari orang yang terganggu dan hendak
mengubahnya
b. Tahap mobilisasi sumber daya, mampu memobilisasi sumber daya sehingga
mendapat perhatian media masa
c. Tahap pengorganisasian, adanya pembagian kera.

6
d. Tahapan institusional, gerakan telah mengembangkan suatu birokrasi
e. Tahapan kemunduran dan kemungkinan kebangkitan kembali.

D. Hubungan tiga pilar kekuasaan


1. Hubungan Antara Negara Dan Pasar
Negara mempengaruhi pasar :
Pasar di biarkan mengatur dirinya sendiri melalui mekanisme permintaan dan
penawaran tidak boleh ada campur tangan negara, walaupun ada hanya sedikit sebagai
untuk menegakan keadilan untuk kebebasan individu. Kebebasan pasar yang di anut
oleh negara barat tidak dapat selalu dapat mengubah kehidupan masyarakat menjadi
sejahterah dan lebih baik terutama di wilayah asia tenggara, karna adanya pasar bebas
tanpa sedikitpun ada campur tangan negara malah membuat kesengsaraan rakyat di mana
impor tidak terkendali semua barang dapat masuk dengan mudah karena itulah produk
dan hasil dari dalam negri tidak laku di pasaran dan memebuat parah penjual dalam
negeri bangkrut besar. Karena itulah perlu adanya intervensi dari negara atau negara
menyesuaikan peraturanya dengan pasar.
Negara dapat melakukan intervensi secara efektif terhadap pasar melekat dalam pasar
dan struktur sosial, intervensi yang menyesuaikan dengan masyarakat, intervensi tidak
semuanya buruk seperti contohnya negara singapura dan jerman negara mereka tetap
maju.
Pasar mempengaruhi negara :
Yaitu dengan cara, bagaimana pandangan pasar terhadap partai politik peserta
pemilu, jika pasar memiliki pandangan positif terhadap partai politik,berarti pasar
menganggap bahwa partai politik itu di anggap dapat menyalurkan kepentingan pribadi
mereka , dan begitu juga sebaliknya. Pasar tidak netral dalam relasinya dengan
kekuasaan politik, kegagalan pasar bisa menyebabkan tumbangnya pemerintahan dari
suatu negara. Hubungan kolaborasi antara negara dan pasar yaitu antara pemerintah
elite politik dengan pemimpin perusahaan raksasa saling bekerja sama untuk menentukan
kebijakannasional, mereka saling memeperhatikan kepentingan masing-masing agar
terpenuhi. Dan dari sinilah terjadinya KKN.
2. Hubungan Antara Negara Dancivil Society
Adanya civil sociey di karnakan adanya pemerintahan yang demokrasi, civil
society yang ada di indonesia yaitu seperti pada saat civil society menjatukan kekuasaan

7
sukarno dan suharto, dan dengan adanya gerakan civil society masyarakat dapat
memilihsecara langsung persiden dan kepalah daerahnya,
Negara dapat melakukan hubungan kooptatif dan hegemonik terhadap civil
society. Intervensi negara seperti negara mampu membuat kebijakan semaunya tanpa ada
tanggung jawab publik dan pengontrolan pihak lain. Tetapi kemudan hak itu di hapus
dengan adanya institusi baru untuk menyelenggarakan negara yang bersih dan sehat.
3. Hubungan Antara Pasar Dan Civil Society
Hubungan antara pasar dan civil societi bersifat saling menguatkan karna adnya ciri-
ciri sdan sifat yang sama yaitu otonomi bebas dan mandiri.
Ketika pasar di pandang terlalu serahkah dan menimbulkan efek negatif terhadap
kesahjeteraan umat manusia, civil society dapat bersipat menentang pasar.
Di lihat dari presfektif sosiologi ekonomi. Struktur sosial-budaya masyarakat memainkan
peran penting dalam pembentukan keberhasilan atau kegagalan suatu pembangunan.
Tindakan eonomi adalah suatu produk personal,harus mengutamakan etika dan
pertimbangan sosial.

Sinergisitas Tiga Pilar


Setiap pilar kekuasaan tidak boleh memiliki kekuasaan mutlak dan kebebasan
tanpa batas, yaitu ekonomi secara dominan di pengaruhi oleh pasar, namun negara juga
harus bertindak sebagai penengah yang adil ketika terjadi monopoli atau terjadi
eksploitasi terhadap buruh oleh pengusaha.
Sinergisitas antara negara, pasar dan civil society dalam meraih kesahjeteraan,
demokrasi, pembangunan ekonomi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup sehat dan
berkelanjuta secara optimal dengan melalui jalan ketiga dengan karateristik ketiga pilar
kekuasaan yang haruis di milik adalah:
a. Negara,
Negara harus memiliki ciri : demograti, devolusi, demogratis berlapis, devolusi
kekuasaan,pembaruhan ruang publik, dsb
b. Pasar
Pasar harus memiliki ciri : suatu ekonomi harus berbasis kemitraan antara pemerintah,
pelaku bisnis dan civil society.

8
c. Civil society
Civil society harus memiliki : kemitraan dengan pemerintah, pembnaruhan komunitas,
keterlibatan sektor ke tiga, perlindungan ruang publik lokal, pencegahan kejahatan
berbasis lokal, dan keluarga demokratis.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari analisis mendalam ini, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep, penerapan, dan
implikasi dari 3 pilar kekuasaan memiliki dampak yang luas dalam kehidupan masyarakat.
Pemahaman yang mendalam terhadap pilar kekuasaan ini penting dalam membangun tatanan
sosial dan politik yang adil dan berkeadilan.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Negara, Pasar dan Keadilan Sosial" by Heru Nugroho

"Negara-Pasar-Civil Society di Sebuah Desa di Jawa" by Waryani Fajar Riyanto

"Perebutan Pengaruh antara Negara, Pasar, dan Masyarakat Sipil dalam Kasus Pelarangan
Konvoi Aremania" by Indhar Wahyu Wira Harjo

"Negara, Pasar, Dan Problem Pendalaman Demokrasi Pasca Orde Baru" by Ade M
Wirasenjaya

11

Anda mungkin juga menyukai