Anda di halaman 1dari 11

1

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

SISTEM LEMBAGA KEUANGAN DENI RAHMATILLAH, S.E.Sy.,M.E.Sy.

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

AULIYAH NURHIDAYAH (12120521148)

KARMILA WULAN DARI (12120521196)

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU


2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan akan kehadiran Allah SWT yang mana telah memberikan
kami kekuatan serta kelancaran dalammenyelesaikan maklah mata kuliah sistem lembaga
keuangan yang berjudul “Lembaga Keuangan Syariah Nasional” dapat selesai seperti waktu
yang telah saya rencanakan.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, maka makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Lembaga Keuangan.Makalah
ini membahas tentang Lembaga Keuangan Syariah Nasional.

Tak ada gading yang tak retak penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalalah – makalah selanjutnya.

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB


1. Pengertian dan Sejarah Berdirinya IDB………………………………….5
2. Visi dan Misi IDB………………………………………………………..6
3. Fungsi dan Tujuan……………………………………………………….7
4. Prinsip Operasional………………………………………………………8
5. Karateristik Pembiayaan…………………………………………………8
6. Kerangka Strategis IDB………………………………………………….8
B. FASILITAS IDB…………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………..
C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berawal dari konferensi negara – negara Islam sedunia, 21 – 27 April 1968
memberi dampak positif bagi perkembangan bank Islam atau bank syariah di berbagai
negara, yaitu dengan munculnya 200 lebih lembaga keuangan dan investasi syariah
sejak tahun 1975. Pada tahun tersebut, perkembangan sistem ekonomi syariah secara
empiris diakui dengan lahirnya Islamic Development Bank (IDB).
Islamic Development Bank (IDB) sendiri merupakan lembaga yang menjadi
pelopor berdirinya bank syariah di tingkat Internasional. Secara resmi, IDB didirikan
pada Oktober 1975 oleh 22 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), salah
satunya yaitu Indonesia. Gagasan didirikannya IDB ini bermula dari sebuah
konferensi yang dilakukan oleh para menteri luar negeri di Karachi pada Desember
1970. Walaupun pada awalnya, Islamic Development Bank (IDB) adalah bank antar
pemerintah yang bertujuan menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara –
negara anggotanya, tetapi dalam praktek pengolalaan keuangan, IDB menerapkan
prinsip – prinsip dasar syariah, dengan menghilangkan unsur bunga di dalam
pelayanannya. Hal ini mengukuhkan IDB sebagai intitusi keuangan Internasional
yang berbasis syariah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan sejarah lahirnya IDB ?


2. Bagaimana fasilitas IDB ?
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH LAHIRNYA ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB)

1. Pengertian dan Sejarah Berdirinya IDB

The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuanganinternasional


yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yangditerbitkan
olehConference of Finance Ministers of Muslim Countries yangdiadakan di Jeddah
pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan
sosial dari komunitas muslim, baik negara anggotamaupun non anggota yang sejalan
dengan syariah Islam. Salah satu tujuannyayang penting adalah untuk membantu
mendorong perdagangan antara negaramuslim. IDB merupakan cabang keuangan dari
Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi sistemkeuangan
negara-negara islam di seluruh dunia adalah proposal yang di ajukanoleh mesir pada
sidang menteri luar negeri negara-negara islam (OKI) di Karachi,Pakistan bulan
Desember tahun 1970. Proposal ini berisi tentang studi pendirianBank Islam
internasional yang di fokuskan untuk perdagangan dan pembangunan(international
Islamic Bank for trade and development ) dan pendirian federasiBank Islam
( federation of Islamic Bank) Proposal ini kemudian di kaji oleh 18 Negara Islam. Isi
dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan yangselama ini di dasarkan
kepada bunga yang harus di ganti dengan sistem kerjasamadengan sekema bagi hasil,
baik bagi untung maupun bagi rugi.
Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebagai berikut:
a)Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam.
b)Mengatur institusi pembangunan dan investasi.
c)Merumuskan masalah transfer, kliring sertaSettlement antar bank
islamsebagai langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam
yangterpadu.
d)Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di Negara-
negara Islam.
6

e)Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal


pelaksanaan kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja islam.
f)Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat.
g)Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam.
h)Dan di usulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang di sebut badan
investasi dan pembangunan negara- negara islam.
Kelanjutan proposal yang diajukan oleh Mesir ini di agendakan
kembali pada sidang menteri luar negeri Negara-negara Islam (OKI) di
Benghazil Libya bulan Maret 1973. Kemudian pada bulan juli 1973 Negara-
negara Islam penghasilminyak yang di wakili oleh komite ahli bertemu di
Jeddah dalam rangkamembicarakan pendirian bank islam internasional. Pada
pertemuan ke dua, bulanMei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan
rancangan anggaran rumahtangga.Akirnya rancangan pendirian Bank
Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB) di setujui pada
sidang menteri keuangan OKI di Jeddahtahun 1975. Modal dasar pendirian
IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setaradengan 2 miliar special drawing
right (SDR). keanggotaan IDB seluruhnyaadalah negara-negara yang
tergabung dalam OKI. Saat ini IDB memiliki jumlahanggota 43 negara yang
bertugas memberikan pinjaman bebas bunga untuk proyek infrastruktur dan
pembiyaan kepada negara anggota berdasarkan partisipasi modal negara
tersebut.
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko,
Malaysia,dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya.
Cabang dari bankhanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank
dan Mentri Keuangandari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan
tahunan IDB yangmendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya.
Dengan masuknyaUzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota
IDB yang awalnya 22negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.

2. Visi dan MisiIslamic Depelopment Bank (IDB)


Demi mencapai tujuannya IDB memiliki visi untuk menjadi
leader dalammendorong pembangunan sosial ekonomi di negara negara
anggota danmasyarakat Muslim di negara-negara non-anggota sesuai dengan
7

prinsip syariah.Disamping itu, IDB juga memiliki misi untuk mengurangi


kemiskninan,mendukung pembangunan manusia, ilmu pengetahuan dan
teknologi, ekonomiIslam, perbankan dan keuangan dan meningkatkan
kerjasama antara negara-negara anggota melalui mitra pembangunan IDB.
Didalam misinya IDB memilikinilai-nilai inti yang disingkat dengan PRIDE,
yaitu :
a)Performance : keunggulan kinerja dalam semua kegiatan yang berhubungan
dengan klien dan mitra.
b)Responsiveness : menanggapi kebutuhan klien dengan fokus dan
progresifdengan pendekatan berdasarkan review kinerja, refleksi
terhadapkemajuan dan tekad untuk memberikan yang terbaik.
c)Integrity : menunjukkan tingkat ketulusan, kejujuran dan keadilan
yangtinggi.
d)Dedication : dedikasi dalam melayani klien dengan baik dan tekad
yangdidukung oleh kreativitas dan inisiatif.
e)Empowerment : Pemberdayaan staf dan entitas yang bersangkutan
dengantanggung jawab, wewenang dan kerjasama tim.
3. Fungsi dan Tujuan Islamic Depelopment Bank (IDB)
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek
produktifdalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga
mendirikan danmengoperasikan dana khusus untuk tujuan tertentu seperti dana
bantuan untukmasyarakat Muslim di negara-negara non-anggota IDB dan
berwenang untukmenerima dana dan memobilisasi dana tersebut berdasarkan
sumber dayakeuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan
tanggung jawabuntuk membantu dalam promosi perdagangan luar negeri
terutama dalam barang- barang modal di antara negara anggota yakni
memberikan bantuan teknis kepadanegara-negara anggota, dan memperluas
fasilitas pelatihan untuk personil yangterlibat dalam kegiatan pembangunan di
negara-negara Muslim untukmenyesuaikan diri dengan Syariah. Adapun
tujuan dari IDB sendiri adalah untukmendorong pembangunan ekonomi dan
kemajuan sosial negara-negara anggotadan masyarakat muslim baik secara
perorangan maupun bersama-sama sesuaidengan prinsip-prinsip syariah yaitu,
Hukum Islam.
8

4. prinsip Operasional Islamic Depelopment Bank (IDB)


IDB memiliki prinsip operasional antara lain :
a) IDB menjadi khalifah (pelopor) pembangunan berdasarkan
landasan islam.
b) IDB proaktif.
c) IDB selalu menjaga hubungan dan berusaha meningkatkan
kerjasama.
d) IDB menjadikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sebagai
targetsebelum menyusunnya menjadi program.
e) IDB berkonsultasi dengan intens kepada setiap stakeholders dalam
setiap program yang diajukan.

5. Karakteristik PembiayaanIslamic Depelopment Bank (IDB)


Beberapa karakteristik pembiayaan IDB diantaranya adalah :
a) Memakai sistem syari’ah, sehingga tidak mengenal adanya bunga.
b) Biaya pinjaman hanya dikenakan terhadap dana yang telah
ditarik/digunakan.
c)Tidak terdapat front-end fee dancommitment fee
d) Terdapat rabat (discount) jika membayar tepat waktu.

6. Kerangka Strategis Islamic Depelopment Bank (IDB)

1.Arah Strategis Islamic Depelopment Bank (IDB)


Strategi utama dalam operasional IDB adalah mengoptimalkan
pelaksanaan visi IDB dalam kurun tahun sampai dengan 1440 H. Hal
ini denganmengadopsi sembilan agenda yang merupakan arah strategi
utama IDB yaitu :
a. Reformasi IDB,
b. Pemberantasan kemiskinan,
c. Mempromosikan kesehatan,
d. Mendorong pendidikan untuk semua,
e. Mensejahterakan rakyat,
9

f. Memperkuat persaudaraan Islam,


g. Memperluas industri dan sistem keuangan Islam,
h. Memfasilitasi hubungan antar negara anggota maupun
dengan negaralainnya,
i. Memperbaiki citra Islam.
2.Fokus Kerjasama Islamic Depelopment Bank (IDB)
IDB memfokuskan kerjasamanya pada :
a. Pembangunan manusia,
b. Pembangunan pertanian dan ketahanan pangan,
c. Pembangunan infrastruktur,
d. Kerjasama perdagangan antar negara anggota,
e. Pembangunan sektor swasta,
f. Kajian dan pengembangan di bidang ekonomi
perbankan dan keuanganIslam.
10

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa IDB sangat potensial untuk

menjadi representasi kebangkitan Sistem Ekonomi Islam di tengah persaingan ekonomi

Internasional. Kemakmuran dan kemajuan negara-negara Muslim dapat terealisasi jika

kerjasama antara negara-negara Muslim ditingkatkan kualitasnya, sehingga melalui

kerjasama-kerjasama tersebut dapat muncul sebuah integrasi dan komunitas politik

yang dapat bertindak sebagai decision maker (pengambil kebijakan). Melalui IDB

sebagai manifestasi sebuah negara Muslim Internasional pada prinsipnya cita-cita luhur

aktualisasi dan realisasi sebuah sistem Islam dapat terwujud, khususnya dalam bidang

ekonomi, namun kerjasama dan loyalitas negara-negara Muslim terhadap sistem yang

terintegrasi dalam IDB masih perlu untuk ditingkatkan untuk mencapai hasil yang

maksimal.

B.Saran

Semoga makalah yang kami berikan ini dapar bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
mengerti tentang lemabaga keuangan syari’ah internasinal.

C.Daftar Pustaka

⁸James Daugherty and Robert L.pfaltzgraff, Jr.1990, Contending Theories of Internastional


Relations A Comprebensive Survey Third Edition (New York,Harper Collins Publisher), hal.
433

⁹ Karl W. Deutsch et al,1957,political Community and The North Atlantic Area (pricenton,
Pricenton University Press), hal 5

¹⁰ ibid.. hal 6.
11

⁵www.isdb.com

⁶http://www
acehinstitute.org/opini_effendi_hasan_280507_globalisasi_dan_pengaruhnya_thd_negara_
miskin.htm, diakses tanggal: 8 Agustus 2010

⁷David Apter, 1985, Introduction to Political Analysis, terj. Setiawan Abadi (Jakarta:
LP3ES), hal.371

¹ Mahasiswa program Pascarjana Fakultas Ilmu Agama Islam University Islam Indonesia
Email:ulfa_faiz@yahoo_com

Anda mungkin juga menyukai