DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan akan kehadiran Allah SWT yang mana telah memberikan
kami kekuatan serta kelancaran dalammenyelesaikan maklah mata kuliah sistem lembaga
keuangan yang berjudul “Lembaga Keuangan Syariah Nasional” dapat selesai seperti waktu
yang telah saya rencanakan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, maka makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Lembaga Keuangan.Makalah
ini membahas tentang Lembaga Keuangan Syariah Nasional.
Tak ada gading yang tak retak penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalalah – makalah selanjutnya.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………..
C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berawal dari konferensi negara – negara Islam sedunia, 21 – 27 April 1968
memberi dampak positif bagi perkembangan bank Islam atau bank syariah di berbagai
negara, yaitu dengan munculnya 200 lebih lembaga keuangan dan investasi syariah
sejak tahun 1975. Pada tahun tersebut, perkembangan sistem ekonomi syariah secara
empiris diakui dengan lahirnya Islamic Development Bank (IDB).
Islamic Development Bank (IDB) sendiri merupakan lembaga yang menjadi
pelopor berdirinya bank syariah di tingkat Internasional. Secara resmi, IDB didirikan
pada Oktober 1975 oleh 22 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), salah
satunya yaitu Indonesia. Gagasan didirikannya IDB ini bermula dari sebuah
konferensi yang dilakukan oleh para menteri luar negeri di Karachi pada Desember
1970. Walaupun pada awalnya, Islamic Development Bank (IDB) adalah bank antar
pemerintah yang bertujuan menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara –
negara anggotanya, tetapi dalam praktek pengolalaan keuangan, IDB menerapkan
prinsip – prinsip dasar syariah, dengan menghilangkan unsur bunga di dalam
pelayanannya. Hal ini mengukuhkan IDB sebagai intitusi keuangan Internasional
yang berbasis syariah.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa IDB sangat potensial untuk
yang dapat bertindak sebagai decision maker (pengambil kebijakan). Melalui IDB
sebagai manifestasi sebuah negara Muslim Internasional pada prinsipnya cita-cita luhur
aktualisasi dan realisasi sebuah sistem Islam dapat terwujud, khususnya dalam bidang
ekonomi, namun kerjasama dan loyalitas negara-negara Muslim terhadap sistem yang
terintegrasi dalam IDB masih perlu untuk ditingkatkan untuk mencapai hasil yang
maksimal.
B.Saran
Semoga makalah yang kami berikan ini dapar bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
mengerti tentang lemabaga keuangan syari’ah internasinal.
C.Daftar Pustaka
⁹ Karl W. Deutsch et al,1957,political Community and The North Atlantic Area (pricenton,
Pricenton University Press), hal 5
¹⁰ ibid.. hal 6.
11
⁵www.isdb.com
⁶http://www
acehinstitute.org/opini_effendi_hasan_280507_globalisasi_dan_pengaruhnya_thd_negara_
miskin.htm, diakses tanggal: 8 Agustus 2010
⁷David Apter, 1985, Introduction to Political Analysis, terj. Setiawan Abadi (Jakarta:
LP3ES), hal.371
¹ Mahasiswa program Pascarjana Fakultas Ilmu Agama Islam University Islam Indonesia
Email:ulfa_faiz@yahoo_com