Disusun Oleh:
Muhamad Taqwa (2203016103)
Anninda Kurniawati (2203016114)
Aulia Ayuningrum (2203016098)
2022
Daftar Isi
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
Bab I...........................................................................................................................................1
A. Pengertian Pancasila........................................................................................................1
Bab II..........................................................................................................................................4
Analisa........................................................................................................................................4
Bab III........................................................................................................................................6
Kesimpulan................................................................................................................................6
Daftar Pustaka............................................................................................................................7
ii
Kata Pengantar
Alhamdulillah, senantiasa kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan chapter report dengan judul “Pancasila di Era Globalisasi”.
Pada chapter report ini akan dibahas mengenai pentingnya pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan bagi mahasiswa dan juga masyarakat. Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan memiliki peran yang signifikan dalam membangun masyarakat yang cinta
tanah air. Chapter report ini berisi paparan mengenai pentingnya peran pancasila di era
globalisasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna
serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis
berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
Bab I
1
Diponolo menyimpulkan 3 unsur yang menjadi syarat mutlak bagi adanya negara
yaitu:
a. Unsur tempat atau daerah, wilayah atau territoir.
b. Unsur manusia atau umat, rakyat atau bangsa.
c. Unsur organisasi atau tata kerjasama atau tata pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat satu prinsip penting yang dianut, yaitu Indonesia
mengadopsi konsep negara modern yang ideal sebagaimana di kemukakan oleh
Carlschmidt, yaitu demokratischen rechtsstaat (Wahjono dalam Oesman dan Alfian
1993 : 100).
2
Teori diatas merupakan intisari dari 5 teori tujuan negara yang di kemukakan oleh
Diponolo (1975 : 112 – 156 ). Setiap negara memiliki tujuan yang mungkin sama,
yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut
jalan yang ditempuh kadang berbeda – beda bahkan saling bertentangan. Secara
sederhana jalan untuk mewujudkan tujuan tersebut dapat digolongkan menjadi 2
yaitu:
3
perundang – undangan yang tercermin pada pasal 7 yang menyebutkan jenis hierarki
peraturan perundang – undangan yaitu sebagai berikut :
a. UUD RI Tahun 1945
b. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat
c. Undang undang peraturan pemerintah pengganti undang undang
d. Peraturan pemerintah
e. Peraturan presiden
f. Peraturan daerah provinsi
g. Peraturan daerah kabupaten atau kota
4
ideologi negara serta dasar filosofis bangsa dan negara sehingga muatan peraturan
perundang undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila (pimpinan MPR dan tim kerja sosialisasi MPR periode 2009 – 2014,
2013 : 90 - 91)
2. Sumber historis pancasila sebagai dasar negara
Dalam sidang persiapan kemerdekaan Indonesia. Radjiman meminta anggotanya
menentukan dasar negara. Muhammad Yasin dan Soepomo sebelumnya telah
mengungkapkan pandangannya tentang dasar negara kemudian pada pidato 1 Juni
1945 Soekarno menyebutkan dasar negara dengan bahasa belanda berupa lafadz
Philosophische grondslag. Philosophische grondslag adalah fundamental, filsafat,
pikiran, yang sedalam dalamnya, jiwa hasrat yang dalam atas Indonesia merdeka.
Selain itu Soekarno juga menyebutkan dasar negara dengan istilah weltanschauung
atau pandangan dunia. Dengan demikian pancasila berkedudukan sebagai dasar
negara. Pancasila sebagai dasar negara terbentuk setelah berbagai pandangan merayap
dan berkembang dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa
Indonesia ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara yaitu pada pembukaan UUD
NKRI 1945 pada 8 Agustus 1945. Mulanya pembukaan direncanakan tanggal 22 Juni
1945 yang lebih dikenal dengan Jakararta – Chapter (Piagam Jakarta) akan tetapi
dalam sidang BPUPKI, pancasila lebih dahulu diusulkan sebagai dasar negara pada
tanggal 1 Juni 1945. Jadi secara historis, pancasila merupakan hasil karya bersama
dari berbagai aliran politik di BPUPKI kemudian di sempurnakan dan disahkan oleh
PPKI.
3. Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara
Pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan kenegaraan menurut alam pancasila
sebagai berikut :
Pertama, Pancasila sebagai sumber etika dan sepiritual
4. Sumber politis pancasila sebagai dasar negara
Pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 terkandung makna bahwa pancasila menjelma menjadi
asas dalam sistem demokrasi konstitusional. Oleh sebab itu, pancasila dijadikan
sebagai landasan etik dikehidupan politik bangsa Indonesia. Disisi lain, setiap warga
yang berkecimbung didunia politik, seperti organisasi kemasyarakatan, maka
pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap aktivitas sosial politiknya. Dengan
demikian, sektor masyarakat akan berfungsi memberikan masukan yang baik kepada
sektor pemerintah dalam sistem politik.
5
D. Membangun Argumen tentang dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar
negara
1. Argumen tentang dinamika pancasila
Lahirnya pancasila telah melalui proses-proses yang cukup panjang. Soekarno telah
menggali nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang pada tanggal 1 juni 1945 barulah
pancasila disuarakan menjadi dasar negara yang diresmikan pada tanggal 18 Agustus
1945.
Saat negara republik Indonesia berdiri yang ditandai dengan pembacaan teks
proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa telah sepakat terhadap peraturan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berlandaskan pancasila dan UUD
1945.
Kejadian demi kejadian muncul setelah dilaksanakannya dekrit presiden. Indonesia
mendapat gangguan dengan munculnya paham lain. Pada saat itu komunis mulai
berkecimbung dalam pemerintahan Indonesia. Sistem demokrasi liberal pada saat itu
ditinggalkan, dasar negara juga diperdebatkan di konstituante dan pancasila diperkuat.
Namun keadaan tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang condong ke paham komunis.
Puncaknya yaitu tragedi G30S PKI 1965. Tragedi tersebut menjadi pemicu lengsernya
pemerintahan presiden soekarno dan digantikan oleh pemerintahan presiden Soeharto.
Pada masa pemerintahan presiden soeharto, pancasila sebagai dasar negara akan
dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Namun, pada akhirnya masa pemerintahan
presiden soeharto menyimpang dari garis politik pancasila dan UUD 1945. Beliau
dianggap cenderung melakukan praktik liberalisme-kapitalisme dalam mengelola
negara.
Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang mengakibatkan presiden soeharto
menyatakan berhenti dari jabatan presiden. Kemudian ditahun 2004 sampai sekarang,
sudah berkembang gerakan para akademisi dan pemerhati serta pecinta pancasila yang
kembali menyuarakan pancasila sebagai dasar negara melalui berbagai kegiatan
seminar dan kongres. Gerakan tersebut ingin mengembalikan eksistensi pancasila dan
membudayakan nilai-nilainya sebagai pandangan hidup bangsa.
2. Argumen tentang tantangan terhadap pancasila
Akhir-akhir ini terdapat banyak hal yang dapat merusak mental dan nilai moral
pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Maka dari itu, Indonesia harus
mewaspadai serta berupaya agar keadaan mental ideologi bangsa Indonesia tidak
tergerus. Tantangan yang muncul antara lain berasal dari derasnya paham-paham yang
6
bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme,
sekularisme, dragmatisme, dan hedonisme. Telah terlihat jelas bahwa paham-paham
tersebut telah merasuk jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga melupakan
kepribadian bangsa Indonesia yang bersifat religius, santun, dan gotong royong.
Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia
meliputi tantangan dari kehidupan masyarakat dan dari bidang pemerintahan. Dilihat
dari kehidupan masyarakat, terjadi banyak perubahan dalam kehidupan bernegara
karena perubahan sistem pemerintahan yang begitu cepat. Masyarakat merasa bebas
tanpa adanya tuntutan nilai dan norma dikehidupan bernegara. Dampaknya perilaku
anarkisme sering ditemukan dilingkungan masyarakat yang dilakukan oleh elemen
masyarakat. Sedangkan dalam bidang pemerintahan banyak aparatur pemerintah baik
sipil maupun militer yang kurang mencerminkan jiwa kenegarawanan. Faktanya
banyak perilaku aparatur yang cuma mementingkan kepentingan kelompok saja. Hal
tersebut perlu dicegah karena tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan RI
3. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
4. Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD NRI 1945
5. Implementasi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan
F. Rangkuman tentang Makna dan Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Negara
Bab II
7
Pancasila Menjadi Dasar Negara Republik Indonesia
8
c. Paul Hirst (Ideologi sebagai Relasi Sosial)
Hirst menegaskan bahwa ideologi merupakan suatu sistem gagasan polotis yang
digunakan dalam perhitungan politis.
a. Beberapa bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal
balik
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam berbagai
kelompok
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda bekerja sama
dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang dominan
d. Kebudayaan global merupakan suatu yang khas yang utuh tetapi tetap bersifat
plural dan heterogen.
e. Nilai – nilai hak asai manusia, kebebasan, demokrasi menjadi nilai – nilai yang
dihayati baersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda – beda.
9
B. Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara
10
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai
Ideologi Negara
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara
2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara
11