Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER REPORT

Pancasila di Tengah Era Globalisasi

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
Muhamad Taqwa (2203016103)
Anninda Kurniawati (2203016114)
Aulia Ayuningrum (2203016098)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2022
Daftar Isi

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

Kata Pengantar..........................................................................................................................iii

Bab I...........................................................................................................................................1

Pokok Chapter Report................................................................................................................1

A. Pengertian Pancasila........................................................................................................1

B. Pengertian Dasar dan Ideologi Negara............................................................................1

C. Penerapan Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara...............................................1

D. Problematika Pancasila di Era Globalisasi......................................................................2

Bab II..........................................................................................................................................4

Analisa........................................................................................................................................4

Bab III........................................................................................................................................6

Kesimpulan................................................................................................................................6

Daftar Pustaka............................................................................................................................7

ii
Kata Pengantar

Alhamdulillah, senantiasa kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan chapter report dengan judul “Pancasila di Era Globalisasi”.

Pada chapter report ini akan dibahas mengenai pentingnya pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan bagi mahasiswa dan juga masyarakat. Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan memiliki peran yang signifikan dalam membangun masyarakat yang cinta
tanah air. Chapter report ini berisi paparan mengenai pentingnya peran pancasila di era
globalisasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna
serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis
berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 1 September 2022

Penulis

iii
Bab I

Pancasila Menjadi Dasar Negara Republik Indonesia

A. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara, dan Urgensi Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara yang autentik termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
Inti esensi nilai-nilai pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan sosial.

1. Menelusuri Konsep Negara


Menurut diponolo (1975 : 23-25) negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
berdaulat, yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu umat di
suatu daerah tertentu. Lebih lanjut, diponolo mengemukakan beberapa definisi negara:
a. Aristoteles
Negara (polis) ialah persekutuan diri pada keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya.
b. Jean Bodin
Negara itu adalah suatu persekutuan daripada keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
c. Hugo de Groot/Grotius
Negara merupakan suatu persekutuan yang sempurna daripada orang -orang yang
merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum.
d. Bluntschli
Mengartikan negara sebagai diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi politik
di suatu daerah tertentu.
e. Hansen Kelsen
Negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksa.
f. Harrold Laski
Negara sebagai suatu organisasi paksaan (coercive instrument).
g. Woodrow Wilson
Negara merupakan rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam wilayah tertentu
(a people organized for law within a definite territory).

1
Diponolo menyimpulkan 3 unsur yang menjadi syarat mutlak bagi adanya negara
yaitu:
a. Unsur tempat atau daerah, wilayah atau territoir.
b. Unsur manusia atau umat, rakyat atau bangsa.
c. Unsur organisasi atau tata kerjasama atau tata pemerintahan.

Negara dari prespektif tata negara dilihat dari 2 pendekatan yaitu:


a. Negara dalam keadaan diam, yang fokus pengkajiannya terutama kepada bentuk
dan struktur organisasi negara.
b. Negara dalam keadaan bergerak, yang fokus pengkajiannya terutama pada
mekanisme penyelenggaraan lembaga-lembaga negara baik di pusat maupun di
daerah.
Dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan,dan
tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan
tujuan suatu negara. Konsep negara republik kejalan dengan sila kedua dan keempat
pancasila, yaitu negara hukum yang demokratis. Negara Indonesia sejalan dengan sila
kedua pancasila dan ditegaskan oleh atmordjo (2009:25) bahwa konsep negara hukum
Indonesia merupakan perpaduan tiga unsur, yaitu pancasila, hukum nasional, dan
tujuan negara.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat satu prinsip penting yang dianut, yaitu Indonesia
mengadopsi konsep negara modern yang ideal sebagaimana di kemukakan oleh
Carlschmidt, yaitu demokratischen rechtsstaat (Wahjono dalam Oesman dan Alfian
1993 : 100).

2. Menelusuri Konsep Tujuan Negara


Secara teorik, tujuan negara diantaranya :
Kemerdekaan
Kekuatan, kekuasaan, dan kebebasan / keagungan
Kepastian hidup, keamanan, dan ketertiban
Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
Keadilan

2
Teori diatas merupakan intisari dari 5 teori tujuan negara yang di kemukakan oleh
Diponolo (1975 : 112 – 156 ). Setiap negara memiliki tujuan yang mungkin sama,
yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut
jalan yang ditempuh kadang berbeda – beda bahkan saling bertentangan. Secara
sederhana jalan untuk mewujudkan tujuan tersebut dapat digolongkan menjadi 2
yaitu:

a. Aliran Liberal Individualis


Merupakan aliran yang berpendapat bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan harus
dicapai dengan politik dan sistem ekonomi liberal melalui persaingan bebas.
b. Aliran Kolektivis atau Sosialis
Merupakan aliran yang berpendapat bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan
manusia hanya dapat diwujudkan melalui politik dn sistem ekonomi terpimpin atau
totaliter.

Tujuan negara republik Indonesia secara sederhana dibagi menjadi 2, yaitu


mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin keamanan seluruh bangsa dan
seluruh wilayah Indonesia. Oleh sebab iitu, dalam mewujudkan tujuan negara
tersebut dapat dilakukan 2 pendekatan yaitu :

a. Pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)


b. Pendekatan keamanan (security approach)

3. Menelusuri Konsep dan Urgensi Dasar Negara


Secara etimilogis, dasar negara memiliki makna yang identik dengan norma dasar,
dasar filsafat negara, sehingga dapat diartikan bahwa setiap negara memiliki dasar
negara. Secara etimologis, dasar negara dapat diartikan sebagai landasan dan sumber
dalam membentuk dan meyelenggarakan negara. Secara teorik, dasar negara menurut
Hans Kalsen disebut a basic norm atau Grundnorm (Kelsen 1970 : 8).
Plato berpendaapat dalam karyanya Nomoi (The law) bahwa suatu negara sebaiknya
berdasarkan atas hukum dalam segala hal, dengan demikian dasar negara merupakan
suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala
sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum,baik tertulis maupun tidak tertulis dalam
suatu negara. Prinsip bahwa norma hukum itu bertingkat dan berjenjang, termaktub
dalam undang – undang No. 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan

3
perundang – undangan yang tercermin pada pasal 7 yang menyebutkan jenis hierarki
peraturan perundang – undangan yaitu sebagai berikut :
a. UUD RI Tahun 1945
b. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat
c. Undang undang peraturan pemerintah pengganti undang undang
d. Peraturan pemerintah
e. Peraturan presiden
f. Peraturan daerah provinsi
g. Peraturan daerah kabupaten atau kota

B. Menanya alasan diperlukannya pancasila sebagai dasar negara


Benarkah pancasila itu di perlukan sebagai dasar negara ? adakah bukti bahwa pancasila
itu perlu dijadikan dasar negara Indonesia. Pancasila bagaikan suatu jalan yang dilalui
kendaraan yang akan mengarahkan kemana kendaraan tersebut akan berjalan. Dengan
demikian, pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilainya
bersifat nasional. Dengan pancasila perpecahan bangsa Indonesia dapat teratasi dan
terminimalisir hal tersebut di karenakan pancasila sebagai dasar negara mampu
menaungi dan memberikan gambaran gambaran yang jelas tentang hukum yang berlaku.
Dengan demikian, pancasila mampu mengarahkan dan menciptakan keadaan negara
yang lebih baik. Berlandaskan pada nilai nilai ketuhanan kemanusiaan persatuan
kerakyatan dan keadilan.
C. Menggali sumber yuridis, historis, sosiologis, dan politis tentang pancasila sebagai
dasar negara
1. Sumber yuridis pancasila sebagai dasar negara.
Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia
yang termaktub pada pembukaan undang undang dasar republik Indonesia tahun
1945. Pancasila menjadi dasar negara seperti yang dimuat dipembukaan, juga dimuat
dalam ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR
II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (Eka Prastya
Pancakarsa) dan ketetapan tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara, dalam
UUD No. 12 Tahun 2011 tentang pembentukan perundang undangan ditegaskan
bahwa pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Penetapan
pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara, yaitu sesuai dengan
pembukaan UUD NKRI 1945 bahwa pancasila ditempatkan sebagai dasar dan

4
ideologi negara serta dasar filosofis bangsa dan negara sehingga muatan peraturan
perundang undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila (pimpinan MPR dan tim kerja sosialisasi MPR periode 2009 – 2014,
2013 : 90 - 91)
2. Sumber historis pancasila sebagai dasar negara
Dalam sidang persiapan kemerdekaan Indonesia. Radjiman meminta anggotanya
menentukan dasar negara. Muhammad Yasin dan Soepomo sebelumnya telah
mengungkapkan pandangannya tentang dasar negara kemudian pada pidato 1 Juni
1945 Soekarno menyebutkan dasar negara dengan bahasa belanda berupa lafadz
Philosophische grondslag. Philosophische grondslag adalah fundamental, filsafat,
pikiran, yang sedalam dalamnya, jiwa hasrat yang dalam atas Indonesia merdeka.
Selain itu Soekarno juga menyebutkan dasar negara dengan istilah weltanschauung
atau pandangan dunia. Dengan demikian pancasila berkedudukan sebagai dasar
negara. Pancasila sebagai dasar negara terbentuk setelah berbagai pandangan merayap
dan berkembang dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa
Indonesia ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara yaitu pada pembukaan UUD
NKRI 1945 pada 8 Agustus 1945. Mulanya pembukaan direncanakan tanggal 22 Juni
1945 yang lebih dikenal dengan Jakararta – Chapter (Piagam Jakarta) akan tetapi
dalam sidang BPUPKI, pancasila lebih dahulu diusulkan sebagai dasar negara pada
tanggal 1 Juni 1945. Jadi secara historis, pancasila merupakan hasil karya bersama
dari berbagai aliran politik di BPUPKI kemudian di sempurnakan dan disahkan oleh
PPKI.
3. Sumber sosiologis pancasila sebagai dasar negara
Pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan kenegaraan menurut alam pancasila
sebagai berikut :
Pertama, Pancasila sebagai sumber etika dan sepiritual
4. Sumber politis pancasila sebagai dasar negara
Pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 terkandung makna bahwa pancasila menjelma menjadi
asas dalam sistem demokrasi konstitusional. Oleh sebab itu, pancasila dijadikan
sebagai landasan etik dikehidupan politik bangsa Indonesia. Disisi lain, setiap warga
yang berkecimbung didunia politik, seperti organisasi kemasyarakatan, maka
pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap aktivitas sosial politiknya. Dengan
demikian, sektor masyarakat akan berfungsi memberikan masukan yang baik kepada
sektor pemerintah dalam sistem politik.

5
D. Membangun Argumen tentang dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar
negara
1. Argumen tentang dinamika pancasila
Lahirnya pancasila telah melalui proses-proses yang cukup panjang. Soekarno telah
menggali nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang pada tanggal 1 juni 1945 barulah
pancasila disuarakan menjadi dasar negara yang diresmikan pada tanggal 18 Agustus
1945.
Saat negara republik Indonesia berdiri yang ditandai dengan pembacaan teks
proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa telah sepakat terhadap peraturan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berlandaskan pancasila dan UUD
1945.
Kejadian demi kejadian muncul setelah dilaksanakannya dekrit presiden. Indonesia
mendapat gangguan dengan munculnya paham lain. Pada saat itu komunis mulai
berkecimbung dalam pemerintahan Indonesia. Sistem demokrasi liberal pada saat itu
ditinggalkan, dasar negara juga diperdebatkan di konstituante dan pancasila diperkuat.
Namun keadaan tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang condong ke paham komunis.
Puncaknya yaitu tragedi G30S PKI 1965. Tragedi tersebut menjadi pemicu lengsernya
pemerintahan presiden soekarno dan digantikan oleh pemerintahan presiden Soeharto.
Pada masa pemerintahan presiden soeharto, pancasila sebagai dasar negara akan
dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Namun, pada akhirnya masa pemerintahan
presiden soeharto menyimpang dari garis politik pancasila dan UUD 1945. Beliau
dianggap cenderung melakukan praktik liberalisme-kapitalisme dalam mengelola
negara.
Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang mengakibatkan presiden soeharto
menyatakan berhenti dari jabatan presiden. Kemudian ditahun 2004 sampai sekarang,
sudah berkembang gerakan para akademisi dan pemerhati serta pecinta pancasila yang
kembali menyuarakan pancasila sebagai dasar negara melalui berbagai kegiatan
seminar dan kongres. Gerakan tersebut ingin mengembalikan eksistensi pancasila dan
membudayakan nilai-nilainya sebagai pandangan hidup bangsa.
2. Argumen tentang tantangan terhadap pancasila
Akhir-akhir ini terdapat banyak hal yang dapat merusak mental dan nilai moral
pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Maka dari itu, Indonesia harus
mewaspadai serta berupaya agar keadaan mental ideologi bangsa Indonesia tidak
tergerus. Tantangan yang muncul antara lain berasal dari derasnya paham-paham yang

6
bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme,
sekularisme, dragmatisme, dan hedonisme. Telah terlihat jelas bahwa paham-paham
tersebut telah merasuk jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga melupakan
kepribadian bangsa Indonesia yang bersifat religius, santun, dan gotong royong.
Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia
meliputi tantangan dari kehidupan masyarakat dan dari bidang pemerintahan. Dilihat
dari kehidupan masyarakat, terjadi banyak perubahan dalam kehidupan bernegara
karena perubahan sistem pemerintahan yang begitu cepat. Masyarakat merasa bebas
tanpa adanya tuntutan nilai dan norma dikehidupan bernegara. Dampaknya perilaku
anarkisme sering ditemukan dilingkungan masyarakat yang dilakukan oleh elemen
masyarakat. Sedangkan dalam bidang pemerintahan banyak aparatur pemerintah baik
sipil maupun militer yang kurang mencerminkan jiwa kenegarawanan. Faktanya
banyak perilaku aparatur yang cuma mementingkan kepentingan kelompok saja. Hal
tersebut perlu dicegah karena tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
1. Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan RI
3. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
4. Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD NRI 1945
5. Implementasi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan
F. Rangkuman tentang Makna dan Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Negara

Bab II

7
Pancasila Menjadi Dasar Negara Republik Indonesia

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara


1. Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara

Konsep dan urgensi pancasila sebagai ideologi negara di definisikan sebagai


kumpulan konsep yang dijadikan pendapat dan arah tujuan hidup. Ideologi juga dapat
diartikan sebagai cara pikir seorang atau kelompok yang paham teori dan tujuan yang
merupakan program sosial politik (kamus besar Bahasa Indonesia,2008 : 517).

Tokoh atau pemikir Indonesia yang mendefinisikan ideologi :

a. Sastapratedja : Ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang


berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur
b. Soerjanto : Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga
jarak dengan dunia kehidupannya
c. Mubyarto : Ideologi adalah sebuah doktrin, kepercayaan dan simbol – simbol
sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman
kerja untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu

Tokoh – tokoh pemikir ideologi dunia :

a. Martin Seliger (Ideologi sebagai sistem kepercayaan)


Menurutnya ideologi adalah sekumpulan kepercayaan dan penolakan yang
diungkapkan dalam bentuk peryataan yang bernilai yang dirancang untuk melayani
dasar – dasar permanen yang bersifat relatif bagi sekelompok orang. Menurutnya
ideologi sebagai sistem kepercayaan didasari atas 2 hal:
1) Ideologi fundamental yaitu meletakkan preskripsi moral pada posisi sentral
yang didukung oleh beberapa unsur
2) Ideologi operatif yaitu meletakkan preskripsi teknis pada posisi sentral dengan
unsur–unsur pendukung
b. Alvin Goulder (Ideologi sebagai Proyek Nasional)
Gouldner mengatakan bahwa ideologi merupakan sesuatu yang muncul dari suatu
yang baru dalam wacana politis. Ia juga mengatakan bahwa ideologi harus dipisah
dari kesadaran mitis dan religius.

8
c. Paul Hirst (Ideologi sebagai Relasi Sosial)
Hirst menegaskan bahwa ideologi merupakan suatu sistem gagasan polotis yang
digunakan dalam perhitungan politis.

Beberapa fungsi ideologi sebagai berikut :

a. Sebagai struktur kognitif : sebagai pengetahuan yang menjadi landasan untuk


memahami dan menafsirkan kejadian – kejadian lingkungan disekitarnya
b. Sebagai orientasi dasar dengan membuka wawasan serta menunjukkan tujuan
kehidupan manusia
c. Norma – norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak
d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong orang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuannya
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati tingkah
laku sesuai dengan orientasi dan norma – norma yang terkandung didalamnya
(Soerjanto, 1991:48)

2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi beberapa tantangan salah satunya


adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era dimana masyarakat suatu bangsa dan
masyarakat bangsa lain saling berhubungan sehingga masyarakat dunia saling terbuka.
Sastrapratedja mengemukakan beberapa karakteristik kebudayaan global:

a. Beberapa bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal
balik
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam berbagai
kelompok
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda bekerja sama
dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang dominan
d. Kebudayaan global merupakan suatu yang khas yang utuh tetapi tetap bersifat
plural dan heterogen.
e. Nilai – nilai hak asai manusia, kebebasan, demokrasi menjadi nilai – nilai yang
dihayati baersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda – beda.

9
B. Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara

C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi


Negara
1. Sumber historis Pancasila sebagai Ideologi Negara
a. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan presiden Soekarno.
Masa presiden soekarno pancasila ditetapkan sebagai pemersatu bangsa. Pancasila
ditetapkan oleh Soekarno pada tanggal 18 Agustus 1945 – 1960.
b. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan presiden soeharto. Pada masa
pemerintahan soeharto, pancasila dijadikan sebagai asas tunggal bagi organisasi
politik. Priode ini diawali dengan keluarnya TAP MPR No.II / 1978
c. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan presiden habibie. Pada
pemerintahan Habibie pancasila kurang menonjol karena presiden ke 3 ini
disibukkan dengan politis, sosialisasi nilai pancasila dibubarkan karena kappers
No. 27 tahun 1999 tentang pencabutan kappers No. 10 tahun 1979 dan kappers
akan dibentuk,tapi lembaga khusus yang mengkaji,mengembangkan dan mengawal
pancasila.
d. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan presiden Abdurrahman
Wahid. Pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman wahid muncul wacana
terkait penghapusan TAP No. XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan PKI dan
menyebarkan faham komunisme dan masa pemerintahan ini kebesasan
berpendapat terhadap ideologi pancasila yang melemah.
e. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan presiden Megawati. Pada
masa ini pancasila semakin kehilangan kedudukannya dengan disahkannya UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003 yang tidak melibatkan pendidikan pancasila sebagai
pelajaran wajib dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
f. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan prseiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Pada masa ini ideologi pancasila dianggap tidak terlalu penting. Pada
akhir jabatannya prseiden ke 6 menandatangani UU RI No. 12 tahun 2012 tentang
mata kuliah pancasila sebagai mata kuliah wajib pada pasal 35 ayat 3.
2. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Ideologi Negara
3. Sumber Politis Pancasila sebagai Ideologi Negara

10
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai
Ideologi Negara
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara
2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara


1. Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara
2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara

F. Rangkuman tentang Pengertian dan Pentingnya Pancasila sebagai Ideologi Negara

11

Anda mungkin juga menyukai