Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sagita Adika

NPM : 2006586345
Jurusan : Ilmu Sejarah
Mata Kuliah : MPKT 4 Reguler

Laporan Tugas Mandiri Pekan 3


“Negara Indonesia”
Pengkajian mengenai hakikat & fungsi Negara sangatlah menarik buat diuraikan pada
aneka macam dimensi sudut pandang. Negara menjadi organisasi sosial yang tertinggi pada
sebuah komunitas manusia, maka persolan-persolan kebangsaan pun tiba silih berganti.
Sehingga Negara pun wajib segera menaruh manfaatnya buat senantisa bisa meredam
gejolak-gejolak masalah yg muncul pada tatanan masyarakat. Negara pada konteks ini
merupakan pemerintah, atau pemangku kewenangan yg diamanatkan sang rakyat buat
mengurusi komplesitas segala dimensi masalah yg terdapat pada tatanan keberlangsungan
hayati masyarakat.

1. Definsi Negara
Secara hakikat, Negara adalah kesatuan sosial yang dibentuk oleh interaksi dimana
manusia itu berada. Interaksi yang dianggap terjadi diantara individu-individu yang berasal
sari satu Negara telah dinyatakan sebagai suatu unsur sosiologis yang terlepas dari hukum,
yang membentuk kesatuan individu dari satu Negara, dan oleh sebab itu membentuk Negara
sebagai satu realitas sosial. Berangkat dari pemikiran tersebut, bahwa Negara sebagai
kesatuan individu maka perlu adanya fungsi Negara yang jelas dan terarah untuk mengatasi
segala persoalan-persoalan individu yang mengemuka. Dalam konteks sekarang ini, justru
fungsi negara ini lebih mengedepankan fungsi individunya sebagai pemimpin negaranya,
ketimbang mengedepankan fungsi negaranya sebagai kesatuan individu.

Pengertian Negara yang diutarakan para ahli ketatanegaraan sangat aneka ragam,
dengan sudut pandang yang berbeda. Ahli politik sudah tentu mendefiniskan Negara dari
sudut pandang politik, ahli hukum juga menguraikan arti Negara dalam koteks hukum, begitu
juga ahli sosiologi, mendefinisikan Negara dalam kajian-kajian sosiologi. Namun semua ahli
sepakat, bahwa Negara itu harus ada, apa pun bentuknya, karena adanya masyarakat maka
adanya Negara pun diperlukan. Negara sebagai kesatuan individu-idividu yang terorganisir
dan mendiami sebuah wilayah serta berdaulat. Pada dasarnya keberadaan Negara diperlukan
mutlak dalam sebuah kesatuan individu-individu untuk menjaga dan melindunggi
keberlangsungan hidup masyarakat.

Pengertian Negara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia; Negara adalah;


pertama, organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati oleh rakyat; dan kedua; kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu
yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempuyai kesatuan
politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Aristoteles pemikir
Yunani Kuno, mengartikan bahwa Negara adalah suatu kekuasaan masyarakat (persekutuan
dari pada keluarga, desa/kampung) yang bertujuan untuk mencapai kebaikan yang tertinggi
bagi umat manusia.

Menurut Hans Kelsen dalam bukunya General Theory of Law and State,
mengungkapkan, bahwa istilah Negara kadang-kadang digunakan dalam pengertian yang
sangat luas untuk menyebut ‘masyarakat’, atau bentuk khusus dari masyarakat. Tetapi istilah
itupun sangat sering digunakan dalam pengertian yang sangat sempit untuk menyebut suatu
organ khusus masyarkat, misalnya pemerintah, atau para subyek pemerintah, ‘bangsa’, atau
wilayah yang mereka diami. Pengertian Negara bagi Hans Kelsen selalu mengkaitankan
dengan aspek hukum, keadannya tanpak lebih sederhana jika Negara dibahas dari teori
hukum ilmu hukum murni. Bagi Kelsen, Negara hanya dipandang sebagai fenoma hukum,
sebagai badan hukum, yakni korporasi. Sehingga muncul persoalan, dimana letak perbedaan
Negara dengan korporasi-korporasi lainnya. Hans Kelsen, tidak memberikan penjelasan yang
konkrit, antara apa yang dimaksud dengan Negara dan korporasi. Namun perbedaanya mesti
terletak pada tatanan norma yang membetuk korporasi Negara.

Sedangkan menurut Robert M. Maclver, menyatakan bahwa Negara adalah asosiasi


yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud
tersebut diberi kekuasaan memaksa. Kajian Negara dalam pandangan Maclver ini lebih
mengedapkan aspek hukumnya, bahwa kekuasaan Negara memiliki hak untuk membuat
sebuah aturan hukum, dimana aturan hukum itu diselenggaran untuk penertiban akan
keberlangsungan hidup masyarakatnya.

Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang merupakan Konvensi Hukum


Internasional, Negara harus mempunyai empat unsur konsititutif, yaitu : a. Harus ada
penghuni (rakyat, penduduk, warga Negara) atau bangsa (staatvolk). b. Harus ada wilayah
atau lingkungan kekuasaan. c. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau
pemerintahan yang berdaulat. d. Kesanggupan berhubungan dengan Negara-negara lain.

2. Geopolitik dan Geostrategi


Definisi geografi politik adalah ilmu yang mempelajari relasi antar kehidupan dan
aktifitas politik dengan kondisi-kondisi alam dari suatu negara atau dengan kata lain
mempelajari the states and it’s natural enviroment. Selain itu geografi politik juga
mempelajari negara sebagai sebuah politik region yang mencakup baik internal geographical
factors, maupun eksternal, yaitu hubungan antar negara. Objek dan geografi politik adalah
analisa dan hubungan antar negara dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan di dalam negara
tersebut. Dengan demikian geografi politik dapat diartikan sebagai “Is the geography of
states and provide a geographical interpretion of international relations”.(Sri Hayati et al.,
2007). Rudolf Kjellen, merupakan salah seorang ilmuwan politik yang berasal dari Swedia
dan kata geopolitik awalnya diciptakan olehnya dan penemuanya menyebar keseluruh Eropa
pada periode antara Perang Dunia I dan Perang Dunia ke II. Penggunaan konsep geopolitik
terus digunakan hingga sekarang. Dewasa ini geopolitik telah menjadi satu kesatuan serta
telah banyak digunakan sebagai sinonim yang bebas dan tidak ada aturan yang melarang
sinonim ini untuk dipakai dalam politik internasional.
Dalam konsep geostrategi dimana Jakub Grygiel menjelaskan bahwa geostrategi
sebagai konsep yang arah geografisnya berasal dari kebijakan luar negeri sebuah negara.
Geostrategi dapat mendeskripsikan arah grografis kebijakan luar negeri dari proyeksi
kekuatan militer dan aktivitas diplomasi, serta Geostrategi juga dapat dikatakan sebagai
konsep yang fleksibel karena kebijakan luar negeri sebuah negara dapat berubah dalam
hitungan tahun, bahkan bulan. Konsep geostrategi sebagaimana beroperasi di tingkat negara,
dan disebabkan oleh banyak faktor yang berasal dari dalam negara tersebut ataupun dari
negara lain.
3. Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
Konsep negara yang berbentuk kesatuan ini di dalam UUDNRI 1945 Pasal 1 ayat (1)
bahwa bentuk negara ialah kesatuan republik. Pemerintah pusatlah yang berperan memegang
kekuasaan tertinggi dengan tidak adanya pelimpahan kekuasaan di pemerintah daerah. Untuk
urusan-urusan negara pemerintah pusat menjadi pemegang kuasa yang tinggi di negara
kesatuan. Walaupun tanggungjawab pemerintah di pusat tetapi sistem pemerintahan yang
didesentralisasikan, akan timbulnya dimana hubungan itu memberikan respon balik dengan
suatu wewenang dan suatu pengawasannya. Dimana persatuan itu merupakan prinsip yang
penting dilihat segala banyaknya budaya, suku, bangsa dan agama di Indonesia, keragaman
inilah diharuskan untuk bersatu. Bukan untuk disatukan keragamannya tetapi kekayaan
keragamannya yang harus dipersatukan. Persatuan menjadi prinsip yang harus ada didalam
bangsa Indonesia dan bukan kesatuan yang menjadi prinsip. Indonesia memang memilih
bentuk kesatuan tapi didalam pelaksanaan membutuhkan tumbuh kembangnya keragaman
ditanah air. Dalam struktur NKRI tidak dibolehkan penyeragaman kekayaan alam dan
budayanya karena didalam daerah dijadikan sebagai jaminan otonomi seluasnya agar
berpotensi berkembang segala kekayaan dengan segala dukungan juga bantuan dari pusat
(Simandjuntak, 2016)
Dan juga didalam bentuk yang menguatkan otonomi didalam negara ini ialah otonomi
yang mana otonomi itu dibentuk dalam bentuk yang luas dan juga yang khusus. Untuk yang
khusus ini agar dilakukan supaya kuatnya suatu intregasi sebagaimana negara kesatuan
dengan caranya yang terbaik menempatkannya posisi hukum dan negara yang demokrasi
menjadi adil dan makmur yang dirasakan masyarakatnya, keberagamannya harus terjaga,
maupun didalam bentuk yang istimewa dan khusus. Untuk otonomi luas dimana bagian di
masing daerah itu diberikannya suatu kekuasaan untuk memegang suatu kinerja yang saling
menguntungkan antar keduanya jadi tidak ada kerugian dalam hal ini jika tidak ada yang
menyalahgunakan wewenangnya, apabila sudah melakukannya maka sudah tidak bisa
dipercayai lagi. (Enggarani, 2013).
Referensi
Jurnal, Skripsi, Disertasi :

Junaedi, J., & Dimiyati, A. (2020). Hakikat dan Fungsi Negara: Telaah atas Persoalan Kebangsaan di
Indonesia. Logika: Jurnal Penelitian Universitas Kuningan, 11(01), 1-9.
https://journal.uniku.ac.id/index.php/logika/article/download/2717/1839

Hanasbey, D. (2018). KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DI ERA JOKOWI


DALAM MENANGANI KASUS PENCARI SUAKA DI WILAYAH PASIFIK. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana. Retrieved from
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17047/8/T1_372013018_Judul.pdf

Pratiwi, P. N. H. (2020). Konsepsi Indonesia Sebagai Negara Kesatuan Menurut Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Doctoral dissertation,
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya). From : http://repository.untag-
sby.ac.id/4348/19/Pratiwi%20Jurnal%20sebelum%20turnitin.pdf

Youtube :

Iding Rosyidin. 2019. Apa Bedanya Negara Kesatuan, Federal/Serikat, dan Konfederasi?
https://www.youtube.com/watch?v=hSttS1qqQyg

Made Mekar Education. 2019. PENGERTIAN NEGARA DAN UNSUR NEGARA.


https://www.youtube.com/watch?v=rx5VI-Fom8c

Anda mungkin juga menyukai