DENGAN PUBLIK
Oleh :
Widya Fitrianti
NIM. 201931910006
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
2. ilmu 3. ilmu
administras politik
i
D. Asas-Asas Pemerintahan
Taliziduhu Ndraha mendefinisikan asas-asas pemerintahan sebagai pola
umum dan normatif pemerintahan yang bersumber dari sistem nilai pemerintahan
dan semua pegangan yang secara objektif diperlukan guna memperlancar dan
mengefektifkan hubungan interksi antara pemerintah dengan yang diperintah.
Sementara E. Koswara menyatakan ada dua domain besar terkait dengan asas
pemerintahan, yaitu ; 1. Asas kepatuhan dalam pemerintahan, 2. Asas
penyelenggaraan pemerintahan. Yang selanjutnya asas kepatuhan di rinci ke
dalam tiga sub komponen yaitu ; 1) asas kepatuhan, 2) asas pemerintahan yang
baik, dan 3) asas pancasila. Sedangkan asas penyelenggaraan pemerintahan
mencakup dekonsentrasi, desentralisasi dan sentralisasi dan lain-lain.
Selanjutnya E. Koswara merinci asas kepatuhan dalam sepuluh dimensi
yaitu;
1) perlakuan yang korek,
2) penelitian yang saksama,
3) prosedur keputusan yang saksama,
4) keputusan yang bajik dan bijak,
5) motivering yang jelas, argumentasi yang kuat,
6) persamaan dan keamanan,
7) keterpercayaan,
8) pertimbangan yang masuk akal dan adil,
9) penyalahgunaan wewenang, dan
10) fair play.
Asas pemerintahan yang baik menurut E. Koswara meliputi;
1. Kepastian Hukum 7. Fair play
2. Keseimbangan 8. reasonable
3. Equality 9. Meeting raised expectation
4. Bertindak cermat 10. Undoing the concequenses
5. Motivasi 11. Protecting the personal
6. Non msuse of comptence 12. Kebijaksanaan/saprentia
13. public service
Sedangkan asas pancasila yang juga dikemukakan oleh E. Koswara mencakup;
1. berwibawa 2. Jujur
3. kepastian hukum 4. Keterbukaan
Dan asas penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan oleh Koswara meliputi :
dekonsentrasi, desentralisasi, dan sentralisasi.
Penggunaan dan ketaatan pada setiap asas dapat dijadikan pokok bahasan
dalam penelitian ilmu pemerintahan, yang pada intinya mencakup tiga domain
besar yaitu:
1. Kemampuan pemerintah melihat jauh kedepan (visioner)
2. Kemampuan menetapkan tindakan tepat dalam rangka mengantisipasi
peristiwa yang akan terjadi
3. Kemampuan mengkondisikan tindakan dalam memantapkan visi, misi,
dan program-program yang akan dijalankan.
Kemampuan pemerintah melihat jauh ke depan merupakan suatu
keharusan agar bangsa ini dapat melewati dan menghadapi kondisi global yang
penuh dengan ketidakpastian turbulancy bahkan secara partial mengarah kepada
kondisi yang bersifat abu-abu artinya tidak jelas. Kemampuan menetapkan
tindakan tepat dalam rangka mengantisipasi peristiwa yang akan terjadi,
kemampuan ini juga merupakan prasyarat bagi pemerintah dalam rangka tetap
menstabilkan situasi, kondisi, dan keamanan serta keberlangsungan jalan roda
pemerintahan secara berkesinambungan.
Dalam konteks kemampuan tindakan tersebut, maka aparat pemerintahan
secara berkelanjutan meningkatkan kemampuan dan enterpreneurship, agar
mampu mengedepankan tindakan tepat dan akurat dalam rangka memberikan
yang terbaik bagi masyarakat bangsa dan negarka. Dengan perkataan lain
kemampuan mengkondisikan tindakan adalah salah satu kemampuan mental dan
intelektual dalam bersinergi dengan situasi dan kondisi tapi tetap dalam prinsip-
prinsip penerapan visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan.
B. Prinsip Komunikasi
Kesamaan dalam berkomunikasidapat diibaratkan dua buah lingkaran yang
bertindihan satu sama lain. Daerah yag bertindihan disebut kerangka pengalaman
(field of experience), yang menunjukkan adanya persamaan antara A dan B dalam
hal tertentu, misalnya bahasa atau simbol.
A B
Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi,
yakni :
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang
sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing
similar experiences).
2. Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar menutupi
lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, makin
besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena
(efektif).
3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menajuhi
sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi masing-masing,
komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya
gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
4. Kedua lingkaran ini tidak akan saling menutup secara penuh (100 %) karena
dalam konteks komunikasi antar manusia tidak pernah ada manusia di atas
dunia ini yang memiliki perilaku, karakter, dan sifat-sifat yang persis sama
(100%), sekalipun kedua manusia itu dilahirkan secara kembar.
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Dari pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita bisa
berlangsung tanpa didukung oleh unsur-unsur, pengirim (source), pesan
(message), saluran/ media (channel), penerima (receiver), dan akibat/pengaruh
(effect). Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
SUMBER
lingkungan
Media
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai
saluran dan media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindra dianggap sebagai
media komunikasi.
Selain indra manusia, ada juga saluran komunikai seperti telepon, surat,
telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima yang sifatna terbuka, dimana setiap orang dapat
melihat, membaca, dan mendengarnya.
Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,
partai atau negara.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah
yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh
penerima, akan menibulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh itu bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, tingkah laku seseorang. Oleh
karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Tanggapan Balik
Umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada yang berasal
dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur
lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.
Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat
memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat
macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis,
dan dimensi waktu.
Kultural
1. Kebiasaan
2. Cara pandang
3. Perilaku organisasi
4. sistem
5. proses
Prosedur Struktur
1. Kerja 1. Pola komunikasi
Komunikasi
2. Disposisi Vertikal
Dalam
3. Pengumuman Koordinasi 2. Pola Komunikasi
4. Surat Edaran Pemerintah Horizontal
5. Teknik Perintah 3. Pola Komunikasi
6. Media Diagonal
Kesimpulan
1. Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki hak untuk melaksanakan
kewenangan berdaulat atau tertinggi.
2. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Dari pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita
bisa berlangsung tanpa didukung oleh unsur-unsur, pengirim (source),
pesan (message), saluran/ media (channel), penerima (receiver), dan
akibat/pengaruh (effect).
3. Perspektif komunikasi pemerintahan adalah gambaran komunikasi masa
depan yang diterapkan dapat membawa perubahan dan menemukan
formula yang paling efisien efektif dalam pelaksanaannya.
Saran
Komunikasi pemerintahan yang berjalan di Indonesia diharapkan memberi
dampak positif terhadap kedudukan , fungsi dan kewenangan pemerintah di dalam
menjalankan roda pemerintahan. Adanya reformasi birokrasi juga diharapkan
memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Tamimi, G. M. 2010. Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik PT. PLN dan
Sikap Masyarakat. Skripsi. 1-5
http://www.repository.usu.ac.id