Anda di halaman 1dari 12

Pembagian Ilmu Administrasi

Nama : Vini Nella Indriyani Situmeang


Kelas : AB-1H
Mata Kuliah : ILMU ADMINISTRASI
Nama dosen : Alemina,S.E.,M.Si

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


Ta.2018/2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur serta saya panjatkan kepada Tuhan atas segala limpahan karuniaNya Saya diberi
kekuatan untuk menyusun makalah ini. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
pemenuhan tugas pengantar ilmu admisnistrasi yang diampu oleh Ibu Alemina,S.E.,M.Si yang
merupakan dosen serta pembimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Saya memiliki harapan yang sangat besar bahwa karya ini bisa memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga
pengetahuan mengenai ilmu administrasi
Saya sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena
berbagai keterbatasan yang saya miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan juga saran
yang membantun akan sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan karya tulis
ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN :
i.    Latar Belakang
ii.    Tujuan
BAB IIPEMBAHASAN
A. Beberapa Pendapat Tentang Pembagian Ilmu Administrasi
B.     Perbedaan Pokok antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
C.    Perbedaan antara Administrasi yang Ilmiah dan Nonilmiah
BAB IIIPENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang
kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun
demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan
pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari
definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam
pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu,
administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah
administrasi negara.Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang
secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat
administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi
yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan
hal-hal yang berkaitan dengan publik.Terdapat hubungan interaktif antara administrasi
negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur
budaya merupakan unsur yang paling banyak mempengaruhi penampilan (performance)
administrasi negara.Sejarah Pertumbuhan Administrasi NegaraDari uraian di atas dapat
disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit perkembangan administrasi
negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara sekarang, tidak lepas
dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para peletak dasar
dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha
untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk
mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi
negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah
administrasi “for the public”.Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini
telah dicanangkan dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman”
Pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti – bukti sejarah dengan jelas
membuktikan upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti
Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 – 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi
negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang
administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting
di Amerika, terutama setelah negara ini merdeka.Apa yang dikemukakan oleh Cicero
dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-
kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan agar
administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan selalu
mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak
seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya
sendiri.Pendekatan Administrasi Negara ModernPerkembangan evolusioner
administrasi negara diuraikan melalui pendekatan tradisional, pendekatan perilaku,
pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis. Secara khusus,
pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk
administrasi negara, pendekatan rasional dalam administrasi dan pengaruh Gerakan
Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan administrasi negara.Di antara empat
pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang lebih unggul daripada
pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu
masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan
kekurangan.Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara
pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka
administrasi negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk
secara khusus menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek
administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara
pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang
diamati.Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan
pun masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan
bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif,
dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan
keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,
sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan tahap
administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka tahap
kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap
pertama.

ii. Rumusan masalah


Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
penulisan makalah ini adalah mendeskripsikan mengenai ilmu administrasi tentang
pembagian ilmu administrasi.
iii. Tujuan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.     Para pembaca dapat mengetahui pembagian ilmu administarsi.
2. Para pembaca terutama mahasiswa dapat mengetahui dan atau menambah
pengetahuannya tentang ilmu administrasi.
3. untuk memenuhi tugas yang diberikan
BAB II PEMBAHASAN
A. Beberapa Pendapat Tentang Pembagian Ilmu Administrasi
Memperhatikan pengertian administrasi pada bab di muka dapat dilihat betapa luas
ruang lingkup dari administrasi. Ini dapat dimaklumi karena administrasi sebagai proses
kerja sama manusia untuk mencapai Tujuan tertentu, dapat diterapkan baik dalam
kegiatan internasional, negara, pemerintah, maupun oleh swasta. Sehingga pembagian
administrasi dapat dilakukan berdasarkan bidang-bidang dimana administrasi itu
dilaksanakan dan dapat pula dilaksanakan berdasarkan unsur-unsurnya.
Adapun pembagian administrasi dapat dikemukakan berdasarkan pendapat para ahli
sebagai berikut :
1.  Y. Wayong, dalam bukunya “Fungsi Administrasi Negara” membagi ilmu Administrasi
dalam ruang lingkup, yaitu :
a.    Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh
aparatur pemerintahan dari suatu Negara dalam usaha mencapai tujuan negara.
b.    Ilmu Administrasi Niaga
Ilmu Administrasi Niaga, adalah keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan
jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut ditangan konsumen.
2.  Drs.Soekarno.K, dalam bukunya “Dasar-Dasar Management” menegmukakan
penggolongan administrasi dengan memandang dari segi obyek administrasi, sehingga
beliau membagi Administrasi menjadi 3 golongan besar yaitu :
A. Administrasi yang berobyek kenegaraan(Public Administration) dapat dibagi :
 Administrasi Pemerintahan, terdiri dari :
 Administrasi sipil, ialah keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh departemen-
departemen, jawatan-jawatan sampai kepada aktifitas-aktifitas camat-camat dan
lurah-lurah.
 Administrasi Militer (Angkatan Bersenjata) yang terdiri dari Administrasi
Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Kepolisian.
 Administrasi Perusahaan ( Negara )
Administrasi perusahaan adalah seluruh aktifitas yang bergerak di bidang
perusahan-perusahan yang pada hakekatnya dapat di golongkan berdasarkan gerak
usaha di bidang produksi, distribusi, transport, perbankan dan asuransi.
B.  administrasi yang berobyek swasta / Niaga  (Business Administratio) dapat
dibagi menjadi :
 Administrasi Perusahaan.
Administrasi Perusahaan adalah aktifitas-aktifitas di bidang produksi, transport,
asuransi, perbankan dan sebagainya. Yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak
 Administrasi Perusahaan Negara.
Administrasi bukan perusahaan / Non Niaga, biasanya cenderung kearah usaha social
seperti : Administrasi Sekolah Swasta, Rumah Sakit,  dan sebagainya.

C. Administrasi yang berobyek Internasional(International Administration).


Termasuk di dalamnya seluruh aktifitas yang bergerak di bidang internasional seperti
UNESCO, UNICEF, IMF, ILO, dan sebagainya yang dilakukan PBB, juga Asia Games.

3.   SP. Siagian dalam bukunya “Filsafah Administrasi” membagi ilmu administrasi dalam


dua bagian besar :
a.    Administrasi Negara :
1)  Management.
2)  administrasi Kepegawaian.
3)  Administrasi Keuangan.
4)  Office Management.
5)  Leadership.
6)  Filsafat Administrasi, dsb.

b.    Administrasi Privat ( Administrasi Niaga ) yang meliputi :


1)  Management.
2)  Management Produksi.
3)  Industrial Relation.
4)  Business Education.
5)  Traffic Management, dsb.
Lebih lanjut  SP. Siagian/ melihat perkembangan administrasi yang sangat dinamis dan
semakin pentingnya peranan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,
sehingga pemerintah pun turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal ini
terbukti dengan adanya “Public Coorporation” yang meskipun dikuasai oleh negara,
kegiatan-kegiatannya, motif bekerja dan struktur organisasinya keseluruhannya bersifat
keniagaan. Sehingga timbul kegiatan yang bersifat “Public  Business Administration”.
4.   The Liang Gie
Beliau merinci Ilmu Administrasi dari dua sudut yaitu :
a.    Perincian ilmu administrasi berdasarkan unsur-unsurnya.
Berdasarkan unsur-unsur administrasi, maka ilmu administrasi itu dibagi atas 8 cabang
ilmu pengetahuan yaitu :
1)  Ilmu Administrasi.
2)  Ilmu Management.
3)  Ilmu Komunikasi.
4)  Ilmu Administrasi Kepegawaian.
5)  Ilmu Administrasi Keuangan.
6)  Ilmu Administrasi Perbankan.
7)  Ilmu Tata Usaha.
8)  Ilmu Hubungan Masyarakat.

b.    Perincian ilmu administrasi menurut lingkungan, suasana dan tujuan.


Berdasarkan linkungan suasana pelaksanaan dan tujuannya, Ilmu Administrasi di
golongkan dalam 3 kelompok yaitu :
1)     Ilmu Administrasi Negara yang di bagi menjadi:
a.    Administrasi Kepolisian.
b.    Administrasi Kemiliteran.
c.    Administrasi Pengadilan.
d.    Administrasi Kepenjaraan.
e.    Administrasi Kepajakan.
f.     Administrasi Pengajaran Rakyat.
g.    Administrasi Kesehatan Rakyat.
h.    Administrasi Rekreasi.
i.      Administrasi Internasional.

2)     Ilmu administrasi perusahaan, dalam cabang-cabang pengetahuan khusus diperinci


sebagai berikut :
a.    Administrasi Penjualan.
b.    Administrasi Periklanan.
c.    Administrasi Kepasaran.
d.    Administrasi Keproduksian.
e.    Administrasi Perbankan.
f.     Administrasi Perhotelan.
g.    Administrasi Pengangkutan.
3)     Ilmu Administrasi social, diperinci sebagai berikut :
a.    Administrasi Keagamaan.
b.    Administrasi Serikat Buruh.
c.    Administrasi Perkoperasian.
d.    Administrasi Perhimpunan.
e.    Administrasi Pekerjaan Sosial.

5.   Prayudi Atmosudirdjo,  membagi Ilmu Administrasi sebagai berikut :


a.    Ilmu Administrasi Public yang meliputi :
1)     Ilmu Administrasi (Public) International.
2)     Ilmu Administrasi (Public) Nasional, ini dibagi :
 Ilmu Administrasi negara umum.
 Ilmu Administrasi Daerah (Otonom).
 Ilmu Administrasi Negara Khusus.

b.    Ilmu Administrasi Privat, yang meliputi :


1)     Ilmu Administrasi Niaga (Business Administration).
2)     Ilmu Administrasi Privat Non Niaga.
Lebih lanjut beliau membagi Ilmu Administrasi dalam 7 cabang, yaitu :
I. Ilmu Administrasi Umum atau IlmuTop Management.
II. Ilmu Organisasi.
III. Ilmu Management.
IV. Ilmu Tata Usaha.
V. Ilmu Sejarah Administrasi.
VI. Ilmu Ensiklopedi Administrasi.
VII. Ilmu Filasafat Administrasi.

6.  Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi Ilmu
Administrasi dalam 9 bagian yaitu :
a.   Pengantar Ilmu Administrasi (dan Efisiensi Kerja).
b.   Ilmu Organisasi.
c.   Ilmu Manajemen.
d.   Ilmu Komunikasi Administrasi.
e.   Ilmu Administrasi Kepegawaian.
f.     Ilmu Administrasi Keuangan.
g.   Ilmu Administrasi Perbekalan.
h.   Ilmu Administrasi Tata Usaha.
i.     Ilmu Hubungan Masyarakat.
B.   Perbedaan Pokok antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
Meskipun telah dikemukakan beraneka ragamnya pembagian administrasi, namun
demikian untuk mempermudah dalam perbandingan, pada dasarnya hanya dua
klasifikasi yang sering dilihat, yaitu Administrasi Negara dan Administrasi Niaga.
Perbedaan-perbedaan pokok antara keduanya dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.      Fakor Tujuan
a.        Administrasi Negara bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat
dalam wilayah negara.
b.   Administrasi Niaga bertujuan untuk mengusahakan keabdian kelangsungan hidup
organisasi yang dimungkinkan oleh adanya ekumulasi modal.

2.      Faktor Motif
a.    Administrasi Negara dalam proses pelaksanaan kegiatannya bermotifkan pemberian
service yang efisien, ekonomis, dan seefektif mungkin kepada setiap warga negara yang
harus dilayani.
b.       Administrasi Niaga dalam operasi bermotifkan keuntungan yang wajar atas modal
yang telah ditanam.

3.      Sifat Pelayanan
a.     Administrasi Negara berkewajiban melayani semua warga negara dengan perlakuan
yang sama.
b.   Administrasi Niaga dalam memberikan pelayanan sering membedakan sifat service yang
diberikan karena motif untuk mencari keuntungan itu.

4.      Wilayah Yurisdiksi.
a.    Administrasi Negara mempunyai wilayah kekuasaan yang sama luasnya dengan wilayah
kekuasaan negara.
b.   Administrasi Niaga tidak mempunyai wilayah kekuasaan tetapi yang ada hanya wilayah
operasional yang luasnya dapat sama atau lebih kecil atau lebih luas dari wilayah
kekuasaan negara.

5.      Kekuasaan
a.     Administrasi Negara memperoleh kekuasaan dari rakyat melalui lembaga perwakilan.
b. Administrasi Niaga mempunyai kekuasaan tergantung pada besarnya modal yang
dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil kemajuan di bidang
teknologi.
6.      Orientasi Politik
a.   Administrasi Negara dan seluruh aparat dan personalianya sebagai abdi dari rakyat
berorientasi politik netral, artinya ia tidak memihak, akan tetapi berdiri di atas semua
golongan, aliran dan lapisan yang berada di dalam masyarakat.
b.       Administrasi Niaga, menjalankan politik pilihannya secara memihak dan menganut
suatu aliran yang dianggapnya akan membantu usaha-usaha dalam mengadakan
pengabdian kehidupan organisasi.

7.      Cara Bekerja
a.        Administrasi Negara lebih lamban dibandingkan dengan Administrasi Niaga,
kelambanan ini adalah akibat dari approach legalitas yang dipergunakan administrasi
negara yang sifatnya lebih menonjol dari administrasi niaga.
b.       Administrasi Niaga kegiatan-kegiatannya lebih sering didasarkan kepada approach
programmatic dari pada legalitas sebagai akibat dari pada kompetisi ini, maka sifat
inovasi merupakan cara terpenting untuk memenangkan persaingan, baik yang bersifat
domestik (dalam negeri, regional, maupun Internasional).

C. Perbedaan antara Administrasi yang Ilmiah dan Nonilmiah


Dalam pembahasan sebelumnya terlihat bahwa administrasi dapat dianalisis dari
dua segi. Segi pertama, ialah administrasi sebagai suatu “seni” yang sebagai suatu
fenomena sosial telah ada sejak timbulnya peradaban manusia. Sebagai suatu fenomena
sosial administrasi yang telah berkembang sejak zaman purba hingga timbulnya
“Gerakan Management Ilmiah”  tidak didasarkan kepada keilmuan (non Ilmiah).
Segi kedua, ialah Administrasi yang telah bersifat keilmuan yang lahir pada tahun
1886 dan masih terus berlangsung hingga sekarang.
Karena Administrasi sekarang ini sudah merupakan sutu “Artistic
Science”dan “Scientific Art”, maka ada perbedaan-perbedaannya jika dibandingkan
dengan situasi dimana Administrasi itu hanya bersifat “seni” semata, maka perbedaan-
perbedaan itu antara lain sebagai berikut :
1.      Filsafat yang dianut
Administrasi yang ilmiah menganut filsafat yang “People Centered”, yang berarti
memandang dan memperlakukan manusai tidak hanya sebagai alat pelaksana semata-
mata, akan tetapi sebagai oknum yang berkepribadian, bertujuan, bercita-cita dan
mempunyai ratio. Administrasi non ilmiah menganut filsafat yang “job centered” yang
berarti bahwa dalam usaha mencapai tujuan, yang penting adalah tugas-tugas yang
harus dilaksanakan agar selesai tepat waktunya.
2.      Approach yang dipergunakan
Administrasi yang ilmiah menggunakan “approach efisien dan ekonomis”. Karena
para pelaksananya semakin menyadari bahwa sumber-sumber yang tersedia dalam
usaha kerja sama untuk mencapai tujuan semakin terbatas.Approach Administrasi yang
non ilmiah adalah “efektifitas” yang berarti bahwa dalam proses Administrasi,
tercapainya tujuanlah yang terpenting dan tidak mempersoalkan mengenai
pengorbanan tenaga, waktu, ruang dan uang yang diberikan.

3.      Metode Kerja
Administrasi Ilmiah menggunakan metode kerja yang sistematis dan prosedur kerja
yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Administrasi yang Non Ilmiah
menggunakan metode kerja yang tidak sistematis dan cara kerja yang sering didapatkan
pada system coba-coba (Trial and Error) yang sering mengakibatkan kesalahan,
kekeliruan, salah perhitungan dan pemborosan.

4.      Cara Bekerja
Administrasi yang ilmiah bekerja dengan cara revolusioner dengan
cepat.Administrasi yang non ilmiah bekerja dengan cara-cara tradisional, kurang daya
cipta serta lamban.
BAB III PENUTUP
 
KESIMPULAN
Berdasarkan beberapa uraian mengenai pemahaman mengenai pembidangan ilmu
administrasi, kita dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut sangatlah perlu untuk kita ketahui
agar kita dapat membedakan tujuan dan fungsinya masing-masing sehingga tujuannya tercapai
sesuai yang di tentukan.Kedudukan administrasi penting dalam suatu negara yang telah maju
apalagi bagi negara yang sedang berkembang. Administrasi merupakan modal yang berharga
sekali bagi negara-negara tersebut untuk melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan, apalagi
asas utama administrasi adalah daya guna kerja berarti bahwa manusia ingin mencapai suatu
hasil secara maksimum atau terbaik dengan menyelenggarakan sesuatu kerja atau usaha secara
minimum atau dalam mencapai tujuan yang telah ditentukaan sebelumnya

 Saran
Dari pembahasan diatas terdapat kekurangan materi yang disampaikan dikarenakan
kurangnya pemahaman serta literatur yang kurang sehingga bab ini tidak lengkap. Informasi
yang terdapat pada makalah ini sendiri jangan digunakan sebagai pedoman semata. Sehingga
untuk lebih memahami tentang kelompok dan tim dianjurkan melihat referensi yang lain dan
yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Anonyim. 2011. Pengantar Ilmu Administrasi. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 07
Oktober 2011)
http://www.jejakakuntansi.net/2017/08/pengertian-pembagian-dan-unsur-
unsur.html
Anonyim. 2010. Bahan Makalah Administrasi Negara. (Online), (www.google.com, diakses
tanggal 07 Oktober 2011)

Anda mungkin juga menyukai