html
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/search/by-month.2012.html
6.
7.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/search/by-month.2012.html
12.
13. Generasi pertama
14. Kendati pengajaran ilmu administrasi telah dimulai sejak abad 18 terutama melalui
pengajaran kameralisme di Jerman oleh Frederick William (1788) dan di Prancis pada era
Napoleon, dalam literatur administrasi publik, karya Wilson lebih banyak dikenal sebagai
tonggak perkembangan awal pemikiran administrasi publik. Generasi pertama pemikiran
administrasi publik banyak menekankan sisi scientifik dan prinsip prinsip universal untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas. Woodrow Wilson melalui karyanya the study of
administration, tahun 1887, berpendapat bahwa administrasi merupakan hasil
perkembangan dari ilmu politik. Seperti yang dikatakannya bahwa The science of
administration is the latest fruit of that study of the science politics which was begun some
twenty-two hundred years ago... meskipun merupakan hasil dari perkembangan ilmu politik,
Wilson menegaskan bahwa ilmu administrasi berbeda dengan ilmu politik. Wilson yang
tertarik dengan administrasi yang dikembangkan di Prancis dan Jerman pada masa itu,
berpendapat bahwa administrasi berfungsi untuk membantu executif untuk menjalankan
pekerjaan secara efektif dan efisien sehingga harus dipisahkan dari politik.
15. The field of administration is a field of business. It is removed from hurry and strife of
politics; it is at most points stands apart even from debatable ground of constitutional study
(..) the object of administrative study is to rescue executive methods from confussion and
costliness of empirical experiment and set them upon foundation laid deep in stable
principle.
16.
17. Pendirian Wilson ini menjadi dasar pemikiran awal kelahiran ilmu administrasi publik di
awal abad 20. Karya penting yang memperkuat pandangan dikotomi antara administrasi dan
politik adalah dikemukakan oleh Frank J Goodnow (1900) dan Leonard D White. Goodnow
menegaskan bahwa terdapat dua fungsi yang berbeda dalam pemerintahan. Pertama, politik
yaitu fungsi menyangkut pembuatan kebijakan atau expresi dari kehendak negara. Dan
administrasi yaitu fungsi yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Perbedaan ini
didasarkan pada pemisahan kekuasaan. Cabang legislatif dibantu oleh kemampuan
intrepretatif dari cabang kekuasaan judisial, bertugas menjalankan kehendak negara.
Sedangkan cabang kekuasaan eksekutif bertugas untuk mengadministrasikan kebijakan
tersebut secara imparsial dan non diskriminatif.
18. Pemisahan administrasi publik dari ilmu politik menjadi semakin kokoh dengan kontribusi
dari prinsip prinsip saintifik dalam administrasi. Pada masa itu beberap pemikiran saintifik
manajemen seperti yang dipublikasikan oleh Frederick Taylor (1912) dan Frederick Henry
Fayol (1916) berjudul Administration Industrielle et Gnral sangat berpengaruh dalam
perkembangan administrasi publik saat itu. Pengaruh pemikiran manajemen saintifik tersebut
diperkuat dengan karya Luther Gullick dan Lyndall Urwick yang berjudul Papers on the
science of administration (1937). Kedua penulis tersebut, hampir sama dengan Fayol dan
Taylor berkeyakinan bahwa terdapat prinsip prinsip universal yang dapat diterapkan dalam
mengelola di setiap organisasi baik pemerintah, perusahaan, organisasi sosial dsb. Prinsip
tersebut adalah Planning, Organising, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan
Budgeting.
19.
20.
21. Generasi kedua
22. Memasuki tahun 1950an, ilmu administrasi publik dipengaruhi oleh dua pandangan yang
berbeda. Peter Self menyebut masa ini adalah muncul adanya pluralisme teori administrasi
publik. Ada dua pengaruh dalam perkembangan administrasi publik saat itu yaitu ilmu politik
dan manajemen. Menguatnya pengaruh ilmu politik, dimulai dari pernyataan D. Waldo
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/search/by-month.2012.html
(1950) yang menyatakan bahwa A theory of Public Administration means in our time a
theory of politics also. Ilmu politik sebagai ibu dari administrasi publik menyumbangkan
pemikiran yang signifikan terhadap konsep konsep demokrasi, masyarakat pluralist,
kesetaraan, dan birokrasi. Sumbangan ilmu politik ini lahir dari konteks dunia khususnya
negara barat waktu itu yang dihadapkan pada masalah perang ideologi, dominasi birokrasi
dalam menopang wellfare state. Ilmu politik menyumbangkan studi birokrasi dalam
kaitannya dengan pembangunan politik. Hal ini misalnya terlihat dari karya La
Palombara, Bureaucracy and political development (1963), Lucian W Pye (Crisis in political
development, l972). Pengaruh ilmu politik juga membuahkan pendekatan baru dalam
administrasi publik yaitu ilmu kebijakan publik. Hal ini dipelopori oleh karya terutama
Linbolm (1968), Wildavsky (1964).
23.
24. Demikian pula halnya dengan ilmu manajemen. Pengaruh ilmu manajemen dalam
administrasi publik adalah cara pandang adanya prinsip prinsip manajemen yang dapat
diterapkan di semua jenis organisasi. pandangan ini mendorong para sarjana administrasi
publik membuat jurnal administrative science quarterly pada tahun 1956. Jurnal ini
menggambarkan sikap para sarjana administrasi publik yang berpendapat bahwa ilmu
administrasi adalah sama dengan ilmu manajemen (generic management) yang dapat
diterapkan disegala bentuk organsisasi, publik, privat, sosial dsb. Karena pengaruh
manajemen yang kuat dalam administrasi publik, banyak sekolah di awal tahun 1960an
menempatkan studi administrasi bisnis dan administrasi publik dan ilmu sosial lainnya dalam
satu naungan.
25. Perlu perkembangan karakter pluralisme dalam ilmu administrasi di dorong oleh ketertarikan
masyarakat keilmuan terhadap peran birokrasi yang dominan setelah perang dunia kedua.
Berbagai sumbangan dari disiplin ilmu lain disamping politik dan manajemen yang sangat
signifikan adalah berasal dari ilmu sosiologi. Karya Michel Crozier Le phenomenon
bureaucratic (1964), Merton (1954), Parkinson (1955), dsb. Para sosiolog memberikan
sumbangan dalam pemahaman lebih mendalam mengenai dinamika birokrasi dalam
masyarakat.
26.
27. Generasi ketiga administrasi publik sebagai administrasi publik (1970-sekarang)
28. Perkembangan administrasi publik masa sebelumnya membentuk sikap percaya diri bagi
sarjana dan penyelenggara pendidikan administrasi publik untuk menjadikan administrasi
publik sebagai suatu disiplin tersendiri. Di Amerika, sekolah yang menyelenggarakan
program administrasi publik mendirikan persatuan yaitu National Association of Schools of
Public Affairs and Administration (NASPAA) pada tahun 1970. Sebanyak 250 akademi dan
universitas yang tergabung dalam asosiasi tersebut membuka program Master of Public
Administration yang memberikan gelar MPA bagi lulusannya. Di tingkat internasional, pada
tahun 1970 dibentuk IASIA (International Association of School and Institut of
Administration) dengan anggota lebih dari 160 sekolah dan institut ilmu administrasi.
29.
30. Generasi keempat
31. Menguatnya konsep konsep manajerialisme di awal tahun 1980an memiliki pengaruh yang
kuat terhadap perkembangan konsep administrasi publik di tahun 1990an. Berawal dari kritik
pendekatan public choice yang berkembang di tahun 1970an terhadap model birokrasi dalam
negara negara yang menganut ideologi wellfare state, para akademisi dan praktisi di negara
negara barat terdorong untuk menerapkan pendekatan manajemen sektor privat ke dalam
sektor publik. Cara kerja sektor swasta yang menekankan kinerja, efisiensi, dan fleksibilitas
dianggap merupakan formula yang tepat untuk memperbaiki masalah pemborosan,
inefisiensi, iresponsifitas pemerintah yang banyak dikritik oleh para akademisi public
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/search/by-month.2012.html
choice. Trend manajerialisme di sektor publik mendorong pendekatan baru yang dikenal
sebagai pendekatannew public management. Istilah new ini digunakan untuk membedakan
dengan public management yang lama. Yang disebut belakangan ini, diartikan sebagai
tindakan manajerial didalam konteks kebijakan tertentu dan kelembagaan. Menurut Ott, Hyde
dan Shafritz dalam bukunya Public Management : The essential Readings (1991) public
managementmemberikan tekanan bahwa administrasi publik merupakan suatu profesi dan
para public managers sebagai praktisi dari profesi tersebut. Kendati menekankan aspek
manajerialisme dalam penyelenggaraan kebijakan, konsep public management secara tegas
berbeda denganprivate sector management. Menurut Les Metclafe dan Sue Richards (1993
:115) what distinguishes public management is explicit acknowledgement of responsibility
for dealing with structural problems at the level of the system as a whole. Public
management adalah penerapan manajemen oleh para manajer publik di birokrasi dalam
rangka pelaksanaan kebijakan publik. Berbeda dengan konsep public management lama,
menurut Christopher Hood (1991) new public management lebih menekankan pada
pengukuran kinerja daripada proses penerapan kebijakan, lebih menitiknberatkan pada
pelayanan yang kompetitif yang dijalankan melalui organisasi publik semi otonom atau
sistem kontrak dengan swasta ketimbang melalui pelayanan oleh birokrasi dan memberikan
kebebasan kepada manajer publik bekerja seperti rekannya di sektor swasta. Kendati
demikian konsep new public management (NPM) tidak sepi dari kritik. Richard Rhodes
(1994 :148) misalnya konsep tersebut cenderung menciptakan bahaya adanya fragmentasi
kelembagaan pemerintah, hilangnya akuntabilitas, dan merosotnya kemampuan pemerintah
mengendalikan sistem. Secara tegas, Rhodes berpendapat bahwa NPM could be a disaster
waiting to happen (1994: 149).
32. Perdebatan antara Old Public Management dan New Public Management mendorong
pendekatan baru yang memandang administrasi publik sebagai governance. Fokus utama
bukan lagi pada pemerintah (government) sebagai sebuah institusi yang diberikan
kewenangan untuk mengatur masyarakat dan menjadi penyedia utama pelayanan publik
melainkan lebih pada proses. Governance merupakan proses pemecahan masalah publik yang
melibatkan instrumen hukum, kebijakan, kemitraan pemerintah dengan swasta maupun
pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan pemerintahan secara efektif dan
efisien. Implikasi dari pendekatan ini adalah :
33. a.
Kaburnya batasan konsep pemerintah sebagai lembaga yang ekslusif dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai bentuk penguatan gagasan demokrasi dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah diharapkan mampu mendorong partisipasi swasta
dan masyarakat dalam memecahkan masalah masalah publik. Dalam konteks ini, konsep
kunci pemerintahan telah bergeser dari konsep pemerintah sebagai ruler atau penguasa
kepada konsep pemerintah sebagai pemberdaya (enabler). Demikian halnya gambaran proses
pemerintahan yang bersifat hirarkis dan ekslusif bergeser kepada proses interaksi dalam
sistem jejaring (network) dan kemitraan.
34. b.
Menguatnya pendekatan multidispliner dalam studi ilmu administrasi publik.
Mengaburnya batasan lembaga pemerintah yang tidak lagi bersifat ekslusif, membawa
implikasi dalam dimensi keilmuan. Studi administrasi publik semakin bersifat multidipliner
dengan kontribusi terutama dari displin ilmu politik, manajemen dan hukum. Ilmu politik
memberikan pemahaman terhadap konteks operasional administrasi publik, sedangkan
manajemen dan hukum memperkuat pemahaman atas sarana bertindak dari para manajer
publik.
35. c. Menguatnya gagasan bahwa manajemen publik adalah sebuah profesi. Pemahaman
bahwa penyelenggaraan pemerintahan merupakan proses pemecahan masalah menuntut
kemampuan konseptual dan teknis. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk memperkuat
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/search/by-month.2012.html
profesionalisme tidak saja bagi para manajer publik tetapi juga para pimpinan organisasi
swasta dan masyarakat yang menjalankan kerjasama dengan insitusi pemerintah.
36.
TIM Reformasi STIA-LAN.
Perkembangan Teori Administrasi
A. Periode Tradisional
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Adanya pembagian tugas dan spesialisasi dari setiap individu dalam organisasi
mepunyai wewenang dan juru diksi yang diatur oleh berbagai peraturan
Bersifat impresioanl
Dalam organisasi ada hirarki kewenangan
Didasarkan atas dokumen tertulis
Pembinaan pegawai berorientasi pada pengembangan karir
Birokrasi jadi tidak berfungsi bila:
1.
2.
3.
4.
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/search/by-month.2012.html
Teori ilmiah dan teori birokrasi biasanya digolongkan kepada teori klasik, filley mengemukakan beberapa kelemahan
dari teori klasik ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
1.
1.
1.