DI SUSUN OLEH
ASWIK PAOTTONGI
G2C1 18 086
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga,
sahabat dan pengikut Beliau hingga akhir zaman.
Makala ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sektor
Publik yang berjudul “FUNGSI PENEMPATAN PEGAWAI (STAFFING)”.
Makalah ini disusun dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyakkekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Penyusun
Aswik Paottongi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………….… ii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
1.1.LatarBelakang ........................…………………………………… 1
1.2.RumusanMasalah ……………………………………..………. 1
1.3.TujuanPenulisan ……………………………………..………. 2
1.4. Manfaat Penulisan ……………………………………..………. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .....……………………..……….…. 4
2.1 Pengertian Manajemen ……………………………………….…. 4
2.2 Pengertian Penempatan Pegawai (Staffing) ….………..……….…. 4
2.3 Prinsip-prinsip Dalam Penempatan ….…..…………..……….…. 6
pegawai
2.4 Tujuan Penempatan Pegawai (Staffing) …....…………..……….…. 8
BAB III. PEMBAHASAN .................…………………………..…….…. 9
3.1 Tahapan dalam proses penempatan .....………….........………….…. 9
pegawai
3.2 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan .....................…………………. 14
Dalam Staffing/kepegawaian
3.3 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan ......………………………….…. 15
Dalam Staffing/kepegawaian
3.4 Solusi Dalam Kesalahan ................………………………….…. 18
Penempatan Pegawai
BAB IV. PENUTUP ………………………………………………….… 20
4.1 Kesimpulan …………………………………………………..… 20
4.2 Saran ……...………………………………………………….… 20
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….… 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Gullick menetapkan fungsi dalam manajemen yaitu Planning, Organizing,
Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting yang kemudian
disingkat POSDCoRB.
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih manfaat bagi kemanusiaan.
Dalam literatur manajemen, ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung
tiga pengertian yaitu: 1). Manajemen sebagai suatu proses; 2) Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen; 3)
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,
berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata
warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga
buah definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen
adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan
dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi
untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha
individu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut pengertian yang kedua,
manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga,
manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun
sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa
manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
2
1.2. RumusanMasalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian manajemen?
2. Apa pengertian penempatan pegawai (staffing)?
3. Apa saja prinsip-prinsip penempatan pegawai?
4. Apa tujuan penempatan pegawai (staffing)?
5. Bagiamana tahapan dalam proses penempatan pegawai?
6. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penempatan pegawai?
7. Apa saja solusi dalam kesalahan penempatan pegawai?
1.3. TujuanPenulisan
Adapun hasil yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian manajemen dan fungsi staffing
2. Mengetahui prinsip-prinsip penempatan pegawai
3. Mengetahui tujuan penempatan pegawai (staffing)?
4. Memahami tahapan dalam proses penempatan pegawai?
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan pegawai?
6. Mengetahui solusi dalam kesalahan penempatan pegawai?
a. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :
1. Diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
mengenai fungsi pengorganisasian dalam manajemen.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga
manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu
posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar
organisasi.
Ada tiga sumber penawaran intern yaitu :
- Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi
pelatihan
- Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang disenangi ke
posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
- Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan yang
lebih tinggi lagi.
Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain
dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor
penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan
migrasi.
2. Pelaksanaan Seleksi dan Penarikan karyawan yang dibutuhkan
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu
jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah
dalam prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
a) Wawancara pendahuluan
b) Pengumpulan data-data pribadi ( biografis )
c) Pengujian ( testing )
d) Wawancara yang lebih mendalam
e) Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
f) Pemeriksaan kesehatan
g) Keputusan pribadi
h) Orientasi jabatan
Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan
tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan
untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi
kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh
11
Menurut Siswanto (1989), prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh
seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
Penilaian prestasi kerja pegawai adalah suatu proses penilaian prestasi kerja
yang dilakukan pemimpin organisasi secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Menurut Hasibuan (2001) penilaian
prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan setiap pegawai. Sedangkan menurut Peraturan Menteri
PAN dan RB Nomor 46 Tahun 2011, prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai
oleh setiap PNS pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan
perilaku kerja.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan system prestasi kerja dan system
karier yang dititik beratkan pada system prestasi kerja. Unsur penilaiannya adalah
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku kerja.
Setiap pegawai mempunyai potensi dan kemampuan yang berbeda-beda
dengan pegawai lainnya. Perbedaan itu membuat setiap pegawai bekerja dengan
kemampuan yang berbeda pula. Perbedaan tersebut sangatlah berpengaruh terhadap
penempatan pegawai pada posisi yang tepat dan sesuai dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dimiliki. Hal ini sangat penting bagi organisasi guna
mencapai prestasi kerja pegawai secara maksimal.
Penempatan pegawai sebaiknya berpedoman pada prinsip “penempatan
orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat
untuk jabatan yang tepat” atau “the right man in the right place and the right man
on the right job”. Tepat tidaknya penempatan pegawai bergantung pada kesesuaian
antara pekerjaan, kecocokan kepribadian, minat, kesukaan, serta kesempatan dan
budaya terkait dengan organisasi secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Schuler dan Jackson bahwa penempatan berkaitan dengan pencocokan
seseorang dengan jabatan yang dipegangnya berdasarkan pada kebutuhan dan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan kepribadian pegawai tersebut (Schuler
dan Jackson, 1997).
18
dan faktor eksternal yang terdiri dari kelelahan dan kebosanan, fasilitas kerja,
cahaya, udara, kemarahan, kegaduhan dan keselamatan kerja. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan faktor eksternal lebih banyak diciptakan oleh lingkungan kerja.
Jika seorang pelaksana telah menyenangi suatu pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus, maka sebaiknya atasan melakukan peningkatan kemampuannya
dengan cara memberikan bimbingan teknis untuk menambah wawasannya bukan
harus memutasi pelaksana tersebut untuk menambah pekerjaan baru yang belum
pernah dikerjakannya, tentunya pelaksana tersebut harus belajar beberapa waktu
agar dapat melaksanakan pekerjaan yang baru tersebut
20
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan masalah yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa Manajemen Staffing bukanlah kegiatan manajemen yang
mudah, perlu banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dijalankan dan
tentunya harus akurat,karena jika terjadi kekeliruan maka akan menimbulkan
kekacauan dalam pekerjaan yg akhirnya menimbulkan ketidak profesioanalan
Proses pengadaan tenaga kerja/staffing ini tidaklah mudah membutuhkan
beberapa tahap dan proses yang harus dilaksanakan , jika proses itu tidak sesuai
dengan apa yang diharuskan maka akan dikatakan bahwa pengadaan tenaga kerja
ini menimbulkan ketidak profesionalan
1.2 Saran
Bertolak dari strategi dalam Manajemen Staffing, maka kami penyusun
memberikan saran sebagai berikut: Patuhilah segala aturan/tips-tips dalam
manajemen staffing sebagai landasan dalam meniti sebuah keprofesionalan dalam
pekerjaan. Banyaklah belajar dari seorang yang sudah terbukti mampu menangani
masalah ini, karena pengalaman adalah guru yang terbaik.
21
DAFTAR PUSTAKA