Manfaat :
Manajemen ilmiah telah banyak diaplikasikan
dalam praktek manajemen, hasilnya :
meningkatkan produktivitas secara nyata.
Teknik-teknik efisiensi melalui ”Time and Motion
Study” dapat menyebabkan kegiatan dilaksanakan
lebih efisien.
Gagasan seleksi dan pengembangan ilmiah para
karyawan menimbulkan pentingnya kemampuan
dan pelatihan & pengembangan untuk
meningkatkan efektifitas karyawan.
Meletakkan dasar bagi profesinalisasi manajemen,
yaitu mencari ”cara terbaik” untuk pelaksanaan
tugas.
Kelemahan :
Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti
kenaikan pendapatan (tidak seimbang).
Lebih berorientasi pada pendekatan ”rasional”,
yaitu : mengangap orang bekerja hanya mencari
uang, tetapi tidak memuaskan kebutuhan-
kebutuhan sosial karyawan.
Beberapa kelemahan ini membuat para ahli
manajemen lain untuk melengkapi model
manajemen ilmiah.
Teori Organisasi Klasik
1. Henry Fayol (1841-1925)
Orang pertama yang mengklasifikan fungsi-
fungsi manajemen.
Fungsi-fungsi itu :
Planing.
Organizing.
Commanding.
Coordinating.
dan Controlling
Fayol : membagi kegiatan operasional perusahaan menjadi 6
kegiatan , yaitu :
1. Teknik produksi dan manufacturing produk
2. komersial: pembelian bahan baku dan penjualan
produk.
3. Keuangan : perolehan dan penggunaan modal.
4. Keamanan: perlindungan karyawan dan
kekayaan.
5. Akuntansi : Pelaporan, dan pencatatan biaya,
laba, hutang, dan pengumpulan data statistik,
dan
6. Managerial.
Fayol : 14 Prinsip Manajemen yang Mendasari Perilaku
Managerial Yang Efektif yaitu:
1. Pembagian kerja.
2. Wewenang.
3. Disiplin.
4. Kesatuan perintah.
5. Kesatuan pengarahan.
6. Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi.
7. Balas jasa.
8. Sentralisasi dan desentralisasi yang seimbang.
9. Garis wewenang jelas.
10. Order.
11. Keadilan.
12. Stabilitas staf organisasi.
13. Inisiatif dan
14. Semangat korps.
2. Mary Parker Follett dan Chester L. Barnard
Mary Parker Follett dan Chester L. Barnard :
Teori Transisi antara Teori Klasik dan Hubungan
Manusia karena konsep pemikirannya
berdasarkan kerangka klasik, tetapi
memperkenalkan beberapa unsur baru tentang
aspek-aspek hubungan manusia.
LANJUTAN …
Follett (1868-1933) : memberikan sumbangan
besar dalam mengelola dan memecahkan
masalah-masalah perusahaan, seperti
pentingnya unsur kreativitas, kerjasama
antara manajer dan bawahan, serta
pemecahan konflik organisasi.
Barnad (1886-1961) : pelaporan dalam
penggunaan ”Pendekatan Sistem” untuk
pengelolaan organisasi. Organisasi dipandang
sebagai sistem kegiatan yang diarahkan
untuk mencapai tujuan yang tidak dapat
dikerjakan sendiri.
Aliran Hubungan Manusia (Perilaku Manusia
atau Neo Klasik).
Aliran ini muncul : Ketidakpuasan pada
pendekatan klasik yang tidak menghasilkan
efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
Para manager kesulitan dan frustasi karena
karyawan tidak selalu mengikuti pola
perilaku rasional dan dapat diduga. Sehingga
beberapa ahli berusaha melengkapi teori
organisasi klasik dengan wawasan sosiologi
dan psikologi
Hugo Munsterberg (1863-1916) : Bapak
Psikologi Industri.
Bukunya ” Psichology and Industrial Efficiency”
banyak menguraikan penerapan peralatan-
peralatan psikologi untuk membantu pencapaian
tujuan produktivitas.
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan 3 jalan :
1. Penemuan best possible person:
menemukan orang terbaik untuk
pekerjaan/jabatan yang akan
dipegangnya.
2. Penciptaan best possible work :
Penciptaan pekerjaan terbaik – kondisi
psikologis yang memadai untuk
mencapai produktivitas maksimum.
3. Penggunaan best possible effect:
Menggunakan pengaruh psikologis
untuk memotivasi karyawan.
Elton Mayo (1880-1949) dan Studi Hawthorne
Hubungan manusiawi: menggambarkan cara
manajer berinteraksi dengan bawahan
Hubungan manusia yang baik : manajer harus
memahami mengapa karyawan berperilaku
tertentu dan faktor-faktor sosial dan psikologis
apa yang memotivasi mereka.
Studi Hawthorne (1927-1932) : Studi tentang perilaku
manusia dalam bermacam-macam situasi kerja pada
perusahaan listrik.
Hubungan sinar lampu dan produktivitas : tidak
terlalu mencolok.
Hubungan antara pendapatan dan produktivitas :
juga tidak mencolok.
Kesimpulannya : manusia memberi tanggapan lebih
pada lingkungan sosial dari pada aspek lingkungan
lainnya, dan motivasi karyawan tergantung pada
kebutuhan sosialnya dari pada kebutuhan ekonomi
(walaupun ada).
Kemudian muncul teori motivasi dari Maslow, dan
MacGregor: Teori X dan Teory Y.
Aliran Manajemen Modern
Berkembang melalui 2 jalur yang berbeda.
Pertama : pengembangan dari aliran hubungan
manusiawi, disebut perilaku organisasi.
Kedua : pengembangan dari manajemen ilmiah,
disebut aliran kuantitative dan manajemen
science atau manajemen operasi.
1. Perilaku Organisasi
Perkembangan perilaku organisasi ditandai
dengan pandangan dan pendapat baru
mengenai perilaku manusia dan sistem sosial.
Prinsip-Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses teknik secara ketat.
Manajemen harus sistematik, pendekatan yang
digunakan harus dengan pertimbangan secara
seksama.
Organisasi dipandang sebagai suatu keseluruhan
dan pendekatan manajer untuk pengawasan harus
sesuai dengan situasi.
Pendekatan motivasi yang menghasilkan
komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
2. Aliran Kuantitatif (Operations Research dan
Management Science)
Aliran Kuantitatif : Penggunaan pendekatan
kuantitatif, seperti matematika dan statistika untuk
memecahkan masalah-masalah perusahaan.
Operations research dikembangkan untuk
pemecahan masalah-masalah perusahaan didasarkan
atas sukses team operations research militer dalam
perang dunia II.
Operations research : diformalisasikan yang
kemudian disebut aliran management science.
Teknik-teknik management science digunakan dalam
banyak kegiatan seperti pengangaran modal,
manajemen aliran kas, skeduling produksi,
pengembangan strategi produk, perencanaan
program pengembangan SDM, manajemen
persediaan dsb.
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem : memandang organisasi
sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian
dari lingkungan eksternal yang luas.
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini muncul : karena tidak ada
satupun konsep manajemen dari berbagai
aliran yang dapat digunakan untuk segala
situasi.
Pendekatan kontingensi: dikembangkan oleh
praktisi eksekutif perusahaan, konsultan dan
peneliti berusaha untuk menerapkan konsep-
konsep dari berbagai aliran manajemen
dalam situasi kehidupan nyata.
LANJUTAN …