Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

PEMIKIRAN MANAJEMEN ILMIAH

KELOMPOK 8
EKO PRATAMA SIREGAR : 2209010005
AULIA ANANTA : 2209010008
FIKRI MUHAIMIN SIAGIAN : 2209010019
PANDAN HASIBUAN : 2209010011

SISTEM INFORMASI
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUMATERA UTARA
2022/2023
PENDAHULUAN

Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali
dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles
ofScientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan
manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik
dalammenyelesaikan suatu pekerjaan.”

Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai
tahun lahirnya teori manajemen modern. Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul
ketika Taylor merasa kurang puasdengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya.
Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang
berbeda untuk pekerjaan yang sama, nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para
pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya.Taylor berpendapat bahwa hasil
dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya.Taylor kemudian, selama 20
tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah
untuk menemukan sebuah “teknik paling baik” dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.

Namun bukan hanya F.W Taylor saja yang menciptakan teori tersebut dengan
pandangannya, ada beberapa para ahli lain yang kemudian mereka mengemukakan teori
managemen ilmiah, versi mereka sendiri.

Hingga pada akhirnya mereka tercatat sebagai orang-orang yang berkontribusi terhadap
pemikiran yang mereka kemukakan, sebagai tanda untuk memajukan teori ini di bidang
perusahaan, organisasi, dan sebagainya.
PEMBAHASAN

Teori Manajemen Ilmiah Menurut Para Ahli

Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth dan Lilian Gillberth adalah
tokoh-tokoh dibalik teori manajemen ilimiah. Mereka memikirkan suatu cara
meningkatkan produktivitas dengan menangani kondisi kekurangan tenaga terampil
melalui efisiensi para pekerja. Berikut penjelasan mengenai teori manajemen ilmiah
menurut para ahli

• Frederick W. Taylor ( 1856-1915 )

Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitar tahun
1900an. Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah karena hasil penelitiannya yang
telah dibukukan dalam karyanya “principles scientific management” tentang usaha-usaha
untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan waktu dan gerak pada tahun 1886,
dijadikan sebagai pegangan penting bagi para buruh dan manajer. Dalam penelitiannya itu,
ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak
buruh yang tidak produktif.

Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah metode studi,analisa dan
pemecahan masalah-masalah organisasi. Arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat
mekanisme–mekanisme atau teknik–teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi
kerja organisasi dan untuk mencapai efisiensi dan keefektifan organisasi. Ia berasumsi
bahwa manusia harus diperlakukan seperti mesin.

Dalam bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.
Gerakan Taylor terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai
pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik “the one best way of doing job” dia
mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah. Taylor
terkenal dengan rencana peng-upahan yang merangsang “differential rate system”, yang
menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja
dan semangat kerja karyawan.

Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu : Shop


Management, The Principle of Scientific Management, dan Testimony Before the Special
House Committee, yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific
Management.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental
dikalangan manajer dan karyawan.
Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah :
▪ Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang sistematis).
▪ Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya perpecahan.
▪ Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
▪ Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
▪ Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya, untuk
kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.

Beberapa penegasan Taylor yang terkait dengan pengertian manajemen ilmiah diantaranya
adalah:
o Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat effisiensi (scientific management is not
any efficiency device)
o Manajemen ilmiah bukanlah merupakan skema sistem penggajian, dan bukan pula
sistem pemberian intensif atau bonus kepada karyawan
o Manajemen ilmiah bukanlah studi waktu dan studi gerakan
o Manajemen ilmiah bukanlah membagi tugas dan fungsi antara pekerja, mandor dan
manajemen

• Henry L. Gantt ( 1861-1919 )

Henry L.Gantt (1861-1919) mempertimbangkan kembali system perangsang Taylor,


dengan memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap
pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak
menerima bonus.

Beliau juga memperkenalkan system "Charting" yang terkenal dengan "Gant Chart". Ia
menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen
dan para karyawan, yaitu kerja sama yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur
manusia sangat penting sehingga menggaris bawahi pentingnya mengajarkan,
mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta
perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang terkenal adalah
rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya
pengendalian manajerial yang lebih baik.

Dengan menekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan


mengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya "Gant Chart" yang
terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program
Evaluation and Review Techique). Gantt menekankan pentingnya mengembankan minat
timbal balik antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis.

Ia menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem


pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan bahwa “dalam segala
masalah manajemen unsur manusia yang paling penting”.

Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan,yaitu :


o Saling menguntungkan antar tenaga kerja dengan manajemen.
o Seleksi kerjasama ilmiah tenaga kerja
o Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
o Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan menghasilkan metode grafik sebagai teknik
scheduling produksi untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi yang
terkenal dengan “Gantt Chart” yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya
tidak terjadi pemborosan.

• Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972)

Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak (fatique and
motion studies). Disamping itu Lilian juga tertarik dengan usaha membantu pekerja,
menurut Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha membantu karyawan
menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk manusia.

Contributor utama dalam aliran ini adalah pasangan suami istri Frenk Bungker dan Lilian
Gilbreth. Dalam aliran ini Frank lebih cenderung terhadap masalah yang sangat efisien,
terutama untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.

Konsep Gilbreth adalah gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap langkah yang dapat
menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat
karyawan.
Sedangkan istrinya Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja
,seperti seleksi,penempatan dan latihan personalia.Dia menuangkan gagasannya dalam
buku yamg berjudul ” The Psychology of Management”.

Pasangan ini juga terkenal dengan konsep “Three position plan of promotion” (rencana
tiga kedudukan untuk suatu promosi), Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki tiga
peran yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru.
Pada saat yang sama karyawan melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri
untuk jabatan yang lebih tinggi dan sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner
and teacher).

Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang
dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena
terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan
karyawan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa.
• Harrington Emerson (1853-1931)

Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dan hasil penelitiannya menunjukkan
kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan
penggunaannya. Bukti dan pendapat Emerson yaitu adanya istilah Management by
Objective (MBO).
Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang
secara ringkas adalah sebagai berikut:
o Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
o Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
o Adanya staf yang cakap.
o Disiplin.
o Balas jasa yang adil.
o Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan
akuntansi.
o Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
o Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan.
o Kondisi yang distandardisasi.
o Operasi yang distandarisasi.
o Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
o Balas jasa efisiensi-rencana intensif.

Prinsip Manajemen Ilmiah

Prinsip manajemen ilmiah (The Principle of Scientific Managemen) yang dikemukakan Taylor
terdiri atas empat prinsip dasar yaitu:

• Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai pengganti pendekatan rule
of tumb.
• Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa lalu, para pekerja itu
sendiri yang memilih tugas dan melatih dirinya sendiri.
• Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk menjamin agar tugas-
tugas dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah.
• Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja. Manajemen harus melaksanakan
fungsi-fungsi yang tidak mungkin dilaksanakan dengan baik oleh para pekerja seperti
perencanaan dan pengendalian kerja.
Studi Gerakan dan Waktu

Studi gerakan dan waktu (motion and time study) merupakan konsep dan metoda Teknik
Industri yang paling klasik (the classical of industrial engineering method) yang
dikembangkan oleh Taylor dan Gilberth.

o Studi gerakan
Studi gerakan (motion study) adalah analis terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
anggota tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya. Dengan mengetahui gerakan-
gerakan ini, maka akan dapat diusahakan perbaikan gerakan yang akan dapat menghemat
waktu dan sumber daya yang tersedia. Penghematan dilakukan dengan menghilangkan
atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif (yang membuang waktu tanpa
memberi nilai tambah).
Frank B. Gilberth beserta istrinya Lilian meneliti secara mendalam tentang gerakan-
gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan berhasil merumuskan 17 elemen gerakan dasar
yang dikenal dengan sebutan Therblig. Konsep Terblig diperoleh Gilberth setelah dengan
teliti mengamati gerakan pemasangan batu bata dengan menggunakan kamera, sehingga
dapat direkam semua gerakan yang kecil sekalipun (micro motion study).

17 elemen gerakan dasar yang dikenal dengan sebutan Therblig antara lain:
• SH: Search (Mencari)
• Merupakan gerakan mata untuk menemukan letak objek yang akan diambil.
• ST: Select (Memilih)
• Merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur.
• G: Grasp (Memegang)
• Adalah gerakan untuk memegang objek yang telah dijangkau pada gerakan
sebelumnya.
• R: Reach (Menjangkau)
• Adalah bagian dari usaha untuk mendapatkan objek dari suatu tempat.
• M: Move (Membawa)
• Adalah gerakan tangan dengan badan tertentu dan objek yang dipegang.
• H: Hold (Memegang untuk memakai)
• Adalah gerakan memegang objek untuk membantu gerakan pada saat perakitan
atau gerakan memakai.
• RL: Release Load (Melepas)
• Merupakan gerakan untuk melepaskan objek yang digenggam tangan.
• P: Posittion (Mengarahkan)
• Adalah gerakan yang biasanya dilakukan sebelum gerakan perakitan.
• PP: Preposition (Mengarahkan sementara)
• Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mempermuadah pemakaian dari objek atau
peralatan untuk pekerjaan selanjutnya.
• I: Inspection (Pemeriksaan)
• Adalah gerakan untuk memeriksa objek apakah telah memenuhi spesifikasi
tertentu atau belum.
• A: Assemble (Perakitan)
• Adalah gerakan untuk menggambungkan satu objek dengan objek lain sehingga
menjadi satu kesatuan.
• DA: Disassemble (Lepas rakit)
• Adalah gerakan kebalikan dari gerakan perakitan.
• U: Use (Memakai)
• Adalah gerakan tubuh yang menggunakan suatu alat tertentu untuk suatu jenis
proses tertentu.
• UD: Unavoidable Delay (Kelambatan yang tak bisa terhindarkan)
• Kelambatan ini diluar kemampuan operator untuk mengendalikannya.
• AD: Avoidable Delay (Kelambatan yang dapat terhindarkan)
• Kelambatan ini datangnya dari dalam diri opertor yang dapat berupa kebiasaan
kerja atau kondisi kesehatan dari pekerja.
• PN: Plan (Merencana)
• Gerakan ini berupa proses mental dimana operator berfikir untuk menentukan
langkah yang akan diambil selanjutnya.
• R: Rest (Istirahat)
• Gerakan ini terjadi akibat pekerja lelah, sehingga memerlukan istirahat disela-sela
bekerja.

Metode dan tindakan yang digunakan oleh Manajemen Ilmiah

• Studi tentang faktor waktu, serta alat dan metode yang diperlukan; Untuk tujuan
ini, Kantor Metode telah didirikan, yang salah satu misinya adalah menganalisis
dan mengevaluasi waktu operasi menggunakan analisis krono dan perincian
gerakan (metode waktu standar atau MTS, Metode Pengukuran Waktu atau MTM:
Method Time Measurement), kemudian metode instan pengamatan.
• Pengawasan fungsional dan terdistribusi, dan kelebihannya dibandingkan sistem
pengawas tunggal tradisional.
• Standarisasi alat dan konteks penggunaannya untuk setiap perdagangan, serta
gerakan dan
• Pergerakan pekerja di setiap perdagangan;
• Penciptaan departemen atau ruangan perencanaan;
• Penerapan “asas pengecualian” dalam manajemen;
• Menggunakan penggaris matematika dan alat penghemat waktu lainnya;
• Persiapan kartu / catatan instruksi untuk pekerja;
• Penyusunan deskripsi tugas, disertai dengan bonus besar untuk keberhasilan tugas
ini;
• Penerapan tarif diferensial;
• Penggunaan sistem mnemonic untuk membuat daftar produk manufaktur serta alat
yang digunakan dalam industri;
• Penggunaan sistem perutean;
• Penggunaan sistem analisis biaya modern.
Contoh Kasus Manajemen Ilmiah

Pemecatan 5000 Pegawai Tri-Energi

Perusahaan Tri-Energi sebuah perusahaan minyak mempunyai persediaan sekitar 5000


karyawan sebagai hasul kegiatan penarikan selama periode kekurangan tenaga kerja.
Perusahaan mengantisipasikan bahwa pasar tenaga kerja akan semakin ketat. Oleh
karenanya perusahaan memutuskan mempersiapkan diri dengan penarikan kelompok
pekerja agar kebutuhan yang diantisipasi dapat terpenuhi.

Setelah mempekerjakan karyawan ekstra, perusahaan pada dekade selanjutnya secara


continu mengotomatisasikan fasilitas – fasilitas produksinya selama periode tersebut,
meskipun kapasitas produksi berlipat ganda, perusahaan akibat otomatisksasi hanya
memerlukan jauh lebih sedikit karyawan untuk mengoperasikan fasilitas – fasilitas. Jadi
keadaan menjadi berbalik dari antisipasi perusahaan yaitu bahwa 5000 karyawan yang
telah terlanjur ditarik tak pernah lagi seluruhnya dibutuhkan.

Perusahaan menganjurkan untuk mempekerjakan 5000 karyawan itu, dan membuat


masyarakat berpendapat bahwa sekali diterima bekerja seorang karyawan yang
melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan dapet mengharapkan untuk tetap
mempertahankan pekerjaannya, bagaimanapun juga Trienergi kemudian mengalami
masalah dengan rendahnya harga dipasaran dan laba yang didapet turun sampai tingkat
yang kurang memuaskan, direktur utama Jhonny Bolang mempertimbangkan
pemberhentian 5000 karyawan yang tak pernah diperlukan tak satupun memenuhi syarat
atau perlu dipertahankan sampai pension, dia sadar bahwa banyak posisi managernya
dapat di hilangkan karena secara potensial angkatan kerja akan lebih kecil.
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:


1. Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era pionir,
era tradisionalis, dan era awal modernis
2. Beberapa penegasan Taylor yang terkait dengan pengertian manajemen ilmiah
diantaranya adalah:
• Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat effisiensi (sscientific management is
not any efficiency device)
• Manajemen ilmiah bukanlah merupakan skema sistem penggajian, dan bukan pula
sistem pemberian intensif atau bonus kepada karyawan
• Manajemen ilmiah bukanlah studi waktu dan studi gerakan
• Manajemen ilmiah bukanlah membagi tugas dan fungsi antara pekerja, mandor dan
manajemen
3. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah:
• Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai pengganti
pendekatan rule of tumb.
• Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa lalu, para pekerja
itu sendiri yang memilih tugas dan melatih dirinya sendiri
• Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk menjamin agar
tugas-tugas dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
• Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja. Manajemen harus
melaksanakan fungsi-fungsi yang tidak mungkin dilaksanakan dengan baik oleh
para pekerja seperti perencanaan dan pengendalian kerja
4. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata terutama konsep
efektif dan efisien.
5. Banyak sekali keuntungan dari manjemen ilmiah, salah satunya mampu
memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari alternatif
terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan
6. Kekurangan yang sangat mendasar dalam teori manajemen ilmiah ini adalah
Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya dapat dimotivasi
dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang
kebutuhan sosial karyawan.

SARAN

Sebaiknya teori manajemen ilmiah ini dikaji ulang karena di dalam teoryi
manajemen ilmiah ini masih ada kekurangan yang sangat mendasar yang ada
hubungannya dengan manusia terutama dalam hal memandang kebutuhan sosial
karyawan. Selain itu di dalam teori manajemen ilmiah peningkatan produksi tidak di
sesuaikan dengan gaji karyawan bahkan pemberhentian karyawan pun terjadi.

Anda mungkin juga menyukai