Anda di halaman 1dari 8

1. Jelaskan perkembangan evolusi teori manajemen dari awal hingga saat ini.

Jawaban :
Berikut perkembangan evolusi teori manajemen dari awal hingga saat ini, antara lain
yaitu :
a. Manajemen kuno
Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dengan penerapan sistem
manajemen dianggap sebagai seni.
Contohnya :
- Mesir = adanya sistem manajemen ditunjukkan dari keberadaan piramida
- Venesia, Italia (1400) = ada sistem manajemen yang digunakan untuk
mengembangkan usaha mulai dari pembuatan kapal ataupun gedung,
pengelolaan angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk mengecek pendapatan
dan biaya.

b. Manajemen klasik
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap
masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri
maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen,
Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.

 Robert Owen (1771 -1858)


Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan
anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan
kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan
temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen
yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik,
rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan,
menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk
menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha
memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun
rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi
menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain
itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi
yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

 Charles Babbage (1792 -1871)


Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha
penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-
prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.
Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan
spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga
pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator.
Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut
“rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya
digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833
beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah
komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering
dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the Economy Of
Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi
dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk
menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja
supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat
memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem
pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam
peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya
menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan
dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka
berikan dalam peningkatkan produktivitas.

 Frederick W. Taylor (1856 -1915)


Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya
meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi
kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah
yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan
meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja
karyawan.

 HenryL Gant (1861 -1919)


Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus
ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang
terkenal dengan “Gant Chart”.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara
manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry
beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi
pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak
karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah
manajemen.
Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-
rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik.
Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan
rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart”
yang terkenal tersebut.

 Henry Fayol (1841 -1925)


a) Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi:
I. Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
II. Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan
materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, sistem tarif berbeda, yaitu
karyawan yang lebih priduktif dan efisien mendapatkan gaji lebih besar dari yang
lainnya.

Kedua, teori manajemen administratif atau organisasi klasik (Classical


Organization Theory) dipelopori oleh Henry Fayol (1841-1925). Timbulnya teori
organisasi klasik sebagai dampak adanya organisasi yang kompleks. Menurut
Fayol, manajemen akan berjalan efektif jika empat belas prinsip dan keterampilan
dijalankan. Empat belas prinsip itu ialah :
1) Pembagian kerja
2) Otoritas atau wewenang
3) Disiplin
4) Kesatuan perintah
5) Kesatuan arah
6) Mengemudiankan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum
7) Balas jasa atau imbalan
8) Sentalisasi
9) Hirarki
10) Tertib
11) Keadilan
12) Stabilitas staf organisasi
13) Inisiatif
14) Semangat korps

c. Manajemen ilmiah
Muncul sebagai perkembangan dari teori manajemen klasik dengan kebutuhan
meningkatnya produktivitas.

Frederick W. Taylor (1856 – 1915) Dikenal sebagai “bapak manajemen ilmiah”.


Yang menjadi perhatian utamanya yaitu peningkatan efisiensi dalam produksi ,
tidak hanya untuk menurunkan biaya dan menaikan laba , tetapi untuk
memungkinkan penambahan upah bagi pekerja melalui produktivitas yang lebih
tinggi. – Bapak manajemen ilmiah – Studi waktu setiap pekerjaan (time & motion
study) – Sistem pembayaran differential (sistem bonus).
 Prinsip manajemen ilmiah
 Mengembangkan ilmu (bukan perkiraan)
 Memilih dan melatih karyawan
 Mengawasi dan memastikan kerja karyawan
 Kerjasama antara manajemen dengan pekerja
Henry L. Grant (1861-1919) Merupakan rekan akrab Taylor. Dia mendukung
ide – ide Taylor namun jauh lebih hati – hati dalam menjual dan menerapkan
metode – metode manajemen ilmiah. Gantt mengembangkan minat timbal balik
antara manajemen dan pekerja , yaitu kerjasama yang harmonis. Juga
mengembangkan metode grafis dalam menggambarkan rencana dan
memungkinkan pengawas manajerial yang baik.
 Perbaikan sistem bonus;
 Bonus selain diberikan pada pekerja juga pada pengawas (supervisor);
 Pengembangan penilaian terbuka Taylor
 Gantt cHart (pencatatan skedul pekerjaan)

d. Manajemen aliran perilaku


Peningkatan produktifitas dengan tetap menjaga harmonisasi tempat kerja Mary
Parker Follet 1868-1933. Teori perilaku dan hubungan manusiawi. Menjadi
manusia seutuhnya bila menjadi anggota suatu kelompok. Manusia dan
manajemen mempunyai kepentingan yang sama.
Model pengendalian organisasi :
 Pengendalian diri
 Pengendalian kelompok
 Pengendalian bersama
Timbulnya Ilmu – Ilmu Perilaku :
I. Timbulnya Psikologi Industri
Hugo Munsterberg (1912) Ia menerapkan ilmu perilaku pada gerakan
manajemen ilmiah , yang bertujuan :
o Bagaimana mendapat orang – orang yang memiliki kualitas mental
yang cocok dengan pekerjaan setiap orang
o Dalam kondisi psikologi mana output yang paling besar dan
memuaskan dapat diperoleh dari pekerjaan setiap orang
o Bagaimana suatu perusahaan dapat mempengaruhi para pekerja
sehingga dapat memperoleh hasil sebaik mungkin
II. Pertumbuan Manajemen Personalia
B. Seebohm Rountree, Ilmu manajerialnya dilandaskan atas 2 prinsip , yaitu :
o Apapun yang menjadi alasan bagi setiap individu untuk ikut serta
dalam industri tujuan dasarnya yang haruslah pelayanan kepada
masyarakat
o Industri adalah suatu hal yang manusiawi , dimana pria dan wanita
mendapatkan nafkah demi hidup yang lebih layak

III. Pengembangan Pendekatan Sosiologi Terhadap Manajemen


Max Weber Dia menganalisis secara empiris mengenai gereja , pemerintahan,
ketentaraan, dan perusahaan yang menyebabkan dia yakin bahwa hirarki,
otoritas, dan birokrasi merupakan pondasi segala organisasi sosial.
 Teori birokrasi antara lain, ribuan anggota, aturan yang jelas, desain
struktur organisasi yang efisien, penekanan pada prestasi dan evaluasi.

e. Manajemen Teori Sistem Chester Barnard (1886-1961)


Keseimbangan tujuan organisasi dengan tujuan pekerja/ individu, manajer
memahami zone of acceptance, dan manajer dapat memanfaatan kelompok
informal dalam organisasi.
Setiap organisasi formal harus mencakup unsur – unsur :
1. Sistem fungsionalisasi
2. Sistem perangsang efektif dan efisien
3. Sistem kekuasaan
4. Sistem pengambil keputusan yang logis

f. Manajemen Kontemporer/modern
Timbulnya Pikiran Manajemen Modern :
1. Kontribusi dari para pejabat negara
Sejumlah cendekiawan berusaha meningkatkan efisiensi dlm pemerintahan
melalu perbaikan praktek kepegawaian dan manjemen. • Sebagai contoh yaitu
Woodrow Wilson dan sarjana – sarjana seperti Luther Gulick.
2. Kontribusi dari para manajer perusahaan
o Russell Rob tahun 1910 memberikan kuliah mengenai organisasi.
Berkat pengalamannya di perusahaan , dia memandang organisasi
sebagai sarana pemanfaatan para pekerja.
o Dennison 1913 mengembangkan konsep motivasi , kepemimpinan dan
tim kerja dan menganilisispengaruh faktur struktur organisasi terhadap
kepribadian.
3. Kontribusi dari para ahli keprilakuan
Ilmuwan yang melakukan percobaan mulai tahun 1927 – 1940an , diantaranya
ahli sosiologi memberikan pemahaman tentang anatomi organisasi melalui
pekerjaan mereka dan Ahli psikologi memberikan pengertian manajemen
melalui penerangan terhadap aspek perilaku manusia.

2. Jelaskan tipe-tipe pendekatan kepemimpinan dan pada kondisi seperti apa setiap
pendekatan tersebut efektif digunakan untuk memimpin suatu organasasi, berikan
contoh figurnya.
Jawaban :
a. Pendekatan Trait (sifat)
Pendekatan sifat berusaha memahami kepemimpinan berdasarkan
keyakinan bahwa pemimpin yang baik memiliki “karakteristik bawaan”
dari lahir, baik menyangkut ciri fisik maupun kepribadian. Stogdill (dalam
Smyth, 1989; Watkins, 1992; dan Dunford, 1995) menyebutkan karakteristik
fisik dan kepribadian pemimpin mencakup antara lain: usia, penampilan,
kelancaran berbicara, kecerdasan, enerjik, dominan, percaya diri,
ekstrovert, memiliki dorongan berprestasi, terkait dengan kepemimpinan
yang efektif. Adapun Yukl (1989) menyebutkan bahwa pemimpin yang
sukses memiliki kemampuan luar biasa seperti: energi yang tiada
habisnya, ketajaman intuisi, wawasan yang sangat luas, dan kemampuan
mempengaruhi/mempersuasi yang tak dapat ditolak.
Kemudian timbul teori baru yaitu “Physical Characteristic Theory”
(teori dari Fisik). Kemudian timbul lagi bahwa pemimpin itu dapat
diciptakan melalui latihan sehingga setiap orang mempunyai potensi untuk
menjadi pemimpin. Para ahli umumnya memiliki pandangan perlunya
seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat yang baik. Pandangan semacam
ini dinamakan pendekatan sifat. Adapun sifat-sifat yang baik yang harus
dimiliki seorang pemimpin yaitu:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Cakap, cerdik dan jujur
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tegas, berani, disiplin dan efisien
e. Bijaksana dan manusiawi
f. Berilmu
g. Bersemangat tinggi
h. Berjiwa matang dan berkemauan keras
i. mempunyai motivasi kerja tinggi
j. Mampu berbuat adil
k. Mampu membuat rencana dan keputusan
l. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
m. Mendahulukan kepentingan orang lain.

Pendekatan sifat ini cocok dalam kepemimpinan keagamaan atau organisasi


rohani, contohnya seorang ulama yang menjadi contoh dari para jamaahnya yang
bersifat seperti yang tadi sudah di jelaskan di atas.

b. Pendekatan Keprilakuan
Pendekatan perilaku ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari
pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) pemimpin. Alasannya sifat
seseorang sukar untuk diidentifikasi. Beberapa ahli berkeyakinan bahwa perilaku
dapat dipelajari, hal ini berarti orang yang dilatih dalam perilaku kepemimpinan
yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Namun demikian, keefektifan
perilaku kepemimpinan ini dipengaruhi oleh beberapa variabel. Jadi perilaku tidak
mutlak menentukan keberhasilan suatu kepemimpinan.

Konsep perilaku kepemimpinan ini muncul karena menganggap bahwa konsep


sifat kepemimpinan tidak mampu menghasilkan kepemimpinan yang efektif,
karena sifat sulit untuk diidentifikasi. Yulk sebagaimana yang dikutip Marno dkk,
menjelaskan bahwa perilaku pemimpin terhadap bawahan ada 4 bentuk perilaku,
yakni 1) ada yang lebih menekankan pada tugas; 2) ada yang lebih mementingkan
pada hubungan; 3) ada yang mementingkan kedua-duanya; dan 4) ada yang
mengabaikan kedua-duanya.
Ada juga peneliti yang mengatakan bahwa perwujudan perilaku pemimpin dengan
orientasi bawahan ialah 1) penekanan pada hubungan atasan-bawahan, 2)
perhatian pribadi pimpinan pada pemuasan kebutuhan para bawahannya, dan 3)
menerima perbedaan-perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku yang
terdapat dalam diri dari para bawahan.

Dalam penjabaran lebih lanjut, analisis perilaku kepemimpinan ini menghasilkan


beberapa teori kepemimpinan sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini
secara lebih detail.Dari dua pandangan di atas menimbulkan gaya kepemimpinan
yang berbeda.

Pendekatan perilaku dapat digunakan dalam bidang terapi untuk mengubah atau
membentuk perilaku berbahaya atau maladaptif baik pada orang dewasa maupun
anak-anak, seperti saat mengajar di sekolah atau perilaku pimpinan yang
memberikan contoh bekerja yang baik sesuai dengan SOP di harapkan untuk
kedepannya lebih baik lagi.

c. Pendekatan Situasional
Pendekatan Situasional adalah pendekatan yang paling banyak dikenal.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Paul Hersey and Kenneth H. Blanchard tahun
1969 berdasarkan Teori Gaya Manajemen Tiga Dimensi karya William J. Reddin
tahun 1967. Pendekatan kepemimpinan Situasional fokus pada fenomena
kepemimpinan di dalam suatu situasi yang unik. Premis dari pendekatan ini adalah
perbedaan situasi membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda. Dari cara
pandang ini, seorang pemimpin agar efektif harus mampu menyesuaikan gaya
mereka terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah.

Pendekatan kepemimpinan situasional menekankan bahwa kepemimpinan terdiri


atas dimensi arahan dan dimensi dukungan. Setiap dimensi harus diterapkan
secara tepat dengan memperhatikan situasi yang berkembang. Guna menentukan
apa yang dibutuhkan oleh situasi khusus, pemimpin harus mengevaluasi pekerja
mereka dan menilai seberapa kompeten dan besar komitmen pekerja atas
pekerjaan yang diberikan.
Dengan asumsi bahwa motivasi dan keahlian pekerja berbeda di setiap waktu,
kepemimpinan situasional menyarankan pemimpin untuk mengubah tinggi-
rendahnya derajat tatkala mengarahkan atau mendukung para pekerja dalam
memenuhi kebutuhan bawahan yang juga berubah. Dalam pandangan
kepemimpinan situasional, pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu
mengenali apa yang dibutuhkan pekerja untuk kemudian (secara kreatif)
menyesuaikan gaya mereka agar memenuhi kebutuhan pekerja tersebut.

Contoh kasus seperti pemimpin yang selalu memonitoring bawahannya terkait


peraturan yang baru saja di buat dan selalu mengevaluasi bawahannya untuk
selalu kompeten dalam menjalankan peraturan yang ada.

d. Pendekatan Transaksional
https://www.kompasiana.com/fajaria98559/5b66c01a5a676f187c5a2627/penerapan-gaya-
kepemimpinan-transformasional-dan-transaksional-dalam-organisasi

http://endahsriuu.blogspot.com/2016/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_2.html?m=1

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAGT/article/download/9276/6203/

Anda mungkin juga menyukai