Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen

Nama : Yoshua Natanael Panjaitan


Nim : 1821277
Kelas : AS2

15 Tokoh yang Berpengaruh dalam Manajemen

1. Robert Owen (1771 -1858)

Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan
standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan
adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.

Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat
rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja
karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup
karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan
membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu,
beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena
menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi
kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan
bersaing juga secara terbuka.

2. Charles Babbage (1792 -1871)

Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada
operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan
penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang
sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan
alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah
dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip–prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad
kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer
otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.

Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832).
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk
menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada
semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh
bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan
para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan
pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.

3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya
yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen
ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan
produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan
yaitu :

1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.

2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.

3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.

4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan
pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :

1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.

2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.

5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum
para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management (1930)”,
Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada
tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Management.

4. HenryL Gant (1861 -1919)

Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau
juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”. Ia menekankan pentingnya
mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang
harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya
mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya
penghargaan dalam segala masalah manajemen.

Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya
pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam
merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal
tersebut. Teknik ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).

5. The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878 -1972)

Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja
menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak
dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku,
pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep “three position plan of
promotion”. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan
oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan
dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja
sebagai manusia biasa.

Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha
untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-
prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengertikepribadian serta kebutuhan mereka.
Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.

6. Henry Fayol (1841 -1925)

Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan
manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang
lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa
pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu
keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan.
Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :

a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barangbarang produksi.

b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.

c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.

d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan
perusahaan.

e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data
statistik.

f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :

1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-
tujuannya.

2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna
melaksanakan rencana.

3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan
mereka

4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung
secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah
dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :

1. Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah
lebih membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada
manajer tingkat atas.

2. Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh
melalui praktek, timbul tenggelam sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.

3. Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti
rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainlain.

4. Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip
bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.

5. Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :

a. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien
kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.

b. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi
perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan
orang lain.

c. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan
yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap
prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.

d. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu
orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan
kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.

e. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna
yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.

f. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual


interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu
keseluruhan.

g. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.

h. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi
wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.

i. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke
tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.

j. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
k. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.

l. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar
masuk organisasi.

m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan
pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.

n. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih
banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.

Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manajer yang efektif. Juga
keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu
datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang
lebih stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan
formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor”
dengan “Unity of Command”.

7. Mary Parker Folett (1868-1933)

Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan,
namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai
penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena
kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya
sebagai manajer.

8. Oliver Sheldon (1894 -1951)

Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya
tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen,
dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat.
Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi
manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :

a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.

b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang
memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.

c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

9. ChesterL. Barnard (1886 -1961)

Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai
teori tentang kehidupan organsasi. Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan
pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri. Chester L. Bernard
beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antara
pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan organisasi informal sangat menentukan
suksesnya suatu tujuan perusahaan.

Bukunya yang terkenal berjudul “The Functions of the Executive” (1983). Yang menulis tentang rnanajer
berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial, untuk mengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif. Ia juga
memperhatikan tugas-tugas utama eksekutif dalam kegiatan beroperasi perusahaan. Adapun tugas eksekutif adalah
memelihara suatu sistem usaha kerja sarna dalam organisasi formal. Ada beberapa alasan dalam logika analisisnya
hila dilihat dalam langkah-langkah yang disajikan pada bukunya sebagai berikut :

1. Adanya pembatasan fisis dan biologis terhadap setiap individu membuat mereka bekerjasama dalam kelompok ;
meskipun ada pembatasanpembatasan dasar bersifat fisis dan biologis, adanya kerja sarna membuat batasan
psikologis dan sosial yang ada pada setiap individu inilah yang mernainkan peran dalam mendorong kerjasama.

2. Adapun tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerjasama beberapa unsur-unsur fisis, biologis,
kepribadian, dan sosial (Barnard mencontohkan kelas dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, yang terdiri dari
unsur-unsur seperti ruangan, bangku, papan tuns, manusia sebagai makhluk hidup, pribadi-pribadi, pertukaran
pendapat, dan sebagainya). Adanya kelanjutan kerjasama biasanya tergantung pada efektivitas (apakah tujuan
kerjasama itu tercapai ?) dan efisiensi (apakah tujuan itu dapat dicapai dengan ketidakpuasan dan pengorbanan yang
seminimum mungkin dari pihak anggota yang bekerjasama ?).

3. Setiap sistem kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : “Organisasi”, yang merupakan interaksi-insteraksi
dari individu yang berada di dalam sistem itu, dan “unsur-unsur lainnya”.

4. Organisasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organiasi “formal”, yaitu kumpulan interkasi sosial yang
memang dikoordinasikan dan mempunyai tujuan bersama. Kedua adalah organisasi “informal”, yaitu interaksi-
interaksi sosial tanpa tujuan bersama dan tidak dikoordinasikan secara sengaja.

5. Organisasi formal dapat berlangsung hanya bila orang-orang yang didalamnya (a) dapat saling berkomunikasi, (b)
mau memberi sumbangan pikiran kepada kegiatan kelompok, dan (c) memiliki kesadaran mempunyai tujuan umum.

6. Setiap organisasi formal harus memiliki unsur-unsur : (a) sistem fungsionalisasi sehingga orang-orang dapat
berspesialisasi dengan dibentuknya departementasi : (b) adanya sistem perangsang yang efektif dan efisien yang
akan mendorong setiap orang menyumbang ke pikirannya kepada kegiatan kelompok; (c) sistem kekuasaan
(“otoritasf’) yang menyebabkan setiap anggota kelompok menerima keputusankeputusan para eksekutif : dan (d)
sistem pengambilan keputusan yang logis sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

7. Adapun tugas eksekutif dalam organisasi formal adalah : (a) menjaga hubungan komunikasi organisasi melalui
suatu skema organisasi, ditambahkan dengan adanya bawahan yang setia, bertanggung jawab, dan mampu bekerja,
serta satu organisasi informal” yang baik; (b) membuat perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari individu –
individu di dalam organisasi; dan (c) adanya perumusan dan penentuan tujuan perusahaan.

8. Fungsi-fungsi eksekutif mernasuki proses melalui pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan keseluruhannya
dan dalam menemukan keseimbangan di antara kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian yang berlawanan.

9. Untuk mengefektifkan eksekutif, adanya suatu tata kepemimpinan yang mempunyai tanggung jawab tinggi;
sebagaimana telah dinyatakannya bahwa Kerjasamalah, dan bukan kepemimpinan, yang rnembuat proses kreatif;
tetapi kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang sangat diperlukan.
10. William Edwards Deming

William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang profesor, penulis, statistikawan,
dosen, dan konsultan.Deming secara luas dihargai karena meningkatkan kapasitas produksi di Amerika Serikat
selama Perang Dingin , meskipun ia mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang .

Sejak tahun 1950 dan seterusny a ia mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan),
kualitas produk, pengujian dan penjualan (y ang terakhir melalui pasar global) melalui berbagai cara, termasuk
penerapan metode statistik. Deming memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemudian reputasi’s Jepang untuk
inovasi produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi. Ia dianggap sebagai telah memiliki dampak yang lebih
pada Jepang manufaktur dan bisnis daripada individu lain bukan dari warisan Jepang. Meskipun dianggap sesuatu
pahlawan di Jepang, dia baru mulai mendapat pengakuan luas di Amerika Serikat pada saat kematiannya.

Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat
besar, yang terdiri dari empat bagian:

1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses y ang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau
penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);

2. Pengetahuan v ariasi: kisaran dan meny ebabkan v ariasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam
pengukuran;

3. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa y ang dapat diketahui (lihat juga:
epistemologi );

4. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.

Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka
memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah
mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat
kesalah satu optimasi. “

Segmen berbagai sistem pengetahuan y ang mendalam y ang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka
berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.

Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat. Diaperlu
memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.

Penghargaan sistem melibatkan pemahaman bagaimana interaksi (yaitu, umpan balik) antara unsurunsur sistem
dapat mengakibatkan pembatasan internal yang memaksa sistem untuk berperilaku sebagai organisme tunggal y ang
secara otomatis mencari suatu kondisi mapan. Ini adalah kondisi mapan yang menentukan output dari sistem dan
bukan pada elemen indiv idu. Jadi, struktur organisasi daripada karyawan, sendirian, yang memegang kunci untuk
meningkatkan mutu produksi.

Pengetahuan v ariasi melibatkan pemahaman bahwa segala sesuatu diukur terdiri dari kedua variasi normal karena
fleksibilitas sistem dan dari sebab khusus y ang menciptakan cacat. Kualitas berarti mengakui perbedaan untuk
menghilangkan sebab khusus sementara mengontrol variasi normal. Deming mengajarkan bahwa membuat
perubahan dalam merespon variasi normal hany a akan membuat sistem melakukan lebih buruk. Memahami variasi
termasuk kepastian matematis bahwa variasi biasanya akan terjadi dalam waktu enam standar deviasi mean.

Sistem dari Pengetahuan y ang sangat besar merupakan dasar untuk aplikasi y ang terkenal Deming 14 Poin untuk
Manajemen, dijelaskan di bawah ini. Deming menawarkan empat belas prinsip kunci untuk manajemen untuk
mengubah efektivitas bisnis. 14 poin Deming:

1 . Membuat tujuan menuju peningkatan produk dan lay anan, dengan tujuan untuk menjadi kompetitif dan bertahan
dalam bisnis, dan untuk meny ediakan lapangan kerja.

2. Mengadopsi filosofi baru. Kita berada dalam usia ekonomi baru. Manajemen Barat harus membangkitkan
tantangan tersebut, harus belajar tanggung jawab mereka, dan mengambil kepemimpinan untuk perubahan.

3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas. Menghilangkan kebutuhan untuk pemeriksaan
besar dengan membangun kualitas ke dalam produk di tempat pertama.

4. Akhiri praktek pemberian bisnis atas dasar harga. Sebalikny a, meminimalkan total biaya bergerak kearah
pemasok tunggal untuk setiap satu item, pada hubungan jangka panjang kesetiaan dan kepercayaan.

5. Meningkatkan terus-menerus dan selamany a sistem produksi dan pelay anan, untuk meningkatkan kualitas dan
produktiv itas, dan dengan demikian biay a terus menurun.

6. Lembaga pelatihan pada pekerjaan.

7 . Lembaga kepemimpinan . Tujuan pengawasan harus membantu orang dan mesin-mesin dan gadget untuk
melakukan pekerjaan y ang lebih baik. Pengawasan manajemen membutuhkan perbaikan, serta pengawasan pekerja
produksi.

8. Hilangkan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif bagi perusahaan.

9. Meruntuhkan penghalang antara departemen. Orang-orang dalam penelitian, desain, penjualan, dan produksi
harus bekerja sebagai sebuah tim, untuk meramalkan masalah produksi dan digunakan y ang mungkin dihadapi
dengan produk atau jasa.

10.Hilangkan slogan-slogan, desakan, dan target untuk angkatan kerja meminta tanpa cacat dan tingkat produktiv
itas baru. Nasihat seperti itu hany a menciptakan hubungan permusuhan, sebagai sebagian besar penyebab
rendahnya kualitas dan produktivitas rendah milik sistem dan dengan demikian berada di luar kuasa tenaga kerja.

11.a.Hilangkan bekerja standar (kuota) di lantai pabrik. Pengganti kepemimpinan.b. Hilangkan manajemen dengan
objektif. Hilangkan manajemen dengan angka, numerik tujuan. Substitute leadership. Pengganti kepemimpinan.

12.a.Hapus hambatan y ang merampok hak pekerja per jam untuk kebanggaan pengerjaan. Tanggung jawab
pengawas harus diubah dari angka y ang jelas terhadap kualitas. b. Menghapus hambatan dan rekay asa hak mereka
untuk kebanggaan pengerjaan. Ini berarti, antara lain, penghapusan atau jasa penilaian tahunan dan manajemen
dengan tujuan

13.Lembaga program pendidikan y ang kuat dan self-perbaikan.


14.Masukkan semua orang di perusahaan untuk bekerja untuk mencapai transformasi. Transformasi adalah tugas
semua orang. Pelatihan besar-besaran diperlukan untuk menanamkan keberanian untuk memutuskan hubungan
dengan tradisi.

11. Warren Buffett

Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelay an kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan,
sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi

sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.

Perjalanan pertualangan memutar uangnya, berawal saat mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil, dan meny
ulapnya menjadi sebuah konglomerat dunia yang paling dihormati. Kisah hidupnya ini sering dinilai sebagai sebuah
dongeng ajaib y ang dipadukan dengan kejeniusan dan karakter. Ketika berusia 77 tahun ini telah meny andang
sebagai orang terkaya, menggeser orang terkay a sebelumnya Bill Gates yang telah meny andangnya selama 8 tahun
berturut-turut.

Dikatakan oleh Miles, bahwa Buffett orang yang mampu membedakan antara karakter dan reputasi, serta
menggunakanny a dalam berinvestasi. Melalui bendera Berkshire Hathaway Inc, Buffett juga memiliki anak usaha
bisnis y ang beragam, mulai dari properti, asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur,
hingga jasa dan ritel.

Salah satu anak usahany a y ang menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di A S, dan satu dari dua
perusahaan reasuransi terbesar didunia adalah GEICO. Buffett juga memiliki International Dairy Queen y ang
merupakan pemegang lisensi dan pelay anan di lebih dari 6.000 outlet y ang menawarkan Dairy Treats and Food.
Bahkan induk usaha (Berkshire Hathawa y Inc) y ang dimilikinya tersebut berhasil membukukan Compounded A
nnual Gain (1 965-2007 ) sebesar 21 ,1 % berbanding 10,3% y ang dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.

Buffet sangat konsisten dengan portofolio inv estasiny a, ia memiliki komposisi investasi 30% di asuransi, 10% di
energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel. Ia juga pernah mengalami kegagalan, pernah merugi ketika
berinv estasi pada sebuah maskapai yang membuatny a kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar.
Namun sebagai investor ulung Buffet tidak melihat itu sebagai aksi yang salah, namun ia memandangnya sebagai
jalan y ang berbeda.

Dan Buffet di tahun 2008 sukses menjadi orang terkaya versi majalah Forbes dengan harta US$ 62miliar, sekaligus
mengalahkan cadangan devisa Indonesia y ang per akhir Juli hanya mencapai US$ 60,56 miliar. Pria kelahiran
Nebraska, 30 Agustus 1930 itu sukses mendepak sahabatny a, Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menduduki
tahta sebagai orang terkaya di dunia.

12. Philip Kotler

Philip Kotler adalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia.
Sampai saat ini, Kotler telah bany ak memberikan kontribusi y ang sangat signifikan di dunia marketing. Bany ak
buku y ang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari tex tbook, sampai buku-
buku praktis telah bany ak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai
peganganny a. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir y ang berpengaruh di dunia bisnis.
Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai “Most
Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. A da
cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirny a menjadi guru
marketing dunia. Terny ata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom y ang cukup bany ak
meny umbangkan pemikiranny a di jurnal-jurnal ekonomi.

Proses pendidikan y ang ditekuniny a pun selalu seputar ilmu ekonomi. Gelar Masterny a didapat dari University of
Chicago, sedangkan gelar PhD dari MIT. Keduany a dalam bidang ekonomi. Dengan maksud memperkuat daya
analisis ilmu ekonominy a, Kolter kemudian melanjutkan studi post-doctoral-ny a di

Harvard Univ erserty dalam bidang matematika dan di University of Chicago dalam bidang ilmu pengetahuan
perilaku (behav iour science).

Kesuksesan Kotler sebagai ilmuwan memang tidak diragukan. Hal ini terlihat dari berbagai peghargaan sebagai
doktor kehormatan dari berbagai univ ersitas terkenal di dunia, diantarany a Stockholm Univ ersity , Univ ersity of
Zurich, A thens Univ ersity of Economics and Business, DePaul Univ ersity , the Cracow School of Buisness and
Economics, Groupe H.E.C. di Paris, the Univ ersity of Economics and Buisness A dminsitration di V ienna.

Menarikny a, guru marketing y ang lahir 7 Agustus 1931 di Chicago, Amerika, sering merasa kurang puas terhadap
penjelasan-penjelasan yang ada dalam ilmu ekonomi. Kotler merasa bahwa ilmu ekonomi terlalu meny ederhanakan
pasar dalam konteks yang sebenarnya. Ilmu ekonomi bany ak fokus ke harga dalam kaitannya dengan permintaan
dan penawaran. Padahal peran dari iklan, tenaga penjualan, dan saluran penjualan dalam menciptakan permintaan
sangatlah besar.

Akhirnya, Kotler pun berkesimpulan bahwa marketing adalah bagian dari ekonomi dan mempercaya ilmu ekonomi
untuk menghasilkan ilmu ekonomi modern. Perjalanan hidup Kotler yang menarik tidak hanya di bidang ilmu saja,
dari ekonomi ke marketing. Tetapi juga perjalanan panjangnya dalam memberikan pemikiran-pemikiran barunya
dari dunia akademis ke dalam dunia praktis.

Selain menjadi guru besar ilmu marketing di Kellog School of Managment, kotler juga banyak membantu
perusahaan-perusahaan besar dunia dalam lingkup strategi dan perencanaan marketing, marketing organisasi, dan
internasional marketing. IBM, General Electric, A T&T, Honey well, Bank of America dan Merck adalah beberapa
perusahaan yang pernah mendapatkan insprasi dari Kotler.

Perjalanan hidup lainnya yang cukup menarik adalah, ketertarikan Kotler untuk berkontribusi lebih luas ke banyak
negara di luar Amerika dan Eropa, yaitu Asia. Hal ini dibuktikannya dengan banyak memberikan seminar,
pengajaran, dan menulis buku bersama dengan para akademisi dan praktisi bisnis di Asia. Kotler juga banyak
menganalisis kasus-kasus perusahaan dan isdustri di Asia.

Misalnya saja buku “Rethinking Marketing” yang mencoba untuk menawarkan pemikiran baru ilmu marketing.
Buku ini ditulis bersama ahli-ahli marketing Asia seperti Hooei Dan Huan, Sandra Liu, dan Hermawan Kartajaya.
Selain itu ada juga buku “Repositioning Asia” dan “A ttracting Investor” yang berusaha menganalisis kasus dan
strategi bisnis perusahaan-perusahaan di Asia.

Intensitas keterlibatan Kotler dalam pengembangan dunia marketing di A sia memang tidak setengahsetengah. Hal
ini dibuktikan Kotler dengan mendirikan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing y ang diresmikan pada
November 2005 lalu di kantor sekertariat ASEAN. Philip Kotler Center y ang bertempat di MarkPlus Institute of
Marketing (MIM), Jakarta, merupakan organisasi nirlaba yang sengaja didirikan bagi pengembangan ilmu marketing
di negara-negara ASEAN.

Melihat perjalanan hidup Kotler y ang sarat kontribusi terhadap dunia marketing, meny ebabkan banyak institusi y
ang mempersiapkan diri untuk memberikan penghargaan kepada Kotler pada saat berulang tahun. Seperti misalnya
Kellogg School of Mangement yang mengadakan acara Kotler’s Day dengan tujuan mengundang seluruh kolega
Kotler untuk memberi apresiasi di hari ulang tahunnya. Tidak ketinggalan, Philip Kotler Center yang bertempat di
kampus MIM Jakarta juga mengadakan Kotler’s Day dengan tema Revisiting Kotler’s Influence to the Marketing
World. Acara ini akan diisi beberapa praktisi bisnis dan akademisi dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia seperti
Jacky Mussry dari MarkPlus&Co, Budhi Sugarda dari Univ ersitas Indonesia, Danie Prakosa dari Indonesian
Business Links, dan Y .W. Junardy dari Indonesian Marketing A ssociation.

Perjuangan dan perjalanan Philip Kotler baik sebagai ilmuwan maupun praktisi bisnis y ang banyak berkontribusi di
dunia marketing tidaklah sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari sangat banyaknya penghargaan dan apresiasi dari semua
kalangan terhadap usaha Kotler selama ini. Kotler pun berhasil menjadi salah satu pemikir y ang cukup berpengaruh
di dunia bisnis, khususnya dunia marketing.

13. Michael Eugene Porter

Michael Eugene Porter (lahir 1947 ) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang
manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba y ang disebut Initiative for a Competitive Inner City
dan salah satu pendiri dari The Monitor Group.

Tujuan dari kegiatan akademik Porter berfokus tentang bagaimana sebuah perusahaan atau suatu daerah dapat
membangun keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi kompetitif. Dia juga merupakan Fellow Member
of the Strategic Management Society .

Porter lulus dari Universitas Princeton pada 1969, kontribusinya yang terkenal yaitu Porter’s Five Forces Analysis
(Analisa Five Forces Porter).

SWOT Analysis adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis merancang sebuah strategic plan. Salah satu
tools yang digunakan untuk membuat SWOT Analysis diantaranya adalah Porter Five Forces analysis, yang
memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis kita di dalam suatu industri.

Analisa Porter’s Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari
suatu industri, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi).
Keempat dari forces (dorongan) ini memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkat persaingan
dalam industri.

The threat of a substitute product

The threat of the entry of new competitors

The bargaining power of customers

The bargaining power of suppliers

The intensity of com petitive rivalry


Analisa Five Forces Porter ini digunakan pada lev el industri, dan dapat diaplikasikan pada segala macam industri.
Pengertian industri disini adalah serangkaian bisnis yang menawarkan produk/jasa yang sejenis. Seandainya satu
perusahaan bergerak di berbagai macam industri, maka ia tidak bisa hanya membuat satu analisis saja. Analisa ini
perlu dibuat pada masing-masing industri dimana ia bergerak.

Porter juga mengulas subyek lainny a antara lain:

1 . Strategic groups (also called strategic sets)

2. Value chain

3. The generic strategies of cost leadership, product differentiation, and focus

4. The market positioning strategies of variety based, needs based, and access based market positions.

5. Porter’s clusters of competence for regional economic development

14. Peter Drucker

Dia maha guru semua guru manajemen. Peter Druker. Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang
efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di
seluruh dunia.

Peter Druker dilahirkan tahun 1909 di Vienna. Meskipun dia hidup di Amerika selama lebih dari 60 tahun, namun
pengaruh dan kenangan Eropa Tengah pada umumny a, dan V ienna pada khususny a, masih kuat. Meskipun aksen
Jermany a masih kental, Druker adalah pembicara Bahasa Inggris dengan kejernihan dan kepasihan y ang
mengagumkan. Logikany a tanpa cela dan selalu mampu mengingatkan fakta, angka dan lelucon segar. Minat yang
tinggi terhadap ilmu pengetahuan membuatny a dikenal seorang y ang multi disiplin dan pemikir humaniter.
Berbagai tulisan dan buku-buku ia tulis selalu menarik minat

untuk dibaca. Minatnya terhadap peristiwa aktual dan angka-angka, secara alami menjadikannya seorang wartawan
keuangan. Inilah modal ia melahirkan pemikiran tentang manajemen disusul dengan gelar doktor yang diraihnya di
Frankfurt. Susul menyusul buku-buku manajemen ekonomi ia relis, selalu mendapat sambutan hangat dari pembaca.
Sebagai seorang penulis, tulisanny a mudah dipahami, sebagai seorang pembicara yang fasih ia sangat disenangi
pendengarnya.

Apa pemikiran yang monumental dari pemikir manajemen satu ini? Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini
didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia meny ebutkan, kantor pusat harus menahan diri untuk tidak
mengatur suatu div isi bagaimana melakukan pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika
adalah baik pula bagi General Motors (1 953).

Beberapa gagasan yang baik untuk jadi tindakan dikemukakan Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu
sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Kemudian memastikan
semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis y ang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk
mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan. Pemikiran Druker tidak
jauh dari manajemen berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan.
Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi.

Pada akhirny a, visi dan tanggung jawab moral y ang mendefinisikan seorang manajer, ungkap Peter Drucker.
Sayangnya, realitas pada banyak tempat dan badan usaha, trik individualitas sering kali merasuk dan membusukkan
keadaan. Karena ambisi pribadi telah mengaduk diri dalam kepentingan bisnis. Menyaru bagai hantu.

Dia adalah sebagian dari kontribusi ia dibuat untuk manajemen (Dunia tahu dia ang paling besar dari manajemen
pemikir abad terakhir, Jack Welch, mantan ketua dari General Electric Co).

15. Adam Smith (1723-1790)

Tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi, Adam Sm ith, lahir di kota Kirkcaldy , Skotlandia, tahun
1723. Waktu remaja dia belajar di Univ ersitas Ox ford, dan dari tahun 1751 sampai 1764 dia menjadi mahaguru di
Univ ersitas Glasgow. Selama di situlah dia menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, y ang
mengangkat diriny a ke tengah-tengah masy arakat intelektual. Tetapi, puncak kemasy huranny a terutama terletak
pada buku kary a besarny a A n Inquiry Into the Nature and Causes of The Wealth of Nations, y ang terbit tahun 1 7
7 6. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasy huran dan penghargaan
berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1 7 90. Tak seorang anak pun dia puny a, lagi pula tak pernah
kawin.

Adam Smith bukanlah orang pertama y ang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan bany ak gagasangagasannya
yang terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi, dialah orang pertama yang mempersembahkan teori
ekonomi y ang sistematik dan mudah dicerna y ang cukup tepat sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu di
masa depan. A tas dasar alasan itu, lay aklah dianggap bahwa The Wealth of Nations merupakan pangkal tolak dari
penelitian modern politik ekonomi.

Salah satu hasil besar y ang disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau pelbagai anggapan y
ang jadi anutan orang sebelumny a. Smith adu pendapat dan menentang teori lama ekonomi perdagangan y ang
menekankan arti penting perluny a negara puny a persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula,
bukuny a menolak pandangan para phy siokrat y ang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber utama dari nilai.
Sebalikny a Smith menekankan arti pokok y ang paling penting adalah tenaga kerja. Smith dengan gigih
menekankan bahwa peningkatan produksi dapat dicapai lewat pembagian kerja dan dia meny erang habis semua
peraturan pemerintah y ang usang dan campur tanganny a berikut hambatan-hambatan y ang menghalangi
perkembangan dan perluasan industri.

Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas y ang bergerak menurut mekanisme pasar y ang dianggapny a
secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang y ang paling disenangi dan diperlukan masy arakat
konsumen. Misalny a, persediaan barang y ang justru disenangi merosot, dengan sendiriny a harga akan naik dan
kenaikan harga ini akan mendatangkan untung bany ak bagi siapa saja y ang memproduksiny a. Karena untung bany
ak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. A kibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan meny
ingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai
perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga y ang normal, misalny a ongkos
produksinya. Tak ada pihak mana pun y ang membantu meleny apkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan
teratasi dengan sendirinya. Tiap orang, kata Smith cenderung mencari keuntungan untuk diriny a, tetapi dia dituntun
oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir y ang bukan menjadi bagian keinginanny a. Dengan jalan mengejar
kepentingan diriny a sendiri dia sering memajukan masy arakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul
bermaksud memajukannya (The Wealth of Nations, Bab IV , pasal II).
Beberapa orang peroleh kesan bahwa A dam Smith tak lain dari seorang y ang cuma menari menurut bunyi gendang
demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar. Dia berulang kali dan dengan kata-kata keras, mengecam
habis praktek-praktek monopoli ekonomi dan menginginkan penghapusanny a. Dan Smith bukanny a orang naiv e
dalam hubungan ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatanny a y ang khas dalam buku The Wealth of
Nations: Orang dalam dunia dagang barang yang sama jarang bisa ketemu bersama, tetapi pembicaraan akan
berakhir pada pembentukan komplotan yang bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain menaikkan harga.

Begitu sempurnanya Adam Smith mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran ekonominy a, sehingga
hany a dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja mazhab-mazhab ekonomi sebelumny a tersisihkan. Ny atany
a, semua pokok-pokok pikiran mereka y ang bagus telah digabungkan dengan sistem Smith, sementara Smith
dengan sistematis mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka y ang ada. Pengganti Smith termasuk ekonom-
ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan Dav id Ricardo, mengembangkan dan meny empurnakan sistemny a
(tanpa mengubah garis-garis pokokny a) menjadi struktur y ang kini digolongkan kedalam kategori ekonomi klasik.
Sampai pada suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori ekonomi Karl Marx (meski bukan teori politikny a) dapat
dianggap sebagai kelanjutan dari teori ekonomi klasik.

Dalam buku The Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus tentang
kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduany a bersikeras bahwa tekanan penduduk akan
mencegah upah naik melampaui batas keperluan (apa yang disebut hukum baja upah), Smith menegaskan bahwa
kondisi kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadiankejadian-membuktikan bahwa Smith benar
dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx meleset.

Tak ada sangkut-pautny a dengan ketetapan pandangan Smith atau pengaruhny a terhadap para teoritikus ekonomi y
ang datang belakangan, yang terpenting adalah pengaruhnya terhadap perundangundangan serta politik yang diambil
pemerintah. The Wealth of Nations ditulis dengan keulungan y ang tinggi serta kejernihan pandangan y ang tak
bertolok banding dan terbaca amat luas. Argumen Smith menghadapi campur tangan pemerintah dalam bidang
bisnis dan dunia perdagangan dan demi rendahnya harga serta perekonomian bebas, telah mempengaruhi secara
pasti terhadap garis kebijaksanaan pemerintah di seseluruh abad ke-1 9. Sesungguhny a, pengaruhnya dalam hal itu
masih tetap terasa hingga sekarang.

Sejak teori ekonomi berkembang pesat sesudah masa Smith, dan beberapa gagasannya tergeser olehpendapat-
pendapat lain, sangatlah mudah mengecilkan makna penting Adam Smith. Mesti begitu, fakta menunjukkan, dialah
pemula dan pendiri tokoh ekonomi sebagai suatu studi yang sistematis,dan dia sesungguhnya tokoh terkemuka
dalam sejarah pemikiran manusia.

Anda mungkin juga menyukai