Anda di halaman 1dari 14

SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

TUGAS REVIUW JURNAL TEORI MANAJEMEN


SYERLY WULAN DHANY
221230696
KELAS D

TOPIK

PERKEMBANGAN MANAJEMEN

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH

Perkembangan pemikiran tentang manajemen, erat kaitannya dengan masamasa dimana


revolusi industri timbul, sehingga menyebabkan meluasnya penggunaan mesin-mesin,
Disentralisirnya aktivitas-aktivitas produksi, pembentukan hubungan-hubungan baru antara
majikan dengan pekerja dan dipisahkannya para konsumen dengan para produsen. Pada kodisi-
kondisi baru tersebut, cara-cara yang lazim untuk mencapai sasaran, ternyata tidak memuaskan
sehingga memunculkan alat-alt manajemen baru.

LAURENS PONGGOHONG 2-1


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Gambar 2.1. Evolusi teori Manajemen

Beberapa tokoh yang turut memelopori dalam gerakan munculnya manajemen baru atau
lebih dikenal dengan sebutan manajemen ilmiah adalah :

PANDANGAN PRA-KLAS

Robert Owen ( 1771 - 1858 )


Owen merupakan seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di Skotlandia, dan
beliau lebih dikenal sebagai seorang produsen tekstil yang berhasil.
Dari pengalamannya memimpin perusahaan ia melihat kondisi kerja dan hidup para pekerja
sangat buruk. Oleh sebab itu Ia mengemukakan bahwa dengan memperbaiki kondisi kerja,
produksi dan keuntungan dengan sendirinya akan meningkat. Ia menetapkan sejumlah prosedur
kerja khusus yang juga menyebabkan naiknya produktivitas. Contoh; buruh yang bekerja setiap
hari dinilai secara terbuka. Ia yaklin bahwa kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan buruh
dipengaruhi oleh keadaan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan.
Filsafatnya yang terkenal adalah manajemen kepegawaian yang baik menguntungkan bagi
sang majikan, dan menjadi bagian pokok setiap pekerjaan manajer. Dan karena perhatiannya
yang besar pada para pekerja, sehingga Ia digelar sebagai Bapak manajemen Kepegawaian
modern.
Charles Babbage ( 1792 - 1871 )

Babbage adalah seorang profesor dan ahli matematika yang di Universitas Cambridge. Ia
disebut sebagai bapak Komputer karena penemuannya akan kalkulator mesin. Waktunya banyak
dihabiskan dalam mempelajari cara-cara melaksanakan pekerjaan dalam pabrik hingga lebih
efisien. Ia yakin bahwa penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan
produktivitas dan menekan biaya. Perhatiannya yang besar pada soal pembagian kerja dan
prinsip-prinsip ilmiah untuk menentukan bagaimana seorang manajer harus memakai fasilitas
material dan tenaga kerja supaya mendapat hasil yang sebaik-baiknya. Dia terkesan dengan
ekonomi pembagian tugas, tidak hanya demi pekerjaan manual saja, melainkan juga demi
aktivitas mental, untuk itu disarankan agar sebaiknya ada kepentingan bersama antara pekerja
dan pemilik pabrik

Henry P. Towne ( 1884 - 1924 )

Ia merupakan presiden direktur dari perusahaan “Pabrikasi dan ahli mesin di Yale &
Towne “. Tulisannya yang terkenal adalah “The engineer as an economist”, dipublikasikan tahun
1886 oleh American society of mechanical engineers di chicago. Hasil observasinya
menjelaskan bahwa walaupun keterampilan enginering dan businessnya baik, tapi jarang
keduanya dimiliki oleh orang yang sama, yang dibutuhkan oleh suatu organisasi yang

LAURENS PONGGOHONG 2-2


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

efektif.Pendapatnya cocok dalam menentukan ilmu dari manajemen dan dasardasar manajemen
meskipun orang-orang tehnik tidak mahir dalam pengetahuan tentangmanajemen.

Tabel 2.1 Pelopor aliran pra-klasik

Pelopor Gagasan

Robert Owen : Menganjurkan tentang pekerjaan dan kondisi hidup pekerja.

Charles Babbage : Pertama kali mempraktekkan secara mekanik prototype kalkulator dan
komputer secara modern.

Henry P Towne : Garis besarnya tentang pentingnya manajemen sebagai ilmu dan diperlukan
bagi pengembangan prinsip-prinsip manajemen

PANDANGAN KLASIK

Frederick W Taylor (1856 - 1915)

Dengan pengalamannya sebagai seorang magang, buruh biasa, mandor, pemimpin


mekanik, dan kemudian sebagai kepala dari perusahaan baja, membuat ia memahami masalah-
masalah dan sikap para pekerja serta dapat melihat peluang-peluang untuk meningkatkan mutu
manajemen. Taylor menegaskan bahwa para manajer dan non manajer harus memiliki pengertian
lengkap tentang jumlah dan kualitas pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam periode tertentu.
Jadi yang menjadi perhatian utama beliau adalah peningkatan efisiensi dalam produksi,
tidak hanya menurunkan biaya dan menaikkan keuntungan, tetapi juga untuk memungkinkan
penambahan upah bagi para pekerja melalui produktivitas yang tinggi. Ada beberapa prinsip
dasar yang menurut Taylor mendasari pendekatan ilmiah yaitu :
1. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu
2. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok, dan bukannya perpecahan
3. Mencapai kerjasama manusia, dan bukannya individualisme yang kacau
4. Bekerja untuk output yang maksimum, dan bukannya output yang terbatas
5. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf setinggi-tingginya untuk kesejahteraan
maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.

Disamping itu Taylor memberi penekanan pada pentingnya perencanaan terlebih dahulu
oleh para manajer dan tanggung jawab para manajer untuk mendesain sistem-sistem pekerjaan
sehingga para pekerja dapat dibantu untuk bekerja sebaik mungkin.

LAURENS PONGGOHONG 2-3


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Henry L Gant ( 1861 - 1919 )


Gantt Meneliti kembali sistem insentif yang dikemukakan oleh taylor, kemudian
mengajukakan gagasan baru.Setiap pekerja yanbg menyelesaikan tugas yang dibebankan
kepadanya untuk suatu hari berhak menerima bonus pada hari itu. Juga mandor akan menerima
bonus apabila semua pekerja akan mencapai standar itu. Menurutnya hal ini akan mendoro
mandor untuk melatih para pekerjanya melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.
Gantt juga mengemukakan bahwa setiap kemajuan pekerja dicatat pada kartu pribadi,
dengan warna hitam pada hri pekerja itu memenuhi standard, dan warna merah kalau dibawah
standar. Lebih jauh beliau memperkenalkan suatu sistem baru untuk penggambaran produksi.
Sistem ini disebut dengan “skema Gantt “dan masih digunakan hingga sekarang.

Frank B Gilbreth dan Lilian (1868 - 1924 dan 1878 - 1972 ).

Frank dan Lilian merupakan suami isteri yang turut memberikan sumbangan terhadap
perkembangan manajemen ilmiah. Tesis doktor Lilian yang kemudian terbit dalam bentuk buku
beerjudul “The psychology of Management” yang mula-mula dimuat dalam majalah Industrial
Engineering Magazine pada tahun 1921. Lilian mencurahkan perhatiannya paa cara-cara
memperbaiki kesejahteraan pekerja. Menurutnya saran akhir manajemen ilmiah adalah menolong
pekerja mencapai kemampuannya yang penuh sebagai manusia. Selanjutnya Frank Gilbreth
(suami) mengemukakan berdasarkan hasil pengamatannya bahwa para tukang batu menggunakan
tiga perangkat gerakan yang berbeda. Pertama, melatih para magang; kedua, bekerja cepat;
ketiga, Secara sengaja memperlambat kecepatan kerjanya.
Sifat konsepsi Frank, bahwa gerakan dan kelelahan saling berkaitan, dimana setiap gerakan
yang dihilangkan juga mengurangi kelelahan. dari hasil penelitian terhadap para tukang batu dan
dibantu dengan kamera film, Ia berusaha mencari setiap gerakan yang paling menghemat untuk
setiap pekerjaan, dengan demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan. Suami - isteri
Gilbreth mengembangkan suatu rencana tiga kedudukan (three position plan)untuk promosi
jabatan yang diharapkan berperan sebagai program pengembangan karyawan dan sekaligus
pendorong semangat.

Manajemen Birokrasi (Bureaucratic Management)


Cabang lain dari pandangan klasik adalah manajemen birokrasi, dimana memberi tekanan
terhadap kebutuhan untuk suatu organisasi yang beroperasi secara rasional dari pada
mengandalkan tingkah laku pemilik perusahaan dan para manajer. Birokrasi manajemen secara
garis besar didasarkan atas usaha dari ahli sosiology Jerman yang terkemukah yaitu Max Weber.

LAURENS PONGGOHONG 2-4


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Manajemen administrasi (Administrative Management)


Pendekatan administrasi Manajemen difokuskan atas prinsip-prinsip bagi para manajer
untuk kegiatan koordinasi internal bagi suatu organisasi. Pemberi gagasan utama dari teori ini
adalah Henry Fayol dan Chester barnard, keduanya merupakan eksekutif dari perusahaan besar.

Henri Fayol (1841 - 1925)


Fayol adalah salah seorang yang turut memberikan sumbangan pikirannya tentang
pengembangan manajemen. Ia merupapakan pioner yang mengembangkan konsepsi-konsepsi,
pandangan tentang manajemen sebagai sesuatu hal yang terdiri dari pada fungsi-fungsi.
Ia berpendapat bahwa praktek-praktek manajemen yang baik mempunyai pola tertentu
yang dapat dikenali dan dianalisis. Selanjutnya dikemukakan bahwa keberhasilan bukan terletak
pada kemampuan pribadi sebagai seorang manajer tapi karena metode-metode yang
digunakannya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa menurutnya manajemen bukanlah
suatu bakat tetapi suatu keterampilan, dan ini adalah sumbangan besar dalam pengetahuan
manajemen. Jadi manajemen dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip yang mendasarinya
dipahami dan teori umum mengenai manajemen dapat dibentuk.
Beliau beranggapan bahwa sifat-sifat yang diperlukan manajer ialah
1. Sifat fisik (kesehatan, Kegesitan, ketangkasan)
2. Sifat mental ( Kesanggupan untuk mengerti dan belajar, pertimbangan, semangat mental,dan
kesangguapan untuk menyesuaikan diri)
3. Sifat moral (tenaga kerja, ketegasan, kemauan untuk menerima tanggung jawab, inisiatif,
kesetiakawanan, kebijaksanaan, wibawa)
4. Sifat pendidikan ( pengenalan umum terhadap hal-hal yang tidak secara ekslusif termasuk
fungsi yang telah dilaksanakan)
5. Sifat teknis (khusus berhubungan dengan fungsi)
6. Sifat pengalaman ( timbul dari pekerjaan yang sebenarnya)

Disamping itu Fayol mengemukakan 14 prinsip umum manajemen yang sering diterapkan.

1. Pembagian kerja (Division of labor). Makin menjadi spesialis seseorang, makin efisien ia
dalam melaksanakan pekerjaannya. Prinsip ini sekarang diterapkan pada lini perakitan.
2. Otoritas/wewenang (Authority). Manajer harus memberikan perintah agar pekerjaan
terlaksana. Meskipun otoritas/wewenang formalnya memberikan hak untuk memerintah,
manajer tidak akan selalu mendapat kepatuhan dari bawahannya kalau dia tidak juga
mempunyai otoritas pribadi (misalnya keahlian yang sesuai)
3. Disiplin (Discipline). Anggota organisasi harus menghormati aturan dan kesepakatan yang
mengatur organisasi itu. Menurutnya Disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di
semua tingkatan dalam organisasi, perlakuan yang adil (misalnya memberikan penghargaan
bagi yang berprestasi), dan hukuman yang setimpal bagi para pelanggan aturan.

LAURENS PONGGOHONG 2-5


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

4. Kesatuan perintah (Unity of Command). dalam arti jika seorang karyawan bertanggung
jawab kepada beberapa atasan, akan mengakibatkan otoritas dan petunjuk dapat
membingungkan.
5. Kesatuan arah (Unity of Direction). Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai
tujuasn yang sama seyogyanya diarahkan oleh satu orabng manajer dengan menggunakan
satu saja perencanaan. Sebagai contoh, bagian personalia dalam sebuah perusahaan
sebaiknya tidak memiliki dua orang kepala bagian, masing-masing dengan kebijakan yang
berbeda.
6. Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi ; Bagi setiap perusahaan ,
kepentingan karyawan tidak boleh lebih diutamakan dibanding kan dengan kepentingan
organisasi secara umum.
7. Pemberian upah (Remuneration). Balas jasa yang adil atas prestasi yang diberikan oleh
karyawan.
8. Pemusatan (sentralization). Memang para manajer memiliki tanggung jawab yang besar
dalam perusahaan, tetapi perlu memberikan otoritas yang cukup pada bawahan dalam
melaksanakan tugasnya dengan baik.
9. Jenjang Jabatan (Hierarchy). Garus otoritas dalam suatu organisasi menunjukkan kedudukan
manajer dari puncak sampai ketingkat bawah.
10. Tata tertib (order). Baik material maupun manusia harus berada pada tempat yang tepat dan
waktu yang tepat. Terutama manusia harus sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
11. Kesamaan (Equity). Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
12. Kestabilan Staf (Stability of staff). Perputaran karyawan yang terlalu tinggi tidak baik untuk
kelancaran kegiatan perusahaan.
13. Inisiatif (Inisiative). Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan
rencananya sendiri, walaupun bisa saja terjadi kesalahan.
14. Semangat Korps (Esprit de Corps). Memotivasi kelompopk menimbulkan rasa kebersamaan.
Oleh Fayol disarankan penggunaan komunikasi lisan lebih baik dibanding komunikasi
tul;isan (formal) jika memungkinkan.

Meskipun demikian teori ini juga mendapat kritikan, dari para ahli lainnya yang
menganggap bahwa teori ini terlalu umum untuk organisasi yang kompleks. Sebagai contoh
Dalam perusahaan yang modern, spesialisasi telah meningkat sampai suatu tingkat dimana garis
otoritas kadang-kadang kabur. Misalnya tekniki maintenance mungkin menerima perintah dari
manajer pabrik dan pimpinan teknik. Hal ini tentunya bertentangan dengan prinsip kesatuan
perintah.

Chester I Barnard (1886 - 1961)


Barnard menggunakan pengalaman kerjanya dan buku-buku sosiologi dan filsafat untuk
merumuskan teori-teorinya mengenai kehidupan organisasi. Menurutnya bahwa manusia
berkumpul dalam suatu organisasi untuk mendapatkan hal-hal yang tidak mampu mereka
kerjakan sendiri. namun dalam mencapai tujuan organisasi, mereka harus memuaskan kebutuhan
pribadinya juga.

LAURENS PONGGOHONG 2-6


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Tesis utamanya : Suatu perusahaan dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup hanya
apabila tujuan organisasi dan tujuan serta kebutuhan perorangan yang bekerja pada organisasi itu
dijaga seimbang. Contoh : untuk mencapai tujuan pribadinya didalam batasan organisasi formal,
orang membentuk kelompok informal seperti klik. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya,
perusahaan harus memanfaatkan kelompok informal ini secara efektif, meskipun kadang-kadang
bertentangan dengan tujuan manajemen. Pengakuan akan pentingnya dan universalnya
organisasi informal merupakan sumbangan besar pada ilmu manajemen.

Disamping itu salah satu dari kontribusi yang terbaik dari Barnard dan kawan-kawan yaitu
menerima teori kekuasaa, dimana teori ini mengemukakan bahwa kekuasaan tidak tergantung
dari sebanyak orang yang memiliki kekuasaan, tetapi kepada orang yang menerima perintah.
Oleh karena itu, yang akan memutuskan apakah akan menerima perintah dan pengarahan adalah
karyawan.
Selanjutnya juga dikemukakan bahwa kekuasaan mengalir dari bawah ke atas, dengan
demikian karyawan akan lebih cepat menerima pengarahan dari para manajer jika mereka :
• Memahami kominikasi
• Melihat secara seksama tujuan organisasi
• Merasa memerlukan tindakan yang konsisten dengan kebutuhan mereka serta kebutuhan
kariawan lain.
• Pandangan mereka sendiri seperti kemampuan secara mental maupun fisik.

PANDANGAN TEORI PRILAKU


(Behavioural Viewpoint )

Aliran prilaku timbul sebagian karena para manajer menyadari bahwa dengan pendekatan
klasik tidak dapat dicapai efisiensi produksai dan keserasian kerja yang sempurna. Manajer
masih memerlukan kesulitan dan menjadi frustasi karena orang tidak selalu mengikuti pola
prilaku yang rasional dan dapat dijaga.
Jadi ada upaya yang meningkat untuk membantu para manajer menghadapi aspek manusia dari
organisasinya secara efektif. Ada beberapa pakar yang turut memperkuat teori organisasi klasik
dengan wawasan sosiologi dan psikologi.

Perilaku Awal ( Early Behaviourist )

Hugo Munsterberg ( 1863 - 1916 )

Sumbangan terbesar yang diberikan oleh Munsterberg yaitu dalam menerapkan sarana
psikologi untuk membantu mencapai tujuan produktivitas yang sama seperti yang dicari oleh

LAURENS PONGGOHONG 2-7


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

teori manajemen lainnya. Dalam bukunya yang dipublikasikan tahun 1913 yang berjudul
Psychology and industrial effisiensy, bahwa produktivitas dapat ditingkatkan melalui tiga cara :
(1) Dengan menemukan orang yang terbaik-pekerja dengan kualitas mental terbaik untuk
pekerjaan itu;
(2) Dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik-kondisi psikologis ideal untuk mencapai
produktivitas maksimum;
(3) Dengan menggunakan pengaruh psikologis, yang Oleh Munsterberg disebut dengan “
possible Effect” untuk memotivasi karyawan. Sebagai cotohnya bahwa pengujian psikologis
dapat digunakan untuk membantu memilih karyawan yng memenuhi syarat.

Mary Parker Follett (1868 - 1933 )


Menurut Follett bahwa Ia yakin tidak seorang pun dapat menjadi manusia utuh kecuali
sebagai anggota kelompok. Jadi Ia menganggap pendapat taylor yang mengatakan bahwa pekerja
dan manajemen mempunyai kepentingan yang sama sebagai anggota organisasi yang sama.
Namun Ia percaya bahwa adanya perbedaan semu antara Manajer dan bawahan menutupi
hubungan secara alamiah. Follet Berpendapat agar manajemen dan pekerja benar-benar dapat
menjadi bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus ditinggalkan. Cotohnya, Ia
percaya bahwa kepemimpinan tidak datang dari otoritas formal, melainkan dari keahlian dan
pengetahuan manajer.

Eksperiment Hawthorne.

Pada awalnya hawthorne mengadakan percobaan dengan menyelidiki hubungan antara


tingkat penerangan di tempat kerja dan produktivitas pekerja. Percobaan pertama; Karyawan
dibagi kedalam beberapa kelompok, yang mendapat penerangan cahaya yang berubah-ubah, dan
kelompok kendali, yang mendapat penerangan yang konstant selama terlaksananya eksperiment
tersebut. hasilnya meragukan. Ketika penerangan pada kelompok eksperiment ditingkatkan,
produktivitas meningkat sebagaimana diharapkan, meskipun peningkatan tersebut tidak stabil.
Tetapi ada kecenderungan produktivitas meningkat terus meskipun rungan kerja digelapkan.
Anehnya output kelompok kendali juga cenderung meningkat ketika penerangan pada kelompok
eksperimen di ubah-ubah, meskipun tidak ada perubahan penerangan pada kelompok kendali
tersebut.
Percobaan kedua ; sekelompok kecil pekerja di tempatkan diruang terpisah dan sejumlah
variabel diubah-ubah : upah dinaikkan, waktu istirahat yang lamanya berbeda-beda diberlakukan,
jam kerja per hari dan hari kerja per minggu di perpendek. Para peneliti tersebut yang bertindak
sebagai supervisor, juga mengizinkan kelompok tersebut untuk memilih waktu istirahat sendiri
dan memberikan pendapat atas perubahan yang diusulkan. Sekali lagi hasilnya meragukan.
Prestasinya meningkat secara keseluruhan tetapi naik- turunnya tidak teratur. Pada eksperiment
ini rekan-rekannya dari Harvard University telah terlibat, seperti Mayo dkk.
Selanjutnya mereka berkesimpulan bahwa insentif financial tidak mengakibatkan
peningkatan produktivitas. Mereka berkeyakinan bahwa suatu rangkaian sikap yang saling

LAURENS PONGGOHONG 2-8


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

menjalin telah mempengaruhi produktivitas. Karena merasa ada perhatian khusus, kelompok
eksperimen dan kelompok kendali merasakan kebanggaan kelompok yang memotivasi mereka
meningkatkan prestasi kerja.
Para peneliti berkesimpulan bahwa karyawan akan bekerja lebih keras apabila mereka
percaya bahwa manajemen memperhatikan kesejahteraan mereka dan supervisor memberikan
perhatian khusus. Gejala ini disebut dengan Hawthorne effect.

Percobaan ketiga ; Kelompok eksperiment diberikan pengetahuan tentang hubungan sosial


informal. Para peneliti berkesimpulanbahwa kelompok kerja informal-lingkungan sosial
karyawan- sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Banyak karyawan merasa pekerjaannya
membosankan dan tidak berarti. Tetapi persahabatan dan keakrabannya dengan sesama pekerja,
kadang-kadang dipengaruhi oleh ketidak senangan bersama terhadap atasan, memberi suatu arti
pada hidup kerja mereka dan bisa berperan sebagai alat pelindung terhadap manajemen. Oleh
karena itu tekanan kelompoklah - dan bukan sambutan manajemen yang seringkali berpengaruh
terhadap produktivitas. Sehingga menurut Mayo, konsep manusia sosial, yang didorong oleh
kebutuhan sosial, yang menuntut penghargaan pada hubungan sosial dalam pekerjaan, dan lebih
memperhatikan tekanan kelompok dari pada pengendalian manajemen yang harus menggantikan
konsep lama manusia rasional yang didorong oleh kebutuhan ekonomi.

Gerakan Hubungan Manusia (Human Ralation Movement )

Abaraham Maslow (1908 - 1970 )

Maslow mengembangkan suatu teori motivasi yang didasarkan atas tiga asumsi tentang
sifat manusia.
• Kebutuhan manusia tidak pernah terpuaskan secara penuh
• Manusia bekerja untuk memenuhi tujuan dari kebutuhan yang tidak terpuaskan
• Dasar Kebutuhan yang pantas dalam suatu hirarhi, mulai dari tingkat kebutuhan terendah dari
bawah ke tingkat kebutuhan yang paling tinggi.

Secara garis besar hirarhi needs dari Maslow terdiri dari lima tingkatan yaitu kebutuhan
physiologi (terendah), keamanan, sosial/belonging, penghargaan, dan aktualisasi diri. (lihat topik
6)

Douglas Mc. Gregor (1906 - 1964 )


Mc Gregor Mengembangkan suatu teori asumsi dasar tentang pekerjaan manusia (manajer)
yang dikenal dengan Teori X dan Teori Y.
Menurutnya bahwa Manajer yang diasumsikan dalam teori X, Dalam melakukan pengawasan
elaborasi, berusaha keras dengan motivasinya balas jasa keuangan. Dengan kata lain bahwa

LAURENS PONGGOHONG 2-9


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

manajer yang diasumsikan dalam teori Y, dapat mencapai tujuan baik secara individu maupun
secara organisasi (lihat topik 6).

Pendekatan Behavioural Science

Behavioural science merupakan suatu pendekatan yang penekanannya pada scientific


research sebagai dasar untuk mengembangkan teori tentang prilaku manusia di dalam suatu
organisasi yang dapat digunakan oleh manajer sebagai petunjuk praktis. Suatu gambaran
pendekatan atas temuan dari perbedaan ruang lingkup, termasuk manajemen, psikologi,
sosiologi, antropologi dan masalahmasalah ekonomi.

PANDANGAN KUANTITATIF

Pandangan manajemen kuantitatif difokuskan pada penggunaan matematika, statistika dan


informasi untuk membantu mendukung pengambilan keputusan manajer dalam suatu organisasi.
Tiga cabang utama dari manajemen kuantitatif adalah : Management science, operations
management dan management information system.

Management Science ( ilmu Manajemen )


Management science merupakan suatu pendekatan yang bertujuan meningkatkan suatu
pengambilan keputusan secara efektif melalui pendekatan model matematika dan methode
statistika. management science berbeda dengan scientific management. Istilah lain dari
management science adalah operations research.

Operations Management
Operations management merupakan suatu fungsi atau pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus(pengalaman) sebagai tanggung jawab utama dalam mengatur produksi serta
penyalurannya dari suatu organisasi produksi dan jasa. Termasuk disini adalah management
persediaan, jadwal kerja, perencanaan produksi, fasilitas lokasi dan desain seperti kualitas
asuransi.
Operation management khusus menggunakan alat ini sebagai peramalan, analisis
persediaan, sistem perencanaan material yang diperlukan, model jaringan kerja, dan metode
pengendalian statistical, bersama-sama dengan perencanaan proyek dan teknik pengawasan.
Operation management sering dipergunakan dalam pabrikasi untuk mengatur berbagai
macam aspek dalam hal memproduksi suatu macam barang yang dibutuhkan untuk diatur,

LAURENS PONGGOHONG 2-10


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

termasuk disain proses produksi, pembelian bahan baku, jadwal kerja, penyimpanan dan
pengapalan.

Management information system

Management information system adalah bagian dari pada manajemen dimana difokuskan
atas rancangan dan implementasi komputer didasarkan pada system informasi untuk digunakan
oleh manajemen. Sistem ini menghasilkan informasi yang dipergunakan oleh semua tingkat
manajemen. Hasil dari sistem informasi berdasarkan komputer memungkinkan organisasi
menangani sejumlah besar informasi dengan cara yang berbeda-beda.

PANDANGAN CONTEMPORARY.

Teori sistem
Teori sistem didasarkan pada suatu gagasan bahwa organisasi dapat difisualisasikan
sebagai suatu sistem. Suatu sistem merupakan seperangkat dari bagian operasi yang saling
berhubungan yang merupakan suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.
Komponen utama dari pendekatana ini adalah :
• Inputs - berbagai sumber daya termasuk ; manusia, material, keuangan, peralatan dan
informasi yang diperlukan dalam menghasilkan produk dan jasa.
• Proses transformasi - kemampuan mengorganisir manajerial dan teknologi untuk dapat
mengubah input menjadi output.
• Outputs - suatu produk, jasa dan barang lain yang dihasilkan untuk diorganisir
• Feedback - informsi tentang hasil - hasil dan status organisasi kedalam suatu lingkungan

Teori kontinjensi
Kontinjensi teori merupakan suatu pandangan yang mengemukakan tentang kegiatan
manajerial yang cocok, tergantung pada ukuran yang nyata dari suatu situasi. Menurut
pendekatan ini, tugas para manajer adalah menetukan teknik mana yang dalam situasi tertentu,
dalam suasana tertentu, dan pada waktu tertentu akan paling baik menyumbang pada pencapaian
tujuan organisasi.
Bila diperhatikan pendekatan kontinjensi memanfaatkan perpektif hubungan dan
organisasi, dengan memfokuskan secara terinci sifat-sifat hubungan yang ada diantara bagian-
bagian itu. Pendekatan ini berusaha berusaha menentukan faktor-faktor yang menentukan dalam
tugas atau masalah tertentu, dan menjelaskan hubungan fungsional antara faktor-faktor yang
saling berhubungan. Oleh karena itu penganut pendekatan sistem kintinjensi menganggapnya
sebagai sabang yang memimpin dalam pemikiran manajemen sekarang ini.

RANGKUMAN

LAURENS PONGGOHONG 2-11


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

Pelopor perkembangan manajemen menurut aliran Pra-klasik terdiri :

Pelopor : Gagasan
Robert Owen : Menganjurkan tentang pekerjaan dan kondisi hidup pekerja.
Charles Babbage : Pertama kali mempraktekkan secara mekanik prototype kalkulator dan
komputer secara modern.
Henry P Towne : Garis besarnya tentang pentingnya manajemen sebagai ilmu dan
diperlukan bagi pengembangan prinsip-prinsip manajemen

Pelopor dari pengikut aliran klasik adalah Frederick W Taylor, Henry


L Gant, Frank B Gilbreth dan Lilian, Henri Fayol ,Chester I Barnard

Frederick W Taylor (1856 - 1915)


Ada beberapa prinsip dasar yang menurut Taylor mendasari pendekatan ilmiah yaitu :
1. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu
2. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok, dan bukannya perpecahan
3. Mencapai kerjasama manusia, dan bukannya individualisme yang kacau
4. Bekerja untuk output yang maksimum, dan bukannya output yang terbatas
5. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf setinggi-tingginya untuk kesejahteraan
maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.

Fayol mengemukakan 14 prinsip umum manajemen yang sering diterapkan.


1. Pembagian kerja (Division of labor).
2. Otoritas/wewenang (Authority).
3. Disiplin (Discipline).
4. Kesatuan perintah (Unity of Command).
5. Kesatuan arah (Unity of Direction).
6. Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi ; 7. Pemberian upah
(Remuneration) 8. Pemusatan (sentralization).
9. Jenjang Jabatan (Hierarchy).
10. Tata tertib (order).
11. Kesamaan (Equity
12. Kestabilan Staf (Stability of staff).
13. Inisiatif (Inisiative )
14. Semangat Korps (Esprit de Corps).

----------------------------

 Sumber :

LAURENS PONGGOHONG 2-12


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

 James A F Stoner dkk., 1994., Management., Second edition., Prentice Hall Australia., pp.
30.
 Kathryn M. Bartol., 1995., Management; A Pasific Rim Focus., Mc Graw-Hill, Inc.
Australia. pp. 43
 Stephen P Robbins & Debu Mukerji., 1990., Managing Organisations; New Challenges &
Perspectives. Prentice Hall, Sydney.

Hasil Reviuw Jurnal

Judul Jurnal Perkembangan Pemikiran Teori Manajemen Ilmiah

Penulis Laurens Ponggohong


Jumlah
15 halaman
Halaman

Reviewer SYERLY WULAN DHANY

Miningkatkan kinerja suatu organisasi agar dapat mendapatkan tujuan yang ditetapkan oleh
Tujuan manajemen itu sendiri dan memberikan pemahan tentang pendekatan atau tata cara dalam
Penelitian meneliti atau memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan manager agar menjadiseorang
yang lebih efektif dalam mengelola organisasi.
Pelopor perkembangan manajemen menurut aliran Pra-klasik terdiri :
Robert Owen : Menganjurkan tentang pekerjaan dan kondisi hidup pekerja.
Hasil Penelitian Charles Babbage : Pertama kali mempraktekkan secara mekanik prototype kalkulator dan
komputer secara modern.
Henry P Towne : Garis besarnya tentang pentingnya manajemen sebagai ilmu dan
diperlukan bagi pengembangan prinsip-prinsip manajemen
Tampilan yang menarik dalam menjelaskan masing – masing teori tersebut sehingga akan sangat
Kelebihan
mudah untuk dipahami.

Kekurangan Identitas di dalam jurnal tersebut kurang jelas dan terdapat beberapa kata yang kurang lengkap.

LAURENS PONGGOHONG 2-13


SERI PELAJARAN POLITEKNIK – PENGANTAR MANAGEMENT

LAURENS PONGGOHONG 2-14

Anda mungkin juga menyukai