NPM : CA201110180
KELAS : A1 – 04 – 20 – DH
Resume Chapter 11 :
Pada materi chapter 11 ini membahas mengenai Tokoh dan Aliran Manajemen. Didalamnya juga
terdapat beberapa pokok pembahasan, diantaranya :
Tokoh manajemen yang telah memberikan kontribusi kepada pengembangan konsep dan
pemikiran manajemen mulai dari awal abad sampai kepada era terakhir dari abad ini adalah :
Pencipta Teori Manajemen Perilaku yaitu Robert Owen. Beliau merupakan seorang industriawan
dan pembaharu di Inggris dengan ide-idenya, antara lain :
Pencetus Teori Manajemen Klasik dan Teori Manajemen Kuantitatif yaitu Charles Babbage. Beliau
merupakan seorang ahli matematika yang memusatkan perhatian pada efesiensi produksi :
Beliau adalah seorang mandor pada perusahaan Baja Midvale di Philadelphia. Beliau adalah orang
pertama yang mencurahkan perhatian kepada penggunaan tenaga kerja yang efisien, karena beliau
tidak menyukai kinerja buruh yang kurang efisien. Di perusahaan itu beliau menemukan kinerja
tenaga kerjanya masih di bawah normal sehingga perlu ditingkatkan. Rendahnya produktivitas
tenaga kerja karena tenaga kerja tidak menyukai kerja keras. Teori Manajemen ilmiah didasari atas
empat prinsip utama sebagai berikut :
Pengembangan metode ideal secara prima melalui studi gerak dan waktu.
Penyeleksian dan pengembangan para pekerja.
Kombinasi terbaik antara metode kerja terbaik, para pekerja yang diseleksi dan dilatih terbaik.
Kerja sama yang kompak antara manajer dengan para pekerja.
Tujuan Teori Manajemen Ilmiah adalah menggunakan metode ilmiah guna menetapkan standar
bagi penyempurnaan suatu tugas dengan cara terbaik. Dari perlakuan tujuan ini akan dapat
membangun dua karakteristik, yaitu :
Frederich W. Taylor menyimpulkan esensi manajemen ilmiah pada hakikatnya ada 4 langkah, yaitu
tahap :
Manajer mengembangkan ilmu/pemikiran untuk setiap unsur tugas tenaga kerjanya dengan
mengganti metode aturan lama yang kaku.
Manajer secara ilmiah harus memilih dan kemudian melatih, mengajari dan mengembangkan
pegawainya, di mana sebelumnnya tidak terjadi.
Semua pegawai dan manajer harus terlibat aktif berkerja sama sesuai dengan prinsip ilmiah
yang telah di susun dan dikembangkan
Harus ada pembagian kerja dan tanggung jawab antara manajer dan pegawai. Manajer harus
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan bawahnya.
Mereka berdua adalah suami-istri dan juga insinyur industri. Mereka berdua sangat berminat atas
studi gerak dan waktu (time and motion study) dan penyederhanaan kerja (simplification order).
Gilbert menemukan metode yang lebih efektif dan efisien di dalam membuat suatu
gedung/bangunan. Beliau menjelaskan bahan standar dan teknik standar termasuk posisi gedung,
serta mengembangkan formula standar semen (mortar) guna menjamin adanya konsistensi
pemakaiannya.
Henry Gantt (1861-1919)
Beliau asisten dari Frederich W.Taylor di Midvale dan Berthlehem Steel. Beliau mengembangkan
dua teknik spesifik di dalam memperbaiki hasil/produksi (output) pegawai, yaitu :
Metode Bagan Gantt (Gantt Chart), yakni bagan yang menjadwal pekerjaan yang dapat
dikumpulkan dari setiap pegawai atau untuk proyek yang rumit sebagai satu kesatuan yang
utuh.
Sistem pengupahan, yakni pemberian upah minimum untuk pekerja yang menghasilkan jumlah
produk minimum atau kurang sedikit dan memberi bonus jika pekerja menghasilkan jumlah
produk di atas jumlah minimum.
Sistem pengajian supervisor, yakni memberikan penghargaan tambahan jika bekerja di atas
minimum.
Beliau seorang konsultan manajemen, penganjur yang kuat di dalam memuat perbedaan yang tegas
antara peran lini dan peran staf di dalam organisasi. Manajer lini bertanggung jawab melakukan
pekerjaan organisasi sedangkan manajer staf umumnya sebagai pendukung manajer lini. Hal ini
didasari studi empiris beliau dari organisasi militer.
Fokusnya adalah berkaitan dengan manajemen organisasi secara keselurahan, perhatian atas kinerja
individu diabaikan.
Beliau seorang industrialis Prancis, yang dijuluki sebagai Frederich W.Taylor teori Organisasi
Klasik. Pemikiran beliau dikenal dengan “The 14th of Management Principle” seperti berikut:
Division of Labor
Authority
Disscipline
Unity of Command
Unity of Direction
Subordination of individuals to the commond good
Renumeration
Centralization
Order
Scalar Chain
Equity
Stability
Initiative
Espirt de Crops
Henry Fayol merupakan orang pertama yang mengeindetifikasikan fungsi manajemen spesifik
seperti Planning, Organizing, Actuating, and Controlling (P O A C).
Beliau mantan militer yang menjadi konsultan dan ahli manajemen. Pemikiran beliau adalah
petunjuk umum tentang efektivitas guna memperbaiki efektivitas manajemen organisasi. Beliau
menganalogikan organisasi bisnis serupa dengan organisasi militer tetapi dengan target berbeda,
yang disadarinya bahwa dunia militer yang disiplin kaku dan ketat tidak mungkin dengan mudah
diterapkan di organisasi bisnis. Jadi menurut beliau hanya perlu modifikasi dari teori militer yang
ada.
Beliau seorang ahli sosiolog dari Jerman, yang sangat berpengaruh di dalam teori organisasi klasik.
Pemikiran beliau berkaitan dengan birokrasi yang meletakkan dasar bagi teori organisasi modern.
Weber berpendapat bahwa perilaku sosial dan interaksi sosial tetap individu yang berada di dalam
organisasi tergantung atas “gagasan yang mereka miliki” mengenai suatu keberadaan otoritas
(wewenang) legitimasi. Beliau membedakan ada 3 tipe otoritas legitimasi berdasarkan sumbernya,
yaitu :
Otoritas Tradisional
Otoritas Karismatik
Otoritas Birokrasi atau Legal-Rasional.
Beliau adalah bekas Presiden Bell Telephone Company di New Jersey yang menyubang pemikiran
yang dituangkan di dalam bukunya The Function of Executive, yakni konsep Pengakukan Otoritas.
Teori ini mempertahankan bawahan mempertimbangkan legitimasi pengarahan pengawas dan
kemudian memutuskan apakah akan mengikutinya atau menolaknya. Bawahan seharusnya menolak
jika legitimasi pengawas disalahgunakan dan menerimanya jika secara rasional dapat
dipertanggungjawabkan.
Merupakan teori yang menempatkan penekanan pada sikap individu dan perilaku pada proses
kelompok. Teori ini adalah praktik penerapan konsep psikologi terhadap tatanan industri.
Kontribusinya tentang pentingnya proses perilaku dan memandang pegawai sebagai sumber daya
yang sangat berharga daripada dipandang sebagai alat saja sebagaimana pandangan sebelumnya.
Hugo Munsterberg (1863-1916)
Beliau adalah ahli psikologi berkebangsaan Jerman yang dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri.
Pemikiran beliau yang dituangkannya dalam buku berjudul Psychology and Industrial Efficiency,
menyarankan agar psikologi dapat dijadikan kontribusi empiris untuk para manajer dalam kaitannya
dengan bidang seleksi dan motivasi.
Beliau seorang pekerja dan penulis teori manajamen perilaku. Beliau merasa bahwa organisasi
sebaiknya lebih demokratis di dalam mengakomodasikan pegawai dan manajer. Meskipun manajer
mempunyai posisi lebih tinggi dibandingkan pegawai akan tetapi keduanya mempunyai kontribusi
yang sama penting dan berharga bagi organisasi.
Elton Mayo
Teori Organisasi Klasik dan Teori Manajemen Klasik secara khusus mengasumsikan hubungan
stimulus-respons/tanggapan yang sangat sederhana di lingkungan kerja. Jika pekerja dirancang
dengan baik dan insentif yang tepat telah ditetapkan, maka hasilnya dapat diramalkan. Abraham
Maslow dan Douglas Mc Gregor, dua ahli/pemerhati hubungan antarmanusia yang
mengembangkan Teori Gerakan Hubungan Antarmanusia lebih lanjut.
Beliau adalah ahli manajemen yang mengajukan teori bahwa orang sangat dimotivasi (didorong)
oleh serangkaian kebutuhan yang meliputi insentif keuangan, pengakuan sosial, dan faktor lainnya.
Teori Abraham Maslow ini dikenal dengan Hierarki Kebutuhan, sebagai faktor utama peningkatan
kinerja pegawai.
Douglas McGregor mengembangkan lebih lanjut teori Abraham Maslow. Teori Douglas McGregor
dikenal dengan Teori X dan Teori Y.
e. Teori Manajemen Kuantitatif
Pada hakikatnya, Teori Manajemen Kuantitatif menerapkan teknik kuantitatif guna menyelesaikan
persoalan dan pengambilan keputusan dengan tepat dalam perang, yang mana dapat membahayakan
pasukan perangnya bila tidak dilakukan perhitungan yang ketat dan tepat. Teori Manajemen
Kuantitatif memusatkan kepada pengambilan keputusan, efektivitas, efisiensi ekonomi, model
matematika formal, dan penggunaan komputer. Teori Manajemen Kuantitaif dibagi dalam 3 teori,
yakni :
f. Teori Sistem
Didefinisikan sebagai seperangkat unsur yang saling terkait yang berfungsi secara keseluruhan.
Suatu sistem akan mencakup masukan (input), transformasi (proses), dan keluaran (output). Dalam
Teori Sistem dikenal Sistem Terbuka, yakni suatu sistem berinteraksi dengan lingkungan, dan
Sistem Tertutup, yakni suatu sistem tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Subsistem
Subsistem merupakan sistem dalam sistem di mana sistem akan terkait dengan sistem lain yang
lebih besar atau tinggi. Subsistem organisasi bisnis atau nonbisnis dapat dikelola dengan derajat
otonomi yang berbeda-bedakan tetapi ketergantungan satu sama lain jangan sampai diabaikan.
Sinergi
Sinergi adalah keseluruhan akan lebih besar dari jumlah seluruh bagian yang ada, maksudnya
bahwa suatu input ditambahkan terus maka output akan bertambah sampai batas optimal, akan
tetapi penambahan setelah mencapai batas optimal akan mengakibatkan suatu penurunan output.
Entropi
Entropi adalah suatu proses di mana sistem menjadi rusak atau hancur. Jika suatu sistem yang
meliputi sistem organisasi tidak dapat memantau umpan balik dari lingkungan dan tidak dapat
membuat suatu penyesuaian yang tepat maka berarti sistem itu telah gagal (rusak/hancur).
g. Teori Kemungkinan
Teori Kemungkinan menganjurkan bahwa perilaku manajerial yang tepat akan sangat tergantung
kepada situasi yang ada dan berbagi macam unsur ada pula. Perlu disadari pula bahwa karakteristik
manusia adalah unik dan rumit. Hal yang harus diperhatikan di dalam teori kemungkinan adalah:
Perlakuan yang sama memberikan hasil yang sama.
Kemungkinan yang sama memberikan hasil yang berbeda.
Kemungkinan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda.
Kemungkinan yang berbeda memberikan hasil yang sama.
Teori Z
Teori Z dicetuskan oleh William Ouchi pada tahun 1984 sebagai upaya mengintegrasikan praktik
bisnis di Amerika Serikat dan Jepang ke dalam satu kerangka acuan dasar. William Ouchi
menunjukkan ada perbedaan 7 dimensi antara manajemen perusahaan Amerika Serikat (teori A)
dengan manajemen perusahaan Jepang (teori J) yakni :
Berdasarkan penelitian Willam Ouchi pada perusahaan-perusahaan besar Jepang dan Amerika
Serikat, di perusahaan Jepang pegawai umumnya mempunyai kesempatan kerja seumur hidup dan
pengambilan keputusan bersifat kolektif sedangkan di perusahaan Amerika Serikat umumnya
pegawai mempunyai kesempatan kerja sangat pendek dan dalam pengambilan keputusan bersifat
individu. Maka Willam Ouchi membangun teori yang dikenal dengan Teori Z yang memasukkan
satu karakteristik (tanggung jawab individu) dari teori A, memasukkan 3 karakteristik
(pengambilan keputusan kolektif, evaluasi dan promosi yang lambat, dan perhatian holistik) dari
teori J dan mengasumsikan pendirian menengah dari Willam Ouchi dengan memperhatikan 3
dimensi yang lain, seperti berikut ini :
Konsep ini disampaikan/dikenalkan oleh Thomas J. Peters dan Robert H. Waterman. Pendekatan
konsep ini bahwa perusahaan unggulan yang memiliki sejarah keberhasilan jangka panjang
umumnya telah menerapkan konsep manajemen secara sistematis, sehingga perusahaan unggulan
ini mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan perusahaan lain. Karakteristik dasar
Konsep Unggulan dengan manajemen sistematis mencakup :