Anda di halaman 1dari 8

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI

SEMESTER GANJIL 2020 – 2021

NAMA : PRAYOGA INDRA WIRABUANA

NPM : CA201110180

KELAS : A1 – 04 – 20 – DH

MATKUL : ASAS-ASAS MANAJEMEN

DOSEN : Drs. BAMBANG SUPRAPTO, MM

TUGAS RESUME ASAS-ASAS MANAJEMEN CHAPTER 11

Resume Chapter 11 :

Pada materi chapter 11 ini membahas mengenai Tokoh dan Aliran Manajemen. Didalamnya juga
terdapat beberapa pokok pembahasan, diantaranya :

A. Tokoh-tokoh dan Aliran Manajemen

Tokoh manajemen yang telah memberikan kontribusi kepada pengembangan konsep dan
pemikiran manajemen mulai dari awal abad sampai kepada era terakhir dari abad ini adalah :

 Robert Owen (1771-1858)

Pencipta Teori Manajemen Perilaku yaitu Robert Owen. Beliau merupakan seorang industriawan
dan pembaharu di Inggris dengan ide-idenya, antara lain :

 Pentingnya sumber daya manusia


 Menghargai manusia menurut
 Melakukan perbaikan pada kondisi serta pengurangan jam kerja pegawai
 Memperhatikan upah pegawai dengan memberikan tambahan penghasilan

 Charles Babbage (1792-1871)

Pencetus Teori Manajemen Klasik dan Teori Manajemen Kuantitatif yaitu Charles Babbage. Beliau
merupakan seorang ahli matematika yang memusatkan perhatian pada efesiensi produksi :

 Perlunya pembagian kerja


 Penggunaan konsep matematika untuk menyelesaikan berbagai persoalan penanganan fasilitas
dan bahan yang efisien
 Hubungan yang harmonis antara manajemen dengan tenaga kerja akan memberikan kontribusi
yang baik didalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Teori Manajemen Klasik meliputi dua pendekatan, yaitu :

a. Teori Manajemen Ilmiah Freederich W. Taylor (1856-1915)

Beliau adalah seorang mandor pada perusahaan Baja Midvale di Philadelphia. Beliau adalah orang
pertama yang mencurahkan perhatian kepada penggunaan tenaga kerja yang efisien, karena beliau
tidak menyukai kinerja buruh yang kurang efisien. Di perusahaan itu beliau menemukan kinerja
tenaga kerjanya masih di bawah normal sehingga perlu ditingkatkan. Rendahnya produktivitas
tenaga kerja karena tenaga kerja tidak menyukai kerja keras. Teori Manajemen ilmiah didasari atas
empat prinsip utama sebagai berikut :

 Pengembangan metode ideal secara prima melalui studi gerak dan waktu.
 Penyeleksian dan pengembangan para pekerja.
 Kombinasi terbaik antara metode kerja terbaik, para pekerja yang diseleksi dan dilatih terbaik.
 Kerja sama yang kompak antara manajer dengan para pekerja.

Tujuan Teori Manajemen Ilmiah adalah menggunakan metode ilmiah guna menetapkan standar
bagi penyempurnaan suatu tugas dengan cara terbaik. Dari perlakuan tujuan ini akan dapat
membangun dua karakteristik, yaitu :

 Karakteristik Pekerjaan Terpusat Suatu Organisme


 Karakteristik Otoritasi

Frederich W. Taylor menyimpulkan esensi manajemen ilmiah pada hakikatnya ada 4 langkah, yaitu
tahap :

 Manajer mengembangkan ilmu/pemikiran untuk setiap unsur tugas tenaga kerjanya dengan
mengganti metode aturan lama yang kaku.
 Manajer secara ilmiah harus memilih dan kemudian melatih, mengajari dan mengembangkan
pegawainya, di mana sebelumnnya tidak terjadi.
 Semua pegawai dan manajer harus terlibat aktif berkerja sama sesuai dengan prinsip ilmiah
yang telah di susun dan dikembangkan
 Harus ada pembagian kerja dan tanggung jawab antara manajer dan pegawai. Manajer harus
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan bawahnya.

 Frank Gilbert (1869-1972)

Mereka berdua adalah suami-istri dan juga insinyur industri. Mereka berdua sangat berminat atas
studi gerak dan waktu (time and motion study) dan penyederhanaan kerja (simplification order).
Gilbert menemukan metode yang lebih efektif dan efisien di dalam membuat suatu
gedung/bangunan. Beliau menjelaskan bahan standar dan teknik standar termasuk posisi gedung,
serta mengembangkan formula standar semen (mortar) guna menjamin adanya konsistensi
pemakaiannya.
 Henry Gantt (1861-1919)

Beliau asisten dari Frederich W.Taylor di Midvale dan Berthlehem Steel. Beliau mengembangkan
dua teknik spesifik di dalam memperbaiki hasil/produksi (output) pegawai, yaitu :

 Metode Bagan Gantt (Gantt Chart), yakni bagan yang menjadwal pekerjaan yang dapat
dikumpulkan dari setiap pegawai atau untuk proyek yang rumit sebagai satu kesatuan yang
utuh.
 Sistem pengupahan, yakni pemberian upah minimum untuk pekerja yang menghasilkan jumlah
produk minimum atau kurang sedikit dan memberi bonus jika pekerja menghasilkan jumlah
produk di atas jumlah minimum.
 Sistem pengajian supervisor, yakni memberikan penghargaan tambahan jika bekerja di atas
minimum.

 Harrington Emerson (1853-1931)

Beliau seorang konsultan manajemen, penganjur yang kuat di dalam memuat perbedaan yang tegas
antara peran lini dan peran staf di dalam organisasi. Manajer lini bertanggung jawab melakukan
pekerjaan organisasi sedangkan manajer staf umumnya sebagai pendukung manajer lini. Hal ini
didasari studi empiris beliau dari organisasi militer.

b. Teori Organisasi Klasik

Fokusnya adalah berkaitan dengan manajemen organisasi secara keselurahan, perhatian atas kinerja
individu diabaikan.

 Henry Fayol (1841-1925)

Beliau seorang industrialis Prancis, yang dijuluki sebagai Frederich W.Taylor teori Organisasi
Klasik. Pemikiran beliau dikenal dengan “The 14th of Management Principle” seperti berikut:

 Division of Labor
 Authority
 Disscipline
 Unity of Command
 Unity of Direction
 Subordination of individuals to the commond good
 Renumeration
 Centralization
 Order
 Scalar Chain
 Equity
 Stability
 Initiative
 Espirt de Crops

Henry Fayol merupakan orang pertama yang mengeindetifikasikan fungsi manajemen spesifik
seperti Planning, Organizing, Actuating, and Controlling (P O A C).

 Lyandal Urwick (1891-1983)

Beliau mantan militer yang menjadi konsultan dan ahli manajemen. Pemikiran beliau adalah
petunjuk umum tentang efektivitas guna memperbaiki efektivitas manajemen organisasi. Beliau
menganalogikan organisasi bisnis serupa dengan organisasi militer tetapi dengan target berbeda,
yang disadarinya bahwa dunia militer yang disiplin kaku dan ketat tidak mungkin dengan mudah
diterapkan di organisasi bisnis. Jadi menurut beliau hanya perlu modifikasi dari teori militer yang
ada.

 Max Weber (1864-1920)

Beliau seorang ahli sosiolog dari Jerman, yang sangat berpengaruh di dalam teori organisasi klasik.
Pemikiran beliau berkaitan dengan birokrasi yang meletakkan dasar bagi teori organisasi modern.
Weber berpendapat bahwa perilaku sosial dan interaksi sosial tetap individu yang berada di dalam
organisasi tergantung atas “gagasan yang mereka miliki” mengenai suatu keberadaan otoritas
(wewenang) legitimasi. Beliau membedakan ada 3 tipe otoritas legitimasi berdasarkan sumbernya,
yaitu :

 Otoritas Tradisional
 Otoritas Karismatik
 Otoritas Birokrasi atau Legal-Rasional.

 Chester Barnard (1886-1961)

Beliau adalah bekas Presiden Bell Telephone Company di New Jersey yang menyubang pemikiran
yang dituangkan di dalam bukunya The Function of Executive, yakni konsep Pengakukan Otoritas.
Teori ini mempertahankan bawahan mempertimbangkan legitimasi pengarahan pengawas dan
kemudian memutuskan apakah akan mengikutinya atau menolaknya. Bawahan seharusnya menolak
jika legitimasi pengawas disalahgunakan dan menerimanya jika secara rasional dapat
dipertanggungjawabkan.

c. Teori Manajemen Perilaku

Merupakan teori yang menempatkan penekanan pada sikap individu dan perilaku pada proses
kelompok. Teori ini adalah praktik penerapan konsep psikologi terhadap tatanan industri.
Kontribusinya tentang pentingnya proses perilaku dan memandang pegawai sebagai sumber daya
yang sangat berharga daripada dipandang sebagai alat saja sebagaimana pandangan sebelumnya.
 Hugo Munsterberg (1863-1916)

Beliau adalah ahli psikologi berkebangsaan Jerman yang dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri.
Pemikiran beliau yang dituangkannya dalam buku berjudul Psychology and Industrial Efficiency,
menyarankan agar psikologi dapat dijadikan kontribusi empiris untuk para manajer dalam kaitannya
dengan bidang seleksi dan motivasi.

 Mark Parker Follett

Beliau seorang pekerja dan penulis teori manajamen perilaku. Beliau merasa bahwa organisasi
sebaiknya lebih demokratis di dalam mengakomodasikan pegawai dan manajer. Meskipun manajer
mempunyai posisi lebih tinggi dibandingkan pegawai akan tetapi keduanya mempunyai kontribusi
yang sama penting dan berharga bagi organisasi.

 Elton Mayo

Beliau bersama koleganya melakukan penelitian/percobaan yang berkaitan dengan teori


manajemen perilaku di daerah Chicago pada pabrik Western Elektrik di Hawthorne yang kemudian
dikenal dengan “Studi Hawthorne”.

d. Gerakan Hubungan Antarmanusia (Human Relation Movement)

Teori Organisasi Klasik dan Teori Manajemen Klasik secara khusus mengasumsikan hubungan
stimulus-respons/tanggapan yang sangat sederhana di lingkungan kerja. Jika pekerja dirancang
dengan baik dan insentif yang tepat telah ditetapkan, maka hasilnya dapat diramalkan. Abraham
Maslow dan Douglas Mc Gregor, dua ahli/pemerhati hubungan antarmanusia yang
mengembangkan Teori Gerakan Hubungan Antarmanusia lebih lanjut.

 Abraham Maslow (1908-1970)

Beliau adalah ahli manajemen yang mengajukan teori bahwa orang sangat dimotivasi (didorong)
oleh serangkaian kebutuhan yang meliputi insentif keuangan, pengakuan sosial, dan faktor lainnya.
Teori Abraham Maslow ini dikenal dengan Hierarki Kebutuhan, sebagai faktor utama peningkatan
kinerja pegawai.

 Douglas McGregor (1906-1964)

Douglas McGregor mengembangkan lebih lanjut teori Abraham Maslow. Teori Douglas McGregor
dikenal dengan Teori X dan Teori Y.
e. Teori Manajemen Kuantitatif

Pada hakikatnya, Teori Manajemen Kuantitatif menerapkan teknik kuantitatif guna menyelesaikan
persoalan dan pengambilan keputusan dengan tepat dalam perang, yang mana dapat membahayakan
pasukan perangnya bila tidak dilakukan perhitungan yang ketat dan tepat. Teori Manajemen
Kuantitatif memusatkan kepada pengambilan keputusan, efektivitas, efisiensi ekonomi, model
matematika formal, dan penggunaan komputer. Teori Manajemen Kuantitaif dibagi dalam 3 teori,
yakni :

 Ilmu Manajemen Murni (Management Science)


 Manajemen Operasi (Operation Management)
 Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)

f. Teori Sistem

Didefinisikan sebagai seperangkat unsur yang saling terkait yang berfungsi secara keseluruhan.
Suatu sistem akan mencakup masukan (input), transformasi (proses), dan keluaran (output). Dalam
Teori Sistem dikenal Sistem Terbuka, yakni suatu sistem berinteraksi dengan lingkungan, dan
Sistem Tertutup, yakni suatu sistem tidak berinteraksi dengan lingkungan.

 Subsistem

Subsistem merupakan sistem dalam sistem di mana sistem akan terkait dengan sistem lain yang
lebih besar atau tinggi. Subsistem organisasi bisnis atau nonbisnis dapat dikelola dengan derajat
otonomi yang berbeda-bedakan tetapi ketergantungan satu sama lain jangan sampai diabaikan.

 Sinergi

Sinergi adalah keseluruhan akan lebih besar dari jumlah seluruh bagian yang ada, maksudnya
bahwa suatu input ditambahkan terus maka output akan bertambah sampai batas optimal, akan
tetapi penambahan setelah mencapai batas optimal akan mengakibatkan suatu penurunan output.

 Entropi

Entropi adalah suatu proses di mana sistem menjadi rusak atau hancur. Jika suatu sistem yang
meliputi sistem organisasi tidak dapat memantau umpan balik dari lingkungan dan tidak dapat
membuat suatu penyesuaian yang tepat maka berarti sistem itu telah gagal (rusak/hancur).

g. Teori Kemungkinan

Teori Kemungkinan menganjurkan bahwa perilaku manajerial yang tepat akan sangat tergantung
kepada situasi yang ada dan berbagi macam unsur ada pula. Perlu disadari pula bahwa karakteristik
manusia adalah unik dan rumit. Hal yang harus diperhatikan di dalam teori kemungkinan adalah:
 Perlakuan yang sama memberikan hasil yang sama.
 Kemungkinan yang sama memberikan hasil yang berbeda.
 Kemungkinan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda.
 Kemungkinan yang berbeda memberikan hasil yang sama.

 Teori Z

Teori Z dicetuskan oleh William Ouchi pada tahun 1984 sebagai upaya mengintegrasikan praktik
bisnis di Amerika Serikat dan Jepang ke dalam satu kerangka acuan dasar. William Ouchi
menunjukkan ada perbedaan 7 dimensi antara manajemen perusahaan Amerika Serikat (teori A)
dengan manajemen perusahaan Jepang (teori J) yakni :

 Lama Kerja Pegawai (Length of Employment)


 Mode Pengembalian Keputusan (Mode of Decision Making)
 Lokasi Pertanggungjawaban (Location of Responsibility)
 Kecepatan Evaluasi dan Promosi (Speed of Evaluation and Promotion)
 Mekanisme Pengawasan (Mechanism of Control)
 Spesialisasi Jalur Karir (Specialization of Career Path)
 Sifat Perhatian terhadap Pegawai (Nature Concern for The Employment).

Berdasarkan penelitian Willam Ouchi pada perusahaan-perusahaan besar Jepang dan Amerika
Serikat, di perusahaan Jepang pegawai umumnya mempunyai kesempatan kerja seumur hidup dan
pengambilan keputusan bersifat kolektif sedangkan di perusahaan Amerika Serikat umumnya
pegawai mempunyai kesempatan kerja sangat pendek dan dalam pengambilan keputusan bersifat
individu. Maka Willam Ouchi membangun teori yang dikenal dengan Teori Z yang memasukkan
satu karakteristik (tanggung jawab individu) dari teori A, memasukkan 3 karakteristik
(pengambilan keputusan kolektif, evaluasi dan promosi yang lambat, dan perhatian holistik) dari
teori J dan mengasumsikan pendirian menengah dari Willam Ouchi dengan memperhatikan 3
dimensi yang lain, seperti berikut ini :

 Pegawai seumur hidup.


 Pengambilan keputusan kolektif.
 Tanggung jawab individu.
 Evaluasi dan promosi lambat.
 Pengawasan informal dan implisit dengan ukuran formal dan eksplisit. f.Jalur karir
terspesialisasi secara moderat.
 Perhatian holistik, meliputi keluarga.
h. Gerakan Konsep Unggulan

Konsep ini disampaikan/dikenalkan oleh Thomas J. Peters dan Robert H. Waterman. Pendekatan
konsep ini bahwa perusahaan unggulan yang memiliki sejarah keberhasilan jangka panjang
umumnya telah menerapkan konsep manajemen secara sistematis, sehingga perusahaan unggulan
ini mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan perusahaan lain. Karakteristik dasar
Konsep Unggulan dengan manajemen sistematis mencakup :

 Mengerjakan tugas secara tepat waktu.


 Dekat dengan pelanggan.
 Mempromosikan otonomi dan kewirausahaan.
 Memaksimalkan produktivitas melalui orang.
 Menggunakan manajemen dengan pendekatan berkelanjutan.
 Melakukan yang terbaik.
 Memelihara struktur organisasi yang sederhana dan ramping.

Anda mungkin juga menyukai