Anda di halaman 1dari 15

RESUME MANAJEMEN

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN, STRUKTUR ORGANISASI, TEORI


MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :
CHERLITA ANJANI
C1C021057
R-009

DOSEN PENGAMPU : Ade Titi Nifita, S.E., M.M

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2022/2023
Perkembangan Teori Manajemen

Perkembangan teori manajemen terjadi dari masa ke masa, mulai dari teori manajemen
ilmiah sampai teori manajemen modern.Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah ini antara lain,
F.W. Taylor, Frank dan LIlian Gilbreth, H. Gantt, dan H. Emerson.Teori manajemen ilmiah
menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk
menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja. Tujuannya adalah kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas.Teori manajemen ilmiah ini berkembang pada tahun 1870 hingga 1930. Pada
kisaran tahun 1900-1940, muncul teori organisasi klasik.

Teori ini memiliki empat prinsip dasar untuk mencapai sistem pembagian kerja dan
wewenang yang optimal.Pertama adalah adanya spesialisasi berdasar pada sasaran tugas.
Kemudian, pekerjaan yang memerlukan suatu proses tertentu dikumpulkan menjadi satu.
Selanjutnya, spesialisasi menurut klien. Terakhir adalah pekerjaan yang dilakukan di daerah
geografis yang sama dikumpulkan menjadi satu.Setelah teori organisasi klasik, muncul teori
hubungan manusiawi pada tahun 1930. Para tokoh teori manajemen ini adalah Hawthorne
Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg.Teori yang muncul paling
terakhir adalah teori manajemen modern pada tahun 1940. Hingga saat ini, teori ini yang masih
digunakan.Tokoh-tokoh dari teori manajemen ini adalah A. Maslow, C. Argyris, D. McGregor, E.
Schien, D. McCleland, R. Blake & J. Mouton, E. Dale, dan Peter Drucker.

Untuk mengetahui secara jelas perbedaan pemikiran tokoh-tokoh teori manajemen dari
masa ke masa, berikut adalah uraian teori manajemen berdasarkan pemikiran tokoh dari tiap
masanya.

 Teori Manajemen Ilmiah (1870-1930)

Salah satu tokoh teori manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor. Taylor
adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah satu tokoh terbesar manajemen.
Ia dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Berdasarkan penelitian dan analisisnya, ditetapkan
beberapa prinsip baru yang menggantikan prinsip lama, yaitu sistem trial and error.Kesimpulan
dari penelitiannya adalah perusahaan akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila
pekerjaan yang akan dilaksanakan direncanakan dengan memperhatikan segi teknologi maupun
pelaksananya (manusia).Terdapat tiga makalah yang merupakan hasil pemikiran Taylor tentang
teori manajemen, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan
Testimony before The Special House Committee.Ketiga makalah tersebut diterbitkan menjadi
sebuah buku dengan judul Scentific Management.
Berdasarkan bukunya, Scientific Management, terdapat empat prinsip yang dirumuskan Taylor:

1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menggantinya dengan metode ilmu pengetahuan di


setiap kegiatan manajemen;
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu. Langkah selanjutnya adalah
memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja;
3. Pekerja harus menerapkan ilmu pengetahuan di dalam menjalankan pekerjaannya;
4. Antara pimpinan dan pekerja harus terdapat kerjasama yang baik.

Terdapat beberapa penelitian dan observasi yang dilakukan oleh Taylor, di antaranya
adalah studi gerak dan waktu (time and motion study).Dalam studi ini, seorang manajer harus
mampu menentukan hal yang terbaik dalam pengerjaan suatu tugas melalui penganalisaan,
observasi, dan serangkaian percobaan.Percoban yang dilakukan Taylor adalah mencari berat
terbaik untuk muatan skop supaya hasil yang didapat maksimal dan pengerjaannya dapat
dilakukan dengan mudah.Selain itu, Taylor juga mengembangkan suatu observasi yang disebut
organisasi fungsional. Organisasi fungsional ini terbagi menjadi dua, yaitu perencanaan dan
pelaksanaan.Pada perencanaan, manajer dibagi dalam beberapa kategori dengan nama route clerk,
instruction card clerk, dan time and cost clerk.

Sedangkan dalam tahap pelaksanaan, dikenal manajer dengan nama gang boss, speed boss,
repair boss, dan inspector. Sementara itu, di pabrik dikenal dengan nama disciplinarian.Taylor
juga mengembangkan teori yang dikenal dengan nama The Taylor Differential Rate System.
Teori ini mengenai upah per potong minimum dan upah per potong maksimum.Maksud dari
penetapan ini adalah untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja maskimalUpah per
potong minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama dengan standar atau di
bawah standar.Sementara itu, upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja yang
menghasilkan di atas standar.

 Teori Organisasi Klasik (1900-1940)

Salah satu tokoh teori organisasi klasik adalah Henry Fayol (1841-1925). Fayol
mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai dasar pengelolaan organisasi yang
kompleks.Hal ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et
General (General and Industrial Management).Fayol dan Taylor mengemukakan hal-hal yang
sama dimana prinsip-prinsip manajemen tertentu harus dipelajari oleh baik manajer maupun
karyawan. Akan tetapi, fayol lebih menitikberatkan kepada manajer tingkat bawah, sementara
Taylor kepada manajer tingkat menengah dan atas. Dalam teori menurut Fayol, manajemen
dibagi ke dalam lima unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengoordinasian, dan pengawasan. Selain kelima unsur tersebut, Fayol membagi enam kegiatan
manajemen, yaitu teknik produksi dan manufakturing produk, komersial, keuangan, keamanan,
akuntansi, dan manajerial.

Berikut 14 prinsip manajemen menurut Fayol:

1. Devision of Work (spesialisasi dalam pekerjaan). Dengan adanya spesialisasi akan


meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
2. Authority and Responsibility (Kewenangan dan tanggung jawab). Kewenangan adalah
hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk dipatuhi. Wewenang dibagi menjadi
dua, yaitu wewenang personal dan wewenang offisial. Wewenang personal bersumber
pada intelegensi, pengalaman nilai moral, kesanggupan untuk memimpin. Sementara itu,
wewenang offisial adalah wewenang resmi yang diterima dari atasannya. Tanggung
jawab adalah tugas dan fungsi yang harus dikerjakan.
3. Dicipline (Disiplin).
4. Unity of Command (Kesatuan Instruksi). Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari
satu atasan. Hal ini untuk menghilangkan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction (Kesatuan Pengarahan). Kegiatan dengan tujuan sama harus diarahkan
oleh satu orang yang sama.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest. Kepentingan seseorang tidak
boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration. Gaji pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan.
8. Centralization (Pemusatan).
9. Scalar Chain (Garis Wewenang). Alur komunikasi yang bermula dari dan kembali ke
kekuasaan terakhir.
10. Order. Setiap orang seharusnya ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya.
11. Equity (Kesamaan). Persamaan perlakuan dalam organisasi kepada pekerja perlu
dilakukan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.
12. Stability of Tonure of Personel. Pekerja memerlukan adaptasi dalam pekerjaan barunya.
Seorang pekerja yang sering mengalami perubahan pekerjaan dalam suatu organisasi
akan mengalami hambatan karena perlunya proses adaptasi. Hal ini tentu akan
menurunkan produktivitas organisasi.
13. Initiative (Inisiatif). Setiap bawahan perlu diberi kekuasaan dan kebebasan dalam
berpendapat, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps. Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu
memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin
dalam semangat korps.

 Hubungan Manusiawi / Neo Klasik (1930-1940)


Teori ini lahir karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi seperti
yang diharapkan. Teori ini melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan
psikologi. Salah satu tokoh teori hubungan manusiawi adalah Hugo Munsterberg.

Hugo Munsterberg (1863-1916)

Hugo merupakan Bapak psikologi industry. Bukunya Psychology and Industrial Efficiency
menguraikan bahwa diperlukan tiga hal untuk mencapai produktivitas, yaitu penemuan best
possible person, penciptaan best possible work, dan penggunaan best possible effect.

 Teori Manajemen Modern (1940-sekarang)

Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor yang terkenal dengan teori x
dan y. Teori xy ini merupakan salah satu teori perilaku.Teori xy ini diungkap McGregor dalam
bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer atau pemimpin
organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai atau karyawan yaitu teori x atau
teori y. Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya
adalah:

 Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha


menghindarinya.
 Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan,
atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
 Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang formal
sepanjang hal itu terjadi.
 Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman di atas faktor lain yang berhubungan
dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi.

Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori
lain yang dinamakan teori Y.

Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:

 Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang.
Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di
antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
 Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
 Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi
secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
 Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
 Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara
tepat.

Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa
merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan
memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu.
Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin,
dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI

Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen
yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup
perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi
sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan orang-orang
yang kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan adanya
struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya.
Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan
kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan jumlah gaji karyawan
bersangkutan.Misalnya saja Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan penjualan,
sedangkan B sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja sama
adalah cara paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap kekuatan berguna dalam sistem
organisasi.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang yang ada di dalam sebuah organisasi
memiliki pengetahuan seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi. Pelajari hal
tersebut melalui buku Organisasi karya Kaswan dibawah ini. Fungsi Struktur Organisasi Struktur
organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi komponen-
komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan pembagian
kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling terkoordinasi.
Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya spesialisasi pada
masing-masing fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan.

Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam
sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan
membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa
depan.Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam perusahaan kemudian
menjadi sangat penting, adalah karena berbagai fungsinya, sebagai berikut :

1. Memberi Kejelasan Tanggung Jawab

Masing-masing anggota dalam hierarki sebuah struktur organisasi dalam perusahaan memiliki
tanggung jawab tentang tugas-tugas dan segala kewajiban yang harus mereka
pertanggungjawabkan pada atasannya langsung yang telah memberikan wewenang terhadapnya.

Inilah pentingnya memiliki struktur organisasi perusahaan, yaitu memberikan kejelasan


mengenai pelaksanaan atau pengimplementasian terhadap kewenangan yang perlu
dipertanggungjawabkan oleh masing-masing anggota yang berada dalam struktur organisasi
tersebut.

2. Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan

Seorang karyawan, yang namanya tercantum dalam hierarki struktur organisasi sebuah
perusahaan, sebenarnya dapat lebih mempermudah dalam mengkoordinasikan kedudukan dan
hubungannya dengan fungsi pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya. Hal ini sangat
dibutuhkan untuk menghindari adanya kesalahan informasi atau komunikasi (missed
communication) yang berdampak negatif pada bisnis Anda yang sedang berkembang, serta dapat
digunakan sebagai landasan dalam menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan komunikasi dan
diskusi antar jenjang atau jabatan dalam struktur organisasi tersebut.
3. Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki

Dalam sebuah organisasi, sangat dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam hierarki
atau jenjang struktur organisasi tersebut. Ini dibutuhkan untuk mengefektifkan jalur penyelesaian
sebuah pekerjaan sehingga dapat saling memberikan keuntungan pada masing-masing anggota
dalam struktur organisasi tersebut.

4. Memberikan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas

Setiap tugas atau deskripsi pekerjaan yang terdapat dalam sebuah struktur organisasi dalam
perusahaan tentunya akan sangat membantu semua pihak yang terkait di dalamnya. Baik itu
atasan, maupun bawahannya dalam struktur organisasi tersebut. Bagi seorang atasan, setiap
deskripsi pekerjaan bawahannya akan membantu mereka dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian bila ada uraian pekerjaan yang tidak sesuai. Sedangkan bagi seorang bawahan,
setiap deskripsi pekerjaan yang jelas dapat membantu mereka untuk lebih berkonsentrasi dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.Jenis-jenis Struktur Organisasi pada
Perusahaan

Terdapat 6 jenis struktur organisasi yang dikenal dalam sebuah perusahaan, berikut ini beberapa
diantaranya :

1. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)

Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur organisasi ini yang paling umum
digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi fungsional,
pembagian kerjanya kemudian dilakukan berdasarkan pada fungsi masing-masing manajemen.
Diantaranya Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan Sumber Daya Manusia,
Manajemen Produksi, dan lain-lain. Setiap karyawan yang memiliki skill dan keterampilan yang
sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja. Inilah yang menyebabkan jenis struktur
organisasi ini sangat tepat diterapkan pada sebuah organisasi maupun perusahaan yang hanya
menghasilkan beberapa jenis produk atau jasa layanan. Kelebihan jenis struktur organisasi ini
adalah dapat menekan biaya operasional perusahaan, dan memudahkan tim manajerial untuk
melakukan pengawasan dan evaluasi pada kinerja karyawan. Namun sayangnya, menerapkan
jenis organisasi ini dapat berdampak pada kesulitan dalam berdiskusi dan berkomunikasi antara
unit kerja yang satu dengan lainnya. Selain itu, pelatihan manajemen umum bagi karyawan juga
memiliki keterbatasan.
2. Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)

Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang melakukan


pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk, jasa/servis/layanan, pasar, dan letak
geografisnya. Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah perusahaan berskala
menengah hingga perusahaan besar, karena biasa operasional yang dikeluarkan akan lebih tinggi
jika dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional. Dengan menerapkan struktur organisasi
divisional, berarti perusahaan Anda lebih memiliki kemudahan pengelolaan karena memecah
divisi-divisi dalam perusahaan menjadi bagian yang lebih kecil. Sedangkan kelemahannya
terletak pada masalah alokasi sumber daya, serta distribusi biaya-biaya yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan.

3. Struktur Organisasi Lini

Jenis struktur organisasi ketiga yang akan kita bahas adalah struktur organisasi lini. Dalam
struktur organisasi lini, hubungan antara atasan dengan bawahan terjadi secara langsung dan
vertikal. Dimana sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan karyawan dengan jabatan terendah
dalam struktur organisasi ini dihubungkan dengan garis komando atau garis wewenang.Itulah
sebabnya, jenis struktur organisasi ini juga lebih dikenal dengan struktur organisasi militer.
Kelebihan menggunakan struktur organisasi lini adalah kesatuan pimpinan terletak pada satu
orang. Sedangkan kelemahannya adalah adanya ketergantungan pada satu orang dalam struktur
hirarkinya. Jenis organisasi ini sangat tepat jika diterapkan pada organisasi kecil seperti kedai
nasi, warung tegal, bengkel, maupun rukun tetangga.Itulah sebabnya, jenis struktur organisasi ini
juga lebih dikenal dengan struktur organisasi militer. Kelebihan menggunakan struktur
organisasi lini adalah kesatuan pimpinan terletak pada satu orang.

4. Struktur Organisasi Lini dan Staff

Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara beberapa kombinasi dari struktur
organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff.
Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peran dalam memberikan saran,
masukan, bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan baru, serta data-data informasi yang dibutuhkan
oleh pimpinannya. Struktur organisasi lini dan staff sangat cocok diterapkan pada perusahaan
berskala kecil karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya disiplin moral para karyawan
sesuai dengan deskripsi tugasnya masing-masing. Akan tetapi, solidaritas para karyawannya
masih kurang karena banyak dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain.

5. Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization).


Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang merupakan
penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan struktur organisasi divisional dengan
tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua
struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama
struktur organisasi proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional
harus mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya. Penerapan jenis
struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem komando dimana seorang karyawan
diharuskan memberikan laporan kepada dua orang pimpinan yaitu pimpinan pada unit kerja
divisional dan fungsional. Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada perusahaan
berskala besar hingga perusahaan-perusahaan tingkat multinasional karena kemampuannya
mencapai tingkat koordinasi yang sangat diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda pada
lingkungan perusahaan.

Namun sayangnya, struktur organisasi matriks juga memiliki kelemahan, dimana terkadang
karena adanya tuntutan ganda tersebut malah menimbulkan adanya kebingungan.6. Struktur
Organisasi Komite atau Proyek. Jenis struktur organisasi terakhir yang lazim digunakan oleh
perusahaan adalah struktur organisasi komite. Dalam struktur organisasi ini, setiap tugas
kepemimpinan dan tugas-tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan
secara kolektif oleh sekelompok pejabat yang berupa dewan atau komite. Organisasi dalam
Komite biasanya terdiri dari pimpinan komite (Executive Committee) yang merupakan pimpinan
dengan kewenangan lini, dan staff committee yang merupakan karyawan dengan kewenangan
staff. Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah pelaksanaan pengambilan keputusan yang
berlangsung dengan baik karena melalui musyawarah bersama antara pemegang saham dengan
dewan. Sedangkan kelemahannya terletak pada penghindaran tanggung jawab jika terjadi
masalah.Contoh Jabatan Pada Struktur Organisasi. gambar struktur organisasi.

Terdapat beberapa nama jabatan yang setidaknya akan selalu terpampang dalam sebuah struktur
organisasi, namun tidak terbatas pada empat jabatan berikut. Sekali lagi, semua tergantung
kepada industri, jenis perusahaan, skala perusahaan, dan kebutuhan perusahaan.

1. Direksi

Direksi merupakan orang yang bertanggung jawab dan memiliki wewenang dalam mengurus
perseroan terbatas. Jajaran direksi merupakan bagian yang penting. Posisinya berada di paling
atas dari seluruh jabatan. Umumnya satu perseroan memiliki satu orang direktur utama, tiga
wakil direktur utama, serta enam direktur. Tetapi ini bisa mengikuti sesuai jenis perusahaan dan
kebutuhannya. Jajaran direksi memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap
perseroan. Direksi juga yang jabatan yang harus bisa mempertanggungjawabkan setiap
keputusan perusahaan. Fungsi dari jajaran direksi adalah sebagai penentu arah perusahaan.
Misalnya jenis bisnis apa yang akan dikembangkan dan jenis produk apa yang harus diproduksi.
Direksi juga merupakan orang-orang yang mengatur jadwal kegiatan perusahaan.

2. Manajer

Jabatan manajer adalah jabatan yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan macam-macam
variabel dan karakteristik dari pegawainya dalam mencapai tujuan perusahaan. Tugas dari
manajer adalah membuat pengarahan dan keputusan, kebijakan, supervisi, dan mengembangkan
potensi karyawan agar dapat memajukan perusahaan. Manajer biasanya diposisikan di tiap
divisi/departemen dan menjadi pengelola utama, misalnya manajer pemasaran, manajer HRD,
manajer produksi, dan sebagainya. Manajer akan menerima laporan dari team leader dan anggota
lainnya, lalu menyampaikannya pada jajaran yang lebih tinggi.

3. Divisi atau Departemen

Bagian ini dipimpin oleh kepala divisi (atau disebut juga kepala departemen) yang memiliki
tugas untuk memimpin bidang tugas dari departemennya. Ada berbagai departemen atau divisi
yang ada di sebuah struktur organisasi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan. Di
antaranya adalah departemen pemasaran dan penjualan, departemen HRD & GA, departemen
produksi, dan lain sebagainya.

4. Administrasi dan Gudang

Jabatan ini terdiri dari accounting, CMT, dan kasir. Tugasnya adalah mengatur keuangan
perusahaan dan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan bahkan mengurus hal-hal yang
berhubungan dengan outsourcing.

TOERI MOTIVASI

Teori motivasi adalah teori yang mengulas mengenai motivasi serta mengelompokkannya
menjadi beberapa bentuk dari kurun waktu ke waktu. Motivasi sendiri merupakan salah satu kosa
kata atau istilah yang tentunya tidak asing untuk Grameds dan sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Secara umum, motivasi dapat diartikan sebagai sebuah kemauan, dorongan, minat
maupun hasrat seseorang yang begitu besar yang datangnya bisa dari dalam diri sendiri maupun
dari faktor eksternal lain. Hasrat tersebut timbul ketika seseorang memiliki tujuan serta ada
sesuatu yang ingin dicapai. Seseorang akan secara otomatis memiliki motivasi ketika mereka
menginginkan sesuatu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan yang mendorong
seseorang untuk mempertahankan bahkan memulai perilaku mereka yang merujuk pada tujuan
mereka sendiri.

Secara Bahasa, istilah motivasi berasal dari Bahasa Latin memiliki kata “movere” yang
memiliki arti dan makna menggerakkan. Motivasi juga memiliki arti dari beberapa ahli Bahasa
seperti, menurut Weiner tahun 1990, motivasi diartikan sebagai keadaan dimana diri manusia
membangkitkan serta membangun dirinya sendiri untuk segera bertindak, tindakan tersebut
didasari atas keinginan mencapai suatu tujuan dan agar diri kita tetap terpacu pada suatu kegiatan
tertentu. Lalu untuk menurut Uno tahun 2007, menurutnya motivasi bisa diartikan sebagai
bentuk dorongan yang datangnya dapat dari dalam maupun luar diri manusia yang memiliki ciri-
ciri seperti adanya dorongan, hasrat, keinginan, minat, harapan, cita-cita, penghormatan
penghormatan, serta kebutuhan. Sedangkan menurut Imron tahun 1966, beliau menguraikan
bahwa menurutnya motivasi itu berasal dari kata “motivation” berasal dari Bahasa Inggris yang
memiliki arti sebuah dorongan atau alasan mengapa kita harus melakukan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu
alasan yang juga dapat menjadi dorongan bagi setiap[ orang untuk melakukan, menuntaskan,
menyelesaikan suatu kegiatan yang mereka mulai untuk mencapai goals/tujuan yang sudah
ditentukan oleh motivasi tersebut.Apa Saja Jenis Motivasi?

Motivasi dibedakan menjadi dua jenis dari sumbernya, yaitu motivasi yang bersumber dari
interinsik dan yang kedua adalah motivasi yang bersumber dari eksterinsik.

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik atau yang juga bisa disebut dengan motivasi internal merupakan motivasi
yang datangnya bersumber dari dalam diri sendiri tanpa adanya ataupun dipengaruhi oleh faktor-
faktor luar seperti pengaruh dari orang lain.Contoh dari motivasi intrinsik atau internal adalah
keinginan seorang individu untuk mencari penghasilan dan uang guna membeli barang yang ia
inginkan, membeli barang tersebut benar-benar keinginannya bukan karena kebutuhan.

2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik atau yang bisa juga disebut dengan motivasi eksterna adalah motivasi
muncul karena adanya pengaruh yang datangnya dari luar maupun orang lain. Motivasi ini
biasanya datang ketika seseorang menginginkan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain atau
juga biasanya mendapatkan barang yang orang lain punya, motivasi jenis ini juga dapat muncul
ketika seseorang ingin menjauhi sesuatu yang memiliki pengaruh negatif dari luar. Contoh dari
motivasi ekstrinsik adalah ketika seseorang ingin mendapatkan penghargaan dapat berupa pujian
ataupun bonus dari orang lain, ketika seseorang ingin mengikuti gaya hidup orang lain karena ia
merasa gengsi, ketika seseorang memiliki keinginan untuk dapat diterima oleh orang lain.

Teori Motivasi – Memang tak bisa dipungkiri bahwa motivasi memiliki peran yang sangat
penting untuk kehidupan semua orang yang ada di dunia, begitu pula Grameds.orang-orang tentu
telah menentukan dan memiliki hal yang dapat mereka gunakan sebagai motivasi untuk
menjalani hari dalam bekerja, bersekolah, hidup, dan lain sebagainya. Motivasi tak hanya dapat
diperoleh dari diri sendiri saja, motivasi juga dapat diperoleh melalui pujian orang lain,
motivator, ataupun media. motivasi sendiri terjadi karena adanya proses psikolog dalam diri kita
yang dapat memberikan sebuah kegigihan serta arah dan tujuan dalam melakukan semua
pekerjaan, baik pekerjaan sukarela maupun pekerjaan yang memiliki tujuan tertentu. Bentuk
motivasi pun sangat beragam, tak hanya berbentuk kata-kata saja, namun motivasi juga dapat
berbentuk sebuah keinginan serta dorongan yang kuat dari dalam diri sendiri. seseorang yang
memiliki motivasi akan secara otomatis membuat target serta harapan untuk segera
menyelesaikan apa yang akan mereka mulai,.

Ternyata motivasi ini memiliki beberapa teori-teori yang pernah diciptakan oleh beberapa ahli.
Tercatat ada kurang lebih dari sepuluh teori yang berhasil kami dapatkan, hamper semua teori
motivasi yang dibuat itu memiliki pokok pembicaraan yang sama, yaitu membicarakan tentang
hubungan antara kebutuhan dengan motivasi. Teori-teori motivasi ini terus berkembang dan
semakin menjadi banyak dan banyak dari tahun ke tahunnya. Banyaknya teori motivasi ini
disebabkan oleh perkembangan zaman, sehingga membuat teori motivasi terus beradaptasi
dengan perkembangan zaman itu pula.

Sejarah Teori Motivasi

Teori motivasi berkembang dengan cepat pada saat periode tahun 1950, saat itu para ahli
tengah berlomba-lomba untuk mengembangkan berbagai konsep yang menjadi pembangin teori
motivasi. DIketahui ada tiga teori yang terkenal dan mengalami perkembangan dengan baik pada
masa itu, ketiga teori tersebut bernama teori motivasi Teori Kebutuhan, Teori X dan Y, dan yang
terakhir adalah Teori Dua Faktor. Ketiga teori tersebut disebut sebagai teori kuno dan menjadi
landasan yang membuat memacu proses berkembang serta terciptanya teori baru yang diterapkan
pada masa kini. Teori masa kini disesuaikan dengan perkembangan zaman serta kondisi zaman
pada masa kini. Teori motivasi tersebut kini digunakan oleh para petinggi perusahaan untuk
membantu pelaksanaan organisasi mereka dalam memberikan motivasi pada para karyawan.

Teori Motivasi Abraham Maslow : Hierarki Kebutuhan Manusia

Teori motivasi yang dikemukakan Abraham Maslow bernama Teori Hierarki Kebutuhan
Manusia menjadi teori pertama dibuat, menjadi teori yang paling terkenal, serta yang menjadi
dasar dari terbentuknya teori-teori motivasi lain. Teori ini berisi mengenai kebutuhanlah yang
menjadi alasan utama yang membuat manusia termotivasi untuk melakukan sesuatu. Teori
Hierarki Kebutuhan Manusia memiliki lima tingkatan pada tingkatan piramida dimana urutan
kebutuhan yang terbawah menjadi urutan pertama alias prioritas yang harus diselesaikan dan
dipenuhi terlebih dahulu.

Lima tingkatan piramida pada Teori Hierarki Kebutuhan Manusia:

1. Physiological Needs

Kebutuhan fisiologi ini mencakup kebutuhan-kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia,
seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Manusia yang berada pada
hierarki kebutuhan tingkat ini jelas tidak mementingkan kehormatan, uang tabungan, atau lain
sejenisnya.

2. Safety Needs

Kebutuhan tingkat dua akan membuat manusia membangun motivasi pada dirinya untuk segera
memiliki rumah sebagai tempat berlindung.

3. Social Needs

Pada kebutuhan tingkat tiga manusia akan berusaha untuk berkenalan dan menemukan orang
yang dapat mereka percayai.

4. Esteem Needs

Kebutuhan pada tingkat empat menyangkut tentang kehormatan. Manusia akan membangun
motivasi agar mereka dapat dihormati dan dihargai oleh orang lain, tentu mereka harus
mendapatkan nama.gelar, serta status.

5. Self-Actualization

Pada tingkatan terakhir, manusia memiliki keinginan agar mereka bisa berguna dan dapat
diandalkan oleh orang lain. Tingkatan ini cenderung membuat manusia memiliki keinginan
untuk menjadi pemimpin dari suatu organisasi agar memiliki kekuasaan dan dapat melakukan
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai