Anda di halaman 1dari 5

 

Pengertian Manajemen Klasik


Teori Manajemen Aliran Klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajer sangat dibutuhkan pada penerapan fungsi-
fungsi tersebut. Dalam Fattah (2000:22) teori manajemen klasik berasumsi bahwa manusia itu
sifatnya rasional, berfikir logis, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu
teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional
dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktural atau anatomi organisasi.

Teori manajemen klasik lahir dari pemikiran awal Revolusi Industri di Inggris. Dengan
kebutuhan untuk mengatur atau mengelola orang-orang dan perusahaan sehingga pemikiran
klasik muncul dengan mengambil dasar pertama dalam perkembangan pemikiran manajemen.

Dapat dikatakan bahwa paham manajemen klasik ini adalah aliran pemikiran manajemen yang
paling pertama merumuskan teori manajemen sebagai disiplin ilmu.
3.      Sejarah Perkembangan Manajemen Klasik
Teori Manajemen Aliran Klasik awal sekali timbul akibat terjadinya revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-masalah
manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para
pemikir itu yang terkenal antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Charles Babbage dan lainnya.
Adapun manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola
organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi dapat
diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan teori umum manajemen dapat diterapkan.
Pelopor teori manajemen klasik yang lain yaitu Henri Fayol yang lebih dikenal dengan
teorinya organisasi klasik, yang menyatakan ada 5 pedoman manajemen yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, pengkomandoan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Prinsip-prinsip pokok
menurut Fayol:1) kesatuan komando, 2) wewenang harus didelegasikan, 3) inisiatif harus
dimiliki seorang manajer, 4) adanya solidaritas kelompok. 

Berikut dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya teori manajemen, yaitu :
a.       Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi
mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat
(dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh
pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan
bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
b.      Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah
pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena
setiap pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer saling
bertukar pengalaman dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen.
Kontribusinya terlihat dari bukunya On the Economy of machinery and Manufacures. Dia
menganjurkan Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1)      Mengefisienkan waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2)      Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain serta akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi
dalam pekerjaannya.
3)      Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus-menerus
dalam tugasnya.
4)      Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya
pada hal itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema
perencanaan pembagian keuntungan.

Tokoh Manajemen Aliran Manajemen Klasik


1. Robert Owen (1771 – 1858)
Robert Owen merupakan seorang manajer pada beberapa pemintal kapas di New Lanark,
Skotlandia dalam tahun di awal 1800-an. Robert Owen memperkenalkan teori tentang
manajemen personalia. Ia menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor produksi mesin dan
faktor produksi tenaga kerja. Teori menyatakan bahwa kalau diberikan perawatan pada mesin
akan memberikan keuntungan pada perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan
perhatian seperti kompensasi, asuransi, dll oleh perusahaan maka akan memberikan keuntungan
pada perusahaan
2. Charles Babbage (1792 – 1871)
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD
Dalam teori manajemennya Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya
karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Perhatiannya diarahkan pada
pembagian kerja (division of labour).
3. Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915)
Taylor merupakan salah satu tokoh aliran manajemen klasik. Dia seorang insinyur mekanik yang
terkenal dengan efisiensi industry. Taylor memperkenalkan teori Scientific Management, yaitu
teori yang menganalisis dan mensitesis alur kerja dengan tujuan meningkatkan produktivitas
tenaga kerja. Tugas manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (best of the best) melalui
penganalisaan, observasi dan percobaa-percobaan. Observasi yang dilakukan antara lain time
and motion study organisasi fungsional dan the taylor differential rate system.
4. Henry Fayol (1841 – 1925)
Henry Fayol merupakan pengarang buku General and Industrial Management, ia
memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja. Fayol berkeyakinan bahwa keberhasilan para
manajer bukan hanya ditentukan oleh kualits pribadi namun juga ada peranan metode
manajemen yang tepat.
5. Mary Parker Follet (1868 – 1933)
Ia menganggap bahwa tugas manajemen merupakkan menciptakan situasi dimana orang-orang
secara rela memberikan kontribusi kemampuan. Ia menganggap pemimpin bertanggung jawab
mengintegrasikan fungsi-fungsi spsesialis dalam organisasi sehingga kerjasama kelompok kerja
menjadi sangat penting.

4.      Pokok Teori Manajemen Klasik


Teori Manajemen Aliran Klasik terbagi menjadi dua, yaitu teori manajemen ilmiah dan
teori organisasi klasik.

 Ciri-ciri dari teori manajemen klasik antara lain adalah sebagai berikut:
 Memberi perhatian khusus pada efisiensi organisasi
 Mengutamakan deskripsi tugas dalam organisasi
 Mengandalkan sistem terkendali dalam hierarki organisasi 
 Menganggap manusia sebagai unsur paling penting dalam organisasi
 Menganggap keahlian manusia sebagai faktor penting bagi deskripsi tugas
Berikut ini pada ahli yang mengemukakan teori manajemen klasik (Klik untuk membaca teori
mereka) :
 Robert Owen
 Charles Babage
 Chester I. Barnard
 Mary Parker Follet
http://samplingkuliah.blogspot.com/2017/02/manajemen-klasik.html

https://muhammadhalim22.wordpress.com/2015/03/21/tokoh-tokoh-pemikir-manajemen-klasik-
hingga-kontemporer/
Pengertian Teori Organisasi Klasik. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang
dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai