BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti
mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu
mengikuti perkembangan zaman.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu, maka
dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen.
Sebelum kita mempelajari manajemen alangkah baiknya kita mempelajari sejarah
perkembangan manajemen agar kita lebih senang dalam mempelajari manajemen.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.
Abad 19
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan
kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan
lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen.
Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang
seperti Henry Fayol danAlexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen
dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan:
Konsep Korporasi (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul
atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian
tentang organisasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
Manajemen strategi
Manajemen pemasaran
Manajemen keuangan
Prinsip manajemen
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan
kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan
prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif,
bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap
kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi
penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik
dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu,
seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap
wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai
dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan
terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai
wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak
mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan
bumerang.
Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan
dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus
dapat menanamkan disiplin terhadap disrinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab
terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen dapat didefinisikan sebagai sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia
atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepimimpinan (leading) dan pengawasan
(controlling). Adanya berbagai aliran manajemen di antaranya teori manajemen klasik,
manajemen ilmiah, teori organisasi klasik, aliran hubungan manusiawi, dan aliran manajemen
modern.
3.2 Saran
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dizhakatraSEJARAHPERKEMBANGANMANAJEMEN.com
http://www.PengantarManajemen.com
http://www.scribd.com/doc/4994224/pengertian-manajemen
http://SejarahmanajemenALLMANAGEMENTINSIGHTCATATANPERKULIAHAN.com