Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andi Aline Tenri Ararya Amiruddin

NIM : E061231001
Prodi : Ilmu Hubungan Internasional

PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, dibuktikan dengan adanya
piramida Mesir. Piramida Giza mustahil terbangun apabila tidak ada orang yang mengatur
atau merencanakan jalannya pembangunan, mengorganisiri orang yang akan membangun
piramida ini, yang biasa dikenal dengan sebutan manajer, serta memastikan rencana yang
disusun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Praktik manajemen lainnya dapat kita temukan selama 1400-
an di Kota Venesia. Di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal di
tiap – tiap tempat perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal
ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford dalam perakitan
mobil – mobilnya. Selain lini perakitan, masyarakat Venesia juga memiliki sistem
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, serta sistem akuntansi
untuk melacak pendapatan dan biaya.

Pemikiran mengenai manajemen ada sejak abad ke- 20 yang ditandai dengan
terjadinya dua peristiwa penting dalam sejarah ilmu manajemen. Kejadian pertama pada saat
John Adam Smith (1723-1790) menerbitkan sebuah ajaran dalam ekonomi klasik yaitu The
Wealth of Nation. Buku tersebut menjelaskan tentang keunggulan secara ekonomis yang akan
diperoleh organisasi melalui pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan
dalam tugas – tugas yang spesifik dan konsisten. Dari hasil pengamatannya Smith dapat
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja seiring
dengan 1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap pekerja 2) menghemat waktu yang
terbuang dalam pergantian dan 3) menciptakan mesin dan penemuan lainnya dalam
menghemat tenaga kerja. Kejadian kedua adalah Revolusi Industri Inggris periode tahun 1750
– 1850. Revolusi ini ditandai dengan penggunaan mesin dalam menggantikan jasa pekerja
manusia. Pergantian ini mengakibatkan para manajer pada saat itu membutuhkan teori yang
dapat meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan
tugas kepada karyawan, mengarahkan kegiatan sehari – hari dan lain – lain sehingga ilmu
manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli. Sesuai dengan perkembangan manajemen,
terdapat dua teori manajemen yaitu

A. Teori Manajemen Klasik


Teori ini dikemukakan oleh Robert Owen (1771 – 1858), yang merupakan manajer pada
beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark, Skotlandia. Pada masa itu kondisi kerja dan
hidup para pekerja sangat buruk. Dia beranggapan bahwa seorang manajer adalah
pembaharu. Kesipulan dari teori Robert Owen adalah dengan memperbaiki kondisi kerja
maka produksi dan laba dengan sendirinya akan meningkat. Owen menekankan bahwa
pentingnya faktor manusia dalam produksi. Teori kedua yang disampaikan oleh Frederick W.
Taylor (1856 – 1915) yang dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah adalah orang yang
pertama kali mengembangkan teori manajemen ilmiah dengan mempelajari keterkaitan antara
ilmu yang satu dengan yang lainnya. Dia mendasarkan sistem manajerialnya pada studi
waktu (time study) di bagian produksi tempat bekerjanya. Terdapat empat prinsip dasar yang
dikemukakan oleh FW.Taylor yaitu : 1) pengembangan metode ilmiah dalam manajemen
yaitu dengan menggunakan metode yang paling baik secara ilmiah dalam melaksanakan
manajemen seperti yang terdapat pada saat proses perkuliahan. Contohnya metode yang
paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan 2) Seleksi ilmiah untuk
karyawan agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas suatu tugas sesuai
kemampuaanya. Contohnya merekrut karyawan sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan
dan sesuai dengan ilmu yang dimiliki calon karyawan 3) Pendidikan dan pengembangan
secara ilmiah untuk para karyawan yaitu dengan memberikan pendidikan para karyawan serta
memberikan pelatihan agar para karyawan dapat mengambil ilmu pengetahuan dan wawasan
serta keterampilan sesuai dengan runtutan dan perkembangan dalam perusahaan 4) Kerja
sama yang baik antara manajemen dengan tenaga kerja sehingga terdapat hubungan yang
harmonis dengan demikian akan tercipta suasana kerja yang nyaman. Berdasarkan pemikiran
dua tokoh tersebut maka dapat diklasifikasikan beberapa teori manajemen yaitu aliran klasik
mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi – fungsi manajemennya, aliran perilaku di
mana aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini
memfokuskan kepada pemikiran hasil – hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan
karyawan. Dan aliran manajemen mutu terpadu memfokuskan pemikiran pada usaha – usaha
untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen
B. Teori Manajemen Modern
Tokoh yang mengemukakan tentang teori manajemen modern adalah Abraham Maslow
(1908 – 1970) adalah seorang psikolog humanistis. Ia menyimpulkan bahwa orang memilki
kecendrungan bawaan untuk mengembangkan potensi dan mengejar aktualisasi diri. Dalam
rangka motivasi masing – masing tingkat dalam hierarki itu pada pokoknya harus dipenuhi
sebelum tingkat berikutnya diaktifkan dan setelah satu kebutuhan pokoknya terpenuhi,
kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi perilaku. Teori motivasi yang dikemukakannya
yaitu “hierarki kebutuhan” 1) kebutuhan fisiologis 2) rasa aman 3) kebutuhan sosial 4)
kebutuhan penghargaan 5) kebutuhan aktualisasi diri.

C. Aliran Kuantitatif
Aliran ini ditandai dengan berkembangnya tim – tim riset operasi (operation research)
dalam pemecahan – pemecahan masalah industri. Sejalan dengan makin kompleksnya alat
elektronik, transportasi, dan komunikasi sebagainya, sebagai teknik – teknik riset operasi
menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Langkah –
langkah pendekatan dengan manajemen science biasanya dilakukan sebagai berikut :
a. Perumusan masalah
b. Penyusunan secara sistematis
c. Pemecahan dari model
d. Pengujian model dan hasil
e. Penetapan pengawasan atas hasil – hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Dalam perkembangan manajemen masa depan, para manajer harus mempunyai etos kerja
seolah – olah mereka itu sendiri merupakan pemilik – pemilik. Serta keahlian dalam
penggunaan alat elektronik merupakan hal yang sangat penting. Perkembangan manajemen
masa depan ditandai dengan beberapa perubahan melalui
Dominan, yaitu salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai aliran yang berguna.
Divergence yaitu setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri. Convergence yaitu aliran
– aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan diantara mereka cenderung kabur.
Sintesa yaitu masing – masing aliran berintegrasi. Proliferation yaitu akhirnya ada
kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi.
D. Perkembangan Ilmu Manajemen
Ilmu manajemen dan aplikasinya pada administrasi perkantoran, selama ini administrasi
hanya di- pandang sebagai kegiatan tulis menulis saja. Secara kasat mata bahwa kegiatan tulis
– menulis baik secara manual atau komputer. Kegiatan administrasi lebih meluas karena
merupakan hal yang sangat penting terkait di berbagai bidang, baik di bidang hukul, sosial,
dan ekonomi. Sehingga manajemen administrasi perkantoran merupakan bagian dari
manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi kelancaran pada bidang lainnya.
Penerapan ilmu manajemen dapat kita temui di berbagai aspek seperti pada komunikasi,
pengaturan biaya, hubungan dengan konsumen, pada pemasaran, pemenuhan kebutuhan,
manajemen logistik, pengembangan SDM, serta masih banyak bidang – bidang lain seperti
manajemen risiko, manajemen proyek, manajemen, produksi, dan lain sebagainya.

1
Usman Effendi. Asas Manajemen Edisi Kedua. Rajawali Pers PT.RajaGrafindo Persada
Depok 2019. hal 53-69

Anda mungkin juga menyukai