Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STUDI KONSUMEN UNTUK FOOD SERVICE

1. KELUARGA DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN


2. ARTI KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
3. PENENTU KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SUATU
KELUARGA
4. KRITERIA KEMISKINAN RUMAH TANGGA

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIZKY RAHMADANI NASUTION


NIM : P01031217085
PRODI : SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
KELAS :6B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
segala limpahan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Studi Konsumen untuk Food Service. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi penugasan untuk perbaikan nilai Studi
Konsumen untuk Food Service. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Simalungun, 18 September 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................3
B. Tujuan................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5
A. KELUARGA DAN RUMAH TANGGA................................................5
B. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA /
RUMAH TANGGA.....................................................................................7
C. VARIABEL SOSIOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KELUARGA...7
D. KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA...........................................8
1. Family life cycle (FLC)....................................................................8
2. Skema Family Life Cycle Tradisional.............................................8
3. Tahap-tahap Family Life Cycle Alternatif........................................9
E. PERANAN INDIVIDU DALAM PEMBELIAN KELUARGA.................9
F. PERILAKU PERAN (ROLE BEHAVIOR).........................................10
G. PERANAN PASANGAN HIDUP DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN
10
1. Pengaruh Keseluruhan.................................................................11
2. Pengaruh menurut Tahap Keputusan..........................................11
BAB III........................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam studi perilaku konsumen, dalam
mengambilsuatukeputusan pembelian melalui beberapa tahap yaitu
pengenalan kebutuhan,pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian (Peter dan
Olson, 2000:165). Tahap kedua yaitu pencarian informasi,
merupakan tahap dimana peran Persepsi Konsumen, grup
referensi dan keluarga terjadi. Sebelum pengambilan keputusan
pembelian dilakukan, konsumen mengumpulkan informasi dari
orang-orang terdekat mereka seperti dari keluarga, tetangga,
sahabat, dan lain-lain. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000)
“Perception is by which an individual sselects,organizers,and
interprets stimuli into the a meaningfull and coherentpicture of the
world”. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses
yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima
menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang
dunianya. Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi
pelanggan terhadap kualitas produk secara keseluruhan berkenaan
dengan maksud yang diharapkan, dimana bersifat relatif terhadap
alternatifalternatif. Persepsi kualitas dari suatu produk mempunyai
kaitan erat dengan bagaimana suatu merek tersebut dipersepsikan.
(Haryono, 2017)
Menurut Ajzen dan Fishbein (1980), Theory of Planned
Behavior mendalilkan tiga faktor penentu konseptual niat. Secara
khusus, niat didasarkan pada variabelvariabel yaitu sikap terhadap
perilaku (attitude towards behavior), norma subyektif (subjective
norm), dan kontrol berperilaku yang dirasakan (perceived
behavioral control). Sikap terhadap perilaku (attitude towards
behavior) mengacu pada tingkat evaluasi atau penilaian positif atau
negatif individu dari kinerja perilaku. Sikap didasarkan pada
keyakinan berperilaku yang menonjol dan evaluasi hasil. Keyakinan
berperilaku (behavioral beliefs) mengacu pada kemungkinan yang
dirasakan dari terjadinya suatu hasil yang diharapkan karena
terlibat dalam perilaku tertentu, dan evaluasi hasil melibatkan
penilaian dari kemungkinan konsekuensi dari perilaku tertentu.
(Meitiana, 2017)
Pola belanja dalam keluarga dikemukakan oleh Wells dan
Gubar (1966) dalam konsep Family Life Cycle. Menurut Wells dan
Gubar (1966), perubahan struktur susunan keluarga melalui
beberapa tahapan siklus keluarga. Pada setiap tahap siklus terjadi

4
perubahan pendapatan, pembelian barang- barang, simpanan, dan
pera saan subyektif akan posisi finansial keluarga yang pada
akhirnya mempengaruhi pola belanja keluarga. (Soeharso &
Kusumowidagdo, 2016)
Literatur perilaku konsumen banyak yang menyebutnya
sebagai pengambilan keputusan keluarga atau peran pembelian
keluarga (Cunningham dan Green, 1974). Literatur-literatur tersebut
memberikan informasi mengenai perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian, meskipun informasi tidak lengkap untuk isu-
isu saat ini. Studi penelitian yang berkaitan dengan komersial
akademik banyak yang menyelidiki keterlibatan anggota keluarga
dan perannya yang beragam. Pembahasan ini dimulai dari tahapan
dalam proses pengambilan keputusan membeli (Davis dan Rigaux,
1974; Hempel, 1974), sub keputusan pembelian untuk produk atau
jasa (Davis, 1970; Hempel, 1974; Cunningham dan Green, 1974;
Green and Cunningham, 1975), dan sub keputusan dan tahap
keputusan untuk kategori produk dan layanan (Davis, 1970; Davis
dan Rigaux, 1974; Ferber dan Lee, 1974). Faktor-faktor yang
dibatasi dalam penelitian ini diantaranya luasnya peran keluarga
dalam strukturnya yang tergolong dalam kategori produk yang
mencerminkan gaya hidup Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.02,
Bulan Desember 2018 Page 1 hedonisme. Penelitian peneliti
sebelumnya telah menyelidiki pengambilan keputusan keluarga
untuk sejumlah kategori produk dan layanan, namun tidak
membedakan pada gaya hidup. Davis (1976, p.248) mencatat
bahwa keluarga untuk kebanyakan studi pengambilan keputusan
rumah tangga kenyataannya ada pada suami dan istri, yang
memiliki peran dominan. Engel, Kollat, dan Blackwell (1973, p 204.)
menyampaikan banyak penelitian struktur peran terlalu
meremehkan peran anak-anak, pendekatan penelitiannya
komprehensif, namun belum muncul dalam literatur publik.
(Wibawanto, 2018)

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui keluarga
dan studi prilaku konsumen, arti keluarga dan rumah tangga,
penentu keputusan pembelian pada suatu keluarga, dan kriteria
kemiskinan rumah tangga.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KELUARGA DAN RUMAH TANGGA


Keluarga (family) adlah kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau
adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah
kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
tingga bersama. Keluarga besar(extended family) mencakup
keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman
dan bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana
seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family
of orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui
perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).

Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap


digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku
konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah
tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat
maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik
untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh
organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran.
Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam
analisis seperti ini :
 Fungsi Produksi Rumah Tangga
 Fungsi Pembelian
 Produksi Rumah Tangga
 Fungsi Konsumsi
 Fungsi Pasar Tenaga Kerja
 Fungsi Pemeliharaan Keluarga
Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
 Informasi
 Sumber Keuangan
 Barang Pasar
 Karakteristik
 Waktu
Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
 Data
 Peluang Pasar Tenaga Kerja
 Peluang Pasar Produk
 Struktur Rumah Tangga
 Kepuasan
Walaupun rumah tangga dan keluarga kadang digunakan
secara dapat dipertukarkan sewktu menganalisis bagaimana
keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan
antara kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi

6
unit yang analisis yang lebih penting bagi pemasar karena
pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional dan rumah
tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga
nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup
sendiri.
a. Para pemasar tidak hanya berpikir tentang keluarga, kategori
rumah tangga yang terbesar, tetapi juga rumah tangga
nonkeluarga, yang berkembang lebih cepat.
b. Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih
banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk
keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural
yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan
yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala
rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran
anak, dan ststus pekerjaan. Dengan adanya anak maka
konsumsi rumah tangga akan bertambah, yaitu konsumsi
pakaian anak, susu untuk anak-anak, buku untuk sekolah anak
dan lain-lain. Maka dari itu rumah tangga dan keluarga dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk.
c. Seorang anak yang biasanya berperan sebagai pengguna akhir
dari produk yang dibeli dapat memberi pengaruh yang tidak
kecil pada pengambilan keputusan pembelian suatu barang
dalam keluarganya. Biasanya anak mencoba memberi
pengaruh pada orang tuanya untuk membeli.Walaupun anak
tidak mendominasi pengambilan keputusan beli, mereka
mempunyai potensi yang besar untuk membentuk aliansi baik
dengan ayahnya maupun dengan ibunya dalam membentuk
mayoritas pengambilan keputusan beli. Anak bisa berpengaruh
pada setiap tahap proses membeli kecuali pada keputusan
berapa banyak uang yang akan dibelanjakan (Prasetijo dan
Ihalauw, 2005;169).
d. Pendapat ini dikuatkan oleh suatu penelitian yang dilakukan
oleh James F. Nelson yang menjelaskan tentang anak-anak
sebagai sumber informasi yang signifikan dalam pengambilan
keputusan keluarga. Sebagai sumber informasi anak-anak
dapat mempengaruhi keputusan pembelian keluarga dalam
pengenalan kebutuhan, dan memberikan informasi, tetapi tidak
terlibat dalam keputusan informasi, tetapi tidak terlibat dalam
keputusan akhir. Nelson juga menemukan fakta bahwa faktor
pendapatan lebih berpengaruh dalam memperkirakan
keterlibatan seorang anak dalam sebuah keputusan (Nelson,
1979; 421)
Palan dan Wilkes mengemukakan empat strategi yang digunakan
oleh anak remaja untuk mempengaruhi orang tua dalam pembelian
barang, yaitu :
1. Tawar menawar
2. Membujuk

7
3. Emosional
4. Permintaan
B. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA /
RUMAH TANGGA
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih
banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk
keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang
paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang
demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah
tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan
ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah
organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg
lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang
paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada
satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen
mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus
mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan
hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian,
makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan
produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan
menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan,
restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas
pilih.

C. VARIABEL SOSIOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KELUARGA


Pemasar juga perlu menganalisis variabel nonekonomi untuk
meramalkan perilaku pembelian. Bagaimana keluarga mengambil
keputusan dapat dimengerti dengan lebih baik dengan
mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, kemampuan
beradaptasi (adaptability), dan komunikasi. Kohesi adalah pertalian
emosi yang dimiliki para anggota keluarga satu sama lain. Kohesi
adalah ukuran seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota
keluarga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi. Kohesi
merefleksikan perasaan keterkaitan dengan atau keterpisahan dari
anggota lain dalam keluarga.
Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah
kemampuan sistem perkawinan atau keluarga untuk mengubah
struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah hubungan
sebagai respon terhadap stress situasional dan perkembangan.
Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah ukuran seberapa
baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh
kebutuhan yang berubah.

8
Komunikasi adalah dimensi yang memudahkan, yang kritis
bagi gerakan pada dua dimensi yang lain. Keterampilan
berkomunikasi yang positif memungkinkan keluarga untuk berbagi
satu sama lain kebutuhan dan preferensi mereka yang berubah
sebagaimana berhubungan dengan kohesi dan kemampuan
beradaptasi. Pengertian apakah anggota keluarga puas atau tidak
dengan produk yang dibeli oleh keluarga mereka mungkin
mensyaratkan pengertian akan komunikasi did lam keluarga.

D. KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA


Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan
kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga
bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan
untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih
banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk
keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang
paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang
demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah
tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan
ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah
organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg
lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang
paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada
satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen
mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus
mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan
hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian,
makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan
produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan
menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan,
restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas
pilih.
1. Family life cycle (FLC)
Konsep family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan
serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk
menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan
gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi
dua :
2. Skema Family Life Cycle Tradisional
 Tahap 1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah
dari orang tua.
 Tahap 2, pasangan yang berbulan madu.

9
 Tahap 3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal
serumah.
 Tahap 4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua,
anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih
hidup.

3. Tahap-tahap Family Life Cycle Alternatif


 Rumah tangga keluarga terdiri dari, pasangan yang tidak
punya anak, pasangan yang terlambat menikah, orang
tua tunggal dan keluarga diperluas.
 Rumah tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak
menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang,
dan janda atau duda yang sudah tua.
E. PERANAN INDIVIDU DALAM PEMBELIAN KELUARGA
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima
peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin
dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah
tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
1. Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga
mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk
membantu pengambilan keputusan
2. Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari
sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh
keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang
paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
3. Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan /
atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang
keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang
yang akan dipilih.
4. Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen
pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai,
menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5. Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk

Pemasar perlu berkomunikasi dengan pemegang masing-


masing peranan. Anak misalnya, adalah pemakai serealia, mainan,
pakaian, dan banyak produk lain, tetapi mungkin bukan pembeli.
Salah satu atau kedua orangtua mungkin merupakan pengambil
keputusan dan membeli, walaupun anak mungkin penting sebgai
pemberi pengaruh dan pemakai.
Peranan memberi pengaruh mungkin dipegang oleh orang
yang paling ahli. Sebagai contoh, orangtua mungkin menjadi
pengambil keputusan mengenai mobil mana yang mereka akan
beli, tetapi remaja kerp memainkan peranan utama sebagai
penjaga pintu informasi dan sebagai pemberi pengaruh karena

10
pengetahuan yang lebih banyak mengenai unjuk kerja, cirri produk,
atau norma social.

F. PERILAKU PERAN (ROLE BEHAVIOR)


keluarga dan kelompok lain juga memperlihatkan apa yang
oleh sosiolog Talcott Parsons disebut perilaku peran instrumental
dan ekspresif. Peran instrumental, yang juga dikenal sebagai peran
fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keuangan, karakter
performasi, dan sifat “fungsional” lain seperti kondisi pembelian.
Peranan ekspresif melibatkan dukungan kepada anggota keluarga
yang lain dalam proses pengambilan keputusan dan kebutuhan
estetik atau emosi keluarga, termasuk penegakan norma keluarga.
Pelbagai anggota keluarga mungkin memenyhi baik peran
instrumental maupun peran ekspresif, bergantung pada jenis
keputusan pembelian dan karakteristik individual dari anggota
keluarga yang bersangkutan.
Komunikasi pemasaran harus diarahkan kepada preferensi
dan kriteria evaluasi individual. Namun, ini rumit karena pengaruh
dari anggota keluarga yang lain. Sebagai contoh, sebagaimana
dijelaskan oleh Davis, “seorang suami mungkin membeli sebuah
station wagon, dengan adanya realitas berupa keharusan
mengantar empat anak, walaupun preferensinya yang kuat adalah
untuk mobil sport . . . .”. Seorang ibu rumah tangga mendasarkan
keputusan produk dan merek hingga jangkauan tertentu pada
pesanan atau permintaan anggota keluarga dan pada penilaiannya
tentang apa yang mereka sukai atau tidak disukai dan apa yang
baikuntuk mereka.

G. PERANAN PASANGAN HIDUP DALAM KEPUTUSAN


PEMBELIAN
 Pasangan hidup mana yang paling penting dalam keputusan
pembelian keluarga ?
 Bagaimana hal ini bisa bervariasi menurut kategori produk?
 Bagaimana hal ini bervariasi menurut tahap pengambilan
keputusan?
Secara umum, kategori struktur peran berikut ini digunakan
untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan ini :
a. Otonom, bila sama jumlah keputusan yang dibuat oleh masing-
masing pasangan, tetapi masing-masing keputusan dibuat
secara individual oleh masing-masing pasangan.
b. Suami yang dominant
c. Istri yang dominan
d. Sinkratis, bila kebanyakan keputusan dibuat bersama oleh
suami maupun istri.
Kategori ini kadang disederhanakan menjadi “suami lebih
banyak dari istri,”istri lebih banyak dari suami”,”suami dan istri,”atau

11
cukup “suami saja,”istrisaja,”atau “anak saja”.mana situasi yang
mungkin ada dipengaruhi oleh jenis produk, tahap dalam proses
keputusan, dan sifat situsai yang mengelilingi keputusan.
1. Pengaruh Keseluruhan
Beberapa kategori produk/jasa adalah dominan istri.
Kategori tersebut mencakup busana wanita,busana anak-anak,
panic dan wajan, perlengkapan kecantikan, bahan makanan, dan
obat nonresep. Dua kategori yang dominant suami mencakupi
mesin pemotong rumput dan perangkat keras.

2. Pengaruh menurut Tahap Keputusan


Proses keputusan cenderung bergerak menuju partisipasi
bersama dan men jauh dari perilaku otonom sementara keputusan
akhir mendekat. Tahap pencarian informasi lebih otonom daripada
partisipasi bersama. Rencana pemasaran dengan demikian
memerlukan pemakaian media yang khususseperti majalah atau
media lain yang memiliki daya tarik kuat terhadap suami atau istri
ketimbang keduanya. Namun, desain produk atau toko harus
merefleksikan criteria evaluasi dari keduanya karena consensus
atas hal ini harus dicapai didalam keputusan akhir. Kampanye
terpisah dapat dihitung waktunya agar bertepatan dengan minat
khusus, terutama untuk produk dengan siklus perencanaan yang
lama seperti liburan dan pembelian pasar.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Keluarga sangat penting dalam studi perilaku konsumen karena
dua alasan. Pertama, keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian
untuk banyak produk konsumen. Kedua, keluarga adalah pengaruh utama
pada sikap perilaku individu. Keluarga merupakan dua orang atau lebih
yang dikaitkan oleh hubungan darah, perkawinan, atau pengadopsian
yang tinggal bersama-sama atau terpisah. Keluarga terbagi atas; keluarga
inti (nuclear family) dan keluarga besar (extended familiy). Anggota
keluarga (rumah tangga) memegang berbagai peranan yang mencakupi
penjaga pintu,pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan
pemakai. Jadi pengaruh pasangan hidup, anak, atau anggota keluarga
yang lain dalam keluarga bervariasi menurut sumber daya anggota
keluarga, jenis produk, tahap dalam siklus kehidupan, dan tahap dalam
keputusan pembelian.(Subianto, 2007)

13
DAFTAR PUSTAKA

Haryono, G. (2017). ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN, KELOMPOK


REFERENSI DAN KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PADA MAHASISWA STIE-SAK PADA PEMBELIAN
SAMSUNG. Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, 6(2), 200–207.
Meitiana, M. (2017). Perilaku Pembelian Konsumen: Sebuah Tinjauan
Literatur Theory of Planned Behavior. Jurnal Ekonomi Modernisasi,
13(1), 16. https://doi.org/10.21067/jem.v13i1.1762
Soeharso, D., & Kusumowidagdo, A. (2016). Pengaruh Family Life Cycle
Dalam Keputusan Memilih Desain Rumah Tinggal dan Lingkungan.
Jurnal Aksen, 1(2), 5–26.
Subianto, T. (2007). Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta
Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomi
Modernsasi, 3, 165–182.
Wibawanto, S. (2018). PERAN KELUARGA DALAM PERILAKU
PEMBELIAN HEDONIS. Jurnal Fokus Bisnis, 14.
https://sifafauziah692.wordpress.com/2015/01/10/keluarga-dan-studi-
perilaku-konsumen/
http://annisaa10211978.blogspot.com/2013/11/keluarga-dan-studi-
tentang-perilaku.html

14

Anda mungkin juga menyukai