Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

Komponen Kimiawi Sel

Disusun oleh :

1). Gede Budi Artana (04)


2). Ketut Sadhu Gunawan (08)
3). Salomo Agung Adrianto Rehmina Hutapea (25)

Kelas : 11 MIPA 1
Tahun Pelajaran: 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Shang Hyang Widhi
Wasa, atas berkat dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan
Laporan Komponen Kimiawi Penyusun Sel. Laporan ini saya buat
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran
Biologi kelas XI MIPA 1 (Bu Ari Winarti SPd, MPd).
Dalam pembuatan laporan ini, ada banyak pihak yang membantu
memberikan kritik dan saran yang mendukung. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan laporan ini. Terima kasih untuk
semua saran yang telah diberikan sehingga laporan ini dapat
tersusun dengan baik

Sanggalangit, 24 Juli 2020,

Penyusun

2
-). Sel:
Sel adalah unit struktural (unit penyusun tubuh makhluk
hidup) dan unit fungsional (unit yang menjalankan fungsi
kehidupan) terkecil yang ada di dalam tubuh makhluk hidup,
walaupun kecil sel sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Fungsi sel meliputi sintesis, pengangkutan zat, pernapasan,
pengeluaran zat sisa, pertumbuhan, dan perkembangan. Setiap sel
memiliki komponen penyusun, terdapat 7 komponen penyusun sel
(4 komponen penyusun bersifat organik dan yang 3 lagi bersifat
anorganik) antara lain: Karbohidrat, Protein, Lemak, Asam
Nukleat, Air, Vitamin, dan Mineral.

3
-). Berikut ini komponen kimiawi penyusun sel
adalah:
1). Karbohidrat:
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat.
Karbohidrat sangat vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk
hidup. Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk oleh sel-sel yang memiliki
hijau daun (kloroplas yang mengandung klorofil) melalui proses
fotosintesis. Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan
menjadi karbohidrat sederhana (yaitu sebagai sumber energi di dalam sel),
karbohidrat rantai pendek (sebagai cadangan energi), serta karbohidrat
rantai panjang (sebagai komponen struktural organel dan bagian sel
lainnya, serta sebagai komponen penyusun DNA dan RNA). Sedangkan
berdasarkan struktur ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida ( 1 gugus gula yang memiliki sifat yaitu rasanya manis,
dapat larut dalam air, dan dapat dikristalkan.), disakarida ( 2 gugus gula
yang memiliki sifat yaitu rasanya manis, larut dalam air, dan dapat
dikristalkan juga), dan polisakarida ( lebih dari 2 gugus gula yang
mempunyai sifat yaitu rasanya tidak manis , tidak dapat dikristalkan, dan
tidak larut dalam air )

4
2). Protein:
Protein merupakan komponen kimiawi sel yang memiliki susunan
sangat kompleks (tersusun atas C(Karbon), H(Hidrogen), O(Oksigen),
N(Nitrogen), dan beberapa tersusun oleh P(Fosfor), dan S(Sulfur) juga).
Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu
penyusun membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan
mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam
bentuk protein fungsional, yaitu enzim. Pada sel hidup protein memiliki
dua peran penting, yaitu peran katalitik dan peran mekanik. Peran katalitik
ditunjukkan oleh enzim yaitu untuk mengatur lalu lintas jalur - jalur
metabolisme, sedangkan peran mekanik ditunjukkan oleh protein otot
yaitu sebagai pembangun (struktural). Fungsi protein yang lain yaitu
membentuk organel sel (ribosom, mitokondria, kromosom), membentuk
selaput sel, membangun dan mengganti jaringan yang aus, dan
membentuk senyawa lain (hormon, antibodi, enzim). Di dalam sel sendiri
terdapat berbagai jenis protein, misalnya protein sederhana (albumin,
globulin), protein kompleks (lipoprotein, nukleoprotein), enzim (koenzim,
apoenzim), hormon, asam nukleat. Protein disintesis di dalam tubuh
melalui sebuah proses sintesis protein dimana asam-asam amino tertentu
akan disusun membentuk rangkaian polipeptida.

5
3). Lemak:
Lemak tersusun atas unsur C (Karbon), H (Hidrogen), dan O
(Oksigen). Senyawa utama yang membentuk lemak adalah asam lemak
dan gliserol. Beberapa senyawa yang termasuk lemak meliputi asam
lemak, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya
vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, glikolipid, serta terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan
steroid), kumpulan dari semua senyawa ini disebut Lemak dan kumpulan
Lemak disebut sebagai Lipid. Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam
air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, seperti alkohol (C2H5OH),
kloroform (CHCl₃), dan eter (C2H5)2O. Dalam sel hidup, lemak
berfungsi sebagai komponen penyusun utama membran plasma yang
tersusun oleh fosfolipid, pembentukan hormon, pembentukan vitamin,
juga sebagai sumber energi cadangan bagi sel.

4). Asam Nukleat:


Asam Nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks,
berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida (senyawa
organik yang berperan sebagai monomer penyusun polimer asam nukleat,
DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat)) yang

6
mengandung informasi genetik, setiap rantai nukleotida tersusun atas
sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan sebuah basa nitrogen
heterosiklik (purin atau primidin). Selain itu, basa nitrogen yang
ditemukan pada kedua jenis asam nukleat memiliki perbedaan yaitu:
adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA dan DNA,
sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil hanya
dapat ditemukan di RNA. Asam nukleat yang paling umum adalah DNA
dan RNA, keduanya adalah biomolekul penting yang menyusun makhluk
hidup di bumi, Asam nukelat biasanya ditemukan di sel hidup serta pada
virus (di dalam virus hanya ada satu jenis Asam nukleat yaitu antara DNA
atau RNA). Asam nukleat berfungsi untuk mengontrol aktivitas sel dan
membawa informasi genetik (sebuah seri huruf-huruf mewakilkan stuktur
primer dari molekul DNA atau “strand”, oleh karena itu informasi genetik
lebih dikenal sebagai “Sekuens DNA”). Selain itu, asam nukleat berfungsi
sebagai sintesi RNA dalam sel, pembentukan protein dalam sel,
menentukan protein yang sintesis, mengarahkan proses sintesis protein,
dan mengaktifkan asam amino.

5). Air:
Air tersusun atas unsur H(Hidrogen) dan O(Oksigen). Air adalah
komponen kimiawi penyusun sel yang terbanyak dari ketujuh komponen

7
yaitu sebesar 70-85%, hal ini karena air sangat penting bagi sel, jadi selalu
ingat minum air supaya tidak terjadi dehidrasi dan sel kita kekurangan
cairan air. Fungsi air dalam sel adalah sebagai zat pelarut, medium
berbagai reaksi kimia, dan juga mempercepat reaksi biologi.

6). Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin
memang dibutuhkan dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada untuk
menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran
vitamin adalah mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan, dan
sebagai penghancur radikal bebas. Beberapa contoh vitamin yang saat ini
telah ditemukan antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan
H.

7). Mineral:
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam
pemeliharaan fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga
keseimbangan asam dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung
dengan jumlah yang besar (makroelemen) dan dalam jumlah sedikit
(mikroelemen. Beberapa contoh mineral makroelemen misalnya kalsium,
8
magnesium, fosfor, klor,natrium, dan belerang. Sedangkan contoh mineral
mikroelemen antara lain zat besi, yodium, seng, kobalt, fluorin.

“Terima Kasih”

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai