Pendahuluan
Untuk dapat tumbuh kembang dan melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari,
seseorang memerlukan energi dan nutrisi yang didapat melalui makanan. Menurut sumber
energi yang dapat diperoleh, makanan dapat digolongkan menjadi 3 kelas makanan utama
(makronutrien), yaitu karbohidrat, lipid (lemak), dan protein.1
Akan tetapi, tidak sedikit orang, terutama di Indonesia, yang berada di dalam garis
kemiskinan mengalami kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan energinya. Banyak orang
yang tidak memdapatkan asupan makanan hingga berhari-hari sehingga mengalami suatu
keadaan yang disebut dengan starvasi. Starvasi adalah suatu keadaan dimana terjadi
kekurangan asupan energi dan unsur unsur nutrisi essensial yang diperlukan tubuh dalam
beberapa hari sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan proses metabolisme
unsur-unsur utama di dalam tubuh.2
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai struktur dan fungsi makronutrien
(karbohidrat, protein dan lipid), mikronutrien (vitamin dan mineral) mekanisme
pembentukkan energi, dan hormone yang berperan
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui makronutrien, mikronutrien,
sistim endokrin pangkreas serta metabolisme kerbohidrat, protein dan lipid.
Hipotesa
Skenario Kasus
Pada sore hari seorang anak balita yang kurus ditemukan di rumah kosong sedang menangis
dan dalam kondisi lemah karena kelaparan. Menurut tetangganya, orang tua anak itu sering
terlihat pergi dari rumah tersebut pada pagi dini hari. Karena rumah mereka tidak begitu
dekat, mereka tidak tahu kalau anaknya ditinggal sendiri di rumah tersebut.
PEMBAHASAN
Karbohidrat
Sinar matahari
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6O2
Klorofil
Klasifikasi karbohidrat
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan
utama yaitu:1
3. Penghemat protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya,
bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun.
Sumber Karbohidrat
PROTEIN
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan, di mana benar adanya bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.1
Protein merupakan bagian terbesar pada tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah
protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jarigan lain dan cairan tubuh. Semua
enzim, hormon, pengangkutan zat-zat gizi, matriks intraseluler dan lain sebagainya adalah
protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang
esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makromolekul yang mempunyai berat molekul antara 5 ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen
(H), oksigen (O) dan nitrogen(N); beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-
unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur utama protein adalah nitrogen, di mana
nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Jenis protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012.. Ini dapat dibayangkan bila
diketahui bahwa protein terdiri atas sekian kombinasi berbagai jenis dan jumlah asam amino.
Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas 8 asam
amino esensial (tidak dapat diproduksi tubuh) dan 10 asam amino non-esensial (dapat
diproduksi tubuh). Asam amino esensial tersebut adalah: Phenilalanin, Valin, Lysin, Isoleusin,
Triptophan, Threonin, Leusin, dan Methionin. Sedangkan asam amino yang non-esensial
adalah Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glysin, Serin, Prolin, Hidroksiprolin, Tyronin,
Hidroksilisin, Asparagin, dan Alanin. Selain itu, jug terdapat 2 asam amino semi-esensial
(asam amino yang dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak
mencukupi untuk proses pertumbuhan anak anak), yaitu Arginin dan Histidin.
Klasifikasi Protein
1. Protein Simpleks. Hasil hidrolisis total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya
terdiri atas asam-asam amino.
2. Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein). Hasil hidrolisa total dari protein
jenis ini. Selain terdiri atas berbagai jenis asam amino juga terdapat komponen lain miisalnya
unsur logam gugusan phosphat dan sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein,
glikoprotein, dan sebagainya)
3. Protein Derivat (protein derivative). Merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagal
hasil hidrolisa parsial dari protein native, miisalnya albumosa, peptone dan sebagainya.
1. Protein hewani, yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dan binatang, seperti
protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
2. Protein nabati, yaitu protein yang berasal dan bahan makanan turnbuhan, seperti protein dari
jagung (zein), dan terigu, dan sebagainya.
Fungsi Protein
5. Pembentukan antibodi
kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-
enzim yang terdapat terutama di dalam hati.
7. Sumber energi.
Protein menghasilkan energi sebesar 4 kkal/g.
Sumber Protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, seperti telur, susu,
daging, unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasil
olahannya seperti tahu dan tempe serta kacang-kacangan lainnya.
LEMAK (LIPID)
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam
tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Sifat-sifat lemak antara lain:
1. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen,
alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan
pelarut tersebut.
2. Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95% asam
lemak)
3. Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential.
1. Lipid sederhana.
Lipid sederhana adalah golongan lipid yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
dan gliserol. Contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida)
Lipid kompleks adalah golongan lipid yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
dan berbagai senyawa lainnya. Contohnya: fosfolipid dan glikolipid.
Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat + senyawa nitrogen.
3. Lipid turunan
Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid
kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid,
keton bodies.
Secara klinis, komponen lipid utama yang dapat dijumpai dalam plasma adalah:1
1. Trigliserida (lemak netral)
2. Asam Lemak
3. Kolesterol
4. Fosfolipid
Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga molekul asam
lemak menjadi satu molekul gliserol. Jaringan adiposa memiliki simpanan trigliserid yang
berfungsi sebagai gudang lemak yang segera dapat digunakan. Dengan masuk dan keluar
dari molekul trigliserida di jaringan adiposa, asam-asam lemak merupakan bahan untuk
konversi menjadi glukosa (glukoneogenesis) serta untuk pembakaran langsung untuk
menghasilkan energi.
Asam lemak dapat berasal dari makanan, tetapi juga berasal dari kelebihan glukosa
yang diubah oleh hati dan jaringan lemak menjadi energi yang dapat disimpan. Lebih dari
95% lemak yang berasal dari makanan adalah trigliserida. Proses pencernaan trigliserida dari
asam lemak dalam diet (eksogenus), dan diantarkan ke aliran darah sebagai kilomikron
(droplet lemak kecil yang diselubungi protein).
Kolesterol berasal dari makanan dan sintesis endogen di dalam tubuh. Sumber
kolesterol dalam makanan seperti kuning telur, susu, daging, lemak (gajih), dan sebaginya
terutama dalam keadaan ester. Dalam usus, ester tersebut kemudian dihidrolisis oleh
kolesterol esterase yang berasal dari pankreas dan kolesterol bebas yang terbentuk diserap
oleh mukosa usus dengan kilomikron sebagai alat transport ke sistem limfatik dan akhirnya
ke sirkulasi vena. Kira-kira 70% kolesterol yang diesterifikasi (dikombinasikan dengan asam
lemak), serta 30% dalam bentuk bebas. Kolesterol disintesis di hati dan usus serta ditemukan
dalam eritrosit, membran sel, dan otot. Kolesterol penting dalam struktur dinding sel dan
dalam bahan yang membuat kulit kedap air. Kolesterol digunakan tubuh untuk membentuk
garam empedu sebagai fasilitator untuk pencernaan lemak dan untuk pembentukan hormon
steroid (misal kortisol, estrogen, androgen) oleh kalenjar adrenal, ovarium, dan testis.
Karena lipid tidak dapat larut dalam air, maka itu memerlukan suatu pengangkut
agar bisa masuk dalam sirkulasi darah. Pengangkut itu adalah suatu protein yang dinamakan
lipoprotein. Lipoprotein dalam sirkulasi terdiri dari partikel berbagai ukuran yang juga
mengandung kolesterol, trigliserida, fosfolipid, protein dalam jumlah berbeda sehingga
masing-masing lipoprotein memiliki karakteristik densitas yang berbeda. Lipoprotein terbesar
dan paling rendah densitasnya adalah kilomikron, diikuti oleh lipoprotein densitas sangat
rendah (very low density lipoprotein, VLDL), lipoprotein densitas rendah (low density
lipoprotein, LDL), lipoprotein densitas sedang (intermediate density lipoprotein, IDL), dan
lipoprotein densitas tinggi (high density lipoprotein, HDL).
Sebagian besar trigliserida pada plasma tidak dalam keadaan puasa terdapat dalam
bentuk kilomikron, sedangkan pada sampel plasma puasa, trigliserida terutama terdapat
dalam bentuk VLDL. Sebagian kolesterol plasma terkandung dalam LDL. Sebagian kecil
(15-25%) kolesterol berada dalam HDL.
Fungsi Lemak
2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya berbagai bahan yang
masuk dan keluar sel.
Sumber Lemak
Sumber lemak terbagi menjadi 2, yaitu lemak hewani dan lemak nabati. Lemak nabati
berasal dari bahan makanan tumbuhan sementara lemak nabati dari hewan termasuk telur,
susu. Sumber lemak nabati berada di dalam sitoplasma berupa droplet dan pada hewani
berada di dalam jaringan adiposa.
Struktur dan Fungsi Mikronutrien
Mineral
1. Kalsium
Merupakan mineral dengan jumlah terbanyak dalam tubuh. Diperlukan untuk simpanan di
matriks tulang dan gigi supaya tetap kokoh, mengendalikan kerja jantung dan otot skelet serta
eksitabilitas saraf, dan pembekuan darah. Hanya 20-30% dari asupan kalsium yang
diabsorbsi dari traktus digestivus. Jika asupan per hari kurang dari 250 mg, 70% dari
asupannya akan diserap, terutama di jejunum namun juga di ileum dan kolon. Kalsium dapat
diserap secara aktif maupun pasif, di mana yang aktif lebih dominan jika asupan kalsium
kurang, dan membutuhkan metabolit aktif vitamin D, kalsitriol.
Kalsium banyak terdapat dalam susu, keju, tepung yang difortifikasi kalsium, telur,
ikan (salmon dan sarden yang tulang-tulang kecilnya ikut dimakan), kubis, brokoli. Kalsium
dibuang di urin, feses, kulit, rambut, dan kuku. Kalsium yang terdapat di empedu dapat
diabsorbsi ulang di ileum dan kolon. Kalsium tambahan diperlukaan saat pertumbuhan,
kehamilan, dan laktasi.1
2. Fosfor
Merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh. Dapat berupa fosfat organik seperti
ATP, AMP, ADP, kreatin fosfat, maupun inorganic yang terdapat di matriks tulang dan cairan
ekstraselular. Fosfor berfungsi sebagai komponen tulang dan gigi bersama kalsium,
pembentukan bagian sel (fosfolipid), pelepasan energi dari karbohidrat dan lemak, membantu
absorbsi karbohidrat dari usus halus, dan membantu mempertahankan keseimbangan asam-
basa tubuh.
Penyerapan fosfor bergantung pada pembentukan garam larut air. Normalnya 60% fosfor
makanan akan diserap. Penggunaan antacid yang mengandung magnesium dan alumunium
berlebih dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan fosfor melalui pembentukan garam
larut air. Fosfor dapat diperoleh dari daging, ikan , susu, keju, dan sereal yang mengandung
fosfor melebihi sayur dan buah. Juga terdapat dalam banyak pengawet makanan.
Banyak makanan yang merupakan sumber kalsium juga kaya akan fosfor, di mana asupannya
harus memiliki perbandingan 1 mmol fosfor per 1 mmol kalsium, mencerminkan
konsentrasinya pada tubuh normal.1
3. Zat besi
0,5-1 gram besi disimpan dalam bentuk ferritin dan haemosiderin dalam hati, limpa, dan
sumsum tulang. Kadar plasma ferritin merupakan indikator kadar simpanan besi. Kandungan
total besi dalam tubuh sangat sedikit, yaitu sekitar 4 gr. Besi berfungsi untuk pembentukan
hemoglobin, terdapat dalam pigmen myoglobin otot, serta penting sebagai konstituen banyak
sistem enzim.
Besi diperlukan tubuh untuk mengimbangi kehilangan besi akibat urin, menstruasi,
pembentukan hemoglobin tambahan karena kehamilan dan masa pertumbuhan, laktasi, serta
pendarahan.1
4. Yodium
Merupakan konstituen dari tiroksin (T4) dan triodotironin (T3) yang disekresi glandula
tiroid yang berfungsi mengendalikan aktivitas jaringan, kecepatan metabolisme, dan
integritas jaringan penyambung, serta perkembangan sistem saraf fetus pada trimester
pertama kehamilan. Kurang asupan yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan kretinisme,
sindrom retardasi mental, dan dwarfisme. Yodium terdapat sangat sedikit dalam makanan.
Paling baik berasal dari sayur dan ikan laut, serta susu sapi.
Beberapa makanan yang mengandung substansi yang menghambat pengambilan yodium oleh
glandula tiroid disebut sebagai goitrogen, yaitu:
5. Fluor
Terdapat dalam jumlah kecil dalam gigi dan tulang sebagai garam fluoroapatit dengan
fungsi esensial yang belum diketahui. Mineral ini terdapat dalam air, yang meskipun hanya
dalam jumlah yang sangat sedikit, namun merupakan sumber asupan utama.
Studi mengenai fluor terhadap nutrisi manusia berkaitan dengan fungsinya mencegah karies
gigi. Fluor harus terdapat ketika kalsifikasi gigi masih berlangsung. Fluor yang berlebihan
dapat menyebabkan timbulnya lapisan putih kapur pada gigi, dan apabila sangat berlebihan
dapat menyebabkan lapisan tsb menimbulkan warna coklat permanen pada gigi.1
6. Natrium
Terutama ditemukan dalam plasma darah dan cairang sekeliling jaringan. Penting dalam
pengaturan tekanan osmotik serta penghantaran impuls saraf, kontraksi otot, transport aktif,
dan keseimbangan asam-basa.Kebanyakan natrium berasal dari garam dapur (natrium
klorida). Terdapat pula dalam susu, keju, telur, daging, dan ikan yang memiliki kadar natrium
lebih tinggi daripada sayur dan sereal.
Natrium terutama dikeluarkan melalui urin dan keringat, di mana kadar natrium
dipertahankan oleh ginjal. Absorbsi natrium dan air dikontrol oleh hormon aldosteron dan
ACTH. Defisiensi natrium dapat terjadi akibat pengeluaran keringat berlebih akibat hawa
panas, dengan gejala kram otot dan kelelahan luar biasa. Kelompok orang yang juga mungkin
mengalami defisiensi adalah mereka yang muntah-muntah dan diare berkepanjangan,
kerusakan jaringan (misalnya karena luka bakar), atau karena kerusakan ginjal. Pada orang
tua yang kemampuan memekatkan urinnya sudah kurang, kekurangan natrium dapat
menyebabkan kepikunan.1
7. Kalium
Terutama terdapat dalam sel tubuh, dengan cara kerja yang komplemen dengan natrium.
Ginjal memainkan peranan penting dalam mengatur konsentrasi kalium dalam tubuh.
Defisiensi dapat disebabkan muntah-muntah dan diare dalam waktu lama, atau akibat terapi
diuretik oral, dan menyebabkan kejang otot. Lebih dari 90% kalium diserap dalam usus halus
proksimal. Buah dan sayur merupakan sumber utama kalium, begitu pula dengan pisang dan
jus buah serta kopi. Asupan kalium lebih banyak dapat menurunkan tekanan darah.1
8. Magnesium
Absorbsi magnesium dalam usus halus sangat efisien. Defisiensi magnesium dapat terjadi
bersamaan denan kelaparan, sindrom malabsorbsi, pancreatitis akut, alkoholisme, dan diare
serta muntah-muntah berkepanjangan. Biasa disertai rendahnya kadar kalsium darah. Gejala
defisiensi berupa otot lemah, disfungsi neuromuskular, takikardia, dan fibrilasi ventrikel.
Dapat juga disebabkan karena pengangkatan glandula paratiroid dan penggunaan diuretika
dalam waktu lama.1
VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok nutrient organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disentesis oleh tubuh sehingga
harus dipasok dari makanan.
Vitamin larut lipid adalah senyawa hodrofobik yang dapat diserap secara efisisen. Seperti
lipid lain, vitamin ini diangkut dalam darah dalam bentuk lipoprotein atau melekat pada
protein spesifik. Vitamin ini memiliki beberapa fungsi misalnya vitamin A untuk penglihatan,
vitamin D untuk metabolism kalsium dan fosfat, vitamin E untuk antioksidan dan vitamin K
untuk pembekuan darah.
Vitamin larut air terdiri dari vitamin B dan vitamin C, keduanya terutama berfungsi sebagai
kofaktor enzim. Asam folat berfungsi sebagai pembawa unit satu karbon. Defisiensi slah satu
vitamin B kompleks jarang dijumpai karena diet yang kurang umunya berkaitan dengan
keadaan defisiensi multiple.elemen mineral anorganik yang memiliki fungsi di dalam tubuh
harus tersedia dalam makanan. Jika asupan kurang memadai, dapat muncul tanda-tanda
defisiensi seperti anemia.2
1. Insulin
Insulin dibentuk di jaringan endokrin pankreas yang disebut Pulau Langerhans, terutama oleh
sel pancreas.
Insulin bersifat anabolik dengan meningkatkan simpanan glukosa, asam amino, dan asam
lemak. Insulin ini mempunyai efek menurunkan kadar glukosa, asam amino, dan asam lemak
dalam darah, serta mendorong penyimpanan nutrien-nutrien tersebut. Sewaktu molekul-
molekul nutrien memasuki darah selama keadaan absortif, insulin meningkatkan penyerapan
mereka oleh sel dan konversi, masing-masing menjadi glikogen, trigliseida dan protein.
Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa, baik di otot maupun
hati.
2. Glukagon
Glukagon juga dibentuk di jaringan endokrin pankreas (Pulau Langerhans), akan tetapi oleh
sel pancreas.
Glukagon merupakan hormon yang bersifat katabolik. Kerja glukagon berlawanan dengan
insulin. Glukagon memobilisasi glukosa, asam lemak, dan asam amino dari penyimpanannya
ke dalam darah. Glukagon ini mempengaruhi metabolisme hidrat arang, protein dan lemak.
Efek glukagon pada hidrat arang akan meningkatkan glukosa darah dengan cara peningkatan
glikogenolisis dan glukoneogenesis di hati. Efek glukagon pada protein akan meningkatkan
lipolisis, menurunkan sintesa trigliserida sehingga meningkatkan produksi keton di hati.
Dalam metabolisme protein, insulin menurunkan sintesa protein, meningkatkan degradasi
protein di hati sehingga terbentuk asam amino dan merangsang glukoneogenesis yang
menyebabkan meningkatnya kadar gula darah. Sekresi glukagon ini meningkat pada keadaan
post absortive.
Growth hormone (GH) dihasilkan oleh kelenjar hipofisis pars anterior. Pengaturan hormone
ini dipengaruhi oleh GHRH (growth hormone releasing hormone) dan GHIH (growth
hormone inhibiting hormone).
4. Kortisol
Kortisol merupakan suatu hormone golongan glukokrtikoid yang disintesa oleh korteks
adrenal zona fasikulata. Pengaturan sekresi kortisol dipengruhi oleh hormone ACTH
(Adenocorticotropin hormone) yang dirangsang oleh CRH (Corticotropin releasing Hormon).
5. Epinefrin
Hormon epinefrin disekresikan oleh medula adrenal sebagai akibat dari rangsangan yang
menimbulkan stress dan perasngsangan simpatis. Epinefrin meningkatkan prose
glikogenolisis dan glukoneogenesis di dalam hepar serta otot karena stimulasi enzim
fosforilase. Dalam otot, sebagai akibat tidak adanya enzim glukosa 6-fosfatase, glikogenolisis
terjadi dengan pembentukan laktat sedangkan di dalam hepar, glukosa merupakan produk
utama yang meningkatkan kadar glukosa darah.
6. Hormon Tiroid
Hormon Tiroid dibentuk oleh sel folikel kelenjar tiroid dalam bentuk T 3 (triodotironin) dan T4
(tetraiodotironin / tiroksin). Pembetukkan hormon tiroid berlangsung pada molekul
tiroglobulin di dalam koloid sel folikel tiroid.6 Hormon tiroid dibentuk dari pengikatan iodium
pada molekul tirosin. Sekresis hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamus (TRH)- hipofifis
anterior(TSH)- tiroid.
Pada saat kelaparan (selama 1 hari), sekresi hormone yang paling ditingkatkan adalah
Glukagon yang meningkatkan proses glikogenolisis di hati. Selain itu juga terjadi
peningkatan hormone GH, Tiroid, Kortisol, Epinefrin dan penghambatan hormon insulin.
Akan tetapi apabila kelaparan lebih dari 2 hari atau lebih, sekresi hormone yang paling
ditingkatkan tetap glucagon, akan tetapi proses yang ditingkatkannya adalah proses
glukoneogenosis, akibat telah berkurangnya kadar glikogen pada tubuh (hati).
METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme Utama
d. HMP Shunt
HMP merupakan singkatan dari hexose mono phospat = pentose phospat pathway. Proses ini
merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa melalui dehidrogenasi dengan NADP sebagai
akseptor H+. Proses ini terjadi di sitoplasma sel dan tidak menghasilkan ATP. HMP shunt aktif
di hati, jaringan adiposa, sel darah merah, korteks adrenal, kelenjar tiroid, kelenjar mammae
yang sedang laktasi dan kelenjar testis. Bagi sel darah merah, proses ini menyediakan
glutation untuk melindungi membran sel dari proses oksidasi oleh molekul H2O2.5
Proses ini bertujuan untuk menyediakan NADPH + H+. NADPH penting bagi sintesis asam
lemak, kolesterol, hormon steroid, asam amino dan hormon tiroid. Selain itu proses ini akan
menyediakan ribosa 5 phospat untuk sintesis nukleotida (RNA DNA).
HMP Shunt merupakan proses multisiklik, karena molekul glukosa 6-P yang digunakan dapat
kembali menjadi glukosa 6-P. Proses ini memerlukan 3 molekul glukosa 6 phospat.
Adapun enzim yang dibutuhkan dalam proses ini ialah :
Glukosa 6-P dehidrogenase yang mengubah glukosa 6-P menjadi 6-fosfoglukonat.
6-fosfo glukonat dehidrogenase mengubah 6 fosfoglukonat menjadi ribulosa 5-Phospat.
Epimerase mengubah ribulosa 5 phospat xilulosa 5 phospat dan ribosa 5 phospat arabinosa
5 phospat.
Keto isomerase mengubah ribulosa 5 phospat menjadi ribosa 5 phospat.
Transketolase dan transadolase.
e. Glikogenesis
Merupakan proses pembentukan glikogen dari molekul glukosa. Fungsi dari pembentukan
glikogen ialah sebagai cadangan energi terutama di hati dan otot. Proses glikogenesis
umumnya meningkat sesaat setelah makan dan menurun pada saat puasa/lapar.2
Glikogen merupakan polisakarida yang terdiri dari rantai lurus dan rantai bercabang. Pada
rantai lurus terjadi ikatan glikosidik antara gugus gula yang satu dengan yang lainnya pada
ikatan 1,4 dan ikatan glikosidik rantai bercabang pada ikatan 1,6. Glikogen ini adalah
simpanan utama karbohidrat yang paling mudah diubah kembali menjadi monosakarida, tidak
seperti halnya pada lemak yang relatif lebih sulit dimobilisasi.
Proses glikogenesis terjadi di hati dan otot. Di hati fungsi utama glikogen ialah sebagai
simpanan glukosa dan akan dipakai bila sewaktu-waktu kadar glukosa di dalam darah
mengalami penurunan. Sedangkan glikogen di otot berfungsi sebagai sumber energi untuk
proses glikolisis di dalam sel otot sendiri, bukan sebagai sumber glukosa untuk meningkatkan
kadar glukosa darah. Mengapa? Karena tidak ada enzim glukosa 6-P fosfatase yang dapat
mengubah glukosa 6-P menjadi glukosa bebas di otot. Enzim ini terdapat di hati.5
Proses glikogenesis awalnya memerlukan molekul glikogen asal yang terbentuk dari protein.
Pada asam amino tiroksin dari protein inilah akan terjadi glikosilasi. Namun glukosa bebas
tidak dapat langsung ditautkan pada glikogen primer ini. Bentuk glukosa yang dapat
ditautkan ialah UDP glukosa.
Proses glikogenesis yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan UDP glukosa dari glukosa 1-P. Reaksi ini terjadi dengan bantuan enzim UDP
glukosa pirofosforilase. Reaksinya ialah:
Glukosa 1-P + UTP UDP Glukosa + 2Pi
2. Pembentukan unit glukosil 14 dari molekul glikogen primer yang ditambahkan molekul UDP
glukosa dengan bantuan enzim glikogen sintase.
3. Bila jumlah molekul dalam rantai lurus telah mencapai 11 molekul glukosa, maka enzim
percabangan akan memindahkan 6 molekul glukosa ke cabang lain.
f. Glikogenolisis
Merupakan proses kebalikan dari glikogenesis, yaitu proses pemecahan glikogen menjadi
glukosa. Dapat terjadi di hati dan otot. Di hati proses ini akan meningkatkan kadar glukosa
darah meskipun dalam jumlah yang kecil. Sedangkan di otot glikogenolisis terjadi pada
keadaan kerja fisik seperti berolahraga.
Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pada rantai cabang dari glikogen, enzim fosforilase yang merupakan enzim regulator akan
mengkatalisis reaksi pemecahan ikatan glikosidik atau yang disebut juga dengan fosforilisis
(pemecahan dengan phospat). Oleh fosforilase, molekul glukosa akan dilepas dan diikat
dengan phospat pada atom karbon nomor 1. Proses pelepasan ini akan terus berlanjut sampai
tinggal 4 molekul glukosa di cabang.3
2. Glukan transferase akan memindahkan 3 dari 4 molekul glukosa yang tersisa ke rantai
lurus dan meninggalkan 1 molekul glukosa pada cabang tersebut.
3. Debranching enzyme akan menghidrolisis tempat percabangan dimana tersisa 1 molekul
glukosa untuk menghasilkan 1 glukosa bebas. Dengan kata lain enzim ini meniadakan
percabangan.
Karena hanya 1 molekul glukosa bebas yang dihasilkan (meskipun ada glukosa 1-P), maka
hanya sedikit terjadi kenaikan kadar glukosa darah akibat proses ini.
g. Glukoneogenesis
Merupakan reaksi pembentukan karbohidrat dari senyawa non karbohidrat. Senyawa yang
dimaksud adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Tujuannya ialah
menyediakan glukosa bagi tubuh bila dalam keaadan lemah dan berpuasa. Proses ini terjadi di
hati dan ginjal. Proses ini melibatkan sebagian besar glikolisis EM, siklus asam sitrat dan
beberapa reaksi lainnya.
b. Metabolisme Fruktosa
Tujuannya ialah agar dapat menggunakan fruktosa sebagai sumber energi untuk mendapatkan
ATP melalui proses metabolisme karbohidrat. Caranya ialah dengan mengubah fruktosa
menjadi fruktosa 1-P. Analog dengan glukosa, pada fruktosa ada dua enzim yang bekerja
yaitu fruktokinase dan heksosakinase. Fruktokinase didapati di hati dan spesifik bekerja
untuk fruktosa, sedangkan heksokinase terdapat di jaringan ekstrahepatik.
Namun, tidak seperti glukokinase yang berafinitas rendah terhadap glukosa di hati,
fruktokinase berafinitas relatif lebih tinggi dibandingkan heksokinase terhadap fruktosa.
Bahkan proses glikolisis fruktosa di dalam hati berlangsung lebih cepat dibanding jaringan
ekstrahepatik karena proses ini melewati jalan pintas. Yang dimaksud dengan jalan pintas
ialah pada proses ini tidak melalu reaksi yang dikatalisis oleh fruktofosfo-kinase. Pada
keadaan diabetes, penumpukan fruktosa bersama sorbitol (bentuk alkohol dari glukosa) dapat
menyebabkan katarak.2
c. Metabolisme Galaktosa
Proses metabolisme galaktosa terjadi di hati dengan jalan mengubah galaktosa menjadi
glukosa. Bagaimana prosesnya?
Mengubah galaktosa menjadi galaktosa 1-P dengan enzim galaktokinase.
Galaktosa 1-P + UDP glukosa glukosa 1-P + UDP galaktosa dengan enzim galaktosa 1-P
Uridil Transferase
UDP galaktosa UDP glukosa dengan bantuan UDP galaktosa 4-epimerase.
UDP glukosa + PPi UTP + glukosa 1-P dengan UDPG pirofosforilase
Akhirnya glukosa 1-P diubah menjadi glukosa 6-P yang akan masuk ke dalam proses
glikolisis.
d. Metabolisme Gula Amin (Heksosamin)
Proses metabolisme gula amin diperlukan untuk sintesis glikosaminoglikan, proteoglikan,
gangliosida dan asam sialat.2
METABOLISME PROTEIN
Setelah asam amino disintesis, maka di ribosom asam amino akan dirangkai membentuk
protein. Protein tubuh mempunyai masa turn over dan dapat dikatabolisme. Lisosom
merupakan tempat utama katabolisme protein, sedangkan sitosol merupakan tempat
katabolisme protein yang memiliki masa kerja pendek dan protein yang abnormal. Setelah
dikatabolisme, bentuk ekskresi terutama dari protein ialah urea melalui urin. Urea disintesis
melalui empat tahap, yaitu:
1. Transaminasi
Pada transaminasi dengan bantuan piruvat dan ketoglutarat, berbagai macam asam amino
akan diubah kedalam bentuk keto sedangkan piruvat akan membentuk alanin dan
ketoglutarat akan membentuk glutamat. Caranya ialah dengan melepas gugus amina dari
asam amino. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Piruvat + Asam Amino Alanin + Asam Amino -keto (ALA transaminase)
ketoglutarat + Asam Amino Glutamat + Asam Amino -keto (glutamat
transaminase)
Namun pemusatan asam amino lebih bekerja untuk pembentukan asam glutamat dibanding
alanin. Reaksi transaminasi tidak terjadi pada asam amino lisin, threonin, prolin dan hidroksi
prolin. Glutamat hasil proses transaminasi dapat mengalami proses deaminasi oksidatif untuk
menghasilkan amoniak.
2. Deaminasi Oksidatif
Pada proses ini glutamat akan melepas gugus amina yang akan bereaksi dengan ion hidrogen
membentuk amoniak.
L-Glutamat + NAD+/NADP+ ketoglutarat + NH3 + NADH/NADPH + H+
(L-glutamat dehidrogenase)
3. Transpor Amonia
Amoniak ditranspor dalam darah menuju ke hati untuk mengalami intoksikasi. Kadar
amoniak yang normal dalam darah ialah berkisar 10-20 g/dL. Kadar amoniak yang tinggi
dapat menyebabkan gangguan bicara, penglihatan kabur hingga koma. Hal ini dapat dijumpai
pada sirosis hati. Selain hasil katabolisme, amoniak darah juga berasal dari senyawa N di
kolon akibat aktivitas bakteri usus.
Setelah sampai di hati, amoniak dapat digunakan untuk sintesis urea ataupun pembentukan
asam amino.
4. Sintesis Urea
Terjadi di hati. Dalam hepatosit, proses ini terjadi di mitokondria dan sitosil. Enzim pengatur
pada siklus urea ialah karbamoil fosfat sintase I. Senyawa awal yang dibutuhkan ialah NH4+
dan CO2. Nitrogen disini dapat dibawa oleh asam amino citrulin, ornitin, arginin, arginin
suksinat dan aspartat. Kondisi patologis seperti diabetes melitus tidak terkontrol dapat
mendorong peningkatan sintesis urea. Kelainan pada siklus urea dapat menyebabkan
intoksikasi amonia yang dapat menyebabkan retardasi mental.3
Senyawa nitrogen dalam keadaan tertentu intakenya dibutuhkan lebih tinggi. Pada kondisi
patologis ekskresi nitrogen dapat meningkat. Perbandingan antara jumlah nitrogen yang
masuk ke dalam tubuh dengan jumlah nitrogen yang diekskresikan disebut sebagai balans
nitrogen. Balans nitrogen cenderung positif pada masa pertumbuhan, kehamilan, masa
penyembuhan dan pemberian hormon anabolik. Sedangkan balans nitrogen yang negatif
ditemukan pada malnutrisi dan penyakit berat seperti kanker dan diabetes melitus. Orang
dewasa yang sehat memiliki balans nitrogen yang seimbang.
METABOLISME LIPID
Asam lemak juga dapat disintesis dengan menggunakan jalur sintesis de novo maupun
pemanjangan gugus asam lemak. Jalus sintesis de novo merupakan jalur ekstramitokondria
yang mengubah asetil ko-A menjadi asam palmitat. Jalur ini akan berlangsung bila ada
kelebihan kalori makanan. Sumber utama jalur ini ialah karbohidrat. Melalui proses glikolisis
dan oksidasi piruvat akan dihasilkan asetil Ko-A. Awalnya asetil ko-A akan diubah ke
malonil ko-A dengan bantuan asetil ko-A karboksilase. Selanjutnya malonil ko-A akan masuk
ke kompleks enzim untuk menghasilkan asam palmitat. Kompleks enzim ini terdiri dari 7
enzim yang akan menambah 2 atom C pada setiap kerja enzimnya.2,5
3. Eikosanoat
Merupakan senyawa yang berasal dari asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh
disini bersifat essensial, yaitu asam linoleat (6), asam alfa linolenat (3) dan asam
arakhidonat (9). Sintesis eikisanoat melalui jalan metabolisme siklooksigenasi dan
lipokigenase. Akan menghasilkan leukotrien, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan.2
4. Triasilgliserol
Sintesis triasilgliserol terjadi di hati, jaringan adiposa dan mukosa usus. Proses ini terutama
terjadi di mikrosom.
Proses di mukosa usus terjadi melalui reaksi berikut:
2-monoasilgliserol + 2 asil ko-A triasilgliserol + 2 koA
Triasilgliserol diangkut dalam khilomikron ke limfe untuk masuk ke dalam darah.
6. Lipoprotein
Lemak dalam darah ditranspor dalam bentuk lipoprotein. Lipoprotein didalam darah dapat
dipisahkan dengan cara ultrasentrifugasi dan elektroforesa. Bila dipisahkan lipoprotein akan
tersusun dari yang memiliki berat molekul terkecil (lapisan atas) hingga berat molekul
terbesar (lapisan bawah). Dengan cara ultrasentrifugasi didapat susunan dari atas ke bawah
ialah khilomikron, VLDL, LDL dan HDL.
Khilomikron disintesis dalam sel usus dengan menggunakan protein apo-B48 dalam ribosom
dan retikulum endoplasma kasar serta sintesis lipid di retikulum endoplasma halus. Setelah
itu terjadi penggabungan antara komponen lipid dan protein di retikulum endoplasma halus.
Kemudian terjadi sintesis apo-AI dan apo-AII membentuk khilomikron yang belum
sempurna. Tambahan apo-C dan apo-E akan menyempurnakan khilomikron. Pada badan
golgi dapat terjadi penambahan karbohidrat pada lipoprotein ini.2
VLDL disintesis bagian proteinnya menggunakan apo-B100 di ribosom dan retikulum
endoplasma kasar sedangkan lipid disintesis di retikulum endoplasma halus. Dalam retikulum
endoplasma halus juga akan bergabung membentuk VLDL nascent seperti khilomikron.
Kemudian akan mendapat penambahan apo-E dan apo-C serta karbohidrat.
HDL disintesis dengan menggunakan apo A1. HDL awalnya berbentuk diskoid hingga
menjadi sferis yang merupakan HDL sempurna. Dalam HDL terdapat banyak fosfolipid.
7. Kolesterol
Kolesterol adalah lipid amfipatik yang merupakan komponen struktural esensial pada
membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari
asetil-koA dan merupakan prekursor semua steroid lain di dalam tubuh.
Pembentukan kolesterol
Pembentukan kolesterol dari lanosterol berlangsung di retikulum endoplasma dan melibatkan
pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping membentuk desmosterol, dan
akhirnya membentuk kolesterol.
Ekskresi kolesterol
Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai kolesterol atau asam (garam)
empedu.Asam empedu primer disintesis di hati dari kolesterol. 7alfa-hidroksilasi adalah
tahap regulatorik pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu dikatalisis oleh
kolesterol7alfa-hidroksilase (merupakan monooksigenase dan perlu NADPH dan sit450).
Tahap-tahap selanjutnya juga dikatalisis oleh enzim-enzim monooksigenase menghasilkan
asam empedu primer. Sebagian asam empedu primer di usus mengalami perubahan lebih
lanjut akibat aktivitas bakteri usus yang mencakup dekonjugasi dan 7alfa-dehidroksilasi
yang menghasilkan asam empedu sekunder, asam deoksikolat dan asam litokolat. Asam
empedu primer dan sekunder diserap di ileum dan 98-99% dikembalikan ke hati melalui
sirkulasi porta (sirkulasi enterohepatik). Sebagian kecil asam empedu yang lolos dari
absorbsi dikeluarkan melalui tinja. 5
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotesis mengenai balita kurus, lemah dan kelaparan karena kurangnya asupan gizi
dapat diterima karena tubuh sangat memerlukan gizi yaitu berupa makronutrien dan
mikronutrien yang akan mengalami metabolisme dibantu oleh hormone, oleh sebab itu
apababila tidak ada gizi yang masuk maka akan terjadi kelaparan yang menyebabkan tubuh
kurus dan lemah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sediaoetama AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian rakyat: 2008.h.31-95
2. Murray RK, Granner DK, Mayes PA. Biokimia harper edisi 27. Jakarta: EGC 2009
3. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke system. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2001.h.609-86.
4. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003.h.276-88.
5. Harjasasmita. Ikhtisat biokimia dasar B. Jakarta: FKUI 2003