Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 1994 dan tahun 1997


menunjukkan bahwa terdapat penurunan angka kematian ibu dari 390
menjadi 334 perkelahiran hidup. Sebab utamanya adalah perdarahan,
infeksi, eklampsia, partus lama, dan komplikasi abortus.

Gambaran diatas menunjukkan bahwa penyebab langsung


kematian maternaltersebut sebagian besar dapat dideteksi dan dicegah
pada masa kehamilan yaitu dengan pelaksanaan asuhan kehamilan atau
biasa dikenal dengan antenatal care.Pada asuhan kehamilan yang
memadai,diharapkan dapat dideteksi lebih dini keadaan yang mengandung
risiko kehamilan,persalinan,baik bagi ibu maupun janin.

Bidan sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan


kesehatan khususnya kebidanan terhadap masyarakat,juga senantiasa
berupaya untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dalam bentuk asuhan
kebidanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi bidan?
2. Apa pengertian filosofi asuhan kebidanan?
3. Bagaimana pelayanan kebidanan?
4. Apa pengertian praktik kebidanan?
5. Apa pengertian asuhan kebidanan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari


mengenai Konsep Dasar Filosofi Bidan sehingga para pembaca yaitu
teman-teman mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai konsep
dasar filosofi bidan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bidan

Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus


untuk menolong perempuan saat melahirkan. Bidan dalam bahasa Inggris
berasal dari kata MIDWIFE yang artinya “Pendamping Wanita”,
sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita
Bijaksana”. Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun
internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia.

1. Menurut International Confederation of Midwives (ICM)

Pengertian bidan dan bidang praktikya secara internasional telah


diakui oleh ICM tahun 1972 dan Federation of International Gynecologist
Obstetrition (FIGO) tahun 1973, World Health Organisation (WHO) dan
badan lainnya. Pada pertemuan dewan di Kobe tahun 1980, ICM
menyempurnakan definisi tersebut yang telah di sahkan oleh FIGO (1991)
dan WHO (1992). Secara lengkap pengertian bidan adalah sebagai berikut:
Kutipan teks asli

A midwife is a person who, having been regulary admitted to a


diwifery educational program fully regcognized in the country in which it
is located, has successfully completed the prescribed course of studies in
midwifery and has acquired the requiste qualificatin to be registered and
or legally licensed to practise midwifery.
She must be able to give the necessary supervision, care and advice to
women during pregnancy, labor and postpartum, to conduct deliveries on
her own responsibility and to care for the newborn and the infant.this care
includes preventive measures, the detection of abnormal condition in
mother and child. The procurement of medical assitance, and the
execution of emergency measure in the absense of medical help.
She has important task in counseling and education, nor onlu for patients,

2
but also wihin the family and community.
Their work should involve antenatal aducation and preparation for
parenthood and extends to certain areas of gynecology, family planning
and child care. She may practise in hospital, clinics, health units,
domiciliary conditions or any other service.

Arti secara lengkap

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program


Pendidikan Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi
dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia
harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat
yang dibutuhkan kepada wanita selama mada hamil, persalinan dan masa
pasca persalinan (post partum periode), memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal
pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan
tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik
lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk
keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan ini termasuk pendidikan antenatal,
persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluar ke daerah tertentu dari
ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di
rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat
pelayanan lainnya.

Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan


internasional yaitu Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui
kongres ICM ke 27 pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia
ditetapkan sebagai berikut:

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan


bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta

3
memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang
sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.

Dari pernyataan di atas, esensi definisi bidan adalah:

a. Pendidikan formal kebidanan = menyelesaikan program pendidikan


bidan yang diakui oleh negara.
b. Registrasi, lisensi dan legislasi = memperoleh kualifikasi dan diberi izin
untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu.
c. Kemitraan = mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan
pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik
lainnya.
d. Lingkup asuhan = memimpin persalinan atas tanggung jawabnya
sendiri serta asuhan pada bayi baru lahit serta anak. Asuhan ini
termasuk tindakan pencegahan, deteksi kondisi abnormal ibu dan anak,
usaha mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan tindakan
kedaruratan di mana tidak ada tenaga medis.
e. Tugas penting
• Pendidikan kesehatan dan konseling utnuk ibu (hamil, bersalin, nifas
BBL), keluarga dan masyarakat.
• Pendidikan antenatal dan persiapan sebagai orang tua.
• Memperluas arena dari kesehatan reproduksi perempuan, KB dan
asuhan anak.
f. Tempat bekerja: rumah, masyarakat, klinik umum/ bersalin, rumah
sakit dan pusat kesehatan lainnya (ICM 2002, Vienna).

2. Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan


yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,

4
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.

3. Menurut Undang-undang

a. KepPres No 23 tahun 1994 Pasal 1 butir 1 tentang pengangkatan bidan


sebagai pegawai tidak tetap berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
b. KepMenKes No 822/MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1 tentang
penyelenggaraan Program Pendidikan Bidan berbunyi: “Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.
c. Lampiran KepMenKes No 871/MenKes/SK/VIII/1994 tentang
petunjuk teknis pelaksanaan pengangkatan bidan sebagai pegawai
tidak tetap, pada pendahuluan butir c dan pengertian organisasi:
“Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program
Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku”.
d. PerMenKes No 572/MenKes/Per/VI/1996 pasal 1 ayat 1 tentang
registrasi dan praktek bidan yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang
wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan
yang telah diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang berlaku”.
e. KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2000 tentang registrasi dan
praktek bidan, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Bidan adalah
seseorang wanita yang telah mengikuti dan lulus program pendidikan
bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”.

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan


bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin
untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu yang mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan

5
wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan,
memimpin persalinan atas tanggng jawabnya sendiri serta pada asuhan
pada bayi baru lahir dan anak.
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain
yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan
persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

B. Filosofi Asuhan Kebidanan

1. Pengertian

Falsafah: filsafah, filosofi Pengertian filosofi secara umum adalah


ilmu yang mengkaji tentang akal budi mengenai hakikat yang ada. Filosofi
Kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan
sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan.

Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “falsafa”


(timbangan) yang dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya
(Harun Nasution, 1979). Menurut bahasa Yunani “philosophy“ berasal
dari dua kata yaitu philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada)
dan sophos (hikmah, kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis,

6
intelegensi). Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “cinta
kebijaksanaan atau kebenaran.”

Pendapat para ahli:

a. Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pancarian dasar-


dasar dan penjelasan yang nyata (Chinn & Krammer, 1991:17).
b. Filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan meliputi tradisi,
agama, marxime, existentialisme dan fenomena yang berhubungan
dengan kesehatan masyarakat (Person dan Vaughan, 1998).
c. Filosofi adalah adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap dan
kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut
merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideology
(Moya Davis, 1993).
Jadi filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu disekitar kita dan
apa penyebabnya.

Anggapan tentang filosofi:

a. Elit
Hanya untuk golongan tertentu, bukan untuk konsumsi umum.
b. Sulit
Beberapa aspek dari filosofi sering dianggap sulit, kompleks dan
berbelit-belit.
c. Obscure
Dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan
kehidupan sehari-hari.
d. Abstrak(tidak.jelas)
Filosofi mencoba membangkitkan tingkat pengertian pada hal tertentu
yang dapat dihindari. Bagaimana fakta bahwa banyak filosofi adalah
abstrak tetapi tidak berarti bahwa hal tersebut tidk ada penerapan yang
nyata.

7
2. Falsafah Kebidanan

Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun


bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan
tersebut adalah:

a. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang


maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu
tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional
diakui oleh ICM, FIGO dan WHO.
b. Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah
diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan
ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang
kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA,
Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman, pelayanan
Keluarga Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
c. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak
untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan
untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
d. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan
menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang
membutuhkan intervensi medic.
e. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
f. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
g. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa
remaja.

8
h. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan dan pelayanan kesehatan.
i. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat.
j. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah
dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang
professional dan interaksi social serta asas penelitian dan
pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
k. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan
kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu
dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.

Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari


sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan
pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu
perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam  masa
pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir.

3.      Falsafah Asuhan Kebidanan

Falsafah asuhan kebidanan merupakan keyakinan/ pandangan


hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberikan
asuhan kepada klien.

a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan


Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah
dan bukan suatu penyakit, namun tetap perlu diwaspadai karena
kondisi yang semula normal dapat tiba – tiba menjadi tidak normal.
b. Keyakinan tentang wanita
Bidan yakin bahwa perempuan meupakan pribadi yang unik,
mempunyai hak mengkontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan,
harapan dan keinginan yang patut dihormati.

9
c. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan
perempuan bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan
mempengaruhi klien dan keluarganya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuatan keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan kebidanan
patut dihormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab
bersama antara perempuan, keluarga, dan pemberi keputusan.
e. Keyakinan tentang asuhan
Bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan
dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian
informasi yang relevan dan objektif, konseling dan menfasilitasi klien
yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu, asuhan kebidanan
harus aman, memuaskan, menghormati dan mengoptimalkan wanita
serta keluarganya.
f. Keyakianan tentang kalaborasi
Bidan meyakini bahwa dalam memberikan asuhan harus tetap
mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologi.
Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya bedasarkan
indikasi. Bidan adalah praktisi yang mandiri, yang bekerja sama
mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
g. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan meyakini bahwa mengembangkan kemandirian profesi,
kemitraan dan pemberdayaan wanita serta tim kesehatan yang lainnya
selama pemberian asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

10
C. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas


yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka mewujudkan kesehatan dan masyarakat. Pelayanan
kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan
layanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan
dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualiatas, bahagia dan sejahtera.
Klasifikasi pelayanan kebidanan:

1.      Layanan Kebidanan Primer

Merupakan layanan kebidanan yang diberikan kepada klien dan


sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan diantaranya:

a. Bidan berpegangan pada keyakinanan informasi klien untuk


melindungi hak akan privasi dan menggunakan keadilan dalam hal
saling berbagi informasi.
b. Bidan bertanggung jawab dalam keputusan dan tindakannya dan
bertanggung jawab untuk hasil yang berhubungan dengan asuhan yang
diberikan pada wanita.
c. Bidan dapat menolak ikut serta dalam kegiatan yang berlawanan
dengan moral yang dipegang, akan tetapi tekanan pada hati nurani
individu seharusnya tidak menghilangkan pelayanan pada wanita yang
essensial.
d. Bidan memahami konsekuensi yang merugikan dalam pelanggaran
kode etik dan akan bekerjasama untuk mengurangi pelanggaran.
e. Bidan berperan serta dalam mengembangkan dan menerapkan
kebijaksanaan dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan semua wanita dan pasangan usia subur.

11
2. Layanan Kebidanan Kolaborasi

Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan


tanggung jawab bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat (misal:
bidan, dokter atau tenaga kesehatan yang professional lainnya). Bidan
merupakan anggota tim.

3. Layanan Kebidanan Rujukan

Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan


menyerahkan tanggung jawab kepada dokter, ahli dan atau tenaga
kesehatan professional lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien
di luar kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan
anaknya. Contoh: pelayanan yang dilakukan bidan ketika menerima
rujukan dari dukun, layanan rujukan bidan ke tempat fasilitas pelayanan
kesehatan secara horizontal atau vertikal atau ke profesi kesehatan yang
lain.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat
yang meliputi upaya-upaya sebagai berikut:

1. Peningkatan (promotif): misalnya dapat dilakukan dengan adanya


promosi kesehatan (penyuluhan tentang imunisasi, himbauan kepada
masyarakat utnuk pola hidup sehat).
2. Pencegahan (preventif): dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi
TT pada ibu hamil, pemeriksaan Hb, imunisasi bayi, pelaksanaan
senam hamil dan sebagainya.
3. Penyembuhan (kuratif): dialkukan sebagai upaya pengobatan
mosalnya pemberian transfusi darah pada ibu dengan anemia berat
karena perdarahan post partum.
4. Pemulihan (rehabilitatif): misalnya pemulihan kondisi ibu post Sectio
Caesaria (SC).

12
D. Praktik Kebidanan

Praktik kebidanan (midwifery practice) adalah penerapan ilmu


kebidanan dalam memberikan pelayanan/ asuhan kebidanan kepada klien
dengan pendekatan manajemen kebidanan. Manajemen Kebidanan
(midwifery management) adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai
dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Lingkup praktik kebidanan meliputi asuhan
mandiri/ otonomi pada perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa
sebelum, selama kehamilan dan sesudahnya. Praktik kebidanan dilakukan
dalam sistem pelayanaan kesehatan yang berorientasi pada masyarakat,
dokter, perawat, dan dokter spesialis dipusat-pusat rujukan.

E. Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang


menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan ataupun masalah dalam bidang kesehatan ibu masa
hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta program keluarga
berencana. Tujuan asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan
keselamatan ibu dan bayinya sepanjang siklus reproduksi, mewujudkan
keluarga bahagia dan berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan
keluarganya dengan menumbuhkan rasa percaya diri.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup yang di berikan


bidan dalam melakukan pelayanan kebidanan.Bidan adalah seseorang
yang diakui secara regular dalam program pendidikan bidan,diakui secara
yuridis,ditempatkan dan mendapat kualifikasi serta terdaftar disektor dan
memperoleh ijin melaksanakan praktek kebidanan.Praktek kebidanan yang
berfokus pada pencegahan,pengobatan,pendeteksian terhadap komplikasi
dan tanggap terhadap tindakan kegawat daruratan.Dalam pelayanan
kebidanan diperlukan asuhan kebidanan yang meliputi asuhan
anc,inc,pnc,bayi dan kb.

B. Saran

Sebagai seorang calon bidan yang saat ini kita mempelajari konsep
kebidanan hendaknya kita memiliki filosofi kebidanan yang berpegang
teguh pada prinsip-prinsip kebidanan. Bidan merupakan mitra bagi setiap
individu dalam sepanjang daur kehidupan jadi hendaklah bidan mampu
menerapkan filosofi yang benar dan mampu mengetahui body knowledge
kebidanan agar dapat berusaha semaksimal mungkin bekerja untuk
mewujudkan Indonesia yang sehat dan dapat menurunkan AKI dan AKB.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://tikalistya.wordpress.com/2011/08/04/filosofi-dan-definisi-bidan/

https://irnawatysevtyningsihamir.wordpress.com/2015/04/12/bahan-ajar-konsep-
kebidanan/

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/pengertian-definisi-bidan-dan-
falsafah.html

15

Anda mungkin juga menyukai