Anda di halaman 1dari 3

IMUNISASI WAJIB DAN PILIHAN PADA BALITA

A. Definisi Imunisasi
Imunisasi merupakan reaksi antara antigen dan antibody , yang dalam bidang ilmu
imunologi merupakan kuman atau racun. Secara khusus antigen merupakan bagian dari
protein racunnya. Bila antigen untuk pertama kalinya masuk ke dalam tubuh manusia,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti terhadap racun kuman yang
disebut dengan antibody.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh anak. Caranya dengan
pemberian vaksin. Vaksin ini berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit, tetapi penyakit ini terlebih dahulu dilemahkan/dimatikan
sehingga tidak berbahaya lagi bagi kelangsungan hidup manusia.

B. Prinsip Dasar Pemberian Imunisasi


Prinsip dasar pemberian imunisasi adalah :
1. Bila ada antigen (kuman, bakteri, virus, parasit) racun kuman memasuki tubuh maka
tubuh akan berusaha menolaknya, tubuh membuat zat anti berupa antibody atau anti
toxin.
2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen berlangsung secara lambat dan lemah,
sehingga tak cukup bagi antibody yang terbentuk
3. Pada reaksi atau respo yang kedua, ketiga, dan seterusnya tubuh sudah mulai lebih
mengenal jenis antigen tersebut.
4. Setelah beberapa waktu, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang. Untuk
mempertahankan agar tetap kebal, perlu diberikan antigen/suntikan/imunisasi ulang
5. Kadar antibody yang tinggi dalam tubuh menjamin anak akan sulit untuk terserang
penyakit.

C. Macam-macam Imunisasi
1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif merupakan imunisasi yang dilakukan dengan cara penyuntikan
antigen ke dalam tubuh sehingga tubuh anak-anak sendiri yang akan membuat zat
antibody yang akan bertahan bertahun-tahun lamanya. Imunisasi aktif ini akan lebih
bertahan lama dari pada imunisasi pasif.
1) Imunisasi aktif alamiah
Adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari
suatu penyakit
2) Imunisasi aktif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di berikan untuk
mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
2. Imunisasi pasif
Di sini tubuh tidak membuat sendiri zat anti akan tetapi tubuh mendapatkannya dari
luar dengan cara penyuntikan bahan atau serum yang telah mengandung zat anti. Atau
anak tersebut mendapatkannya dari ibu pada saat dalam kandungan.
1) Imunisasi pasif alamiah
Adalah antibody yang di dapat seseorang karena keturunan oleh ibu yang
merupakan orangtua kandung langsung ketika berada dalam kandungan
2) Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk
mencegah penyakit tertentu
3) Imunisasi pasif didapat
Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan oleh individu itu sendiri,
misalnya kekebalan bayi yang diperoleh dari ibu setelah pemberian Ig
serum daya lindung pendek (2-3 minggu)

Berikut ini akan dijelaskan mengenai pemberian vaksin dalam kaitannya dengan
imunisasi
a) Vaksin polio
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus. Vaksin yang digunakan
oleh banyak Negara adalah vaksin hidup (yang telah dilemahkan), vaksin ini
berbentuk cair, kemasannya sebanyak 1 cc atau 2 cc dalam flakon yang
dilengkapi dengan pipet untuk meneteskan vaksin. Pemberian secara oral
sebanyak 2 tetes langsung dari botol ke mulut bayi dengan tanpa menyentuh
mulut bayi. Vaksin polio oral ini sangat mudah dan cepat rusak jika terkena
panas apabila dibandingkan dengan vaksin yang lainnya.
b) Vaksin campak
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang
digunakan adalah vaksin hidup yang sudah dilemahkan. Kemasan dalam
flakon adalah berbentuk gumpalan-gumpalan yang beku dan kering untuk
kemudian dilarutkan dalam 5 cc cairan. Potensi vaksin yang sudah dilarutkan
akan cepat menurun, vaksin ini mudah rusak oleh panas.
c) Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirnet)
Vaksin BCG melindungi anak terhadap tuberculosis (TBC), dibuat dari bibit
penyakit hidup yang telah dilemahkan. Vaksin ini berasal dari bakteri,
bentuknya beku, kering seperti campak, kalau sudah dilarutkan harus segera
digunakan maksimal 3 jam, mudah rusak jika terkena sinar matahari langsung,
sehingga kemasannya terbuat dari botol yang berwarna gelap.
d) Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
Terdiri dari toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid, dapat disimpan
dalam suhu 2-80C . kemasan yang digunakan adalah 5 cc untuk DPT, 5 cc
untuk TT dan 25 cc untuk DT.
e) Vaksin Toxoid Difteri
Merupakan bagian dari vaksin DPT atau DT, vaksin dibuat dari toxoid yang
merupakan racun yang telah dilemahkan, ini akan rusak jika di bekukan dan
juga bisa rusak oleh panas.
DAFUS
Riyadi sujono dan sukarmi.2009.Asuhan Keperawatan pada Anak.Yogyakarta : Graha Ilmu
Maryanti Dwi, Sujianti dan Tri Budiarti.2011.Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita.Jakarta :
CV.Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai