Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan protein urine merupakan salah satu jenis
pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil untuk mengetahui fungsi
ginjal. Apabila ginjal berfungsi dengan normal, maka tidak akan
terdapat protein pada urine ibu hamil. Kadar protein dalam urine dapat
dikarenakan: makanan yang dikonsumsi ibu hamil, ibu mempunyai
infeksi saluran kencing atau urine terkontaminasi dengan darah dan air
ketuban, ataupun mengidentifikasikan adanya pre eklamsi baik ringan
maupun berat yang dapat mengarah pada keadaan eklampsia.
Preeklampsia sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan
maupun persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu dan bayi bila tidak segera diantisipasi. Pemeriksaan ini
menggunakan asam asetat 6% atau asam sulfosilat 20% karena
sifatnya dapat mengikat protein. Prinsipnya terjadi endapan urin jika
direaksikan dengan asam asetat atau asam sulfo salisilat.
Reaksi benedict sensitif karena larutan sakar dalam jumlah
sedikit menyebabkan perubahan warna dari seluruh larutan, sedikit
menyebabkan perubahan warna dari seluruh larutan, hingga praktis
lebih mudah mengenalnya. Uji benedict lebih peka karena benedict
dapat dipakai untuk menafsir kadar glukosa secara kasar, karena
dengan berbagai kadar glukosa memberikan warna yang berlainan
(Ayu,2012).

1
B. Tujuan
1. Tujuan khusus
a. Agar saya bisa tahu apa itu praktikum protrin urine dan reduksi
urine
b. Agar saya mengetahui apa saja manfaat yang bisa didapat saat
praktikum protein urne dan reduksi urine
c. Memahami cara melakukan pemeriksaan protein urine dan
reduksi urine
2. Tujuan umum
Melakukam praktik protein urine dan reduksi urine

C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini bagi saya pribadi adalah yang awalnya saya
tidak tau jadi tau dan mempermudah saya nantinya saat saya bertugas
atau dinas di Rumah Sakit dan untuk mengetahui kandungan yan
terdapat dalam urine.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Protein Urine

1. Pengertian Protein Urine


Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan
melalui ginjal. Dari 1200 mldarah yang melalui glomeruli permenit
akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat tersebut akan
mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubul i ginjal
yang akhirnya terbentuk 1 ml urin permenit. Secara umum
dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk
mengetahui kelainan-kelainan diberbagai organ tubuh seperti
hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, dan uterus .Sifat-
sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya
saat bereaksi dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan
serta beberapa perlakuan lainnya.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan
materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi.
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di
glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke
dalam urin. Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150
mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan
sebagai proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut
proteinuria. menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan
kepada timbulnya kekeruhan. maka menggunakan urin yang jernih
betul menjadi syarat yang penting terhadap protein.

3
Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan
apabila kekeruhan tidak dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan
penjernihan atau penyaringan pada urine sehingga urin yang
digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih.

2. Tujuan pemeriksaan
Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk
mengetahui apakah urine pada pasien positif protein urine, apabila
posotif maka akan dilakukakannya pencegahan dini.

3. Manfaat
Manfaat yang didapat setelah melakukan pemerksaan urine
adalah kita jadi bisa mengetahui kadar protein yang ada pada
urine seseorang.

4. Persiapan Alat
a. Urine ibu hamil
b. asam asetat 6%
c. Tabung reaksi 2 buah
d. Rak tabung reaksi
e. Penjepit tabung reaksi
f. Lampu spiritus
g. Sarung tangan
h. Pipet takaran 5 cc 2 buah
i. Bak instrument sarung tangan DTT/bersih
j. Bengkok
k. Korek api
l. Asam setat

5. Prosedur Kerja

4
a. Cuci tangan 7 langkah kemudian keringkan dan
langsung pakai sarung tangan.
b. Nyalakan lampu spritus terlebih dahulu agar
mempermudah kita nantinya.
c. Siapkan semua alat yang akan digunakan ddan susun
secara rapi agar memeprmudah kita saat melakukan
praktik
d. Arahkan ibunya untuk buang air kecil dan dimasukkan ke
wadah yang telah disediakan.
e. Ambil urine pasien yang telah dimasukkan ke dalam
wadah menggunakan pipet sebanyak 2 ml/cc kemudian
masukkan kedalam kedua tabung reaksi yang telah
disiapkan.
f. Kemudian ambil tabung reaksi menggunakan penjepit
tabung reaksi lalu bakar salah satu tabung reaksi yang
telah diisi urine tadi di atas lampu spritus sampai
mendidih, jangan lupa goyang goyang tabung reaksi saat
membakarnya.
g. Saat sudah mendidih letakkan kembali ke rak tabung
reaksi lalu segera teteskan asam asetat kurang lebih 3-5
tetes.
h. Bakar kembali tabung reaksi yang telah ditetesi dengan
asam asetat dan tunggu sampai mendidih.
i. Saat sudah mendidih letakkan ke rak tabung rekasi lalu
bandingkan dengan tabung reaksi satunya yang berisi
urine dan tidak dibakar.

5
6. Cara membaca hasil
a) – (negatife) = tidak ada perubahan warna
b) + = warna berubah menjadi keruh
c) ++ = warna berubah keruh dan tampak butir-
butir halus
d) +++ = warna berubah keruh dan tampak serpihan
e) ++++ = bergumpal dan ada endapan

B. Reduksi Urine

1. Pengertian Reduksi Urine


Adanya glukosa dalam urine di sebut glukosuria, pada
hakekatnya glukosa itu di atur oleh 2 faktor yaitu :
a. Kadar zat glukosa di dalam urin
b. Ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa dengan
urin. ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa pada
kebanyakan orang bertubuh sehat adalah 180 mg% . gejala
glukouria itu akan terjadi jika kadar glukosa darah melebihi nilai
ambang ginjal . ambang ginjal tersebut dapat meninggi atau
merendah, peristiwa yang juga terdapat pada penyakit diabetes.

2. Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengetahui terjadinya reduksi pada urine pasien,
guna menentukan ada atau tidaknya gula (glukosa) dalam
urine.
Untuk mengetahui resiko pengaruh kada gula tinggi pada ibu
hamil dan janin :
a. Bayi besar (giant baby)
b. Peningkatan resiko keguguran pada trimester pertama 0-13
minggu

6
c. Cacat bawaan atau kelainan pada bayi
d. Kematian fetus, tiba-tiba janin meninggal

3. Manfaat
Untuk mengetahui atau mendeteksi secara dini adanya
kandungan glukosa yang tinggi didalam urine.

4. Persiapan alat dan bahan


a. Urine
b. Larutan benedict
c. Tabung reaksi
d. Rak tabung reaksi
e. Penjepit tabung reaksi
f. Lampu spiritus
g. Pipet
h. Spuit
i. Bengkok
j. Korek api
k. Sarng tangan
l. Bak instrument

5. Prosedur kerja
a. Siapkan urine yang sudah dimasukkan ke dalam wadah.
b. Siapkan semua alat yang akan digunakan dan susun secara
rapi agar mempermudah kita saat proses praktik nantinya.
Dan jangan lupa nyalakan lampu spritus terlebih dahulu
sebelum memasang sarung tangan karena di takutkan
sarung tangan terkena api.
c. Cuci tangan 6 langkah lalu keringkan dan langsung pakai
sarung tangan.

7
d. Masukkan larutan benedict kedalam tabung reaksi yang
sudah di siapkan sebanyak 2,5 ml.
e. Teteskan urine kedalam salah satu tabung reaksi sebanyak
3-5 tetes.
f. Bakar tabung reaksi yang sudah di tetesi dengan urine,
goyang goyang perlahan biarkan sampai mendidih.
g. Saat sudah mendidih letakkan ke rak tabung reaksi lalu
bandingkan dengan tabung reaksi satunya yang tidak
ditetesi urine.

6. Cara membaca hasil


a. Negatif (-) = tetap berwarna biru
b. Positif 1 (+) = berubah menjadi warna hijau
c. Positif 2 (++) = terdapat endapat dan berubah
warna menjadi kuning
d. Positif 3 (+++) = terdapat endapan dan berubah
warna menjadi orance
e. Positif 4 (++++) = terdapat endapan dan berubah
warna menjadi merah bata

8
BAB III
KAJIAN ISLAM TENTANG PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SEDERHANA

A. Q.S Yunus ayat 101


Artinya : "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul
yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman".
Makna : kata “perhatikanlah” dapat ditafsirkan sebagai
“lakukanlah penelitian” karena merupakan perintah untuk
para ilmuan untuk lebih mendalami dan melakukan
penelitian dibidang disiplin ilmunya masing-masing.

B. Q.S An-Najm ayat 28 dan Q.S Al-Jasiyah Ayat 24


Artinya : Dan mereka tidak mempunyai sesuatu
pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah
mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan
itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran. (Q.S An-
Najm ayat 28)

Artinya : Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain


hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup
dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa",
dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan
tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
(Q.S Al-Jasiyah ayat 24)

9
BAB IV
HASIL KAJIAN JURNAL

A. Jurnal 1
Pada jurnal ini penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode pengambilan sampel dengan cara non
probability sampling, yaitu dilakukan pengambilan kasus atau
responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
serta dianggap cocok sebagai responden. Kemudian penelitina
ini dilakukan kepada ibu hamil Trimester II yang berjumlah 15
orang dan ibu hamil Trimester III yang berjumlah 7 orang.
Tujuan dilakukannya penelitian atau pemeriksaan protein urine
untuk mengurangi anagka kematian ibu dan anak serta
mengidentifikasi secara dini agar dapat cepat di tangani lebih
cepat. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas II Denpasar Barat.

B. Jurnal 2
Pada jurnal ini penelitian dilakukan dengan metode
pengambilan sampel yang diambil dengan cara non probability
sampling jenis consecutive sampling untuk mendapatkan urine
dari semua wanita hamil dalam kurun waktu dan kriteria yang
telah ditentukan. Kemudian penelitian ini dilakukan dengan
seorang wanita primigravida dengan orang tua penyandang
diabetes mellitus (DM). tujuan dialkukannya penelitian ini
adalah utuk mengetahui kadar glukosa urine pda primigravida
dengan orang tua penyandang DM dikota Manado dan
pemeriksaan dilakukan di 4 puskesmas, yaitu Puskesmas
Ranomut, Puskesmas Ranotana, Puskesmas Tikala Baru, Dan
Puskesmas Tuminting yang dilaksanakan di Laboratorium Pro-
kita Manado.

10
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil prektikum dapat disimpulkan bahwa apabila
kita melakukannya sesuai dengn ptunjuk yang ada dan benar
maka kita akan mengetahui kandungan dan kelianan yang
terdapat didalam urine sehingga kita bisa lebih cepat mencegah
dan menganggulanginya.

Urine yang mengandung protein akan terlihat


perubahannya setalh kita bakar dan kita tetesi dengan asam
asetat yang dimana apabila tidak ada perubahan sama sekali
maka hasilnya negative atau tidak ada kandungan protein
didalam urine, sedangkan apabila berubah warna dan keruh
maka hasil positif 1 (+), keruh dan tampak butir-butir halus
positif 2 (++), tampak serpihan positif 3 (+++), dan apabila
bergumpal da nada endapan maka di diagnose positif 4 (+++).
Sedangkan urine yang mengandung glukosa mempunyai
endapan dan warna yang berbeda tergantung dengan tingkatan
keparahan yang dimana warna hijau positif 1 (+), warna kuning
positif 2 (++), warna orance psotif 3 (+++), dan yang paling
parah berwarna merah bata positif 4 (++++). Dan untuk
mengetahui kadar glukosa tersebut dapat digunakan ujin
larutan benedict.

B. Saran
Cuci tangan dengan baik menggunakan air hangat,
kemudian bersihkan dengan sabun sebelumdan sesudah
mengambil sampel urine.Lakukan tata cara pengambilan

11
urine dengan baik dan benar. Agar bisa mendapatkan hasil
yang sesuai dan kebersihan dan kesterilan terjaga.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/329997138/Pengertian-
Pemeriksaan-Urine-Protein-Urin
http://ifanascout.blogspot.com/2015/01/pemeriksaan-protein-urine-
dan-glukosa.html
https://www.scribd.com/document/324224306/SOP-Pemeriksaan-
Reduksi-Urine

13
LAMPIRAN

A. Lembar Refleksi
Pada saat pertama kali mengikuti praktikum protein urine dan
reduksi urine, saya merasa sangat senang saat melihat praktikum
dilaksanakan karena itu pertama kalinya saya melihat praktikum
seperti itu. Praktikum ini merupakan pembelajaran yang sangat
berharga dan berkesan bagi saya karena sangat bermanfaat bagi saya
dimasa yang akan datang jika suatau saat saya benar-benarn sudah
terjun kelapangan sehingga saya sudah mengetahui bagaimana cara
melakukan pemeriksaan pada urine baik itu protein ataupun reduksi.
Harapan saya setalh mengetahui bagaimana cara melakukan
pemeriksaan pada urine baik itu protein ataupun reduksi adalah dapat
memberikan kebermanfaatan bagi saya sendiri maupun bagi orang
lain nantinya.
B. Jurnal 1
Kadar Protein Urin Pada Ibu Hamil Trimester Ii Dan Iii Di Puskesmas Ii
Denpasar Barat
C. Jurnal 2
Gambaran Kadar Glukosa Urin pada Primigravida dengan Orang Tua
Penyandang Diabetes Melitus di Kota Manado

14

Anda mungkin juga menyukai