A. Definisi Bidan
Bidan merupakan sebuah profesi yang diakui secara nasional
maupun internasional dengan sejumlah praktisi diseluruh dunia.
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat ( regestrasi),
diberi izin secara sah untuk menjalankan praktik ( Nazriah, 009).
Definisi bidan menurut Ikatan Bidan Indonesia atau IBI (2006)
adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan
persyaratan yang berlaku dan diberi izin secara sah untuk
melaksanakan praktik.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan kebidanan di
masyarakat, bidan diberi wewenang oleh pemerintah sesuai dengan
wilayah pelayanan yang diberikan. Wewenang tersebut berdasarkan
peraturan Menkes RI Nomoe 900 / Menkes ISK /VII/ 00 tentang
Registrasi dan Praktik Bidan.
Kepanjangan BIDAN :
B : Bakti
I : Ibu
D : Demi
A : Anak
N : Negara
Dalam praktiknya secara Internasional, bidan juga diakui oleh
Internasional Confederation of Midwiwes ( ICM) tahun 1972 dan
International Gynaecologist and obstetritian ( FIGO) tahun 1973
WHO dan badan lainnya. Pada tahun 1990 pada pertemuan di Kobe,
ICM menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh
FIGO (199) dan WHO (1992).
Secara lengkap , bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan
program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh
kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di
negeri itu. Seorang bidan harus mampu memberikan supervisi, asuhan
dan memberikan nasihat yang dibutuhkan kepada wanita selama hamil,
persalinan dan masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.
Asuhan ini termasuk tindakan preventif, seorang bidan harus
mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi,mengupayakan bantuan
medis, serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat
tenaga medik lain tidak hadir.
Berikut pengertian bidan menurut pendapat berbagai
badan ,peraturan tentang kesehatan :
1. Menurut International Confederation of Midwives ( ICM), bidan
adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
yang diakui di negaranya,telah lulus dari pendidikan tersebut,
serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar ( registrasi) dan atau
memiliki izin yang sah ( lisensi) untuk melakukan praktik
kebidanan.
2. Menurut WHO, bidan adalah seseorang yang telah mengikuti
program pendidikan bidan tersebut, serta memenuhi kualifikasi
untuk didaftarkan ( registrasi) dan atau memiliki izin yang sah
( lisensi) untuk melakukan praktik bidan
3. Menurut ICM dan FIGO 1992, bidan adalah seseorang yang telah
diakui secara reguler dalam program pendidikan bidan, diakui
oleh negara di mana dia di tempatkan, telah menyelesaikan
pendidikan kebidanan dan mendapat kualifikasi untuk didaftarkan
dan atau diizinkan secara hukum atau sah untuk melaksanakan
praktik,
4. Keppres Nomor 23 tahun 1994 pasal 1 butir 1 tentang
pengangkatan sebagai npegawai tidak tetap: bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti
Program Pendidikan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
5. Kepmenkes Nomor 822 / MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1
tentang penyelenggara Program Pendidikan Bidan: bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan
Bidan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
6. Lampiran Kemenkes Nomor 871 /MenKes/SK/VIII/1994 tentang
petujuk teknis pelaksanaan pengangkatan bidan sebagai pegawai
tidak tetap, pada pendahuluan butir C dan pengertian organisasi :
didan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program
Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
7. Permenkes Nomor 572 /.Men Kes/Per/VI/1996 pasal 1 tentang
registrasi dan praktik bidan : bidan adalah seorang wanita yang
telah mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan Bidan yang telah
diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.
8. Kepmenkes RI Nomor 900/ MenKes/SK/2000 tentang registrasi
dan praktik bidan,pada pasal 1 ayat 1 : bidan adalah seseorang
wanita yang telah mengikuti dan lulus program Pendidikan Bidan
dan telah lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku.
Peran dan fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai :
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. Sementara itu, tanggung
jawab bidan meliputi pelayanan konseling, pelayanan kebidanan
normal, pelayanan kebidanan abnormal, pelayanan kebidanan pada
anak, pelayanan KB dan pelayanan kesehatan masyarakat (
Estiwidani,D, dkk 2008).
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan
kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun
masyarakat pada umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intra natal,
post natal, asuhan bayi baru lahir, persiapan menjadi orang tua,
gangguan kehamilan dan reproduksi serta keluarga berencana.
Bidan juga dapat melakukan praktik kebidanan pada Puskesmas, rumah
sakit, klinik bersalin dan unit- unit kesehatan lainnya di masyarakat
B. Falsafah Kebidanan
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup seorang bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan . Beberapa falsafah kebidanan
adalah sebagai berikut :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang
maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah
satu tenaga pelayanan kesehatan profesional dan secara
internasional diakui oleh ICM,FIGO dan WHO
2. Tugas dan tanggung jawab dan wewenang profesi bidan yang
telah diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan
Mentri Kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program
pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),Angka Kematian
Perinatal (AKP),Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA),pelayanan ibu hamil, melahirkan,nifas yang aman pelayanan
keluarga berencana, pelayanan kesehatan masyarakat, dan
pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan manusia dfan perbedaan budaya. Setiap individu
berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi
yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan
kesehatannya.
4. Bidan berkeyakinan bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan
menopase adalah proses fisiologis dan hanya sebagian kecil yang
membtuhkan intervensi medik
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal,
tetapi apa bila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah
menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu
maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya
berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak
masa remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan, dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan
masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan
kebidanan yang profesional dan interaksi sosial serta atas
penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manakemen
secara terpadui.
11. Proses pendidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan
kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu
dikembangkan dan diupaya Kan untuk berbagai strata
masyarakat.
Filosofi Bidan :
Wewenang Bidan :
1. Permenkes Nomor 5380 / IX / 1963
Wewenang bidan terbatas pada pertolongan persalinan
normal secara mandiri , dengan didampingi tugas yang lain.
2. Permenkes Nomor 623 Tahun 1989
Wewenang bidan dibagi menjadi dus yaitu wewenang umum dan
wewenang khusus. Pelaksanaan dari Permenkes ini, bidan diwajibkan
melaksanakan praktik perorangan di bawah pengawasan dokter.
f. Pasal 13.