Dosen Pengampuh
HASNAWATI
NUKUHALY,
S.ST.,M.Kes
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MALUKU
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN AMBON
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Promosi Kesehatan . Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan pengetahuan dan pengalama bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas ini.
3
DAFTAR ISI
Cover .………………………………………………………...................................................1
Nama Anggota Kelompok………………………………. ……............................................2
Kata Pengantar……………………………………………....................................................3
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………….4
1. Topik I Tips Sehat Ibu Hamil Cegah Covid –
19…………………………………….5
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………..7
2. Topik II Pelayanan Persalinan Selama Pandemi Covid –
1……………………….8
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………….1
0
3. Topik III Perawatan Bayi Baru Lahir Di Masa Pandemi Covid –
19………………11
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………….1
3
4. Topik IV Panduan Menyusui Dimasa Pandemi Covid –
19………………………..14
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………….1
6
5. Topik V Panduan Menyusui Dimasa Pandemi Covid –
19………………………...17
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………….1
9
4
TOPIK I
Tips Sehat Ibu Hamil Cegah Covid – 19
A. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu peristiwa terbentuk dan berkembangnya individu
baru dalam alat reproduksi wanita akibat adanya pertemua dua senyawa yaitu
sperma dan ovum.masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulanDari
berbagai pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kehamilan merupakan
proses yang terdiri dari ovulasi, konsepsi, pertumbuhan zigot, nidasi hasil
konsepsi, pembentukanplasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi hingga
lahirnyajanin. Kehamilan berlangsung sampai lahirnya janin pada usiakurang
lebih 9 bulan lebih 7 hari atau 40 minggu.
5
B. Proses Kehamilan
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi.Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.
Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal
konsepsi (tanggal bersatunya sel sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu
setelahnya. Meski tengah pandemi, pemeriksaan kehamilan tetap harus rutin
dilakukan. Konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi kehamilan dan jadwal
konsultasi selama pandemi agar dapat mempersiapkan pemeriksaan dengan
baik. Berdasarkan rekomendasi, pemeriksaan tatap muka pada ibu hamil selama
pandemi dilakukan satu kali pada trimester pertama, dua kali pada trimester
kedua, dan tiga kali pada trimester ketiga.
1. Pola hidup bersih dan sehat
menerapkan pola hidup bersih dan sehat selama kehamilan dengan
menjaga kebersihan diri dan sekitar serta mengonsumsi makanan 4 sehat
5 sempurna.
2. Olahraga teratur
Wanita hamil juga harus rutin berolahraga. Aktif dalam bergerak baik
untuk menjaga daya tahan tubuh, melancarkan peredaran darah, dan
memudahkan persalinan.
3. Asuhan vitamin
Vitamin sangat diperlukan oleh wanita hamil dan juga janin. Konsumsi
sejumlah nutrisi penting seperti asam folat, kalsium, vitamin C, vitamin D,
dan zat besi. Lakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk
mengetahui nutrisi tambahan yang umumnya berbeda pada setiap wanita
hamil.
4. Hindari kerumuman
Hindari kerumunan karena kita tidak pernah tahu siapa orang di luar
rumah yang membawa virus. Bahaya sekali orang yang dalam tubuh nya
ada virus Corona tapi tidak ada keluhan sama sekali, kita tidak bisa
membedakan orang tersebut.
5. Cuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan
sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai
kuman.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.
Saifuddin, Abdul Bahri (ed). 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
8
TOPIK II
Pelayanan Persalinan Selama Pandemi Covid – 19
B. PERMASALAHAN
1. Tanpa disadari banyak orang tanpa gejala beraktifitas seperti biasa,
BERISIKO menularkan pada ibu hamil
2. Banyak sekali Informasi terkait Covid-19 (WA/Internet) yang blm tentu
semuanya benar
3. Masih beragamnya pemahaman masyarakat terhadap Covid-19,
4. Tingkat kecemasan masyarakat cukup tinggi, termasuk ibu hamil.
5. Kepatuhan masyarakat masih rendah
6. Penyebaran kasus COVID-19 berlangsung sangat cepat, baik di dunia
maupun di Indonesia.
7. Covid-19, tidak mengenal batas, dapat menyerang siapa saja tanpa kecuali,
termasuk ibu hamil dan anak-anak.
9
peraturan yg berlaku
3. Melakukan skrining faktor resiko dan merujuk sesuai standar (Inter-
Professional Collaboration)
4. Mencatat data pasien dan pelayanan yg diberikan serta melaporkan ke
Puskesmas, BKKBN dan UPBD setiap bulan.
5. Membuat catatan asuhan yang lengkap sebagai bukti pelayanan profesional
6. Memberikan penyuluhan KIA, KB dan Kespro
7. Memfasilitasi kelas bumil dan ibu balita
8. Melakukan kunjungan rumah sesuai kebutuhan
10
8. Lakukan skrining faktor resiko termasuk resiko infeksi covid-19. Apabila
ditemukan faktor resiko, segera rujuk ke PKM / RS sesuai standar –
terencana.
9. Pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL&Balita serta KB, Kespro pada
masa pandemi covid-19 & New Normal sesuai standar – mengacu pada
panduan Kemkes, POGI, IDAI dan IBI
10. Lakukan konsultasi, KIE & Konseling on-line: pemantauan/follow-up
care,konseling KB, ASI ekslusif, PHBS & penerapan buku KIA.
DAFTAR PUSTAKA
https://Jurnal -situasi-pelayanan-kebidanan-pada-masa-pandemi-covid--19-dan-
memasuki-era-newnormal
11
TOPIK III
Perawatan Bayi Baru Lahir Di Masa Pandemi Covid – 19
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari.BBL memerlukan penyesuain fisiologi berupa maturasi,
adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstraurine)
dan tolerasi BBL untuk dapat hidup dengan baik.Bayi baru lahir disebut juga
dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
12
2. Menjaga suhu tubuh stabil dengan cara memberikan pakaian
hangat/selimut/bedong, menjaga suhu ruangan /kamar ± 26 - 28 0C,
perawatan metode kanguru pada bayi dengan berat < 2500 gr
3. Jangan mandikan bayi baru lahir sebelum 6 jam
4. Menjaga kebersihan, mandikan bayi bila suhu tubuh stabil dengan air
hangat, mengganti popok setiap kali basah/pup atau mengganti diapers
setiap 3-4 jam atau bila bayi perlu
5. Merawat tali pusat selalu bersih dan kering tanpa dibubuhi apapun jaga
kebersihan bayi dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah
menyentuh bayi
6. Hindari bayi dari asap, debu, dan asap rokok
7. Gunakan kelambu setiap bayi tidur siang atau mlam
8. Menjaga nutrisi adekuat dengan pemberian ASI perah 8-10x/hari atau
minum setiap bayi menginginkan.
9. Perketat portokol kesehatan
Tips merawat bayi baru lahir saat pandemi yang selanjutnya adalah
perketat protokol kesehatan. Dikutip dari yo Clinic Health System, semua
pengasuh dan saudara kandung harus sering mencuci tangan dan
berhati-hati untuk mencuci tangan sebelum menyentuh bayi yang baru
lahir. Penting bagi Moms untuk memberikan arahan kepada pengasuh
dan kakak-kakak Si Kecil untuk selalu menjalankan protokol kesehatan
saat akan berinteraksi dengan Si Kecil.
10. Hindari bawah bayi keluar rumah
Tips merawat bayi baru lahir saat pandemi yang selanjutnya adalah
hindari bawa bayi ke luar rumah. Bayi seharusnya hanya di sekitar orang
yang tinggal di rumah dan tidak menunjukkan gejala. Jika seseorang
memiliki gejala CoVID-19, isolasi sebanyak mungkin orang itu dari bayi
dan keluarga. Secara keseluruhan, hindari membawa bayi keluar rumah
untuk mencegah bayi terkena virus. Manfaatkan belanja online untuk
belanja bahan makanan dan keperluan lainnya.
11. Sediakan kebutuhan bayi lebih banyak
Tips merawat bayi baru lahir saat pandemi yang selanjutnya adalah stok
persediaan kebutuhan bayi lebih banyak. Jika kebutuhan Moms dan bayi
biasanya terpebuhi dengan belanja bulanan, saat ini adalah waktunya
membuat stok persediaan kebutuhan bayi lebih dari biasanya. Barang
bayi seperti popok, tisu basah, dan susu formula biasanya akan menjadi
item yang banyak dibeli oleh orang lain sehingga keberadaannya akan
sedikit sulit ditemui di masa pandemi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
TOPIK IV
Panduan Menyusui Dimasa Pandemi Covid – 19
15
Hingga dideklarasikan WHO sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, data
penularan Covid-19 selama kehamilan atau persalinan masih langka. Pedoman
global yang dirilis WHO dan Unicef meyakini hingga saat ini belum ada bukti atau
laporan kasus transmisi vertikal dari ibu ke janin. Dalam penelitian terbatas,
belum ada temuan Covid-19 dalam ASI pada ibu menyusui yang terkonfirmasi
positif. Kedua alasan tersebut memungkinkan ibu dengan Covid-19 untuk terus
menyusui dan memberikan ASI.
WHO dan Unicef telah membuat beberapa panduan dan beberapa pesan
kunci terkait menyusui di masa pandemi ini. Di antaranya, ASI menyediakan
antibodi yang memberi bayi tambahan imunitas dan melindunginya dari banyak
infeksi. Antibodi dan faktor bioaktif dalam ASI dapat melawan infeksi Covid-19,
jika bayi terpapar. Inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif membantu bayi
untuk berkembang, dengan manfaat menyusui melebihi potensi risiko penularan.
Pada kasus bayi sehat yang lahir dari ibu tanpa gejala, bila ibu tetap
menginginkan menyusui secara langsung, bayi sehat dirawat gabung dan bisa
menyusu langsung dari ibu, dengan melaksanakan prosedur perlindungan
saluran napas dengan baik, antara lain menggunakan masker bedah, gaun
isolasi, menjaga kebersihan tangan sebelum dan setelah kontak dengan bayi,
dan rutin membersihkan area permukaan di mana ibu telah melakukan kontak.
Untuk mengurangi risiko penularan karena tidak bisa menjamin prosedur
perlindungan saluran napas dan pencegahan transmisi melalui kontak, bayi
dapat diberikan ASI perah.
16
1. Menggunakan kontrol mekanik atau penghalang fisik (misalnya: tirai antara
ibu dan bayi baru lahir) dan menempatkan bayi baru lahir berjarak 2 meter
dari ibu.
2. Ibu yang memutuskan untuk menyusui bayi langsung di payudara harus
memakai masker bedah dan mempraktikkan kebersihan tangan sebelum
menyusui.
3. Jika ibu memilih tidak menyusui langsung dan tidak ada orang dewasa sehat
yang hadir di ruangan untuk merawat bayi yang baru lahir, ibu harus
mengenakan masker bedah dan mempraktikkan kebersihan tangan sebelum
memompa atau memberikan ASI perah dan selama kontak dekat dengan
bayi.
4. Masker harus tetap digunakan selama kontak dengan bayi baru lahir.
5. Fasilitas kesehatan dapat mempertimbangkan dokumentasi persetujuan
formal (informed consent) tentang keputusan ibu terkait rekomendasi untuk
pemisahan.
6. WHO merekomendasikan pendampingan relaktasi untuk membantu bayi
kembali menyusu langsung di payudara, setelah ibu dinyatakan sembuh.
Upaya pencegahan pada ibu positif COVID-19 saat melahirkan dan menyusui
dapat mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bukan tentang virus dapat ditularkan melalui ASI, melainkan lebih kepada
apakah ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui tetesan
pernapasan selama masa menyusui. Mencuci tangan ibu sebelum
menyentuh bayi dan memakai masker wajah saat menyusui di payudara,
tetap merupakan langkah pencegahan dasar yang efektif.
2. Perlu disadari bahwa pemisahan bayi baru lahir dari ibunya secara rutin,
juga dalam hal menghindari infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala atau gejala
sangat ringan, akan menghambat hubungan antara ibu-bayi dan permulaan
untuk menyusui.
3. Pemberian ASI secara langsung tidak dianjurkan berdasarkan kasus yang
telah diteliti, penggunaan ASI perah dapat dipertimbangkan sebagai pilihan
kedua, untuk memberikan bayi nutrisi dengan ASI.
4. Mengingat bukti ilmiah yang terbatas, ASI tidak dapat dianggap sebagai alat
infeksi SARS-CoV-2, sedangkan sebaliknya mengandung antibodi spesifik
yang mungkin mendukung imunitas untuk infeksi SARS-CoV-2 pada bayi
baru lahir.
Sedangkan upaya pencegahan pada ibu sehat atau Covid (-) artinya ibu
tanpa gejala (tidak batuk, tidak sesak), swab negative, bebas demam 72 jam
tanpa obat demam dapat menerapkan prinsip menyusui langsung (3W) antara
lain :
1. Wear mask (Memakai masker)
2. Wash hand (Mencuci tangan)
17
3. Wipe Surfaces (Bersihkan permukaan alat2 yang digunakan untuk
keperluan menyusui)
DAFTAR PUSTAKA
http://Jurnal-Pemberian-Asi-Eksklusif-Di-Masa-Pandemi-Covid-19
18
TOPIK V
Pelayanan KB Selama Pandemi Covid – 19
19
Apabila tidak tersedia bisa menggunakan cara tradisional (pantang
berkala atau senggama terputus)
5. Bagi akseptor Pil diharapkan dapat menghubungi petugas PLKB atau
kader atau Petugas Kesehatan via telfon untuk mendapatkan Pil KB.
6. Ibu yang sudah melahirkan sebaiknya langsung menggunakan KB
Pasca Persalinan (KBPP)
7. Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pelaksanaan
konseling terkait KB dapat diperoleh secara online atau konsultasi via
telpon 2
20
3. Kader dalam membantu pelayanan juga diharapkan melakukan upaya
pencegahan dengan selalu menggunakan masker dan segara mencuci
tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau handsanitizer
setelah ketemu klien
4. Berkoordinasi dengan PLKB kecamatan untuk ketersediaan pil dan
kondom di Kader atau PLKB, sebagai alternative pengganti bagi klien
yang tidak dapat ketemu petugas Kesehatan
5. Melakukan koordinasi untuk meningkatkan peran PL KB dan kader dalam
membantu pendistribusian pil KB dan kondom kepada klien yang
membutuhkan, yang tetap berkoordinasi dengan petugas Kesehatan
6. Memudahkan masyarakat untuk untuk mendapatkan akses informasi
tentang pelayanan KB di wilayah kerjanya, missal dengan membuat
hotline di Puskemas dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/ Jurnal
Panduan_Pelayanan_KB_dan_Kespro_Dalam_Situasi_Pandemi_COVID-19.pdf
21