DISUSUN OLEH :
NIM : P07124020076
KELAS : 2B
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
Aborsi”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Etika Dalam Hukum Kesehatan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
B. Pembahasan hukum
C. Pembahasan kasus
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menarik,baik Dallam forum resmi maupun tidak resmi yang mencakup bidang
sudah banyak terjadi dan memprihatinkan,sejauh ini sering kali dilakukan oleh
misalnya dukun tradisional atau ahli pijat yang menggunakan cara pemijatan
memegang izin atas kegiatan aborsi. Selain itu aborsi juga dapat dilakukan
aborsi dapat menimbulkan bahaya dan efek negatif bagi kesehatan dan nyawa
wanita melakukan praktik aborsi Dallam setiap harinya. Dikutip dari forum
tahun angka pengguguran kandungan mencapai 4,2 juta kasus untuk wilayah
Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri menempati angka 750.000 hingga 1.500
menyebabkan kematian.
B. Rumusan masalah
2. Pembahasan hukum
3. Pembahasan kasus
C. Tujuan
Memenuhi tugas mata kuliah Etika Dalam Hukum Kesehatan dan sebagai
PEMBAHASAN
Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi Kediri. Novila Sutiana (21),
Peristiwa naas ini bermula ketika Novila diketahui mengandung seorang bayi
perkawinan yang sah, namun hasil hubungan gelap yang dilakukan Novila dan
Santoso.
sang istri bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong, Santoso
bidan di Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kediri. Keputusan itu diambil setelah
harga yang ditawarkan Endang setelah turun menjadi Rp2.000.000. Hari itu
juga, bidan Endang yang diketahui bertugas di salah satu puskesmas di Kediri
melakukan aborsi.
penahan rasa nyeri Oxytocin Duradril 1,5 cc yang dicampur dengan Cynaco
"Ia (bidan Endang) mengatakan jika efek kontraksi akan muncul 6 jam
setelah disuntik. Hal itu sudah pernah dia lakukan kepada pasien lainnya,"
terang Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Didit Prihantoro di kantornya, Minggu
(18/5/2008).
kontraksi hebat. Bahkan ketika sedang dibonceng dengan sepeda motor oleh
Santoso menuju rumahnya, Novila terjatuh dan pingsan karena tidak kuat
Puncu. Namun karena kondisi korban yang kritis, dia dirujuk ke RSUD Pare
menyelamatkan Novila hingga meninggal dunia pada hari Sabtu pukul 23.00
WIB.
Lamin (50), ayah Novila yang ditemui di RSUD Pare Kediri mengaku kaget
dengan kehamilan yang dialami anaknya. Sebab selama ini Novila belum
memiliki suami ataupun pacar. Karena itu ia meminta kepada polisi untuk
sebagai tenaga medis atau bidan. Selain itu, polisi juga menjeratnya dengan
berapa lama Endang membuka praktik aborsi tersebut. (Hari Tri Wasono, 2008)
B. Pembahasan Hukum
atau
bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi, dan orang yang
Pasal 229
jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga.
Pasal 346
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
Pasal 348
Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
Pasal 535
tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang
demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda
3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun
penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun
penjara.
dicabut.
2) Selain KUHP, abortus buatan yang ilegal juga diatur dalam Undang
Pasal 15
dapat dilakukan :
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya
tindakan tersebut;
atau keluarganya
Pasal 80
Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu
ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah)
Pasal 75
berdasarkan:
kandungan; atau
perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
Pasal 76
oleh Menteri.
Pasal 77
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak
bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan
Pasal 194
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
C. Pembahasan Kasus
Pada kasus di atas dijelaskan bahwa terjadi suatu aborsi tetapi jenis aborsi
illegal. Kasus diatas berawal dari pasangan yang melakukan hubungan gelap
2.000.000,00.
Semua ahli madya kesehatan wajib mengucap sumpah janji ketika lulus dari
pendidikan. Salah satu isi sumpah janji tersebut yaitu untuk melaksanakan
kasus ini bidan E melanggar sumpah tersebut. Bidan dengan sengaja dan
dengan cynano balamin. Hal ini mengakibatkan perdarahan hebat pada wanita
Kasus aborsi di atas termasuk kasus pidana, karena adanya aduan dari
ayah korban yang meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas peristiwa itu
dan menghukum pelaku. Kasus ini mengakibatkan bidan E terjerat pasal 348
Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 atau pada Undang-undang yang baru yaitu
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp.
Undang Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009 dijerat dengan pasal
194 dengan ketentuan dipidana dengan penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malpraktik aborsi yang tidak aman dan ilegal masih banyak dilakukan di
sekitar kita, bahkan oleh tenaga kesehatan sekalipun. Sebagai contoh dari
melakukan praktik aborsi kepada salah satu pasiennya, dimana bidan itu
tidak sesuai standar profesi medis. Risiko yang mungkin timbul antara lain,
perdarahan, infeksi pada alat reproduksi, rupture uteri, bahkan bisa sampai
tidak sedikit, dengan berbagai ancaman hukuman, namun hal ini tidak
menyurutkan niat para oknum tenaga medis untuk tetap melakukan praktik
B. SARAN
Semua tenaga kesehatan, baik dokter, bidan ataupun yang lainnya harus
Andhika Yuda Prasetyo. Penyalah gunaan obat sebagai alat penggugur kandungan
dalam perspektif hukum pidana Indonesia dan hukum pidana Islam .2015