PELAYANAN KEBIDANAN
Pengertian
Partnership atau kemitraan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perihal
hubungan (jalinan kerja sama dan sebagainya) sebagai mitra.
Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya
menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai/memperoleh kehidupan yang lebih
baik (Satria, 2008).
Woman Centred Care
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan
diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan
Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Bidan adalah seseorang
yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki
izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama
masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab
sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan balita. Asuhan ini mencakup
upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan
akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-
daruratan.
Prinsip-prinsip Women Centered Care
Memastikan perempuan adalah mitra sejajar dalam perencanaan dan pelayanan kebidanan
maternitas.
Mengenali pelayanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan perempuan.
Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada perempuan dalam hal :
pemilihan terhadap kehamilan, persalinan, nifas, dll.
a. Upaya promotif
b. Upaya preventif
c. Upaya kuratif
d. Upaya rehabilitative
Upaya promotif meliputi ; meningkatkan kesadaran individu, keluarga dan masyarakat
untuk berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi keluarga yang memiliki akses
terhadap sanitasi dan air bersih dan melakukan upaya penyuluhan kesehatan baik dengan
menggunakan media ataupun langsung kepada masyarakat.
Upaya preventif meliputi ; meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal secara rutin, mengkonsumsi makanan
gizi seimbang, meningkatkan cakupan imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan
persalinan yang aman dan bersih, meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan sebagainya.
Upaya Kuratif meliputi ; meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang
berkesinambungan, melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawab.
Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga