Anda di halaman 1dari 8

TUGAS : MANDIRI

MATA KULIAH : BIOETIK PROFESIONALISME BIDAN


DOSEN : DR. MARDIANA AHMAD, S.SIT, M.KEB

KEBUTUHAN LISENSI PERIZINAN BIDAN DAN MENGAPA PERATURAN


DAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEBIDANAN DIPERLUKAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai Pada Mata Kuliah
Bioetik Profesionalisme Bidan

OLEH

Monika Loa
P102181055

PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN


SEKOLAH PASCASARJANA
TAHUN AJARAN 2018
Kebutuhan Lisensi Perizinan Bidan dan Mengapa Peraturan dan Perundang-

Undangan tentang Kebidanan Diperlukan

Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar

pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan

pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut, tujuan

akhirnya adalah kepuasan pasien yang dilayani oleh bidan.

Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada

masyarakat harus memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung program

pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah satunya dalam aspek kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan undang-undang untuk meningkatkan

kualitas profesi bidan yang tentunya demi mendukung atau mencapai target pemeritah

dalam meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.

1. Legislasi

 Pengertian

Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau

penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan

sertifikasi (pengaturan kompetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan

lisensi (pengaturan penyelenggaraan kewenangan).

Ketetapan hukum yang mengantur hak dan kewajiban seseorang yang

berhubungan erat dengan tindakan dan pengabdiannya. (IBI)


Rencana yang sedang dijalankan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

sekarang adalah dengan mengadakan uji kompetensi terhadap para bidan,

minimal sekarang para bidan yang membuka praktek atau memberikan

pelayanan kebidanan harus memiliki ijasah setara D3.

Uji kompetensi yang dilakukan merupakan syarat wajib sebelum terjun

ke dunia kerja. Uji kompetensi itu sekaligus merupakan alat ukur apakah tenaga

kesehatan tersebut layak bekerja sesuai dengan keahliannya. Mengingat

maraknya sekolah-sekolah ilmu kesehatan yang terus tumbuh setiap tahunnya.

Jika tidak lulus dalam uji kompetensi, jelas bidan tersebut tidak bisa

menjalankan profesinya. Karena syarat untuk berprofesi adalah memiliki surat

izin yang dikeluarkan setelah lulus uji kompetensi,

 Tujuan Legislasi

Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat

terhadap pelayanan yang telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut adalah

meliputi :

a. Mempertahankan kualitas pelayanan

b. Memberi kewenangan

c. Menjamin perlindungan hokum

d. Meningkatkan profisionalisme

SIB adalah bukti Legislasi yang dikeluarkan oleh DEPKES yang

menyatakan bahwa bidan berhak menjalankan pekerjaan kebidanan.


2. Registrasi

 Pengertian

Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus

mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodic guna

mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan profesionalnya

setelah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh badan tesebut.

Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan

pengakuan terhaap bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal kopetensi

inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga secara fisik

dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya. (Registrasi menurut

keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor

900/MENKES/SK/VII/2002) dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi,

maka akan mendapatkan haknya untuk ijin praktik (lisensi) setelah memenuhi

beberapa persyaratan administrasi untuk lisensi.

 Tujuan Registrasi

a. Meningkatkan keemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi kemajuan

ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang pesat.

b. Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam

penyelesaian kasus mal praktik.

c. Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik.


Aplikasi proses regisrtasi dalam praktek kebidanan adalah sebagai

berikut, bidan yang baru lulus mengajukan permohonan dan mengirimkan

kelengkapan registrasi kepada kepala Dinas Kesehatan Propinsi dimana

institusi pendidikan berada guna memperoleh SIB (surat ijin bidan) selambat-

lambatnya satu bulan setelah menerima Ijasah bidan. Kelengkapan registrasi

menurut Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 adalah meliputi: fotokopi

ijasah bidan, fotokopi transkrip nilai akademik, surat keterangan sehat dari

dokter, pas foto sebanyak 2 lembar.

SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui, serta merupakan

dasar untuk penerbitan lisensi praktik kebidanan atau SIPB (surat ijin praktik

bidan). SIB tidak berlaku lagi karena: dicabut atas dasas ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, habis masa berlakunya dan tidak

mendaftar ulang, dan atas permintaan sendiri.

 Syarat Registrasi

Pada saat akan mengajukan registrasi, maka akan diminta untuk

melengkapi dan membawa beberapa syarat, antara lain :

a. Fotokopi ijasah bidan

b. Fotokopi Transkrip nilai akademik

c. Surat keterangan sehat dari dokter

d. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar.


3. Lisensi

 Pengertian

Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau

yang berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga

profesi yang teregistrasi untuk pelayanan mandiri.

Lisensi adalah pemberian ijin praktek sebelum diperkenankan

melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan.(IBI)

 Tujuan Lisensi

a. Memberikan kejelasan batas wewenang

b. Menetapkan sarana dan prasarana

c. Meyakinkan klien

Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SIPB

(Surat Ijan Praktik Biadan). SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh

Depkes RI kepada tenaga bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi

persyaratan yang ditetapkan. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki

SIPB, yang diperoleh dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten atua Kota setempat dengan memenuhi

persyaratan sebagai beriku: fotokopi SIB yang masih berlaku, fotokopi ijasah

bidan, surat persetujuan atasan, surat keterangan sehat dari dokter,

rekomendasi dari organisasi profesi, pas foto. Rekomendasi yang telah

diberikan organisasi profesi setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian


kemampuan keilmuan dan keterampilan, kepatuhan terhadap kode etik serta

kesanggupan melakukan praktik bidan.

Bentuk penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah yang

diaplikasikan dengan rencana diselenggarakannya Uji Kompetensi bagi bidan

yang mengurus SIPB atau lisensi. Meskipun Uji Kompetensi sekarang ini

baru pada tahap uji coba dibeberapa wilayah, termaksud Propinsi Jawa

Tengah dan Yogyakarta, sehingga ,memang belum dibakukan.

SIPB berlaku sepanjang SIB belum habis masa berlakunya dan dapat

diperbaharui kembali.

 Syarat Lisensi

a. Fotokopi SIB yang masih berlaku

b. Fotokopi ijasah bidan

c. Surat keterangan sehat

d. Rekomendasi dari organisasi profesi

e. Pas foto ukurab 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar


DAFTAR PUSTAKA

Juliarti, W dan Ristica, O. D. 2014. Prinsip Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan

Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish

Nurrobhika dan Farelya, G. Etikolegal dalam Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta:

Deepublish

Purwandari, A. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah dan profesionalisme. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai