Anda di halaman 1dari 6

yana's hope

Sunday, 9 March 2014

makalah pelayanan kolaborasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan
dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

Layanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kesehatan.melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan resiko tinggidan
memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas. Contoh pelayanan kebidanan kolaborasi adalah
ibu hamil yang di sertai komplikasi hipertensi.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuia kewenangan yang
diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualiatas, bahagia dan sejahtera. Pada pelayanan kebidanan terdapat tiga macam pelayanan
kebidanan yaitu pelayanan kebidanan pelayanan bidan tugas mandiri, pelayanan kebidanan
kolaborasi, dan pelayanan kebidanan rujukan. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan
judul “Pelayanan Kolaborasi”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pelayanan kebidanan?

2. Bagaimana pelayanan kolaborasi dalam kebidanan itu?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pelayanan kebidanan.

2. Untuk mengetahui pelayanan kolaborasi dalam kebidanan.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada
klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir,
keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yg diberikan oleh
bidan yg telah terdaftar yg dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. (Dra.Hj. Suryani
soepardan, Dipl.M,MM, 2008 : 4-5)

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan
kesehatan keluarga dan masyarakat.

Pada pelayanan kebidanan terdapat tiga macam pelayanan kebidanan yaitu pelayanan
kebidanan pelayanan bidan tugas mandiri, pelayanan kebidanan kolaborasi, dan pelayanan kebidanan
rujukan.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Upaya promotif meliputi meningkatkan kesadaran individu, keluarga dan masyarakat untuk
berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air
bersih dan melakukan upaya penyuluhan kesehatan baik dengan menggunakan media ataupun
langsung kepada masyarakat.

Upaya preventif meliputi meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal secara rutin, mengkonsumsi makanan gizi
seimbang, meningkatkan cakupan imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan persalinan yang aman
dan bersih, meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan sebagainya.

Upaya Kuratif meliputi meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang berkesinambungan,
melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab.

Upaya Rehabilitatif meliputi pasien penderita lumpuh melakukan rehabilitasi dengan


mengikuti fisioterapi, pasien pasca operasi gangguan reproduksi (kanker rahim, kista, dll)

B. Pelayanan Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat
atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi
dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan
pemberian asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan tatap muka
langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan dilakukan. Petugas
kesehatan yang ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap keseluruhan
penatalaksanaan asuhan.

Pelayanan kebidanan kolaborasi adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota
tim yang kegiatannya di lakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses
kegiatan pelayanan kesehatan. Tujuan pelayanan ini adalah berbagi otoritas dalam pemberian
pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing.

Elemen kolaborasi mencakup:

1. Harus melibatkan tenaga ahli dengan keahlian yang berbeda, yang dapat bekerjasama
secara timbal balik dengan baik.

2. Anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama.

3. Kelompok harus memberi pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi


pandangan dan keahlian yang di berikan oleh setiap anggota tim tersebut.

Tugas pelayanan kolaborasi /kerjasama terdiri dari:

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi


kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi dan pertolongan pertama
pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

Contoh kasus :

1. Kolaborasi bidan dengan ahli gizi


Ny. T datang ke bidan A untuk konsultasi tentang keadaannya yang masih dalam masa
nifas. Ternyata setelah diperiksa, status gizi Ny. T buruk dan Ny. T mengalami anemia
berat. untuk menangani hal itu, bidan A berkolaborasi dengan ahli gizi dalam upaya
perbaikan status gizi Ny. T yang mengalami gizi buruk dan anemia berat.

2. Kolaborasi bidan dengan Psikolog

Anak Ny. W meninggal satu minggu yang lalu, akibat hal itu Ny. W mengalami depresi.
Untuk menangani depresi Ny. W yang kehilangan anaknya, bidan A berkolaborasi dengan
psikolog.

a. Perkembangan Proses Kolaborasi

Pada awalnya, praktik kolaborasi menggunakan model hierarki yang menekankan


komunikasi satu arah, kontak terbatas antara pasien dan dokter, dan menempatkan
dokter sebagai tokoh yang dominan.

Pola tersebut berkembang menjadi model praktik kolaborasi yang menekankan


komunikasi dua arah, tetapi tetap menempatkan dokter pada posisi utama dan
membatasi hubungan antara dokter dan pasien.

Pola yang ketiga lebih berpusat pada pasien. Sesama pemberi pelayanan harus dapat
bekerja sama, begitu juga dengan pasien. Model ini berbentuk melingkar. Menekankan
kontinuitas dan kondisi timbal balik satu sama lain. Tidak ada satu pemberi pelayanan
yang mendominasi secara terus menerus.

b. Kolaborasi Dalam Praktik Kebidanan

Dalam praktik pelayanan kebidanan, layanan kolaborasi adalah asuhan kebidanan


yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua pemberi pelayanan
yang terlibat. Misalnya: bidan, dokter, dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya.
Bidan merupakan anggota tim.

Bidan meyakini bahwa dalam memberi asuhan harus tetap menjaga, mendukung, dan
menghargai proses fisiologis manusia. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan
hanya atas indikasi. Rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan
bayinya. Bidan adalah praktisi yang mandiri. Bidan bekerja sama mengembangkan
kemitraan dengan anggota dan kesehatan lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya, bidan
melakukan kolaborasi, konsultasi, dan perujukan sesuai dengan kondisi pasien,
kewenangan, dan kemampuannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat
atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi
dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan
pemberian asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan tatap
muka langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan
dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan menangani pasien bertanggung jawab terhadap
keseluruhan penatalaksanaan asuhan.

Dalam praktik pelayanan kebidanan, layanan kolaborasi adalah asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat.
Misalnya: bidan, dokter, dan atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan
anggota tim.

B. Saran
a. Bidan

Sebaiknya bidan melakukan kolaborasi dengan sesama bidan atau dengan tenaga kesehatan
lainnya jika menemukan pasien yang membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditangani
bidan sendiri tapi juga memerlukan bantuan tenaga kesehatan lain.

b. Untuk tenaga kesehatan lain

Sebaiknya tenaga kesehatan tidak membeda-bedakan masyrakat dalam memberikan


pelayanan kolaborasi.

c. Untuk Instansi pelayanan kesehatan


Sebaiknya Instansi pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan kolaborasi untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.

d. Untuk Masyarakat

Masyarakat sebaiknya mendukung adanya pelayanan kolaborasi.

sur yana at 19:32


Share



Home

View web version


About Me

sur yana
my name is suryana, and i'm a moslem. my father name is subakri, my mother name
is marni. im twins, my twins name is suryani. i also have one brother, his name is
teguh basuki.
View my complete profile
Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai