Anda di halaman 1dari 25

PERAN DAN FUNGSI BIDAN

DALAM PROMOSI KESEHATAN

Ika Popi Sundani., M.K.M


PERAN BIDAN
Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan seseorang pada situasi sosial
tertentu

Barbara Kozier (1995), menyatakan bahwa peran adalah


seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu
sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari
dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
Peran Bidan

Peran bidan yang dimaksud adalah cara untuk


menyatakan aktivitas bidan dalam praktik, dimana
telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang
diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawab kebidanan
secara profesional sesuai dengan kode etik
profesional
Beberapa peran bidan dalam
promosi kesehatan

Koordinat Pelaksana
perawatan
Pendidik or
Advokat dan
(Educato (Coordinat pengawas
or
r) or) perawatan
langsung

Pengelol
Peneliti Pelaksana
a
PERAN BIDAN SEBAGAI ADVOCATOR

Advokasi
Adalah suatu pendekatan kepada seseorang atau
badan/organisasi yang diduga mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program atau kelancaran
pelaksanaan suatu kegiatan.

Secara operasional, advokasi adalah kombinasi antara


gerakan perorangan dan masyarakat yang dirancang
untuk memperoleh komitmen politis, dukungan
kebijakan, penerimaan gagasan, atau dukungan
terhadap sistem, untuk suatu tujuan atau program
tertentu.
Peran Bidan Sebagai Advocator
Melakukan kegiatan advocasi kepada para pengambil
keputusan berbagai program dan sektor yang terkait dengan
kesehatan

Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut


meyakini atau mempercayai bahwa program kesehatan yang
ditawarkan, perlu didukung melalui kebijakan atau keputusan
politik.

Kebijakan itu dalam bentuk: peraturan, UU, instruksi yang


menguntungkan kesehatan publik

Sasaran : para pejabat legislatif, dan eksekutif, para pemimpin


pengusaha dan organisasi politik dan organisasi masyarakat, baik,
tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan sampai desa
keluhan.
Bentuk Kegiatan

Lobi politik: berbincang secara informal kepada para pejabat untuk


menginformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan
yang akan dilaksanakan, bidan menyampaikan masalah kesehatan
yang dihadapi di wilayah kerjanya, dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat, memberikan alternatif untuk menanggulangi
masalah didukung dengan data yang akurat

Seminar

Bidan menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, lengkap


dengan data dan ilustrasi yang menarik, dibahas bersama-sama dan
diperolehnya komitmen dan dukungan terhadap program yang akan
dilaksanakan tersebut.

Media

Menyampaikan masalah kesehatan menggunakan media dalam bentuk


lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat untuk membentuk
opini publik
Kegiatan

Kampanye warga siaga, bidan bekerjasama dengan Maternal


Neonatal Health, Departemen Kesehatan, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kantor Kementerian
Pemberdayaan Perempuan yang dibantu oleh USAID.

Program promosi kesehatan: Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi,


Revitalisasi posyandu, promosi KIA

Promosi Puskesmas Rujukan (bidan bekerjasama dengan Dinas


Kesehatan dan Tim Penggerak PKK)
PERAN BIDAN SEBAGAI EDUKATOR

 Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan


pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan di institusi
dan komunitas, menthorship dan preceptorship terhadap calon tenaga
kesehatan dan bidan baru.
 Memberi kemampuan dan memberikan kemungkinan kepada
masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka.
 Fungsi bidan sebagai edukator
- Melaksanakan pendidikan kesehatan dan konseling dalam
asuhan dan pelayanan kebidanan
- Membina kader dan kelompok masyarakat
- Mentorship dan preseptorship bagi calon tenaga kesehatan dan
bidan baru
Sasaran: Masyarakat pada umumnya sasaran di
sesuaikan dengan permasalahan kesehatan
Contoh:
 Kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum
 Ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA
 Anak sekolah untuk kesehatan remaja
PERAN BIDAN SEBAGAI KOORDINATOR

1. Koordinasi merupakan salah satu peran utama bidan yang bekerja


dalam memberikan pelayanan dengan individu, keluarga, dan
masyarakat.
2. Pasien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan lanjutan
di rumah, sehingga perlu koordinasi lanjutan asuhan kebidanan di
rumah
3. Program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin pada individu,
keluarga dan masyarakat perlu pula dikoordinasikan agar tidak
terjadi tumpang tindih dalam penanggulangan
4. Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan
yang komprehensif dapat tercapai.
PELAKSANAAN PERAWATAN DAN PENGAWAS PERAWATAN LANGSUNG

1. Kontak pertama bidan kepada keluarga dapat melalui anggota


keluarganya yang sakit
2. Bidan yang bekerja dengan pasien dan keluarga (baik di rumah,
klinik, maupun di rumah sakit) bertanggungjawab dalam
memberikan asuhan perawatan langsung atau mengawasi keluarga
dalam memberikan perawatan pada anggota yang sakit di rumah
sakit.
3. Bidan melakukan perawatan langsung atau demonstrasi asuhan yang
disaksikan oleh keluarga dengan harapan keluarga mampu di rumah
4. Bidan dapat mendemontrasikan dan mengawasi keluarga melakukan
peran langsung selama di rumah sakit atau di rumah oleh bidan
kesehatan masyarakat.
PELAKSANA

Sebagai pelaksana, bidan melaksanakan tugas mandiri, kolaborasi/kerja


sama dan ketergantungan.
Tugas mandiri adalah sebagai berikut.
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan
2. Memberikan pelayanan pada anak dan wanita pranikah dengan
melibatkan pasien
3. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien selama kehamilan
normal
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien dalam masa persalinan
dengan melibatkan pasien/keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6. Memberikan asuhan kebidanan pada pasien dalam masa nifas dengan
melibatkan pasien/keluarga
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause
9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga.
Tugas Kolaborasi adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan manjemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan pasien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan
pasien dan keluarga.
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
pasien dan keluarga.
Tugas Kolaborasi adalah sebagai berikut:

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko


tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi atau kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
Tugas ketergantungan / merujuk adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai dengan fungsi keterlibatan pasien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
hamil dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan
3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu yang melibatkan pasien dan
keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
masa nifas dengan penyulit tertentu yang melibatkan pasien dan
keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi atau rujukan yang
melibatkan keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi atau rujukan yang
melibatkan pasien / keluarga
PENGELOLA

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan


kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/pasien. Kegiatannya
antara lain:
• Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji
kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya.
• Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama
masyarakat
• Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan program
PENGELOLA

• Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program/kegiatan


pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
• Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, serta KB,
termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan
sektor terkait
• Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara kesehatan dengan memanfaatkan potensi-
potensi yang ada
• Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta kegiatan-kegiatan
dalam kelompok profesi
• Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan
tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan
dalam wilayah kerjanya. Kegiatannya antara lain:
• Bekerjasama dengan puskesmas dan institusi lain sebagai
anggota tim dalam memberikan asuhan kepada pasien
dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut
• Membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan
atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan
masyarakat.
• Memberikan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader
dan petugas kesehatan lain
• Memberikan asuhan kepada pasien rujukan dari dukun
bayi
• Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat yang
berkaitan dengan kesehatan.
PENELITI

1. Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang


kesehatan, baik secara mandiri maupun secara kelompok.
Kegiatannya antara lain:

 Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan


 Menyusun rencana kerja pelatihan
 Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
 Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan
2. Tanggung jawab bidan terkait penelitian antara lain sebagai berikut.
 Konseling pada remaja putri, pasangan pranikah, prahamil, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, klimakterium dan menopause.
 Pelayanan kebidanan normal pada wanita hamil, bersalin, nifas,
pemeriksaan fisik, senam hamil, pengendalian anemia, amniotomi,
uterotonika dan ASI eksklusif
 Pelayanan kebidanan abnormal, antara lain pada:
- Wanita hamil : abortus imminens, hiperemesis tingkat I, preeklamsi,
anemia dan penyulit lainnya
- Persalinan : letak sungsang, KPD tanpa infeksi,HPP, laserasi dan
distosia atau kelambatan/kesulitan dalam jalannya persalinan.
- Pertolongan nifas abnormal: retensio plasenta, plasenta manual,
kompresi bimanual, uterotonik kala III dan IV
- Ginekologi: Keputihan, penundaan haid, rujukan
 Pelayanan kebidanan pada anak: intranatal, hipotermi, kontak dini,
ASI eksklusif, perawatan tali pusat, resusitasi pada bayi asfiksia,
minum sonde dan pipet, simulasi tumbuh kembang, imunisasi
lengkap, dan pengobatan ringan pada penyakit ringan.
 Pelayanan KB: penanganan efek samping, pemberian alat
kontrasepsi sesuai pilihan, suntik pil, pasang AKBK dan lepas
AKBK tanpa penyulit.
 Pelayanan kesehatan masyarakat antara lain: pembinaan peran serta,
pelayanan kebidanan komunitas, deteksi dini, pertolongan pertama
rujuk, IMS, narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza)
dan pertolongan pertama pada korban narkoba.

Anda mungkin juga menyukai