Anda di halaman 1dari 36

PARTNERSHIP BIDAN DAN PEREMPUAN DALAM PELAYANAN

KEBIDANAN

By: Herliyani Dwi Saputri,S.Tr.Keb.,M.Keb


Paretnership….
Praktek kebidanan dilakukan dengan menempatkan
perempuan sebagai partner dengan pemahaman
kompetensi terhadap perempuan baik aspek sosial, emosi,
budaya, spiritual, psikologi dan fisik serta pelayanan
reproduksi.

Penerapan partnership dalam pelayanan kebidanan yaitu


bidan professional tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan keterampilan emosional yang merupakan
komponen penting untuk pengembangan emosional dan
intelektualnya, bukti-bukti telah menunjukan bahwa
dengan hubungan yang kondusif dapat saling menghargai
antara bidan dan perempuan, faktor kuncinya adalah
timbal balik agar diakui dan dihargai sebagai individu.

2
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung
jawab bidan mulai dari kehamilan sampai Keluarga Berencana
(KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan
kesehatan masyarakat. dengan tujuan meningkatkan KIA dalam
rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu layanan
primer,layanan kolaborasi, layanan rujukan
Pelayanan Kebidanan Primer

Pelayanan Kebidanan Primer adalah merupakan layanan bidan yang


sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan asuhan
berkesinambungan sejak hamil, melahirkan dan post partum, sesuai
kewenangan bidan
Adapun pelayanan kebidanan primer sebagai berikut :
• Tugas mandiri
• Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah
dengan melibatkan klien
• Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
normal

4
Lanjutan………….

• Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan


dengan melibatkan klien/keluarga
• Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
• Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
dengan melibatkan klien dan keluarga
• Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
• Memeberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium (menopause)
• Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga

5
Pelayanan Kebidanan Kolaborasi

Pelayanan Kolaborasi / Kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan


oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kesehatan
Pelayanan Kolaborasi / kerjasama terdiri dari :

• Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga  

6
Lanjutan……….

• Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko


tinggi dan pertolongan  pertama pada kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi

• Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan


dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga

7
• Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi dan  pertolongan pertama dalam keadaan kegawat
daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan
keluarga .
•  Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko
tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan
yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
yang melibatkan klien dan keluarga .
•  Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi
dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga

8
Pelayanan Rujukan

Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam


rangka rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari
dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh
bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal
maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu
serta bayinya

9
Pelayanan Ketergantungan / Rujukan terdiri dari :
• Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
• Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil
dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan .
•  Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
• Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
dengan melibatkan klien dan keluarga Memberikan asuhan kebidanan pada
anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga

10
Sasaran pelayanan kebidanan
adalah masyarakat
SASARAN
khususnya perempuan yang
PELAYANAN
meliputi upaya promotif,
KEBIDANAN
preventif,kuratif,dan
rehabilitative.

11
Upaya promotif (peningkatan) meliputi : meningkatkan kesadaran individu,
keluarga dan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi
keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih dan melakukan upaya
penyuluhan kesehatan baik dengan menggunakan media ataupun langsung kepada
masyarakat.

Upaya preventif (mencegah) meliputi : meningkatkan cakupan persalinan yang


ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal secara rutin,
mengkonsumsi makanan gizi seimbang, meningkatkan cakupan imunisasi dasar,
meningkatkan pertolongan persalinan yang aman dan bersih, meningkatkan
pemberian ASI eksklusif dan sebagainya

12
Upaya Kuratif (penyembuhan) meliputi : meningkatkan sistem
rujukan dan kolaborasi yang  berkesinambungan, melakukan
perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawab. Upaya Rehabilitatif (pemulihan) meliputi : pasien penderita
lumpuh melakukan rehabilitasi dengan mengikuti fisioterapi, pasien
pasca operasi gangguan reproduksi (kanker rahim, kista, dll)

13
PARTNERSHIP DALAM KEBIDANAN DIBAGI
MENJADI 2 MACAM :
• WOMAN CENTRED CARE
• CONTINUITY OF CARE

14
1. Women Centered Care

Women centered care merupakan model konseptual dalam


asuhan midwifery care dan asuhan ini berorientasi pada wanita.
Dalam hal ini  bidan difokuskan untuk memberikan dukungan
pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama
dimasyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatannya sendiri
.
PRINSIP PRINSIP WOMEN CENTERD CARE

1. Memastikan perempuan adalah mitra sejajar dalam perencanaan dan pelayanan


kebidanan maternitas.
2. Mengenali pelayanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan perempuan.
3. Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada perempuan dalam hal
pemilihan terhadap kehamilan, persalinan, nifas, dll.
4. Memberikan penyuluhan dan pelayanan kebidanan kepada perempuan sehingga mereka
mampu membentuk hubungan saling percaya antara sesama.
5. Bidan memberikan kontrol atas keputusan-keputusan dalam memberikan pelayanan
kebidanan.

16
Visi mowen center care
Women center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (internasional
confederation of midwifery) yang tertuang dalam visinya:
a.Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan
kebidanan 
b.Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai
kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk seleuruh kebutuhan wanita
dan keluarga.
c.Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang
termasuk pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita
dan keluarga.

17
Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus
menerapkan hal-hal  berikut ini:

a.Lakukan intervensi minimal 


b.Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
c.Melakukan segala tindakan sesuai dengan standa, wewenang dan kompetensi
d.Memberikan inform kontene.Memberikan asuhan yang nyaman, aman, logis, dan
berkualitas.
Menerapkan asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu ini antara lain:a.Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi
ibu b.Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusanc.Asuhan yang
berorientasikan dengan kebutuhan ibud.Memberdayakan ibu atau wanita dan keluarga.

18
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN
“WOMEN CENTERED CARE” (ICM, 2011)
Model perawatan yang berpusat pada wanita
Untuk pelayanan maternitas, konsep woman- dirancang untuk memungkinkan wanita membuat
centred care diterjemahkan menjadi pilihan berdasarkan informasi. Kebutuhan dan
pelayanan yang berpusat pada wanita dan konteks individu seorang wanita adalah dasar
memiliki penerapan pada semua praktisi dari mana keputusan untuk perawatan
dalam memberikan asuan maternitas dipertimbangkan dan ditentukan

Kebidanan adalah disiplin perawatan


kesehatan primer yang berpusat pada wanita
yang berdasarkan pada hubungan antara
wanita dan bidan, dasar untuk semua model
haruslah wanita dan pengalaman
perawatannya.

19
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN “WOMEN
CENTERED CARE” (ICM, 2011)
Midwifery Woman-centred care’ : istilah yg
digunakan untuk menjelaskan
autonomy filosofi asuhan kebidanan
Collaborative
dimana memberikan prioritas
with Holistik dan pada kebutuhan dan harapan
obstetricians &
other specialists
individual perempuan, yg menekankan
pentingnya informed choice,
Women continuity of care, user
centered involvement, clinical
effectiveness, responsiveness
and accessibility.

Evidence - Patnership/
based kemitraan
Continuum
of care

20
Prinsip women centered care
Personalized Care (Perawatan Pribadi)
Difokuskan pada kebutuhan individu, kebutuhan unik,
harapan dan aspirasi wanita, dari pada kebutuhan institusi atau
profesi yang terlibat ,meliputi kebutuhan bayi, keluarga dan
komunitas.

21
INFORMED CHOICE….
Mendorong perempuan untuk berpartisipasi
secara aktif dalam perawatan mereka dan
untuk membuat pilihan tentang pelayanan
yang akan mereka teirma dan dimana
perawatan mereka diberikan (Perempuan
memiliki hak dalam memutuskan asuhan
yang akan didapatkan)

Memberikan waktu yang cukup untuk


berdiskusi dalam periode prenatal.
Biasanya pada kunjungan antenatal dan
postnatal

Mendukung wanita sebagai pembuat


keputusan utama

22
COLLABORATIVE
CARE….
Melibatkan kolaborasi dengan
professional kesehatan lain apabila
diperlukan

evidence based cae


Mendasari seluruh asuhan
kebidanan dengan bukti-bukti
terkini keefektifan asuhan (hasil
research)
Minimalis intervensi, memfasilitasi
natural birth

23
Holistic Care
Holistik dalam hal menangani
kebutuhan dan harapan sosial,
emosional, fisik, psikologis, spiritual
dan budaya wanita

24
2. CONTINUITY OF CARE

Continuity of care dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai  perawatan yang berkesinambungan.
Definisi perawatan bidan yang  berkesinambungan dinyatakan dalam: "...Bidan diakui sebagai seorang
profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja dalam kemitraan dengan wanita selama
kehamilan, persalinan dan periode postpartum dan untuk melakukan kelahiran merupakan tanggung
jawab bidan danuntuk memberikan perawatan pada  bayi baru lahir..." (definisi ICM tahun 2005). Jadi,
perawatan berkesinambungan adalah strategi kesehatan yang efektif primer memungkinkan perempuan
untuk  berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang kesehatan mereka dan  perawatan kesehatan
mereka. Bidan yang memenuhi syarat untuk bekerja dimodel kesinambungan perawatan dalam berbagai
pengaturan, termasuk rumah sakit umum dan swasta, layanan masyarakat, pelayanan kesehatan pedesaan
dan daerah terpencil dan praktik swasta

25
Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of
care) sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang
 profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab
dengan  begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan
terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka
karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Bidan diharuskan
memberikan pelayanan kebidananan yang kontinu (Continuity of Care) mulai
dari ANC, INC, Asuhan BBL, Asuhan postpartum, Asuhan Neonatus dan
Pelayanan KB yang berkualitas .

26
Empowering
(pemberdayaa
n)
EmPOWERING…..
✗ Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya
daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh kehidupan yang lebih baik

✗ Perempuan harus diberdayakan untuk mampu membuat keputusan tentang kesehatan diri dan keluarga
melalui KIE & Konseling sehingga suara perempuan lebih terdengar dan mempunyai kekuatan dalam
dirinya untuk membuat suatu keputusan yang disertai dengan informasi yang berimbang dari seorang
bidan, dengan adanya hal tersebut diharapkan perempuan dapat melewati setiap fase hidupnya dengan
aman

28
EmPOWERING…..
✗ Pada bulan September 1994 di Kairo, 184 negara berkumpul untuk merencanakan suatu kesetaraan
antara kehidupan manusia dan sumber daya yang ada. Untuk pertama kalinya, perjanjian internasional
mengenai kependudukan memfokuskan kesehatan reproduksi dan hak-hak perempuan sebagai tema
sentral.
Konferensi Internasional ini menyetujui bahwa secara umum akses terhadap pelayanan kesehatan
reproduksi harus dapat diwujudkan

✗ Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan perempuan dan
laki-laki berhubungan dengan masalah seksualitas dan penjarangan kehamilan. Tujuan dari program-
program yang terkait serta konfigurasi dari pelayanan tersebut harus menyeluruh, dan mengacu
kepada program Keluarga Berencana (KB) yang konvensional serta pelayanan kesehatan ibu dan
anak.

29
EmPOWERING…..
Komponen yang termasuk di dalam kesehatan reproduksi adalah:
1. Konseling tentang seksualitas, kehamilan, alat kontrasepsi, aborsi, infertilitas, infeksi dan penyakit;
2. Pendidikan seksualitas dan jender;
3. Pencegahan, skrining dan pengobatan infeksi saluran reproduksi, penyakit menular seksual (PMS),
termasuk HIV/AIDS dan masalah kebidanan lainnya.
4. Pemberian informasi yang benar sehingga secara sukarela memilih alat kontrasepsi yang ada
5. Pencegahan dan pengobatan infertilitas;
6. Pelayanan aborsi yang aman;
7. Pelayanan kehamilan, persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan pasca kelahiran; dan
8. Pelayanan kesehatan untuk bayi dan anak-anak.

30
EmPOWERING…..
Kualitas pelayanan merupakan prioritas dan ini harus didukung dengan:
1. Menerapkan metode yang kompeten dengan standar yang tinggi (maintaining high
standards of technical competence);
2. Melayani klien dengan rasa hormat dan bersahabat;
3. Merancang pelayanan agar dapat memenuhi kebutuhan klien; dan
4. Menyediakan pelayanan lanjutan.

31
EmPOWERING…..
Yang termasuk didalam hak reproduksi:
-Hak semua pasangan dan individual untuk memutuskan dan bertanggung jawab terhadap -jumlah, dan
jeda waktu untuk mempunyai anak serta hak atas informasi yang berkaitan dengan hal tersebut
-Hak untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan reproduksi yang bebas dari diskriminasi,
pemaksaan dan kekerasan.
- Hak hidup
- Hak menikah
- Hak hamil atau tidak hamil
- Hak seksualitas
- Hak menggunakan kontrasepsi
- Hak terbebas dari PMS
- Mendapat informasi & pelayanan yang berkualitas

32
EmPOWERING…..
Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perempuan sebagaimana mereka
inginkan, serta mengetahui bahwa kebutuhan-kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan
yang lain. Hak Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi adalah
penting, sehingga perempuan dapat:
-Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari penyakit, kekerasan,
ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau kematian yang berhubungan dengan reproduksi dan
seksualitas.
-Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan keinginannya, menghentikan kehamilan
yang tidak diinginkan, dan menjaga kehamilan sampai waktu persalinan.
-Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga ketika mereka menginginkan kesehatan
bagi dirinya sendiri

33
Trust
Trust
• Bidan yang professional tidak dapat dipisahkan dari kemampuan keterampilan emosional yang
merupakan komponen penting untuk pengembangan emosional dan intelektualnya
• Saat kehamilan, perempuan sering mengalami keraguan kemampuan untuk melahirkan bayi,
Karen atakut akan proses persalinan.
Salah satu peran bisan adalah :
1.Membantu perempuan mengatasi ketakutan dan meningkatkan kepercayaan diri selama kehamilan
melalui hubungan interpersonal
2. Takut melahirkan terkait dengan rasa nyeri saat persalinan, sehingga penting peran bidan untuk
membantu mengatasi ketakutan dan membangun kepercayaan
3. Bidan dapat mengurangi kecemasan perempuan dengan menjelaskan dengan ramah, memberikan
informasi yang menjamin perempuan memahami setiap peristiwa, merasa bebas untuk mengajukan
pertanyaan

35
✗TERIMAKSIH

36

Anda mungkin juga menyukai