1
Pengkajian
A. Identitas
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
TB / BB : 150 cm / 45 kg
Golongan Darah : B
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Kesehatan
2
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien mengatakan sekitar 5 tahun yang lalu sempat di rawat di RS karena sesak
nafas. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan dan tidak pernah dioperasi. Pasien
tidak memiliki alergi terhadap makanan serta obat-obatan maupun faktor lingkungan
yang lain. Sesak nafas pasienn muncul jika pasien merasa kedinginan
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/menit
S : 36,8°C
Rr : 28 ×/menit
1. Sistem pernafasan
Data subyektif :
Data obyektif :
- Batuk, ada sputum dengan karakteristik berwarna kuning, terdengar ada suara nafas
tambahan (wheezing) ada cupang hidung.
3
- Menggunakan alat bantu pernafasan kanul nasal 3 L/menit.
2. Sistem kardiovaskuler
Data subyektif :
Data obyektif :
- Bunyi jantung mengalami peningkatan frekuensi ada bunyi mengi atau wheezing
CRT > 3 detik.
- Ekstermitas tidak ada varises, suhu 36,8°C, penyebaran rambut merata, terdapat
sianosis pada bibir, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
Data obyektif :
- TD : 110/80 mmHg
- R : 28 ×/menit
Data subyektif :
Data obyektif :
4
- Pasien tampak cemas.
Data subyektif :
- Pasien mengatakan aktivitasnya dapat dilakkan sendiri tapi dengan sedikit bantuan
dan pengawasan.
Data obyektif :
- Pasien tampak lesu, bau badan tercium bau, kuku tidak panjang, aktivitas diawasi.
5. Ketidaknyamanan
Data subyektif :
Data obyektif :
6. Pembelajaran
Data subyektif :
7. Pola istirahat/tidur
Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan tidur. Tidur 8 – 10 jam perhari
terdiri dari tidur siang dan malam. Pasien dapat tidur nyenyak.
Selama sakit : Pasien mengalami gangguan pola tidur. Tidur 4 – 5 jam perhari dan
waktunya tidak tentu. Kadang-kadang pasien terbangun dari tidurnya karena sesak
nafas.
Sebelum dan selama pasien sakit, pasien menyesuaikan diri dengan lingkungan, bila
cuaca dingin menggunakan baju dan jaket serta selimut tebal, jika cuaca panas/suhu
naik menggunakan pakaian tipis yang menyerap keringat.
5
9. Pola kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit : Pasien mandi 2 × sehari (pagi dan sore), gosok gigi saat mandi dan
sesudah makan, keramas 2 × sehari.
Selama sakit : Pasien disibin 2 × sehari oleh keluarganya, gosok gigi 2 × sehari
dibantu keluarga. Selama di rumah sakit tidak pernah keramas.
Selama sakit : Komunikasi pasien dengan keluarganya sedikit terganggu dan pasien
lebih banyak diam karena merasakan sesak.
Sebelum sakit : Pasien seorang muslim taat ibadah dan selalu berdoa juga selalu
membaca kitab sucinya.
Selama sakit : Pasien mendapat gangguan dalam ibadah dan tidak pernah melakukan
ibadah tetapi selalu berdoa untuk kesembuhannya.
Sebelum sakit : Pasien berpakaian rapi, ganti pakaian 2 × sehari setelah mandi dan
pasien senang memakai kaos lengan pendek dan celana pendek.
Selama sakit : Pasien memakai baju berkancing dipilihkan oleh keluarganya dang
anti sehari sekali.
Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman tinggal di rumah dan dapat beristirahat dengan
nyaman.
Selama sakit : Pasien merasa tidak nyaman karena sesak nafas, dan terpasang selang
oksigen 3 liter/ menit
6
14. Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : Pasien bersekolah dari jam 07.00 sampai jam 14.00.
Selama sakit : Pasien tidak bisa sekolah dan hanya berbaring di bed.
Sebelum sakit : Pasien belajar di sekolah dari jam 07.00 – 14.00, dilanjutkan di
malam hari jam 19.00 – 21.00.
Selama sakit : Pasien tidak pernah belajar karena masih merasa sesak pasien hanya
terbaring di tempat tidur
a. Kesadaran umum : Pasien dalam kondisi sadar, tampak gelisah, saat dilakukan
pengkajian saat ini pasien duduk dengan kedua tangan memegang tepi brankart,
b. Kesadaran : GCS 456, kompos mentis
c. TTV :
RR : 29 x/menit
Nadi : 115 x/menit
TD : 110/80 mm Hg
Suhu : 37,5°C
7
d. Hidung : Pernafasan cuping hidung.
e. Mulut dan tenggorokan : Sianosis pada mukosa bibir.
f. Thoraks dan dada
Paru :
Inspeksi : Simetris, bentuk dada barrel chest, pernafasan cepat dan
dangkal, terdapat penggunaan otot bantu pernafasan retraksi otot area
supraklavikular dan sternocleidomastoideus, terdapat pernafasan cuping
hidung, terdapat secret.
Palpasi : Retraksi taktis fremitus teraba sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : wheezing terdengar di kedua lapang paru, dan terdengar ronchi.
g. Kulit dan kuku : CTR 3, akral dingin dan berkeringat.
8
Analisa Data
9
10.20 WIB - Pasien mengatakan ↓ nutrisi kurang
nafsu makan menurun Upaya kompensasi dari kebutuhan
DO : tubuh
- pasien makan habis ½ ↓
porsi atau sekitar 5 Nafsu makan
sendok menurun
- pasien terlihat lemas ↓
pucat Intake oral tidak
- Pasien tidak muntah adekuat
3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake oral
tidak ade kuat.
10
Rencana Keperawatan
11
Menunjukkan jalan oksigenasi dan obat-
nafas yang paten obatan
(klien tidak merasa bronkodilator.
sesak pernafasan
dalam rentang
normal, tidak ada2
suara nafas
abnormal).
12
Evaluasi Keperawatan
Hari/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
Tgl/Jam
Gangguan pertukaran gas S : Pasien mengatakan sudah tidak
sesak.
O : - Tidak terpasang selang
oksigen.
- RR : 20 ×/menit.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
13
TB PARU
14
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Identitas Klien
Nama : Tn. PT
Umur : 60 th
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Alamat : Denpasar
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan utama saat masuk RS
Klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu mengeluh tidak enak badan
,lemas disertai panas badan dan menggigil, serta keluar keringat banyak
setiap malam diatas jam 01.00 WIB. Klien merasakan nafsu makan turun,
klien batuk berdahak dengan lendir kekuningan sejak 2 bulan yang lalu.
Satu bulan sebelum klien masuk rumah sakit,klien merasakan badannya
lemas mual ,muntah sehingga klien dibawa oleh keluarga ke RS (UGD).
15
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
GENOGRAM
Ket. :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Sakit
16
Pola Aktivitas
1. Nutrisi
2.
17
4. Pola Siang jam 14.00-17.00 perhari pada malam
WIB malam hari jam hari dan pada siang
Istirahat
22.00-05.00 WIB. hari sekitar 2 jam
tidak tentu.
Klien mengatakan
Kebersihan Klien mencuci rambut
selama dirawat
rambut 2x / minggu
belum pernah dicuci
rambut.
Aktivitas
6. Klien dapat melakukan Klien melakukan
aktifitas sendiri tanpa aktifitas dibantu oleh
bantuan dari orang perawat dan
lain.klien juga seorang keluarga termasuk
karyawan dari PT TNT ketika hendak BAB.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis GCS 15
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 100 / 70 mmhg N : 100 x / menit
S : 37ْ0C R : 24 x / menit
18
c. System Pernapasan
Bentuk hidung simetris, terdapat sputum, terdapat pernafasan cuping hidung, terdapat
secret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda, patensi hidung kuat, tidak
terdapat nyeri tekan sinus. Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada,
tidak terdapat masa dan tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus antara paru kanan dan
kiri simetris, pengembangan paru saat bernafas simetris, pada perkusi suara paru
resonan, suara psru terdengar vesikuler.respirasi 24 x/ menit.
d. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, tidak terdapat peningkatan JVP ( Jugularis Vena Pressur ), CRT (
Cafilrary Refilling Time ) dapat kembali dalam waktu 2 detik, akral teraba hangat, ictus
kordis teraba pada ICS V Midclavikula kiri, suara perkusi jantung Dulhes, bunyi jantung
S1 dan S2 terdengar murni reguler, pulsasi denyut nadi teraba lemah dengan irama
teratur, frekwensi nadi 100 x / menit. TD : 100 / 70 mmHg.
e. Sistem Pencernaan
Bibir dan mukosa lembab, tidak terdapat kelainan pada bentuk bibir, gigi jumlah 32
buah, pergerakan lidah bebas, tidak terdapat lesi, warna merah muda, tidak terdapat
nyeri tekan, terdapat reflek menelan, bentuk perut datar dan terasa sakit bila ditekan
kwadran kanan bawah, dan tidak teraba pembesaran hepar dan limpa, BU 8x/menit, BB
48 kg
f. Sistem Persyarafan
Kesadaran compos mentis dengan nilai GCS = 15
Orientasi klien terdapat orang,waktu dan tempat baik terbukti klien dapat menyebutkan
dimana klien sekarang berada serta keluarga yang menunggunya. Klien dapat
mengingat kejadian masa lampau dan kejadian yang baru saja terjadi.
19
(3). Nervus Okulomotoris, Troklearis, Abdusen
Klien mampu menggerakkan bola mata kearah atas, bawah, dan samping mengedip
spontan, pupil osokov simetris dan kontraksi saat diberi cahaya.
Klien dapat menggerakkan dahi, dapat membedakan rasa asin, manis, pada
lidahnya, tidak terdapat parese
Klien dapat menelan, uvula bergetar saat klien mengucapkan kata “Ach “.
Klien dapat menggerakkan leher, kekuatan otot sama saat diberi tekanan pada dagu
disaat klien menoleh, klien dapat mengangkat bahunya tanpa rasa nyeri dan
melawan tekanan yang diberikan.
kline mampu menjulurkan lidahnnya kekiri dan kekanan dan dapat menariknya
dengan baik dan pergerakan terkontrol.
g. Sistem Endokrin
tidak terdapat tanda-tanda gangguan hormonal seperti moonface ataupun exopthalmus,
tidak terdapat tremori pada kedua belah tangan.
20
h. Sistem Genetourinaria
Bentuk utuh, pada supra pubis terdapat luka post operasi kelenjar KGB + 5 cm yang
masih basah, jahitan masih utuh, pada pacpasi tidak terdapat pembesaran ginjal, blas
terasa kosong.
i. Sistem Muskoloskeletal
- Postur tubuh simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat menahan pada saat
dagu diberi tahanan.
- Leher dapat difleksikan 45o, hypertensi 135o, flexi lateral kidanka 45o, dan rotasi
360o.
- Extermitas Atas
Bentuk tangan simetris, bahu dapat extensi 18oC, aduksi 45oC rotasi 360o,
pergelangan tangan dapat di extensikan , fleksi, rotasi, supehasi, prohasi, jari-jari
tangan dapat di abduksikan, reflek bisep, dan tricep (++/++), tidak terdapat odiem
terpasang infus RL 20 tpm pada tangalo kanan.
- Extermitas bawah
Pada kaki kiri panggul extensi 90o, fleksi, abduks 20o abduksi 45o, extensi lutut 120o,
pergelangan kaki dapat difleksikan, extensi dan jari-jari kaki dapat diversikan,
inversi, abduksi, abduksi, reflek fatella (++/++), kekuatan otot
5 5
5 5
j. Sistem Integumen
Rambut agak kotor, tidak mudah tercabut, kulit kepala berketombe, tugor kulit baik) S
. 376C., terdapat luka operasi pada daerah lipatan paha pinggang
3. Data Psikologis
a. Status Emosi
Emosi klien tampak stabil dan berbicara dengan nada rendah
b. Kecemasan
21
Expresi wajah klien tampak lemas dan pucat, klien sering bertanya apakah penyakitnya
bisa kambuh lagi, klien mengatakan tidak tahu banyak tentang penyakitnya dan cara
perawatannya.
c. Pola koping
Menurut klien apabila klien punya masalah klien suka bercerita padaGaya Komunikasi
Klien berbicara cukup jelas, expressi muka sesuatu yang klien rasakan
d. Konsep Diri
- Gambaran diri / body image
Klien merasa tidak puas pada kondisi badannya karena menderita sakit TBC.
- Identitas Diri
Klien sebagai seorang laki-laki yang telah menikah pegawai swasta , dan klien
adalah seorang ayah yang memiliki seorang anak.
- Peran
Klien berperan suami dan tidak dapat melaksanakan perannya karena sakit
- Idiel Diri
Harapan klien ingin cepat sembuh dan lekas pulang, sehingga ia dapat beraktivitas
sebagaimana sebelum sakit
- Harga Diri
Klien merasa bangga dengan dirinya, klien tidak merasa malu dengan keadaannya
saat ini
4. Data Sosial
Klien dimasyarakat sebagai seorang pekerjaan swasta, dan klien sehari-hari berhubungan
baik dengan tetangga-tetangganya. Di RS komunikasi dengan perawat baik, hubungan
dengan keluarga baik dan keluarga mau untuk di ajak kerja sama.
5. Data Spiritual
Falsafah Hidup
22
Klien percaya dengan adanya sehat dan sakit, klien mengatakan jika sakit akan sembuh
dengan pengobatan yang teratur disertai do’a kepada Tuhan YME. Selama di RS klien tidak
dapat menjalankan ibadahnya seperti biasa.
6. Data Penunjang
(1). Laboratorium
Tanggal 26 – 04 – 201
HAEMATOLOGI I
8. Therapy
- Anadex 3 x 1 tablet Broxed 1 x 2 gr
- Santibi 2 H Rantin 2 x 1 amp
- Rifamficin 1 x 1 Cedantron 3 x 1 amp
- Inoxin 1 x 1 tablet
- Dumin 3 x 1 tablet
- Tusilan 3 x 1 tablet
23
Analisa Data
Ketidakefek
tifan
bersihan
jalan nafas
24
- Klien merasa
mudah lelah.
penyekatan membrane respirasi
Do :
- Klien tampak lemas
- Hb 9,1 gr/dl dari oksigenasi kurang
nilai normal 13-16
gr/dl.
- Klien terlihat pucat. metabolisme menurun
- TD : 100/70 mmHg.
- Nadi : 100x/menit.
- Resp : 28x/menit. energi yang dihasilkan menurun
- Suhu : 37 0c
- Keperluan klien di
bantu oleh keluarga lemah
dan perawat
aktifitas intolerans
25
Proses Merangsang
metabolis impuls saraf
me menurun
merangsang
pemecahan medulla
karbohidrat, vomoitng
protein, center
lemak
mual /
respon
makan
menurun
26
Do : Peningkatan metabolisme dan
oxigenasi di paru-paru
- Wajah lesu
- Mata merah
- Frekwensi nafas
Respon saraf simpatis
meningkat
- Tidur malam 1-2
jam sering terjaga
Keringat meningkat
Rem menurun
Klien terjaga
27
Rencana Keperawatan
Diagnosa Perencanan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
28
Sekret kental sehingga dahak
warna kuning akan terdorong
keluar.
5. Laksanakan 5. Agen mukolik
program media menurunkan
Mucos 3 x 1 tab kekentalan dan
perlengketan sekret
1. Brodxed 3 x 26
dan mencegah
mg. Lanjutkan
penyebaran kuman
therapi antibiotik
lebih lanjut.
- Rifampisin
6. dengan minum
450gr 1 x 1
banyak air
tab
membantu klien
- INH 100mg 3
untuk
x 1 tab
mengeluarkan
- Etambutol
secret.
500mg 2x2
tab
- Pirazinamid
500mg 2 x 1
tab
6. Anjurkan klien
untuk banyak
minum ± 1600-2000
ml/ hari
29
mual, ditandai Setelah memenuhi kebutuhan
dengan : dilakukan nya.
perawatan 2. Makanan/minuman
Ds :
selama lima hari 1. Anjurkan minum dalam keadaan
- Klien kebutuhan nutrisi air hangat hangat akan menam
mengeluh klien terpenuhi sebelum makan bah menetralisiri
tidak ada dengan kriteria : dan anjurkan asam lambung.
nafsu makan - Mual klien untuk 3. Porsi kecil akan
- Mual berkurang memakan mengurangi mual
Do : - Porsi makan makanan dalam dan kebutuhan
habis keadaan hangat. nutrisi tetap
- Porsi makan
- Nafsu makan 3. Atur pola makan terpenuhi
tidak habis,
meningkat dengan porsi 4. Dukungan keluarga
hanya ¼
- BB naik 0.5 kecil tapi sering terdekt diharapkan
setiap kali
kg atau makanan membangkitkan
makan
yang disukai semangat klien
- BB: 48 KG
klien, roti, nasi untuk makan.
- Hb : 9,1
atau susu. 5. Oral hygeine yang
mg/dl
kurang akan
- Klien tampak 2. Motivasi
menimbulkan bau
lemas keluarga untuk
mulut yangkurang
- Konjungtiva memenuhi klien
sedap sehingga akan
pucat saat makan
menurunkan selera
3. Cegah/atasi
makan klien.
penurunan selera
6. Antiemetik dapat
makan klien
mengu rangi mual.
dengan cara
7. Vitamian bisa
meningkatkan
membantu
oral hygiene
mengembalikan
klien dan beri
atau meningkatkan
motivasi.
daya tahan tubuh.
4. Berikan rantin 3
9. Untuk mengetahui
x 1 ampul sesuai
perkemba ngan
instruksi.
klien.
30
5. Berikan ATP 3 x
1 tab sesuai
instruksi
6. Timbang BB
secara rutin
31
lampu ketika ada pada pola mata
klien mau tidur. sehingga klien akan
tidur.
6. Berdo’a dapat
6. Anjurkan untuk
menenangkan jiwa
selalu berdo’a
klien.
menjelang tidur.
32
Do : - Kulit bersih kebutuhan 4. Menjaga kebersihan
- Rambut dan personal klien dan
- Klien tampak
kulit kepala hygiene memberikan rasa
lemas
bersih nyaman.
- Hb 9,1 gr/dl
5. Memberikan
dari nilai 5. Berikan waktu
kesempatan pada
normal 13-16 istirahat setelah
tubuh untuk
gr/dl. klien
mengum pulkan
- Klien terlihat melakukan
tenaga baru.
pucat. aktivitas.
6. Agar keluarga tidak
- TD : 100/70
ber gantung pada
mmHg.
6. Libatkan perawat untuk
- Nadi :
anggota pemenuhan
100x/menit.
keluarga untuk kebutuhan ADL
- Resp :
melatih klien klien.
28x/menit.
untuk 7. Untuk mengetahui
- Suhu : 37 0c
memenuhi keadaan umum
- Keperluan
kebutuhannya klien setelah
klien di bantu
melakukan
oleh keluarga
aktivitas.
dan perawat 7. Hitung denyut
nabi dan RR
setelah klien
melakukan
aktivitas
5. Ancietas b.d Tupan 1. Bina hubungan 1 Dengan hubungan
kurangnya Raman aman saling percaya saling percaya diri
pengetahuan cemas teratasi meningkatkan
tentang penyakit Tupen keyakinan klien
dan cara Rasa aman terhadap perawat.
pencegahan dan cemas terpenuhi
perawatan, dengan kriteria : 2. Berikan 2 Menambah
ditandai dengan : - Cemas penjelasan pengetahuan
berkurang tentang sehingga klien
Ds :
pengetian, merasa nyaman
33
Klien - Klien pencegahan, pera
menanyakan mengerti watan dan
terus keadaan pencegahan pengobatan
penyakit nya dan dan (satpel terlampir)
menanyakan apa perawatan
3 Dukungan
pantangannya - Klien 3. Libatkan
keluarga terdekat
mengerti keluarga dalam
Do : diharapkan
tentang memberikan
membangkitkan
Ekspresi wajah kondisi dan support sistem
semangat klien
agak tegang, proses
untuk sembuh
klien selalu terjadinya
menanyakan dan penyakit
proses
kejadiannya
penyakit pada
pemeriksa klien
terlihat murung
34
Evaluasi Keperawatan
Tgl DP Evaluasi Perawat
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
35
PPOK
36
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Usia : 65 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Status pernikahan : menikah
Sumber informasi : klien dan anaknya
37
d. Status kesehatan terdahulu
Penyakit kronis : batuk nonproduktif selama 5 tahun
Penyakit akut : batuk berdahak selama 3 bulan dengan sputum yang banyak
Kebiasaan : Menurut anaknya, klien pada waktu muda suka merokok
dengan rata-rata 1 pak perhari selama 20 tahun.
e. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran umum : Pasien dalam kondisi sadar, tampak gelisah, saat dilakukan
pengkajian saat ini pasien duduk dengan kedua tangan memegang tepi brankart,
2) Kesadaran : GCS 456, kompos mentis
3) TTV :
RR : 29 x/menit TD : 145/100 mm Hg
Nadi : 115 x/menit Suhu : 37,5°C
4) Hidung : Pernafasan cuping hidung.
5) Mulut dan tenggorokan : Sianosis pada mukosa bibir.
6) Thoraks dan dada
Paru :
Inspeksi : regular, dan bentuk dada barrel chest.
Palpasi : terdapat penggunaan otot bantu pernafasan retraksi otot area
supraklavikular dan sternocleidomastoideus.
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronki dan wheezing terdengar di kedua lapang paru.
7) Kulit dan kuku : CTR 3, akral dingin dan berkeringat.
38
g. Terapi
IV Line Na Cl 0,9% : 20 tts/menit
Amofilin 250 mg IV (5 mg/kg BB)
Metilpredisolon 260 mg IV (4 mg/kg BB)
Nebulizer
Ventolin : Bisolvon : Na CL 0,9% = 1:1:2
Venturi Masker 6 lpm
39
ANALISA DATA
Masalah
Data Etiologi keperawatan
DS : Merokok
- klien mengeluh nafasnya
↓
terasa sesak sekali berbu
Memicu inflamasi dan secara
nyi ngik-ngik, bertam bah
langsung bisa merusak paru-paru
sesak bila digunakan untuk
berjalan dan meng angkat ↓
benda-benda berat. Menghambat pemebersihan
- Klien juga mengeluh batuk mukosiliar
sejak 3 bulan yang lalu dan
↓
mengeluarkan banyak
Proliferasi sel goblet dan pergantian
dahak berwarna putih
epitel yang bersilia dengan tidak
kental.
bersilia
- Pada saat dilakukan
pengkajian, klien duduk ↓ Ketidakefektifan
dengan kedua tangan me Iritan tidak dapat dikeluarkan bersihan jalan
megang tepi brankart. nafas
↓
- Klien suka merokok
iritasi bronkus dan paru-paru
DO :
(dinding alveolus)
- RR: 29 x/menit
- Klien tampak gelisah ↓
hyperplasia, hipertrofi dan
- Irama nafas regular
proliferasi kelenjar mukosa
- Bentuk dada barrel chest.
- Penggunaan otot bantu ↓
pernafasan retraksi otot hipersekresi mucus dan sumbatan di
area supraklavikular dan bronkus dan alveoli
sternocleidomastoideus
↓
- Ronki dan wheezing di
obstruksi jalan napas
kedua lapang paru.
- Sianosis di mukosa bibir ↓
40
sesak napas
↓
adanya penggunaan otot bantu
pernapsan+mucus dalam berlebih
karena ada materi asing di jalan
napas
↓
ketidakefektifan bersihan jalan
napas
DS : Merokok (adanya laergen)
- klien mengeluh nafasnya
↓
terasa sesak sekali berbu
Memicu inflamasi dan secara
nyi ngik-ngik, bertam bah
langsung bisa merusak paru-paru
sesak bila digunakan untuk
berjalan dan meng angkat ↓
benda-benda berat. Inflamasi mengeluarkan mediator
-
↓
Pembengkakan pada bronkus dan
DO :
redistribusi udara ke alveoli
- BGA: Pa CO2: 52 mmHg,
Gangguan
Pa O2: 70 mmHg, Sa O2: ↓
pertukaran Gas
79% Menyebabkan peningkatan ruang
- PH: 7,25, H CO3 -: 20 rugi (area paru dimana tidak ada
mEq/L pertukaran gas yang dapat terjadi)
- RR: 29 x/menit
↓
- N : 115x/mnt
Kerusakan difusi oksigen
- Pernafasan cuping hidung
- Penggunaan otot bantu ↓
pernafasan retraksi otot area Hipoksemia, hiperkapnea dan
supraklavikular dan asidosis respiratory, sianosis, CRT
sternocleidomastoideus meningkat, penggunaan otot batu
- Bentuk dada barrel chest. pernapsan
41
- akral dingin dan ↓
berkeringat Kerusakn terus menerus pada
- Sianosis di mukosa bibir dinding alveolar sehingga jaringan
- Rongent toraks: terdapat kapiler pulmonal berkurang
pelebaran antar iga,
↓
diafragma letak rendah,
Ketidakefektifan pertukaran oksigen
penumpukan udara daerah
dan CO2 di paru2
retrosternal, tampak
penurunan vaskuler dan ↓
peningkatan bentuk Gangguan pertukaran gas
bronkovaskuler, jantung
tampak membesar.
- Spirometri : FEV1/FVC
60%,
- ECG: deviasi aksis kanan,
gelombang P pada lead
II,III, tinggi dan lebih
Panjang
DS : Hilangnya elastisitas paru
↓
- Tn. K mengeluh sesak
Merusak lveoli dn sluran napass
napas sekali, berbunyi
kecil
ngik-ngik, bertambah
berat saat digunakan ↓
untuk berjalan dan Jalan napas menyempit atau kolaps Intoleran Aktifitas
mengangkat benda berat
↓
Udara tertahan diantara ruang
alveoli dan parenkim paru
DO : ↓
Peningkatan ventilator
- RR: 29 x/menit
↓
42
- ronki dan wheezing Kerja napas meningkat (respon
terdengar di kedua tekanan abnormal terhadap
lapang paru aktivitas)
- tekanan darah: 145/100
↓
mm Hg,
Kekurangan fungsi jaringan paru
- nadi: 115 x/menit
untuk melakukan pertukan O2 dan
- ECG: deviasi aksis
CO2
kanan, gelombang P pada
lead II, III tinggi dan ↓
lebih panjang. Perubahan EKG (aritmia)
↓
Kelemahan secara umum
↓
Intoleran aktifitas
43
- Klien juga mengeluh batuk Edema mucus
sejak 3 bulan yang lalu dan Vasokonstriksi
mengeluarkan banyak
dahak berwarna putih Gangguan ventilasi dan difusi tan
kental. bertambah berat
- Pada saat dilakukan
pengkajian, klien duduk Sesak
dengan kedua tangan me
megang tepi brankart. Oksigenasi jaringan tidak memadai
- Klien suka merokok gangguan perkusi
DAFTAR PRIORITAS
44
2. Gangguan pertukaran Gas berhubungan dengan gangguan
kapasitas penggangkutan oksigen dalam darah ditandai
dengan dipsnea dan takikardi
3. Intoleran Aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan O2 ditandai dengan sesak dan
bunyi ngik-ngik
45
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Dx1 : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penyakit paru obstruksi
kronis ditandai dengan suara naps tambahan(ronkhi), perubahan frekuensi napas, dipsnea,
sputum dalam jumlah berlebih, batuk tidak efektif dan gelisah
Tujuan. : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24 jam bersihan jalan napas
adekuat
No Indikator 1 2 3 4 5
3 PCH V
4 Batuk V
5 Akumulasi sputum V
Keterangan :
1. Parah
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
NIC:
Airway suction
Intervensi Rasional
46
Informasikan pada keluarga dan klien Meningkatkan pengetahuan dan
tentang suctioning mencegah terjadinya kekambuhan
Minta klien nafas dalam sebelum suction Mengurangi rasa sakit saat
dilakukan memasukkan kateter suction
Berikan O2 dengan menggunakan nasal Meningkatkan perfusi
untuk memfasilitasi suction nasotrakheal
Gunakan alat yang steril setiap melakukan
Mencegah terjadinya infeksi
tindakan
Monitor status O2 pasien
Ajarkan keluarga bagaimana cara Mengetahui kebutuhan O2 pasien
melakukan suksion Meningkatkan pengetahuan tantang
Hentikan suction dan berikan O2 apabila cara melakukan suksion
pasien meunjukkan bradikardi, Mempertahankan kebutuhan O2
peningkatan saturasi O2, dll.
Airway Management
Intervensi Rasional
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift Mendapatkan keadekuatan ventilasi
atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Meningkatkan pengembangan paru
ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan
Membantu klien memenuhi kebutuhan
alat jalan nafas buatan
O2
Lakukan fisioterapi dada bila perlu
Membantu mengeluarkan sekret
Keluarkan sekret dengan batuk atau
Memperlancar saluran jalan nafas
suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya
Indikasi dasar adanya gangguan saluran
suara tambahan
pernafasan
Lakukan suksion pada mayo
Meningkatkan pertukaran gas
Berikan pelembab udara kassa basah
Memberikan rasa nyaman
NaCl lembab
47
Atur intake cairan mengoptimalkan
keseimbangan
Membantu mengencerkan secret
Monitor respirasi dan status O2
No Indikator 1 2 3 4 5
3 pH arteri V
4 saturasi oksigen V
5 X-ray thorax V
6 Sianosis V
7 Somnolen V
8 Impared cognition V
Keterangan :
1. Parah
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
48
5. Tidak ada
Intervensi Rasional
Obnservasi warna kulit, membran mukosa dan Sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi
kuku, catat adanya sianosis atau espon tubuh terhadap demam /
menggigil.
perifer ( kuku ) atau sianosis sentral.
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
napas buatan sehingga tidak terjadi hipoksia, dan untuk
memenuhi O2 melalui O2 nasal 2 Ipm
49
Keluarkan secret dengan batuk atau suction Untuk membuka jalan napas klien sehingga
tidak terjadi sumbatan jalan napas klien
Berikan terapi cairan IV line D5+NS 0,225 % Pemberian cairan sangat penting bagi klien
14 tetes/ menit dan pemberian antipiretik yang suhu tinggi. Pemberian cairan
merupakan wewenang dokter sehingga
perawat perlu berkolaborasi dalam hal ini
NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
3 RR saat aktifitas √
50
7 ECG √
NIC :
Activity Therapy
v Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
dan social
v Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
Energy Management
v Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
51
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Indikator 1 2 3 4 5
1. Kegelisahan √
2. Masalah Kebiasaan
√
NIC :
Ansietas Reduction
Health Education
1. Identifikasi factor internal dan eksternal dari keluarga yang mana dapat meningkatkan
atau mengurangi dari kebiasaan keluarga tersebut
2. Menentukan pengetahuan dan gaya hidup kesehatan dari keluarga tersebut
3. Menghindari sesuatu hal yang mana dapat memotivasi kebiasaan buruk (merokok)
4. Menggunakan sumber informasi yang terpercaya dan lengkap untuk mengedukasi
EVALUASI
52
NO Tanggal Evaluasi TTD
53
O :
- Nadi : 92x/menit
- RR : 18x/menit
- TD : 110/80 mmHg
A :
NOC 1 2 3 4 5
1 V
2 V
3 V
4 V
5 V
6 V
7 V
1. V
2. V
54
P : intervensi tercapai ,hentikan intervensi
55