Anda di halaman 1dari 11

Hipertermia (D.

0130)

Definisi : Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal


Patients sticker
Kondisi klinis terkait : Proses infeksi, Hipertiroid, Stroke, Dehidrasi, Trauma, Prematuritas
Rencana Perawatan / Nursing Care Plan

Tanggal No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama & Tgl teratasi
Paraf Nama & paraf
Hipertermia Setelah dilakukan intervensi perawatan selama................. Utama:
Termoregulasi membaik (L.14134) Manajemen hipertermia (I.15506)
Berhubungan dengan: Regulasi temperature (I.14578)
Kriteria hasil :
□ Dehidrasi L.14134 (Termoregulasi) Pendukung :
□ Terpapar lingkungan panas □ Menggigil menurun □ Edukasi analgesia terkontrol (I.12364)
□ Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker) □ Kulit merah menurun □ Eukasi dehidrasi (I.12367)
□ Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu □ Akrosianosis menurun □ Edukasi pengukuran suhu tubuh (I.12414)
lingkungan □ Konsumsi oksigen menurun □ Edukasi program pengobatan (I.12441)
□ Peningkatan laju metabolisme □ Piloereksi menurun □ Edukasi terapi cairan (I.12455)
□ Respon trauma □ Vasokonstriksi perifer menurun □ Edukasi termoregulasi (I.12458)
□ Aktivitas berlebihan □ Kutis memorata menurun □ Kompres dingin (I.08234)
□ Penggunaan incubator □ Pucat menurun □ Manajemen cairan (I.03098)
□ Takikardi menurun □ Manajemen kejang (I.06193)
Dibuktikan dengan : □ Takipnea menurun □ Pemantauan cairan (I.03121)
□ Bradikardi menurun □ Pemberian obat (I.02062)
Gejala dan Tanda Mayor □ Pemberian obat intravena (I.02065)
□ Dasar kuku sianotik menurun
□ Suhu tubuh diatas nilai normal □ Pemberian obat oral (I.03128)
□ Hipoksia menurun
□ Suhu tubuh membaik □ Perawatan sirkulasi (I.02079)
Gejala dan Tanda Minor
□ Suhu kulit membaik □ Promosi teknik kulit ke kulit (I.14577)
□ Kulit merah
□ Pencegahan hipertermi keganasan (I.14538)
□ Kadar glukosa darah membaik
□ Kejang
□ Pengisian kapiler membaik
□ Takikardi
□ Ventilasi membaik
□ Takipneu
□ Tekanan darah membaik
□ Kulit terasa hangat
L.02011 (Perfusi Perifer)
 □ Denyut nadi perifer meningkat Tindakan
 □ Penyembuhan luka meningkat Observasi :
 □ Sensasi meningkat I.15506
□ Warna kulit pucat menurun □ Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
□ Edema perifer menurun penggunaan incubator)
□ Nyeri ekstremitas menurun □ Monitor suhu tubuh
□ Parastesia menurun □ Monitor kadar elektrolit
□ Kelemahan otot menurun □ Monitor pengeluaran urine
□ Kram otot menurun □ Monitor komplikasi akibat hipertermia
□ Bruit femoralis menurun I.14578
□ Nekrosis menurun □ Monitor suhu bayi sampai stabil (36,50C -37,50C)
□ Pengisian kapiler membaik □ Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam, jika perlu
□ Akral membaik □ Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan dan nadi
□ Turgor kulit membaik □ Monitor warna dan suhu kulit
□ Tekanan darah sistolik membaik □ Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
□ Tekanan darah diastolik membaik

NCP/RSIABD/001
□ Tekanan arteri rata-rata membaik
□ Indeks ancle-brachial membaik I.12364
□ Identifikasi kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap nyeri
L.03028 (Status Cairan) □ Identifikasi tingkat nyeri dan dosis pemberian opioid
□ Kekuatan nadi meningkat □ Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menggunakan analgesia
□ Turgor kulit meningkat terkontrol
□ Output urine meningkat
□ Pengisian vena meningkat I.12367
□ Ortopnea menurun □ Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
□ Dispnea menurun
□ Paroxymal nocturnal dyspnea (PND) menurun I.12414
□ Edema anasarka menurun □ Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
□ Edema perifer menurun
□ Berat badan menurun I.12441
□ Distensi vena jugularis menurun □ Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang direkomendasikan
□ Suara nafas tambahan menurun □ Identifikasi penggunaaan pengobatan tradisional dan kemungkinan efek terhadap
□ Kongesti paru menurun pengobatan
□ Perasaan lemah menurun
□ Keluhan haus menurun I.12455
□ Konsentrasi urine menurun □ Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
□ Frekuensi nadi membaik
□ Tekanan darah membaik I.12458
□ Tekanan nadi membaik □ Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
□ Membran mukosa membaik
□ Jugular Venous Pressure (JVP) membaik I.08234
□ Kadar Hb membaik □ Identifikasi kontraindikasi kompres dingin (mis. Penurunan sensasi, penurunan
□ Kadar Ht membaik sirkulasi)
□ Cental Venous Pressure membaik □ Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
□ Refluks hepatojugular membaik □ Periksa suhu alat kompres
□ Berat badan membaik □ Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
□ Hepatomegali membaik
□ Oliguria membaik I.03098
□ Intake cairan membaik □ Monitor status hidrasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
□ Status mental membaik kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
□ Suhu tubuh membaik □ Monitor berat badan harian
□ Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
L.08064 (Status Kenyamanan)
□ Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis
□ Kesejahteraan fisik meningkat
urine, BUN)
□ Kesejahteraan psikologis meningkat
□ Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP, jika tersedia)
□ Dukungan sosial dari keluarga meningkat
□ Dukungan sosial dari teman meningkat
I.06193
□ Perawatan sesuai keyakinan budaya meningkat
□ Monitor terjadinya kejang berulang
□ Perawatan sesuai kebutuhan meningkat
□ Monitor karakteristik kejang (mis. Aktivitas motorik, dan progesi kejang)
□ Kebebasan melakukan ibadah meningkat
□ Monitor status neurologis
□ Rileks meningkat
□ Monitor tanda-tanda vital
□ Keluhan tidak nyaman menurun
□ Gelisah menurun
I.03121
□ Kebisingan menurun
□ Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
□ Keluhan sulit tidur menurun
□ Monitor frekuensi nafas
□ Keluhan kedinginan menurun
□ Monitor tekanan darah
□ Keluhan kepanasan menurun
□ Monitor berat badan
□ Gatal menurun
□ Monitor waktu pengisian kapiler
□ Mual menurun
□ Monitorelastisitas atau turgor kulit
□ Lelah menurun
□ Monitor jumlah, warna, dan berat jenis urine

NCP/RSIABD/001
□ Merintih menurun □ Monitor kadar albumin dan protein total
□ Menangis menurun □ Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Osmolaritas serum, hematokrit, natrium,
□ Iritabilitas menurun kalium, BUN)
□ Menyalahkan diri sendiri menurun □ Monitor intake-output cairan
□ Konfusi menurun □ Identifikasi tanda-tanda hipovalemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
□ Konsumsi alkohol menurun lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
□ Penggunaan zat menurun membran mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit meningkat, haus,
□ Percobaan bunuh diri menurun lemah, konsentrasi urine meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat)
□ Memori masa lalu membaik □ Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis. Dispnea, edema perifer, edema
□ Suhu ruangan membaik anasarka, JPV meningkat, CPV meningkat, refleks hepatojugular positif, berat badan
□ Pola eliminasi membaik menurun dalam waktu singkat)
□ Postur tubuh membaik □ Identifikasi vaktor risiko ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur pembedahan
□ Kewaspadaan membaik mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan
□ Pola hidup membaik pankreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal)
□ Pola tidur membaik
I.02062
L.06053 (Status Neurologis) □ Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
□ Tingkat kesadaran meningkat □ Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
□ Reaksi pupil meningkat □ Periksa tanggal kadaluarsa obat
□ Orientasi kognitif meningkat □ Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
□ Status kognitif meningkat □ Monitor efek terapiutik obat
□ Kontrol motorik pusat meningkat □ Monitor efek samping, toksilitas, dan interaksi obat
□ Fungsi sensorik kranial meningkat
□ Fungsi sensorik spinal meningkat I.02065
□ Fungsi motorik kranial meningkat □ Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
□ Fumgsi motorik spinal meningkat □ Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
□ Fungsi otonom meningkat □ Periksa tanggal kadaluwarsa obat
□ Komunikasi meningkat □ Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
□ Sakit kepala menurun □ Monitor efek terapiutik obat
□ Frekuensi kejang menurun □ Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
□ Hipertermia menurun
□ Diaforesis menurun I.03128
□ Pucat menurun □ Indentifikasi kemungkinan alergi, interaksi dan kontraindikasi obat (mis. Gangguan
□ Kongesti konjungtiva menurun menelan, nausea/muntah, inflamasi usus, peristaltik menurun, kesadaran menurun,
□ Kongesti nasal menurun program puasa)
□ Parastesia menurun □ Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
□ Sensasi logam di mulut menurun □ Periksa tanggal kadaluwarsa obat
□ Sindrom harner menurun □ Monitor efek terapeutik obat
□ Pandangan kabur menurun □ Monitor efek lokal, efek sistemik, dan efek samping obat
□ Penile erection menurun □ Monitor risiko aspirasi, jika perlu
□ Tekanan darah sistolik membaik
□ Frekuensi nadi membaik I.02079
□ Ukuran pupil membaik □ Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perfer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
□ Gerakan mata membaik anklebrachial index)
□ Pola nafas membaik □ Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang rua,
□ Pola istirahat tidur membaik hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)
□ Frekuensi nafas membaik □ Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
□ Denyut jantung apikal membaik
□ Denyut nadi radialis membaik I.14577
□ Refleks pilomotorik membaik □ Monitor pernafasan bayi
□ Monitor tanda vital dan perdarahan setelah melahirkan

NCP/RSIABD/001
L.03030 (Status Nutrisi)
□ Porsi makanan yang dihabiskan meningkat I.14538
□ Kekuatan otot pengunyah meningkat □ Identifikasi riwayat hipertermi keganasan, gangguan otot, atau demam pasca
□ Kekuatan otot menelan meningkat operatif
□ Serum albumin meningkat □ Monitor tanda-tanda vital, termasuk suhu inti tubuh
□ Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi □ Monitor tanda-tanda hipertermi keganasan (mis. Hipercarbia, hipertermia,
meningkat takikardia, takipnea, asidosis metabolik, aritmia, sianosis, kulit bengkok, kekakuan
□ Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat otot, keringat banyak, dan tekanan darah yang tidak stabil).
meningkat □ Monitor nilai laboratorium (mis. Peningkatan CO2 dengan penurunan saturasi
□ Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat oksigen, peningkatan kalsium serum, peningkatan potasium, asidosis metabolik,
meningkat hematuria, dan mioglobinuria).
□ Penyiapan dan penyimpanan makanan yang aman □ Monitor EKG
meningkat □ Monitor tanda-tanda komplikasi (mis. Koagulopati, gagal ginjal, hipotermia, edema
□ Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan paru, hiperkalemia, sekuel neurologis, nekrosis otot, dan gejala berulang setelah
kesehatan meningkat pengobatan).
□ Perasaan cepat kenyang menurun □ Monitor pengeluaran urine
□ Nyeri abdomen menurun
□ Sariawan menurun
□ Rambut rontok menurun Terapeutik :
□ Diare menurun I.15506
□ Berat badan membaik □ Sediakan lingkungan yang dingin
□ Indeks Masa Tubuh (IMT) membaik □ Longgarkan atau lepaskan pakaian
□ Frekuensi makan membaik □ Basahi dan kipasi permukaan tubuh
□ Nafsu makan membaik □ Berikan cairan oral
□ Bising usus membaik □ Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat
□ Tebal lipatan kulit trisep membaik berlebih)
□ Membran mukosa membaik □ Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
L.14135 (Termoregulasi Neonatus) □ Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
□ Menggigil meningkat □ Berikan oksigen, jika perlu
□ Akrosianosis meningkat
□ Piloereksi meningkat I.14578
□ Konsumsi oksigen meningkat □ Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
□ Kutis memorata meningkat □ Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi adekuat
□ Dasar kuku sianotik meningkat □ Bedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
□ Suhu tubuh menurun □ Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis. Bahan polyethyiene,
□ Suhu kulit menurun polyurethane)
□ Frekuensi nadi menurun □ Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bay baru lahir
□ Kadar glukosa darah menurun □ Tempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
□ Pengisian kapiler menurun □ Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan
□ Piloereksi menurun panas karena proses evaporasi
□ Ventilasi menurun □ Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
□ Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis.
Selimut, kain bedong, stetoskop)
□ Hindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
□ Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk
menaikkan suhu tubuh, jika perlu
□ Gunakan kasur pendingin, water circulating blankets, ice pack atau gel pad dan
intravascular cooling catheterization untuk menurunkan suhu tubuh
□ Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien

I.12364
□ Persiapan alat- alat PCA

NCP/RSIABD/001
□ Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan penjelasan tentang analgesia
terkontrol

I.12367
□ Persiapan materi, media dan alat dan formulir balans cairan
□ Tentukan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga
□ Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya

I.12414
□ Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
□ Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
□ Berikan kesempatan untuk bertanya
□ Dokumentasikan hasil pengukuran suhu

I.12441
□ Fasilitasi informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan pemahaman
□ Berikan dukungan untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar
□ Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien selama pengobatan

I.12455
□ Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
□ Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
□ Berikan kesempatan untuk bertanya

I.12458
□ Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
□ Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
□ Berikan kesempatan untuk bertanya

I.08234
□ Pilih metoda kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis. Kantong plastik tahan
air, kemasan gel beku, kain, atau handuk)
□ Pilih lokasi kompres
□ Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung, jika perlu
□ Lakukan kompres dingin pada daerah cedera
□ Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi

I.03098
□ Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
□ Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
□ Berikan cairan intravena, jika perlu

I.06193
□ Baringkan pasien agar tidak terjatuh
□ Berikan alas empuk dibawah kepala, jika memungkinkan
□ Pertahankan kepatenan jalan nafas
□ Longgarkan pakaian, terutama dibagian leher
□ Dampingi selama periode kejang
□ Jauhkan benda-benda brbahaya terutama benda tajam
□ Catat durasi kejang
□ Reorientasikan setelah periode kejang
□ Dokumentasikan periode terjadinya kejang
□ Pasang akses IV, jika perlu

NCP/RSIABD/001
□ Berikan oksigen, jika perlu

I.03121
□ Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
□ Dokumentasikan hasil pemantauan

I.02062
□ Perhatikan prosedur pemberian obat yang aman dan akurat
□ Hindari interupsi saat mempersiapkan, memverifikasi, atau mengelola obat
□ Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi)
□ Perhatikan jadwal pemberian obat jenis hipnotik, narkotika, dan antibiotik
□ Hindari pemberian obat yang tidak diberi label dengan benar
□ Buang obat yang tidak terpakai atau kadaluwarsa
□ Fasilitasi pemberian obat
□ Tandatangani pemberian narkotika sesuai protokol
□ Dokumentasikan pemberian obat dan respons terhadap obat

I.02065
□ Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi)
□ Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV
□ Campurkan obat kedalam kantung, botol, atau buret, sesuai kebutuhan
□ Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
□ Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis pada wadah cairan IV
□ Gunakan mesin pompa untuk pemberian obat secara kontinue, jika perlu
I.03128
□ Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi)
□ Berikan obat oral sebelum makan atau setelah makan, sesuai kebutuhan
□ Campurkan obat dengan sirup, jika perlu
□ Taruh obat sublingual dibawah lidah pasien

I.02079
□ Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
□ Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
□ Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
□ Lakukan pencegahan infeksi
□ Lakukan perawatan kaki dan kuku
□ Lakukan hidrasi

I.14577
□ Berikan ibu kesempatan untuk rawat gabung atau rooming in
□ Berikan posisi semi Fowler setelah berada diruang rawat postpartum
□ Buka pakaian bayi, pasang popok dan topi bayi
□ Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di antara payudara ibu
□ Berikan kehangatan dengan menyelimuti punggung bayi
□ Berikan kesempatan pada bayi untuk menyusu sampai selesai tanpa interupsi
□ Letakkan bayi disamping ibu atau letakkan tempat tidur bayi disamping tempat
tidur ibu

I.14538
□ Pasang matras pendingin dibawah badan
□ Berikan kompres dingin
□ Pasang IV dua jalur
□ Berikan hiperventilasi dengan oksigen 100% aliran tinggi

NCP/RSIABD/001
□ Pasang NGT dan kateter urine, jika perlu
□ Minimalkan rangsangan lingkungan
□ Sediakan alat kegawatdaruratan

Edukasi
:I.1550
6
□ Anjurkan tirah baring

I.14578
□ Jelaskan cara pencegahan heat exhaustion dan heat stroke
□ Jelaskan cara pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
□ Demonstrasikan teknik perawatan metode kangguru (PMK) untuk BBLR

I.12364
□ Jelaskan alasan, waktu dan cara pemberian analgesia terkontrol
□ Jelaskan efek samping dari pemberian obat opioid berlebihan
□ Jelaskan tindakan yang harus dilakukan saat mengalami penurunan kesadaran
(mis. Stop PCA, hubungi rumah sakit atau petugas kesehatan, tinggikan kepala 30
derajat)
□ Ajarkan cara mengidentifikasi keefektifan dari analgesia (mis. Penurunan skala
nyeri)
□ Informasikan untuk menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami kesulitan
dalam mengatur dosis alat PCA
□ Demonstrasikan cara mengatur dosis analgesia terkontrol
□ Demonstrasikan cara mencatat dosis dan efektivitas pengobatan

I.12367
□ Jelaskan tanda dan gejala dehidrasi
□ Anjurkan tidak hanya minum air saat haus, jika sedang berolahraga atau
beraktifitas berat
□ Anjurkan perbanyak minum
□ Anjurkan perbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung banyak air (mis.
Semangka, pepaya)
□ Ajarkan cara pemberian oralit, jika perlu
□ Ajarkan cara menilai status hidrasi berdasarkan warna urine

I.12414
□ Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh
□ Anjurkan terus memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran aksila
□ Ajarkan memilih lokasi pengukuran suhu oral atau aksila
□ Ajarkan cara meletakkan ujung termometer dibawah lidah atau dibagian tengah
aksila
□ Ajarkan cara membaca hasil termometr raksa dan atau elektronik

I.12441
□ Jelaskan manfaat dan efek samping pengobatan
□ Jelaskan strategi mengelola efek samping obat
□ Jelaskan cara penyimpanan, pengisian kembali/pembelian kembali, dan
pemantauan sisa obat
□ Jelaskan keuangan dan kerugian program pengobatan, jika perlu
□ Informasikan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan selama pengobatan

NCP/RSIABD/001
□ Anjurkan memonitor perkembangan keefektifan pengobatan
□ Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
□ Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum dan sesudah
pengobatan dilakukan
□ Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan mandiri (self-medication)

I.12455
□ Jelaskan pentingnya cairan bagi tubuh
□ Jelaskan jenis dan fungsi cairan dalam tubuh
□ Jelaskan komposisi dan distribusi cairan tubuh
□ Jelaskan masalah yang timbul jika tubuh kekurangan atau kelebihan cairan
□ Jelaskan pemberian therapi cairan dengan melihat indikator hemodinamik (mis. CO,
MAP, PP, SBP,SV) jika tersedia
□ Ajarkan mengatasi masalah kekurangan atau kelebihan cairan secara mendiri
□ Ajarkan penghitungan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh
□ Ajarkan pemberian cairan dengan melihat indikator hemodinamik

I.12458
□ Ajarkan kompres hangat jika demam
□ Ajarkan cara pengukuran suhu
□ Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
□ Anjurkan tetap memandikan pasien, jika memungkinkan
□ Anjurkan pemberian antipiretik, sesuai indikasi
□ Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
□ Anjurkan memperbanyak minum
□ Anjurkan penggunaan pakaian yang longgar
□ Anjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
□ Anjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam >3 hari

I.08234
□ Jelaskan prosedur penggunaan kompres dingin
□ Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
□ Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat dingin

I.06193
□ Anjurkan keluarga menghindari memasukkan apapun ke dalam mulut pasien saat
periode kejang
□ Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien

I.03121
□ Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
□ Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

I.02062
□ Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
□ Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat

I.02065
□ Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
□ Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat

NCP/RSIABD/001
I.03128
□ Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
□ Anjurkan tidak menelan obat sublingual
□ Anjurkan tidak makan/minum hingga seluruh obat sublingual larut
□ Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri

I.02079
□ Anjurkan berhenti merokok
□ Anjurkan berolahraga rutin
□ Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
□ Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
□ Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
□ Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
□ Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. Melembabkan kulit kering
pada kaki)
□ Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
□ Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
□ Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

I.14577
□ Anjurkan ibu membuka pakaian bagian atas
□ Anjurkan ibu menghindari untuk membersihkan keringat didada

I.14538
□ Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya hipertermia maligna

Kolaborasi:
I.15506
□ Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

I.14578
□ Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu

I.03098
□ Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu

I.06193
□ Kolaborasi pemberian antikonvlsan, jika perlu

I.14538
□ Kolaborasi uji diagnostik (mis. Uji kontraktur, uji genetik molekuler), jika perlu
□ Kolaborasi penggunaan agen anastesi non nitrogen (mis. Opiod, benzodiazepin,
anestetik lokal, nitrous oxide, dan barbiturat).
□ Kolaborasi pemberian intubasi jalan nafas, jika perlu
□ Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu.

NCP/RSIABD/001
NCP/RSIABD/001
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

NCP/RSIABD/001

Anda mungkin juga menyukai