Anda di halaman 1dari 13

BADAI TEROID


KELOMPOK 6

 Ainul Yaqin ( 1702012385 )


 Indah Rohmatul M ( 1702012414 )
 Salis Nur Afifah (1702012425)
PENGERTIAN

 Krisis Tiroid adalah penyakit yang jarang terjadi, yaitu
hanya terjadi sekitar 2% pasien hipertiroidisme.
 Krisis hipertiroid, atau yang disebut badai tiroid
(Thyroid Storm) adalah kondisi mengancam jiwa ketika
pasien dengan disfungsi tiroid yang mendasari
menunjukkan tanda dan gejala hipertiroidisme yang
berlebihan.
 faktor pencetus : infeksi, operasi, trauma, zat kontras
beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi,
penghentian obat anti tiroid,.
MANIFESTASI KLINIS

 Peningkatan frekuensi  Peningkatan frekuensi
denyut jantung buang air besar
 Peningkatan tonus otot,  Gondok (biasanya), yaitu
tremor, iritabilitas, peningkatan ukuran
 Peningkatan laju kelenjar tiroid
metabolisme basal,  Gangguan reproduksi
peningkatan pembentukan
panas, intoleran terhadap
 Tidak tahan panas
panas, keringat berlebihan  Cepat letih
 Penurunan berat,  Haid sedikit dan tidak tetap
peningkatan rasa lapar (nafsu  Pembesaran kelenjar tiroid
makan baik)
KLASIFIKASI

 Hipertiroid Primer : Terjadinya hipertiroid karena
berasal dari kelenjar tiroid itu sendiri, contohnya :
 Penyakit grave
 Functioning adenoma
 Hipertiroid Sekunder : Jika penyebab hipertiroid
berasal dari luar kelenjar tiroid, contohnya :
 Tumor hipofisis
 Pemberian hormone tiroid dalam jumlah besar 
 Pemasukan iodium berlebihan
PATOFISIOLOGI

 Patogenesis krisis tiroid belum sepenuhnya diketahui. Yang
jelas bahwa kadar hormon tiroid di sirkulasi lebih tinggi
daripada yang terlihat pada tirotoksikosis tanpa komplikasi,
yang memperburuk keadaan tirotoksik.
 Faktor pencetus krisis tiroid yang sering ditemukan adalah:
infeksi, pembedahan (tiroid atau nontiroid), terapi radioaktif,
pewarna kontras yang mengandung yodium, penghentian obat
antitiroid, amiodaron, minum hormon tiroid, ketoasidosis
diabetik, gagal jantung kongestif, hipoglikemia, toksemia
gravidarum, partus, stres emosi berat, emboli paru, cerebral
vascular accident, infark usus, trauma, ekstraksi gigi, palpasi
kelenjar tiroid yang berlebihan.
PENATALAKSANAAN MEDIS


1. Konservatif : Tata laksana penyakit Graves
 Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis
berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai
berikut :
 Thioamide
 Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
 Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000
mg/hari
 Potassium Iodide
1. Surgical
 Radioaktif iodine :Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar tiroid
yang hiperaktif
 Tiroidektomi.
 Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar
ASUHAN kEPERAWATAN BADAI TIROID

1. Data demografi

 Identitas klien : Nama istri dan suami, umur ibu, alamat, agama, pekerjaan, perkawinan,
kebangsaan
 Riwayat kesehatan
 Aktifitas/istirahat - Tanda dan gejala : insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah,
gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
 Neurosensori – tanda : bicaranya cepat dan par au, gangguan status mental dan perilaku
seperti bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma,
tremor.
 Nyeri atau kenyamanan – nyeri orbital, fotofobia
 Pernafasan – tanda : frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dyspnea,edema paru (pada
krisis tirotoksikis)
 Keamanan – gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap
iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan) tanda : suhu meningkat diatas 37 drajat,
diaphoresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis dan lurus, iritasi pada
kojungtiva dan berair, lesi.
 Seksualitas – tanda : penurunan libido, hipomenorea, amenorea, impoten.
1. Pemeriksaan fisik

 Inspeksi  Pada thorak terjadi tarikan
 Muka :Biasanya terdapat bintik-bintik otot bantu pernafasan, expansi
hitam pada kedua pipi dan hidung paru cepat.
sehingga menyerupai topeng. Oleh
karena itu, disebut topeng kehamilan  Perut : tidak ada luka bekas
atau cloasma gravidarum terjadi operasi, normal, simetris.
karena pituitary melanin.  Ekstremitas Atas : Normalnya
 Hidung :Simetris, tidak ada secret, simetris,tidak ada edema dan
tidak ada lesi, tidak ada benjolan
tidak ada gangguan
 Mulut dan Gigi : Biasanya mukosa
pergerakan
bibir lembab, tidak pucat, tidak ada
luka pada susut mulut dan tidak ada  Bawah : Normalnya tidak ada
caries gigi. edema, tidak ada varises, tidak
 Leher :ada pembesaran kelenjar tiroid, ada gangguan pergerakan.
bentuk leher simetris
Diagnosa Keperawatan

 Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan
dengn ketidakseimbngan cairan
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis
 hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Rencana Keperawatan
no SDKI SLKI SIKI


1 Faktor resiko Keseimbangan Manajemen elektrolit
(D0037) elektrolit (L.03021) Tindakan (1.03102)
Setelah dilakukan
1. intervensi Observasi
ketidakseimban keperawatan selama •identifikasi tanda dan gejala
gan cairan ...x 24 jam maka ketidakseimbangan kadar elektrolit
3. diare elektrolit klien •identifikasi penyebab ketidakseimbangan
4. muntah meningkat, dengan elektrolit
Kondisi klinis kriteria hasil:
terkait 1. serum natrium terapiutik
1. gagal ginjal membaik •berikan cairan jika perlu
2. pankreatitis 2. serum kalium •berikan diet yang pas
3. Kanker membaik
3. serum klorida edukasi
membaik •jelaskan jenis, penyebab dan penanganan
ketidakseimbangan elektrolit

kolaborasi
•kolaborasi pemberian suplemen elektrokit
2 Nyeri akut (D.0077) Tingkat nyeri Manajemen nyeri (1.08238)
(L.08066)
Pepenyebab Observasi
1) Agen pencedera Setelah dilakukan •identifikasi lokasi ,
fisiologis intervensi karakteristik, durasi,
2) Agen pencedera keperawatan frekuensi, kualitas, intensitas
kimiawi selama ...x 24 jam nyeri
3) Agen pencedera fisik maka tingkat •identifikasi skala nyeri
kenyamanan klien •identifikasi respon nyeri non
Gejala dan tanda mayor meningkat, nyeri verbal
Subyektif terkontrol dengan •identifikasi faktor yang
•Mengeluh nyeri kriteria hasil: memperberat nyeri
Obyektif Terapiutik
• Tampak meringi •Keluhan nyeri •berikan teknik non
•Gelisah menurun farmakologis untuk
•Frekuensi nadi meningkat •Gelisa menurun mengurangi rasa nyeri.
•Pola napas membaik Edukasi
Gejala dan tanda minor •Tekanan dara •jelaskan penyebab, periode
Obyektif menurun dan pemicu nyeri
•Tekanan darah meningkat •jelaskan strategi meredakan
•Pola napas berubah nyeri
•Nafsu makan berubah Kolaborasi
•Berfokus pada diri •kolaborasi pemberian
sendiri analgetik jika perlu
3 Hipertermi b/d Termogulasi Manajemen hipertermia ( I.15506)
proses penyakit ( L.14134 )
( D.0130 ) Observasi :
Setelah dilakukan •Identifikasi penyebab hipertermia
Gejala dan tanda tindakan ( mis dehidrasi , terpapar
mayor : keperawatan lingkungan panas , penggunaan
Subjektif : selama ..x24 jam inkubator )
•tidak tersedia diharapkan •Monitor suhu tubuh
Objektif : termogulasi membaik •Monitor keadaan elektrolit
•Suhu tubuh diatas Dengan KH : •Monitpr haluaran urin
nilai normal •Menggigil menurun Terapeutik :
•Suhu tubuh •Longgarkan atau lepaskan
Gejala dan tanda membaik pakaian
minor : •Suhu kulit membaik •Basahi dan kipasi permukaan
Subjektif : tubuh
•Tidak tersedia •Berikan cairan oral
Objektif : •Berikan oksigen jika perlu
•Kulit merah Edukasi :
•Kejang •Anjurkan tirah baring
•Takikardi Kolaborasi :
•Takipnea •Kolaborasi pemberian cairan dan
•Kulit terasa hangat elektrolit intavena jika perlu

Anda mungkin juga menyukai