Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONCHIAL

DENGAN SISTEM PERNAPASAN

NAMA : NUR MARHAMA DIHUMA

NIM : 751440117029

MENGETAHUI

CLINICAL TEACHING

(YUSRIN ASWAD, SST, M.Kes)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

TP.2019/2020
BIODATA

Nama :Ny.MS

Umur : 45 tahun

Diagnosa medis :Asma bronchial

1. Anamnesa

Saat dikaji klien mengeluh sulit bernafas dan merasakan sesak saat bernafas

2. Riwayat

Klien mengatakan bahwa klien sudah mengalami penyakit tersebut selama 2 tahun,dan
klien dalam masa pengobatan

3. Pemeriksaan Fisik

1).TTV :

TD: 140/80 mmhg

SB : 36ºC

Nadi: 90x/menit

Resriprasi: 30x/menit

2).Kepala dan leher

Bentuk kepala mechosepalus,keadaan rambut cukup bersih, tidak terdapat lesi,


warna rambut hitam, tidak terdapat nyeri

3).Penglihatan

Penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan, konjungtiva berwarna


merah muda,pupil isokor,sklera tampat putih, dan gerakan bola mata baik, tidak
terdapat nyeri tekan

4).Pendengaran

Fungsi pendengaran baik, tidak memakai alat bantu pendengaran,tidak terdapat


nyeri tekan, tidak mengeluarka cairan,tidak ada peradangan
5).Penciuman

Struktur tulang hidung simestris kiri dan kanan. Fungsi penciuman baik, tidak ada
peradangan, tidak ada reaksi alergi, tidak ada polip.

6).Mulut dan tenggorokan

Tidak mengalami gangguan menelan, tidak nengalami gangguan bicara tidak


mengalami pembesaran leher.

7).Pernafasan

Bentuk dada simestris kiri dan kanan, irama nafas normal dan kembang kempis
paru sama, frekuensi nafas 30x/menit, klien terpasang O2 4 liter

8). Cardiovaskuler

Bibir sedkit pucat, tidak nampak distensi,vena jugularis, terdapat nyeri dada,bunyi
jantung 1 “lub” dan bunyi jantung 2 “Dub”

9).Pencernaan

Warna kulit sekitar merata, bentuk simestris, bising usus 7x/menit,tidak terdapat
nyeri tekan pada epigastrium,perut tidak kembung

10).Perkemihan

Tidak ada nyeri saat berkemi,palpasi ginjal kiri kanan teraba,tidak ada disfensi
kandung kemih,frekuensi berkemih normal.

11).Reproduksi

Tidak terdapat gangguan reproduksi

12).Muskuloskeletal

Klien dibantu oleh keluarga untuk beraktivitas.

Nyeri pinggang, dan tidak ada fraktur

13).Integumen

Warna kulit sau matang, tidak terdapat lesi, tidak ada peradangan
4. ADL

1.pola nutrisi

-sebelum sakit: klien makan dengan frekuensi 3x sehari jenis makanan yang di
makan (nasi,ikan,sayur).makanan pantangan klien daging,jika klien memakan
daging klien akn merasakan pusing,nafsu makan klien baik, BB 64kg

-saat sakit: klien mengatkan makan 1x sehari tetapi porsi makan tidak di
habiskan,makanan klien selama di Rs (bubur), nafsu makan klien berkurang,BB
klien saat di RS menurun 3 kg

2.pola eliminasi

a).BAK

-sebelum sakit klien: klien BAK dengan frekuensi 6-7 kali sehari,klien
mengatakan warna BAK klien kuning dan putih dan berbau khas BAK

-sesudah sakit: klien mengatakan BAK klien saat di Rs hanya 2-3x sehari.
Berwarna kuning dan putih dan berbau khas BAK

b).BAB

-sebelum sakit: klien BAB 1-2x sehari,pagi atau malam hari,warna BAB kuning
kecoklatan,konsistensi tidak padat dan juga tidak cair

-sesudah sakit: klien BAB 2 hari 1x,warna BAB kuning dan klien BAB di tempat
tidur menggunakan popok

3. pola tidur

-sebelum sakit: klien tidur dengan frekuensi dari pukul: 22:00-06:00 lama tidur 8
jam

-saat sakit: klien tidur dengan frekuensi dari jam 21:00-07:00 lama tidur 10 jam

4. Pola aktivitas
-sebelum sakit: klien merupakan ibu rumah tangga yang kegiatan seharinya
berada di dapur,untuk memasak,mencuci,menyapu dan menyiapkan pakain untuk
anak”nya pergi ke sekolah

-sesudah sakit: klien melakukan aktivitas di bantu keluarga,aktivitas klien lebih


banyak di lakukan di tempat tidur

5. Personal hygiene

-sebelum sakit: kebiasaan mandi klien 3-4x sehari,dan menggosong gigi 3-4x
sehari

-sesudah sakit: mandi klien selama di Rs hanya di lap menggunakan tissue basah
atau air hangat

6. Kesehatan social

Klien tinggal di tempat yang bersih dan lingkungan yang bersih,rumah klien
terdapat banyak penduduk,klien tinggal di tempat yang banyak perokok terutama
suami klien sendiri

5. Data Penunjang

1. Natrium : 143mEq/L

2. Calium : 2,3mEq/L

3. Clorida : 107mEq/L

4. Trombosit : 192.000/ul

ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 DS : Polusi Pola napas tidak efektif
 Klien mengeluh sesak ↓
napas Masuk saluran pernapasan
 Klien mengatakan batuk ↓
tidak berdahak Iritasi mukosa saluran
DO : pernapasan
 Rr : 30x/menit ↓
 Tepasang alat bantu Reaksi inflamasi
pernapasan ↓
Hipertropi dan hyperplasia
mukosa bronkus

Metaplasia sel globet

Penyempitan saluran
pernapasan

Pola napas tidak efektif

2 DS : Polusi Intoleransi aktivitas


 Klien mengatakan ↓
aktivitasnya sering dibantu Masuk saluran pernapasan
keluarga. ↓
 Klien mengatakan mudah Iritasi mukosa saluran
merasa lelah pernapasan
DO : ↓
 Klien tampak lemas. Reaksi inflamasi

Hipertropi dan hyperplasia
mukosa bronkus

Metaplasia sel globet

Penyempitan saluran
pernapasan

Obstruksi

Penurunan ventilasi

Suplay O2 menurun

Kelemahan

Intoleransi aktivitas
3 DS : Risiko defisit
 Klien mengeluh nafsu
makan menurun
 Klien mengatakan sehari 1x
makan dengan porsi sedikit.
RENCANA KEPERAWATAN

N SDKI SLKI SIKI


O
1 D.0005 L.01004 I.01011
Pola napas tidak efektif
Setelah dilakukan tindakan Observasi
b/d hambatan upaya
keperawatan selama 1x4 jam  Monitor pola napas
napas d/d adanya
dispnea diharpakan pola napas tidak efektif ( frekuensi,kedalaman,
Kategori :
dengan kriteria hasil : usaha napas)
Fisiologis
 Monitor bunyi napas
Subkategori :
Respirasi  Dispnea menurun tambahan
Definisi :
 Penggunaan otot bantu napas Terapeutik
Inspirasi dan/atau
menurun  Posisikan semi-fowler
ekspirasi tidak
memberikan ventilasi  Frekuensi napas membaik atau fowler
adekuat
 Berikan minum hangat
DS :
Edukasi
 Klien mengeluh
sesak napas  Ajarkan teknik batuk
 Klien
efektif
mengatakan
Kolaborasi
batuk tidak
berdahak  Kolaborasi , jika perlu.
DO :
 Rr : 30x/menit
Tepasang alat bantu
pernapasan
2 D.0056 L.05047 I.05178

Kategori: Fisiologis Setelah di lakukan tindakan Observasi

Subkategori: Aktifitas keperawatan di harapkan toleransi  Identifikasi gangguan

dan istirahat aktivitas meningkat: fungsi tubuh yang

Intoleransi aktivitas b.d  Kekuatan tubuh bagian atas mengakibatkan

kelemahan meningkat kelelahan

 Kekuatan tubuh bagian  Monitor kelelahan

DS : bawah meningkat fisik dan emosional

 Klien  Kecepatan berjalan  Monitor pola dan jam

mengatakan meningkat tidur

aktivitasnya  Monitor lokasi dan

sering dibantu ketidaknyamanan

keluarga. selama melakukan

 Klien aktivitas

mengatakan

mudah merasa Terapeutik

lelah  Sediakan lingkungan

DO : nyaman rendah

 Klien tampak stimulus (mis.

lemas. Cahaya,suara,kunjunga

n)

 Lakukan latihan

rentang gerak pasif


dan/atau aktif

 Berikan aktivitas

distraksi yang

menenangkan

Edukasi

 Anjurkan melakukan

aktivitas secara

bertahap

 Ajarkan strategi

koping untuk

mengurangi kelelahan

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli

gizi tentang cara

meningkatkan asupan

makanan.
3 D.0032 L.03030 I.03111

Kategori: Fisiologis Observasi


Setelah di lakukan tindakan
Subkategori: Nutrisi  Monitor asupan dan
keperawatan di harapkan status
dan cairan keluarnya makanan
nutrisi meningkat:
Risiko defisit nutrisi dan cairan serta
 Kekuatan otot pengunyah
DS :
kebutuhan kalori
 Klien mengeluh meningkat
nafsu makan
menurun  Kekuatan otot menelan Terapeutik
 Klien
meningkat  Timbang berat badan
mengatakan
 Pengetahuan tentang pilihan secara rutin
sehari 1x makan
dengan porsi minuman yang sehat  Diskusikan perilaku
sedikit.
meningkat makan dan jumlah

 Pengetahuan tentang pilihan aktivitas fisik yang

makanan yag sehat sesuai

meningkat  Berikan penguatan

 Pengetahuan tentang standar positif terhadap

asupan nutrisi yang tepat keberhasilan target dan

meningkat perubahan perilaku

 Penyiapan dan penyimpanan  Berikan konsekuensi

makanan yang aman jika tidak mencapai

meningkat target sesuai kontrak

 Penyiapan dan penyimpanan  Rencana program

minuman yang aman pengobatan untuk

meningkat perawatan di rumah

(mis. Medis,konseling)

Edukasi

 Ajarkan membuat

catatan harian tentang

perasaan dan situasi

pemicu pengeluaran
makanan (mis.

Pengeluaran yang

disengaja, muntah,

aktivitas berlebihan)

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli

gizi tentang target

berat badan, kebutuhan

kalori dan pilihan

makanan.

Anda mungkin juga menyukai