Farmakokinetik:
Resopsinya dari usus hanya lebih kurang 50%, ekresinya melalui
kemih secara utuh, pada dosis tinggi juga lewat empedu
Efek samping:
Terjadi ketulian, hipokalemia dan hipotensi
Dosis:
Pada udema: oral 40-80 mg pagi
Asam etakrinat ( Edecrin)
Merupakan derivat fenoksiasetat dan bekerja di lengkungan Henle.
Farmakokinetik:
Ekskresinya berlangsung melalui empedu
dan kemih
Efek samping:
Gangguan lambung-usus, zat ini tidak
boleh diberikan pada anak-anak di bawah
usia 2 tahun
Dosis:
Oral 50 mg, iv 50 mg garam natrium
Hidroklorthiazida (HCT, esidrex)
Senyawa sulfamoyl yang diturunkan dari
klorthiazida yang dikembangkan dari
sulfanilamida, bekerja di bagian muka tubuli
distal
Farmakokinetik:
Resorpsinya dari usus sampai 80%
dan eksresinya lewat kemih secara utuh
Dosis:
Hipertensi 12,5 mg pagi, udema 25-100 mg.
Spironolakton (Aldactone,
Letonal)
Penghambat aldosteron ini berumus steroida, mirip struktur hormon
alamiah
Farmakokinetika:
Resorpsinya dari usus tidak lengkap dan diperbesar oleh
makanan. Dalam hati zat ini dirombak menjadi metabolit
aktif, antaralain kanrenon yang diekskresikan melalui kemih dan tinja
Efek samping:
Penggunaan lama dan dosis tinggi efeknya antiandrogen,
gangguan potensi dan libido pada pria sedangkan pada wanita
nyeri buah dada dan gangguan haid.
Dosis:
Oral 25-100 mg pada waktu makan
Asetazolamida (Diamox)
Obat ini diturunkan dari sulfanilamida, dianggap
sebagai pelopor thiazida dan merupakan
diuretikum pertama yang digunakan dalam
terapi.
Farmakokinetik:
Resorpsinya baik, mulai kerjanya dalam 1-3
jam dan ekskresinya lewat kemih secara utuh
Dosis:
pada glaucoma oral 250 mg
Mannitol dan Sobitol
Manitol adalah alkohol- gula ini (C6H14O) terdapat ditumbuh-
tumbuhan dan getahnya, juga ditumbuhan laut. Diperoleh
dengan cara reduksi elektrolitis dari glukosa.
Dosis:
Infus iv 1,5-2 g/kg dalam 30-60 menit
Dosis:
Infus iv 1-2 g/kg dari larutan 20-25%